Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepribadian atau “personality” merupakan sifat dan tingkah laku yang
membedakan individu yang satu dengan yang lain. Kepribadian seseorang
dibentuk dan terbentuk oleh factor internal dan eksternal, seperti hereditas,
factor gizi, lingkungan dan pendidikan. Gordon Williard AllPort (1897),
mengemukakan bahwa, ‘Kepribadian adalah organisasi dinamis yang ada pada
seseorang di dalam suatu system psikopisik yang menentukan keunikan atau
corak yang khas dalam caranya menyesuaikan diri dengan lingkungannya.’
Sedangkan asesmen kepribadian sendiri merupakan proses pengukuran
(memberikan besaran) kepada kepribadian individu. Tujuan dari asesmen
kepribadian adalah mengembangkan deskripsi dan image seseorang.
Berdasarkan deskripsi dan image tersebut diharapkan dapat membantu
mengambil keputusan tentang individu. Keputusan tersebut bisa berupa
treatmen yang akan dilakukan(klinis), untuk menentukan pekerjaan yang sesuai
(PIO), untuk menentukan jurusan yang sesuai (Pendidikan).
Pada makalah kali ini kita membahas asesmen kepribadian yang bersifat
pra ilmiah. Dengan tujuan untuk mengetahui usaha-usaha menyusun teori
maupun konsep yang utuh, dalam rangka menjelaskan perilaku manusia yang
ternyata sudah sejak lama dilakukan bahkan oleh orang-orang terdahulu. Usaha-
usaha yang bersifat pra-ilmiah merupakan usaha-usaha dalam memahami
tingkah laku manusia yang belum dilandasi oleh upaya-upaya pembuktian yang
dapat dipercaya. Pemahaman tingkah laku melalui cara-cara ini hanya
berdasarkan keyakinan dan kepercayaan yang muncul dari pengalaman yang
dialami. Sehingga terkadang hasilnya pun tidak akurat. Meskipun begitu, hal ini
dibahas agar kita tahu bahwa ilmu untuk mengetahui kepribadian orang tidak
serta merta muncul dan langsung sempurna. Tetapi melalui proses dari yang
sifatnya belum dapat dibuktikan (pra-ilmiah) hingga sekarang dapat dibuktikan.

1
B. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa rumusan
masalah tersebut antara lain:
1. Apakah asesmen kepribadian itu?
2. Apakah pengertian dari asesmen kepribadian yang bersifat ilmiah?
3. Apakah usaha pra-ilmiah itu dan apa saja macamnya?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan maslah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari
penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang asesmen kepribadian
2. Mengetahui pengertian asesmen kepribadian yang bersifat pra-ilmiah
3. Mengetahui usaha-usaha pra-ilmiah dan macam-macamnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asesmen Kepribadian
Asesmen kepribadian merupakan istilah yang umum dalam upaya untuk
menemukan pola perilaku dan pola pikiran atau penyesuaian diri seseorang secara
khas terhadap lingkungannya. Sunberg (1976), Meehl (1952) menyatakan laporan
kepribadian sebagai laporan yang menandakan ia tidak seperti orang lain.
Kadang – kadang seorang psikolog diminta untuk mengases atau menilai
kepribadian seseorang yang sedang memiliki masalah dan berada dalam suatu kondisi
lebih buruk daripada biasanya. Salah satu sifat yang khas dalam laporan kepribadian
adalah bahwa satu – satunya bentuk yang memadai adalah laporan yang bersifat
dinamis yang menggambarkan interaksi antarkomponen dalam kepribadian sehingga
melahirkan suatu pola perilaku tertentu yang sifatnya khas. Dengan cara deskriptif,
uraian tidak akan mencapai gambaran kepribadian yang khas. Begitu juga dengan
para topologis, yang dalam dasawarsa ini makin nampak disukai dan dibutuhkan,
khususnya untuk bidang organisasi dan industri.
Dalam asesmen kepribadian, pendapat psikoanalisis tentang adanya substansi
yang direpresi, merupakan asumsi yang tidak dapat dihindarkan. Setiap gejala yang
tampil dalam perilaku, selain didasari oleh intensi yang sadar juga sangat penting
mengenai peran yang tidak sadar. Dalam banyak kasus bisa ditemukan, bahwa
perilaku yang didasari atau disengaja, sering dilatarbelakangi kebutuhan atau
motivasi yang tidak sadar. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk latar belakang
motivasi di balik tingkah laku sadarnya. Tentu saja harus dimengerti lebih dahulu
mengenai apa yang dimaksud dengan perilaku yang sadar dan yang tidak sadar.

B. Pengertian Asesmen Kepribadian yang Bersifat Pra-Ilmiah


Asesmen kepribadian yang bersifat pra-ilmiah merupakan usaha-usaha dalam
memahami tingkah laku manusia yang belum dilandasi oleh upaya-upaya pembuktian
yang dapat dipercaya. Pemahaman tingkah laku melalui cara-cara ini hanya
berdasarkan keyakinan dan kepercayaan yang muncul dari pengalaman yang dialami.

3
Dalam asesmen kepribadian yang bersifat pra-ilmiah ini cenderung memberikan ciri-
ciri khusus kepada sesuatu, baik itu berwujud benda, pemandangan, musim, lukisan
dan sebagainya dengan cara mencari sesuatu yang menyebabkan segala sesuatu itu
mempunyai daya tarik yang kuat. Demikianlah halnya dengan kepribadian manusia,
seseorang berusaha mencari ciri-ciri khusus yang ada pada manusia lain dengan
mencari atau menhubungkan dengan hal lain yang mempunyai daya tarik yang kuat.
Dimana asesmen kepribadian ini telah sejak lama dilakukan yakni sebelum masehi.

C. Usaha-Usaha Pra-Ilmiah
Asesmen kepribadian yang bersifat pra ilmiah untuk menyusun teori maupun
konsep yang utuh dalam rangka menjelaskan perilaku manusia sudah sejak lama
dilakukan orang. Usaha ini sudah sejak lama dilakukan dan diperbaiki secara
bertahap karena disadari pentingnya teori dan konsep yang utuh tentang perilaku
manusia untuk kepentingan kehidupan manusia itu sendiri.
Pada abad pertengahan psikologi kebribadian seseorang lebih diidentikan
dengan ciri-ciri fisik yang nampak pada tubuh seseorang, namun semua itu tidaklah
begitu spesifik dan meyakinkan karena psikologi kepribadian itu tidaklah nampak
pada fisik seseorang adapun hal-hal yang sering dilakukan oleh orang-orang jaman
dahulu untuk mengetahui kepribadian seseorang melalui fisik terbagi kedalam
beberapa usaha pra Ilmiah. Usaha-usaha ini menurut suryabrata (2002 : 6-10 )
terwujud dalam berbagai bentuk yaitu :

1. Chirologi (Ilmu Guratan Tangan)


Jaman dahulu guratan tangan atau rajah tangan digunakan sebagai dasar dalam
mengetahui kepribadian seseorang, bahkan pula dengan melihat garis tangan
seseorang dapat pula diramalkan siapa jodoh, rejeki dan kematiannya. Pada bangsa
arab dalam memilih seorang istri tidaklah memandang bodi seseorang melainkan
telapak tangan, karena ada sebuah pendapat bahwa telapak tangan seseorang itu
melambangkan kepribadian seseorang, bagi orang Yunani apabila garis tangan
seseorang itu jelas maka kehidupan orang itu baik, sedangkan apabila garis tangan

4
orang itu ruwet atau tidak jelas maka dapat disimpulkan kehidupan dan kepribadian
seseorang itu tidak jelas dan ruwet pula.
Ilmu guratan tangan atau chirologi telah populer di China dan Jepang berabad-
abad yang lalu. Namun ternyata, mengutip buku 'Membaca Garis Tangan' karya
Nazaruddin, orang Gypsi yang dikenal sebagai peramal ulung bangsa Yunani yang
berbudaya tinggi serta suku Indian di Amerika juga mempraktikkannya. Secara
umum, chirologi merupakan praktik menganalisis karakter atau masa depan
seseorang dengan membaca garis-garis tangan. Sejarah mencatat, dari zaman purba,
penggunaan telapak tangan sebagai media pembacaan sudah menjadi bagian
kehidupan manusia. Ada banyak sekali metode yang digunakan dalam membaca
kepribadian berdasarkan garis tangan. Kali ini akan dibahas salah satu metode dalam
membaca garis tangan yaitu dengan menggunakan metode umum dan nama planet.
a. Metode umum
1) Garis korset
Apabila garis yang terbentuk putus-putus : apabila garis yang
terbentuk putus-putus maka orang yang memiliki garis ini memiliki
kepribadian yang sensitif. Garis jelas dan tegas : apabila garis yang
terbentuk terlihat jelas maka orang dengan garis ini memiliki kepribadian
yang terlalu emosional, dalam mengerjakan sesuatu yang merangsang dan
variatif. Garis pendek : orang yang memiliki garis ini menunjukan
kepribadian yang mudah berempati pada perasaan orang lain. Garis
memotong garis nasib dan garis matahari : orang yang memiliki garis ini
memiliki bakat khusus yang menjadikannya unik. Berakhir pada bukit
merkuri : orang yang memiliki tenaga besar namun cenderung berlebihan.
Menelusuri sisi tangan : orang-orang yang penakut.
2) Garis Bima Sakti
Garis melengkung : orang yang membenci dirinya sendiri. Garis
lurus : kurang setia dan kurang menyukai stabilitas. Lurus dan panjang :
pandai berargumen dengan moralitas yang meragukan. Melengkung dan
berawal di dalam bukit Venus : menanggapi segala hal berlebihan dan

5
dapat menjadi ekstrem. Garis cabang bersilang dengan garis matahari :
Kerugian keuangan sebagai akibat suatu hubungan (misal penyelesaian
perceraian yang mahal) jika garis itu bersilang. Berbakat menjadi orang
yang kaya jika garis-garis tesebut tidak bersilang.
3) Garis Gelang
Garis lebih dari satu dan jelas : Kehidupan yang sehat, sejahtera,
berumur panjang dan damai. Bagian atas melengkung ke dalam telapak
tangan, Dapat mengalami kesulitan ketika melahirkan. Garis dari bagian
atas ke arah bukit Merkuri, Kekayaan mendadak. Garis dari bagian atas
ke arah bukit Jupiter, Perjalanan yang panjang dan menguntungkan.
4) Garis Kesehatan
Putus-putus, Stamina kurang. Tidak ada garis, Keadaan fisik yang
kuat dan sehat. Sangat Jelas, Daya tahan tubuh rendah. Bergelombang,
Masalah pencernaan. Menyentuh garis kehidupan, berbahaya, perlu
perawatan kesehatan ekstra pada saat itu.
5) Garis Kehidupan Dakhil/ Mars. Jelas: memiliki daya tahan tinggi jika
terserang penyakit atau musibah.
6) Garis Perkawinan/ Percintaan
Kabur: mengindikasikan hubungan yang dimiliki tidak terlalu akrab.
Terlihat jelas: hubungan yang akrab. Jumlah garis dianggap
mengindikasikan jumlah hubungan. Terputus: perceraian atau perpisahan.
Panjang dan lurus: hubungan yang lama dan bahagia. Garis terputus
namun menyambung: berkumpul kembali setelah berpisah. Dua Garis:
hubungan dengan dua orang pada saat bersamaan, kedalaman relatif dari
hubungan ini diindikasikan dengan kuatnya garis. Melengkung jelas ke
atas: tidak menikah. Melengkung ke atas berpotongan dengan garis
matahari: perkawinan tidak bahagia. Jika tidak berpotongan: dapat
menikah dengan orang terkenal atau kaya. Melengkung ke bawah: berusia
lebih panjang dari pasangan Diakhiri bentuk cabang: perceraian atau

6
perpisahan Terpotong korset: perkawinan yang tidak bahagia. Diawali
bentuk cabang: penundaan atau frustasi pada awal hubungan.
7) Garis Anak
Jumlah garis dianggap mengindikasikan jumlah anak; garis yang
lebih jelas menunjukkan anak laki-laki sedangkan yang lebih lemah anak
wanita.

b. Metode Nama Planet


1) Bukit Venus
Amat besar: berkembang berlebihan secara fisik amat energik,
hedonistik. Lebar dan Bulat: berjiwa hangat, tulus penuh perhatian,
menyukai anak-anak. Datar: tidak berkembang memiliki makna keadaan
jasmani rapuh, memisahkan diri dan dapat berdiri sendiri. Tinggi dan
keras: amat berorientasi pada seks. Tinggi dan lembut: mudah tergugah dan
bimbang. Bagian bawah lebih menonjol: menyukai hal-hal seni.
2) Bawah Mars
Ukuran normal: berani-tegas. Datar: tidak berkembang,pengecut,
takut pada penderitaan fisik. Amat besar: mungkin kejam, tetapi tidak
pernah takut mengambil resiko.
3) Bukit Jupiter, menandakan semangat, antusias, bertempramen baik dan
bersahabat.
4) Bukit Saturnus
Normal: berpikir serius, hati-hati, bijaksana. Datar: tidak memiliki
tujuan hidup yang jelas. Miring ke arah bukit matahari: mempunyai
apresiasi tinggi terhadap keindahan.
5) Bukit matahari
Datar: mengarah kepada kehidupan yang membosankan. Normal:
orang yang beruntung, memiliki selera baik. Amat besar: berkembang
berlebihan mewah, ekstravagan, dan hedonistik. Miring ke arah bukit
Merkuri: dapat menghasilkan uang dari kesenian.

7
6) Bukit Merkuri
Datar: tidak berkembang menjemukan, mudah tertipu, dan tidak
mempunyai rasa humor, orang yang gagal. Nomal: cepat berpikir,
persuasif, pekerja keras. Besar: memiliki selera humor yang baik Amat
besar, penipu, materialistik dan panjang tangan.
7) Bukit Mars
Datar: cenderung pengecut karena hanya tertarik pada diri sendiri.
Normal: berani membela kebenaran. Amat besar: bertempramen buruk,
kejam secara mental.
8) Bukit Bulan
Normal: sensitif, romantis dan imajinatif. Datar: kurang imajinatif,
tidak mempunyai rasa simpatik, tidak stabil. Amat besar: imajinatif
berlebihan, intropeksif, mungkin tidak jujur. Tinggi dan keras: pemimpin
yang bimbang, mudah tersinggung.

2. Astrologi (Ilmu Perbintangan)


Kata "astrologi" berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yakni:
"astron" yang artinya bintang dan "logos" yang artinya ilmu. Jadi, astrologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang posisi bintang-bintang dan benda-benda luar angkasa
lainnya, di mana benda-benda tersebut mempunyai keterkaitan dengan nasib
peruntungan manusia.
Astrologi merupakan ramalan yang dibangun melalui interpretasi pengaruh
bintang-bintang dan planet-planet terhadap urusan-urusan di bumi dan nasib atau
takdir manusia. Pada zaman kuno astrologi tidak dapat dipisahkan dengan astronomi.
Tetapi pada hakikatnya bahwa astrologi tidak sepenuhnya sama dengan astronomi.
Astronomi sering dikelirukan dengan astrologi, dan sebaliknya. Karena banyak
ilmuwan menganggap bahwa astrologi tidak mengikuti metode ilmiah, maka
kebanyakan mereka secara umum menolak astrologi untuk menjadi ilmu astronomi
dan cukup mengklasifikasikan sebagai ilmu semu.

8
Bahkan untuk menanggapi tren astrologi di masyarakat, Bart Bok, Lawrence
Jerome dan Paul Kurtz pada tahun 1975 (Thagard,1980: 67) membuat pernyataan
yang intinya menyerang astrologi. Pernyataan tersebut didukung dan ditandatangani
oleh 192 ilmuwan terkemuka, termasuk 19 orang penerima nobel. Tiga hal utama
yang termuat dalam pernyataan tersebut adalah: Pertama, astrologi pada dasarnya
merupakan bagian dari sudut pandang yang supranatural, metafisis, dan transenden
(magical world view). Kedua, Keberadaan planet terlalu jauh dan tidak signifikan
untuk dijadikan pijakan fisik bagi astrologi. Dan ketiga, masyarakat mempercayai
astrologi semata-mata hanya untuk mencari kenyamanan. Bok mengungkapkan
bahwa mencoba melakukan pengujian terhadap prediksi astrologi adalah sesuatu yang
sia-sia karena astrologi tidak mempunyai pijakan fisik yang dapat diukur. Ia juga
menegaskan adanya efek psikologis bagi individu-individu yang mempercayai
astrologi, dimana mereka cenderung menjadikan astrologi sebagai dasar irasional
penyelesaian masalah yang mereka hadapi. Jerome menguatkan pendapat tersebut
dengan menyatakan bahwa astrologi lebih merupakan sebuah system of magic
daripada sebuah ilmu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dasar pikiran daripada pengetahuan ini
ialah adanya pengaruh kosmis terhadap manusia. Pada waktu seseorang dilahirkan,
dia ada dalam posisi tertentu terhadap benda-benda angkasa. kemudian karakter
seseorang dibedakan berdasarkan posisi bintang yang ada pada hari kelahirannya,
akan tetapi biasanya ilmu ini kadang tidak sesuai dengan yang ditunjukkan, dan
orang-orang bahkan saat ini hanya meniru saja apa yang dikatakan orang
sebelumnya, padahal reabilitas dan vaiditas prinsip-prinsip yang telah ada belum
teruji.
a. Tokoh Astrologi
Astrologi adalah sebuah praktek kuno, yang muncul pertama kali pada ribuan
tahun sebelum masehi (SM) di Chaldea. Baru pada sekitar tahun 700 SM, zodiak
diproklamirkan dan dalam perkembangannya berabad-abad kemudian menjadi dua
belas zodiak yang kini familiar di masyarakat.

9
Ekspansi Aleksander Agung membawa astrologi ke Yunani, dan kemudian
dikenal oleh Romawi. Sejarah romawi mencatat bahwa Julius Caesar adalah tokoh
yang menggunakan horoskop dalam masa kekuasaannya. Pada waktu itu astrologi
sangat populer di Romawi, meski beberapa kalangan seperti Lucretius dan Cicero
menentang keberadaan astrologi.
Kodifikasi yang dilakukan Ptolomeus melalui Tetrabiblos (ditulis sekitar pada
abad kedua) menjadi sumber yang sangat fundamental mengenai astrologi. Dalam
buku itu dipaparkan detil dari kekuatan dan pergerakan matahari, bulan, planet-
planet, dan implikasinya bagi kehidupan manusia. Bagi Ptolomeus, astrologi
mempunyai derajat yang sama dengan geografi dan astronomi. Ia berargumen bahwa
melalui astrologi dapat dilakukan prediksi mengenai apa yang akan terjadi dalam
hidup manusia. Perubahan gerak dan posisi matahari, bulan dan planet-planet
mempunyai efek yang signifikan terhadap hidup manusia.
Dalam Almagest, Ptolomeus juga bersikukuh bahwa melakukan prediksi atas
hidup manusia dengan astrologi adalah mungkin, dimana ia merujuk implikasi
pergerakan matahari, bulan dan planet-planet terhadap bumi, misalnya dalam hal
cuaca dan pasang surut air laut. Pada masa renaissance yang merupakan tonggak
kebangkitan ilmu modern, praktek okultisme dan astrologi masih tumbuh subur.
Bahkan tokoh sekaliber Keppler turut menaruh perhatian terhadap astrologi. Pada
abad ke-17, astrologi sangat populer. Namun kepopuleran itu surut pada abad ke-18
seiring masa pencerahan (enlightenment) yang dipelopori diantaranya oleh Swift dan
Voltaire. Astrologi kembali eksis pada tahun 1930 dan bahkan mendapatkan
kepercayaan dari beberapa kalangan masyarakat sebagai petunjuk nasib dan
kehidupan.

3. Grafologi (Ilmu Tulisan Tangan)


Istilah grafologi pertama kali disebut pada 1830 oleh Jean-Hippolyte Michon,
seorang arkeolog dan pendeta dari Perancis. Michon mengawali penelitiannya dengan
menggunakan comparative research method yg membandingkan kurang lebih 1000
sampel, yaitu sampel tulisan orang yang berdaya juang kuat dan sampel tulisan orang

10
yang berdaya juang lemah[3]. Itu adalah penelitian Michon yg pertama, sebelum
berlanjut ke penelitian-penelitian berikutnya.
Sedangkan jurnal psikologi pertama tentang grafologi, ditulis oleh Robert
Saudek di Inggris pada tahun 1930, yang melibatkan nama-nama besar seperti Alfred
Adler[4], Gordon W. Grafologi berasal dan bahasa Yunani, graph yang berarti tulisan
atau menulis, dan logos yang berarti ilmu. Grafologi, Ilmu Suratan Tangan atau Ilmu
Tata Penulisan adalah analisis pola tulisan tangan yang dapat mengidentifikasi
kondisi psikologis maupun karakter dari seseorang, Grafologi adalah cabang dan ilmu
psikologi dalam mata kuliah psikografik atau psikodiagnostik. Ilmu ini sangat
bermanfaat untuk menginterpretasikan karakter seseorang melalui analisis dan
pengamatan tulisan tangannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menganalisis tulisan tangan, yakni :
a. Jarak vertical antar tulisan
1) Sangat jauh: Penulisnya cenderung menutup diri dan mungkin anti sosial.
2) Cukup berjarak sehingga tak bersentuhan dengan baris bawahnya: Pribadi
yang boros dan suka berbicara.
3) Rapat, sehingga saling bersentuhan: Penulisnya adalah organisator yang
baik.
b. Gaya penulisan
1) Sambung biasa: Biasanya orang seperti ini senang membantu orang lain
dan bisa menerima setiap ide yang diberikan, mudah bergaul dan banyak
teman.
2) Sambung petak: Penulis seperti ini biasanya mudah dipengaruhi dan sering
kali menganggap remeh setiap masalah dan sembrono.
3) Sambung berliku: Tulisan seperti ini mencerminkan bahwa pemiliknya
adalah pendiam, berhati-hati, dan biasanya memiliki bakat khusus.
c. Besar kecilnya tulisan
1) Kecil: Pendiam, sering menyendiri namun memiliki otak yang cemerlang
dan selalu berpikir ilmiah. Orang seperti ini logikanya berjalan lebih baik

11
dari orang kebanyakan. Orang dengan tulisan kecil menunjukkan bahwa
penulisnya adalah orang yang mandiri.
2) Sedang: Penulisnya memiliki karakter yang terpaku pada tradisi kuno dan
sangat ahli dalam menggunakan logikanya untuk mengambil keputusan.
3) Besar: Semakin besar tulisan seseorang maka akan semakin besar
ambisinya dan selalu ingin diperhatikan orang lain dan suka berbicara.
4) Sangat besar: Orang dengan tulisan yang sangat besar menunjukkan bahwa
ia gemar membuat perhatian untuk sekitarnya, selalu ingin tampil di depan
dan berpetualang ke mana-mana.
d. Kemiringan penulisan
1) Kiri: Penulis dengan kemiringan ke kiri menunjukkan bahwa ia adalah
seorang introvert. Ia akan menilai sesuatu berdasarkan pengukuran masa
lampau yang mungkin pernah ia alami sebelumnya. Selain konservatif,
orang seperti ini juga individualis.
2) Kanan: Berlawanan dengan kiri, tulisan yang miring ke kanan
menunjukkan bahwa ia adalah ekstrovert yang ramah, aktif dan terbuka
saat menghadapi tantangan baru. Jika tak mengerti satu hal, ia tak ragu
untuk bertanya pada yang lebih ahli.
3) Tegak: Jika tulisannya tegak maka penulisnya adalah tipe orang yang tak
suka diatur. Ia dan pikirannya adalah miliknya sendiri, kebebasan adalah
hal yang paling ia utamakan. Meski tak ingin diatur namun ia tetap bisa
mengontrol dirinya sendiri.
4) Tekanan tulisan
1) Perhatikan bekas tulisan di balik kertas yang digunakan untuk menulis.
Semakin jelas tekanan : semakin kaku dan formal karakter penulisnya,
biasanya orang dengan tekanan jelas pada kertas menunjukkan bahwa ia
juga susah untuk menyesuaikan diri, namun baginya penting untuk
bersikap demikian agar orang lain menghargainya.

12
2) Tak ada tekanan : pembawaan penulisnya adalah tenang dan pandai
membawa diri. Ia tak mudah tersulut emosi dan selalu berusaha untuk
menggunakan logikanya dalam setiap pengambilan keputusan
5) Margin atau garis tepi
1) Marjin atas lebar: cenderung menarik diri dan menjaga jarak dengan orang
lain, bersifat formal, hormat terhadap orang lain.
2) Marjin atas sempit: menyukai formalitas.
3) Marjin bawah lebar: rasa takut terhadap seks, idealis, kurang bersahabat,
mementingkan keterampilan luar, adanya trauma emosional.
4) Marjin bawah sempit: mempunyai naluri suka menimbun, sok akrab,
kurang hati-hati, sentimental, materialistis, mudah lelah, kurang bisa
berkomunikasi.
5) Marjin kiri lebar: latar belakang kebudayaan yang baik, intelejensi, rasa
seni, selalu ingin berkembang dan aktif.
6) Marjin kiri sempit: persahabatan yang tidak pandang bulu, picik, pendiam,
hipersensitif, hati-hati, ingin menghindari tekanan.
7) Marjin kanan lebar: ketakutan akan masa depan.
8) Marjin kanan sempit: pendekatan lebih berhati-hati terhadap calon teman
dan dunia secara umum, kurangnya sikap memilih-milih, murah hati,
sembrono, ketidaksabaran, ingin segera keluar dari masalah.
9) Rata: memiliki pikiran yang teratur dan mata yang artistik.
10) Satu halaman penuh tulisan tanpa ada jarak spasi: picik, banyak bicara.
11) Satu halaman hampir semuanya bermarjin: penakut, tertekan, tidak pernah
puas.
12) Marjin kiri acak-acakan: depresi temporer.
13) Marjin kiri semakin melebar ketika tulisan turun: bermakna tulisan cepat
dan spontan, kesulitan untuk menggunakan waktu.
14) Marjin kiri semakin menyempit ketika tulisan turun: cenderung memulai
tugas yang berani.

13
15) Marjin sempit di sisi kiri dan kanan: tidak melihat berbagai hal dari segi
pandangan masyarakat lainnya, tidak melihat dirinya dengan baik.
16) Marjin kiri tidak rata: tidak bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat,
suka melawan, suka menyimpang, tidak disiplin.
17) Tidak ada marjin: sibuk, berusaha keras, pelit, egois.
Hal-hal tersebut dianalisis, dicari sifat sifatnya yang khas, dan dengan jalan
demikian orang mencoba menarik kesimpulan mengenai kepribadian penulisnya. Hal
ini hanya berlaku untuk orang yang menulis dengan tangan kanan. Oleh karena itu
klaim tersebut tidak terbukti secara ilmiah, para ilmuwan tidak menerima grafologi
sebagai ilmu dan diangap tidak efektif. Alasannya, korelasi antara tulisan tangan dan
kepribadian hanya didasarkan pada perkiraan dengan berbagai pengecualian.
Grafologi cukup menarik untuk dipelajari, tetapi tidak bisa digunakan saat
menyeleksi pelamar kerja atau ingin menjalin hubungan.

4. Fisiognomi (Ilmu Tentang Wajah)


Fisiognomi, berasal dari kata Inggris physiognomy, merupakan singkatan dari
fisiologi dan anatomi. Fisiologi banyak dikaji oleh para ilmuwan, seperti kedokteran
dan psikolog. Misalnya untuk mengetahui sehat atau tidaknya seseorang, juga untuk
mengetahui bohong tidaknya seseorang.
Fisiognomi adalah seni meramal dengan mengamati bentuk mata, hidung, gigi,
dan telinga. John Indagine mempublikasikan sebuah buku mengenai seni meramal ini
pada 1531. Ia melukis sejumlah wajah dengan bentuk hidung, mata, dan telinga yang
berlainan berikut interpretasinya. Ia juga membuat teori bahwa mata yang bundar dan
besar menunjukkan integritas dan kesehatan yang bagus. Sedangkan mata yang kecil
dan cekung adalah pertanda iri hati, kedengkian, dan curiga.
Buku lainnya dipublikasikan dalam 1533 (Compendium of Physiognomy)
dikarang oleh Bartolommeo Cocle. Beliau malah mengklaim mata yang besar dan
bundar menunjukkan kemalasan dan plin-plan, jauh beda dari pernyataan John
Indagine. Berbagai interpretasi telah diberikan mengenai wajah yang bundar, kotak,

14
bujur, besar, kecil, dan lain sebagainya. Ada pula studi mengenai jarak di antara
hidung, telinga, dan mata yang menunjukkan sesuatu mengenai seseorang
Mempelajari fisiognomi cukup sulit. Banyak pedoman yang harus kita tahu.
Selama ini dikenal dua jenis fisiognomi, yakni fisiognomi Barat dan fisiognomi
Timur. Fisiognomi Barat dipelopori oleh ahli-ahli Yunani. Sementara pionir
fisiognomi Timur adalah Tiongkok dan India.
Banyak ahli mengatakan bahwa sejarah ilmu fisiognomi berasal dari India dan
masuk ke daratan Tiongkok bersamaan dengan masuknya agama Buddha pada abad
ke-6 Masehi semasa dinasti Tang. Di India sendiri ilmu ini diperkirakan sudah
dikembangkan sejak tiga ribu tahun sebelum masehi. Ini berdasarkan cerita
pewayangan yang menampilkan banyak tokoh yang memiliki karakteristik wajah
berdasarkan karakter sifat yang dimilikinya, seperti dalam cerita Ramayana dan cerita
Mahabarata. Karakter tokoh wayang yang bersifat halus dan bijaksana, digambarkan
dengan muka ganteng dan cantik yang sangat sempurna. Begitu juga sebaliknya. Di
Jepang ilmu ini dikembangkan dengan konsep peramalan nasib dan konsep waktu
serta menerka umur/usia.
a. Konsep Analisis Raut Wajah Fisiognomi
1) Bentuk Wajah
a) Wajah Bulat: Memiliki struktur tulang kuat sehingga membentuk
mental kuat dan percaya diri. Selain itu, cerdas dan mampu beradaptasi
pada semua kondisi, tetapi cenderung malas dan dalam percintaan
tidak setia.
b) Wajah Berlian: Wajah dengan dahi sempit, tulang pipi menonjol, dan
dagu lancip. Pribadi yang hangat dan berkemauan tinggi serta
keberuntungan karir, namun cenderung egois, suka menceritakan
pengorbanannya.
c) Wajah Persegi Panjang: Mempunyai kreatiafitas, kepandaian dan
penguasaan diri. Selain itu peka dalam perasaan, namun pendiriannya
terlalu teguh, sebab priotaskan pilihan utama dan tidak setia.

15
d) Wajah Persegi: bersifat jujur, murah hati dan banyak disukai teman.
Namun pribadi keras kepala dan mudah dirayu pasangan. Selain itu,
memposikan teman sebagai prioritas dalam hidupnya.
e) Wajah Rahang Sempit Berdagu Lebar: bersifat agresif, cenderung
keras kepala dan jika berkeinginan harus terpenuhi. Selain itu,
memiliki usaha keras dalam menggapai keingingan dan melupakan
daerah sekitar.
f) Wajah Segitiga: mempunyai kegigihan dalam berkerja yang dipacu
oleh kecerdasannya dan keinginannya agar kelihatan menonjol. Selain
itu, mudah bosan dengan hal yang dimiliki.
g) Wajah Dahi Lebar dengan Dagu Persegi: cenderung egois, gigih, kuat,
tapi susah berfikir positif. Selain itu, selau mencari keuntungan dan
rela meninggalkan orang terdekat demi keuntungan.83 Namun
mempunyai prioritas hidup dan ketenangan tersendiri.
h) Wajah dengan Tonjolan Tulang Pipi: Karakter kuat, tekun, kuat
mental, dan mampu bangkit dari keterpurukan. Namun tidak stabil dan
mudah gelisah, suka menguasai pasangan dan senang dirayu. Agar
bahagia maka diperlukan dukungan atas kecenderungan mereka.

2) Bentuk Dahi
a) Dahi Tegak Lurus dan Lebar: Penuh kecerdasan, melakukan tindakan
sesuai perencanaan yang matang, bersikap perfeksionis. Selain itu,
tidak bisa bekerja dalam tekanan. Memiliki sistem kerja perlahan dan
santai.
b) Dahi dengan Kemiringan Tajam: cepat mengambil kesimpulan, terlalu
gampang memikirkan perkataan orang lain. Bersikap objektif dan
mempunyai mengendalian diri, mampu bekerja di bawah tekanan.
c) Dahi Membundar dan Persegi: Jiwa petualang, tertarik dengan
tantangan dan hal yang baru, tidak menyukai hal yang monoton.

16
Namun cenderung suka kehidupan di rumah, suka menyimpan barang
dan pecandu kerja

3) Bentuk Alis
a) Berbentuk Bulan Sabit dan Berwarna Gelap: Pribadi yang bersahabat,
penuh dengan ide kreatif dan cocok diajak kerjasama. Selain itu,
pekerja keras dan rajin. Tidak gampang suka, harus perlu pembuktian.
b) Tipis di Pangkal dan Tebal di Ujung: Arah pemikiran yang detail,
terbuka dan suka dunia luar. Mengutamakan orang lain namun
perhitungan dalam pertemanan. Selain itu, gampang suka dengan
orang lain.
c) Tebal dari Pangkal sampai Ujung: Kecerdasan tinggi, rapi, tertib dan
pekerja keras. Selain itu, suka mencari pelajaran untuk dirinya sendiri.
Namun mudah marah dan tidak sabaran, tidak segan memarahi orang.
d) Tipis dari Pangkal sampai Ujung: Orang yang mudah terbawa dengan
suasana hati, memiliki kesehatan yang rendah. Jika rahasia terbongkar
akan marah.
e) Berbentuk Lurus: Sombong, egois dan pemarah. Selain itu, bersifat
pendiam, dingin serta tidak agresif. Namun selalu mampu mengatasi
masalah pribadinya.
f) Mengarah ke Telinga: Orang yang menyenangkan dan bersikap ramah.
Memilih hidup bersama dan merasa bahagia dengan memperhatikan
orang lain.

4) Bentuk Mata
a) Mata lebar, berbinar dan bercahaya: Bersifat simpel, dapat beradaptasi
dengan berbagai kondisi, memiliki kemampuan imajinasi yang tinggi.
Jiwa terbuka dan selalu ada perubahan.
b) Mata Kecil: Percaya diri dan mandiri, akan tetapi mengedepankan
egoisme serta berani menampilkan diri kepada khalayak.

17
c) Mata Bulat: Tertarik hal yang mengandung motivasi dan
pengembangan diri. Setia terhadap persahabatan dan pertemanan.
d) Mata Turun di Ujung Luar: Mempunyai jiwa kompetisi yang tinggi.
Hobi melakukan inovasi dan kreasi dalam persaingan. Serta memiliki
pesona diri yang kuat.
e) Mata Serigala: Pendirian kuat, matang spiritual dan mental. Lebih
mengandalakan orang lain dan kurang bisa menilai orang lain baik.

5) Bentuk Hidung
a) Melengkung: Bersifat sosialis, mudah dimanfaatkan orang lain. Selalu
menjadi korban pertemanan dan melupakan keluarga.
b) Bengkok: Hobi mengurusi materi, cenderung curang dalam berbagai
hal. Akan tetapi dapat diandalkan dalam menghadapi masalah.
c) Lurus: Dapat dipercaya dalam menangani keuangan dan
memperdulikan keluaga serta kepentiangan sendiri. Cenderung bisa
menyimbangkan diri.
d) Bulat: Ingin tahu urusan orang lain, usil dan selalu mempunyai tingkah
yang mencurigakan.
e) Tajam: Cenderung bawel, dan memiliki kemampuan untuk
memcahkan misteri, detektif.
f) Seperti Menengadah: Gampang percaya dan terlalu terbuka. Sehingga
mudah dibohongi.
g) Pendek: Netral dan selalu bahagia, bisa menjaga rahasia dan teliti serta
kadang lambat.
h) Cembung: Lebih mengedepankan aksi atau berkerja, mampu
memaksimalkan peluang yang ada.
i) Cekung: Penuh perhatian dan berjiwa sosial, suka membantu sesama.
Selain itu juga pencinta alam.

6) Bentuk Pipi

18
a) Kotak: Sosok pemberani, semangat juang tinggi, akan tetapi biasany
kurang bisa beradaftasi.
b) Menonjol: Jiwa keuletannya tinggi, mempunyai semangat tinggi dalam
menyelesaikan tugas, tapi terlalu ambisius.
c) Cekung: Jiwa keuletannya kurang, semangat tergantung kondisi dan
tidak memiliki ambisi.
d) Sempit: Egois dan keras kepala, sulit menerima mendapat orang lain,
terkadang suka memaksakan kehendak.
e) Menonjol: Lebih suka petualangan, tidak suka pekerjaan yang
monoton, suka hal yang berbau tantanga.

7) Bentuk Bibir
a) Tipis Atas dan Bawah: Pribadi bertanggung jawab dan pekerja keras,
berkualitas hidup sebab punya standar tujuan yang jelas.
b) Tipis Atas dan Tebal Bawah: Pribadi yang dermawan, murah hati dan
suka berbagi dengan orang lain. Berfikir positif pada semua orang.
c) Tebal Atas dan Bawah: Pribadi yang menyenangkan, optimis dalam
hidupnya. Sangat menyukai kedamaian dan ketenangan.

8) Bentuk Dagu
a) Belah dan Lesung: Memiliki perhatian yang tinggi dan penuh kasih
sayang, selain itu, memiliki rahasia yang disembunyikan.
b) Mundur Ke Dalam: Pasif, mudah dipengaruhi, plin-plan dan
menghindari konflik.
c) Membundar Ke Belakang: Sikap lembut dan jiwa mengalah, tidak suka
kekerasan.
d) Persegi: Aktif dalam kegiatan organisasi, tertib, teratur, dan disiplin
tinggi.
e) Menonjol Ke Depan: Keras kepala dan cenderung egois, terlalu
agresif. Tapi mereka gigih dalam prosesnya.

19
f) Besar dan Kuat: Karakter yang kuat, stamina bagus dan mempunyai
keinginan yang dalam meraih cita-cita.
g) Rendah: Pribadi yang lemah, daya tahan yang lemah dan cenderung
plin-plan sampai jarang memberi keputusan.
h) Lancip: Karakter positif, mudah bergaul dan bersahabat. Mempunnyai
kemampuan memutuskan sesuatu

9) Bentuk Telinga
a) Round (bulat), Orang yang memiliki telinga seperti ini mengasihi
dirinya sendiri dan suka untuk menarik perhatian dan apresiasi dari
orang lain. Mereka sangat ramah dan menyenangkan karena cenderung
menjadi teman bagi semua orang.
b) Square (persegi), Orang dengan bentuk telinga seperti ini selalu
bersikap hati-hati. Tapi mereka dapat diandalkan. Anda selalu bisa
mengandalkan mereka karena mereka tidak akan mengecewakan
Anda.Namun, mereka mengharapkan perilaku yang sama sebagai
gantinya. Stabilitas dan kesopanan juga nilai-nilai yang menentukan
orang tersebut.
c) Diamond (intan), Mereka yang memiliki tipe telinga ini adalah orang-
orang yang tidak biasa. Mereka berpikir dan melakukan hal-hal yang
tak terpikirkan oleh orang lain..Pemilik telinga seperti ini bersifat
narsis, moody dan tingkah lakunya tergantung suasana hati. Sulit bagi
teman-teman untuk memahami perilaku mereka.
d) Crescent (bulan sabit), Mereka memperhitungkan ide dan pemikiran
orang lain. Bahkan sampai lupa mempertahankan pandangan sendiri.
Orang cenderung untuk mempercayai karena mereka sangat jujur,
ramah dan siap membantu bila diperlukan
e) Rectangular (empat persegi panjang), Orang yang kata-katanya bias
dipegang. Jika ia berjanji sesuatu, ia akan benar-benar melakukannya.

20
Mereka tidak suka hal-hal konyol atau tidak masuk akal. Mereka
perencanaan yang baik dan bertujuan untuk kesempurnaan.
f) Reverse Triangular Shape ( bentuk segitiga terbalik ), Tipe orang
petualang, ingin tau, cerdas dan terpesona dengan hal-hal baru. Ia suka
berkomunikasi dengan orang-orang dan dikelilingi oleh teman-teman
yang baik. Namun, jika rencananya tak dijalankan, dia akan marah.
g) Triangular ( segitiga ), Baik dan murah hati. Mereka cenderung takut
kesepian. Itulah sebabnya mereka selalu dikelilingi oleh teman-teman.
Orang tipe ini fleksibel dengan demikian, dalam hal cara menghadapi
masalah, maka akan diselesaikan sesuatu dengan keadaan.

b. Hasil Interpretasi Wajah


Hasil interpretasi wajah dapat dilihat dari Intrumentasi wajah, sebab setiap
bagian wajah akan memberikan nilai kepribadian invidu, yakni: Dahi
(Kemauan/Usaha), Alis Kanan (Penyesuaian Diri), Bola Mata Kanan (Empati Orang
lain), Bola Mata Kiri (Ketahanan Masalah), Ujung Mata dalam Kanan
(Kebijaksanaan), Ujung Mata dalam Kiri (Kepemimpinan), Ujung Mata Luar Kanan
(Mengambil Keputusan), Ujung Mata Luar Kiri (Gaya Kerja), Hidung (Daya
Kontrol), Pipi Kanan (Agresifitas), Pipi Kiri (Kehangatan), Bibir Atas (Pola Pikir),
Bibir Bawah (Daya Juang), Dagu (Pusat Perhatian). Selain instrumentasi wajah di
atas, ada juga yang menambahkan dengan warna wajah, seperti wajah berwarna
putih, kemerah-merahan, kehitam-hitaman, putih agak kekuningan, merah halus,
putih kemerahan, pucat minyak.

5. Phrenology (Ilmu Tentang Tengkorak)


Brocca (Pengetahuan ini bermaksud memahami kepribadian atas dasar keadaan
tengkoraknya. Usaha ini telah dipersiapkan oleh Lavater dan mencapai bentuknya
pada Franz Joseph Gall (1758-1828), seorabg dokter bangsa Jerman yang bersama-
sama dengan G.Spurzheim (1776-1823) mengarang buku mengenai anatomi dan
fisiologi otak, yang merupakan karya penting pada zamannya.

21
Dasar pikiran ajaran mereka itu bahwa tiap-tiap fungsi atau kecakapan itu
masing-masing memiliki pusatnya di otak. Jikalau salah satu (atau lebih) dari
kecakapan itu keadaannya luar biasa, maka pusatnya di otak luar biasa pula besarnya.
Akibat hal ini ialah bentuk tengkorak, lalu terubah oleh pusat yang membesar
tersebut, sehingga ada tonjolan-tonjolannya. Dengan mengukur secara teliti tonjolan-
tonjoln tersebut, dapat ditarik kesimpulan tentang kecakapan-kecakapan atau sifat-
sifat seseorang.
Pheronologi, yaitu ilmu yang menghubungkan karakter kepribadian seseorang
berdasarkan struktur area otak yang dapat di lihat dari tonjolan-tonjolan bagian otak
atau ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang kepribadiaan seseorang
berdasarkan dengan kedaaan otak. Yang mana manfaatnya adalah phrenologi
mendorong banyaknya hal positif dan ilmuwan melakukan penelitian lebih lanjut
tentang bagian bagian otak. Selanjutnya Metode ilmu pheronologi adalah bahwa di
tiap otak berkaitan dengan karakter sifat manusia misalnya,
kejujuran,kebohongan,egoisme, dan sebagainya. Berikut adalah contohnya:
a. kepala bulat memiliki arti rasa percaya diri
b. kepala segi empat memili arti sifat yang teguh
c. kepala lebar memiliki arti sifat yang ramah
d. kepala kecil/sempit memiliki arti sifat pemalu
e. kepala bulat telur biasanya dimiliki oleh para cendikiawan
Namun pada perkembangan selanjutnya ilmu ini di nilai tidak valid dan
dianggap sebagai pseudo-science atau palsu dan pura-pura ilmiah walaupun metode
yang diberikan dilatar belakangi kedokteran sehingga terkesan ilmiah.

6. Onychologi (Ilmu Tentang Kuku)


Onychology adalah ilmu yang mempelajari kepribadian manusia berdasarkan
bentuk kukunya. Ilmu ini dikembangkan oleh sekelompok ahli dari perancis antara
lain Henry bouguet, Cartan, Pierre, Giram, dan Henry Mangin. Pada Onychology
beranggapan bahwa dasar keadaan kuku dapat menggambarkan kepribadian
seseorang. kuku di ujung jari mempunyai hubungan yang erat dengan susunan saraf,

22
dengan cabang-cabangnya yang terhalus berujung dipucuk-pucuk jari. Warna dan
bentuk kuku digunakan sebagai landasan untuk mengenal kepribadian seseorang.
a. Sifat Dari Bentuk Kuku
1) Kuku Bentuk Almond: menandakan sifat orang yang : lembut, sopan,
pemimpi, dan peka.
2) Kuku Bentuk Oval, menandakan sifat orang yang : romantis, khawatir, dan
kemungkinan mudah merajuk.
3) Kuku Bentuk Kerang, menandakan sifat orang yang : sering cemas, dan
penuh ketegangan.
4) Kuku bentuk Persegi, Menandakan sifat orang yang : berakal sehat, dan
sabar.
5) Kuku Bentuk Runcing, menandakan sifat orang yang : mementingkan diri
sendiri atau serakah, dan memiliki tipe neurotik, yakni sosok yang asyik
dengan dunianya sendiri atau terkait dengan kepribadian dan mental.
6) Kuku Bentuk Lebar, menandakan sifat orang yang : Jika marah akan
meledak tiba-tiba, tulus, mudah kesal, dan teoritis. Memiliki pribadi yang
jujur dan sering memberikan nasihat kepada orang lain.
7) Kuku panjang vertical, pemilik kuku jenis ini cenderung memiliki pribadi
yang mudah bergaul, imajinatif, dan kreatif.
8) Kuku berbentuk segitiga, Cerdas, perfeksionis, inovatif, dan orisinil. Empat
sifat itu jadi gambaran seseorang yang memiliki kuku dengan bentuk
segitiga. Ada kemungkinan bahwa orang-orang ini jenius dan berpikir lebih
cepat dari yang lain.
9) Kuku berbentuk segitiga terbalik, hampir serupa dengan pribadi pemilik
kuku segitiga, seseorang yang punya kuku segitiga terbalik ini juga
diketahui memiliki watak yang cerdas, inovatif, dan perfeksionis. Karena
kemampuannya, banyak orang yang kagum dengan mereka.

23
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asesmen kepribadian adalah istilah yang umum dalam upaya untuk
menemukan pola perilaku dan pola pikiran atau penyesuaian diri seseorang
secara khas terhadap lingkungannya. Sedangkan asesmen kepribadian yang
bersifat pra-ilmiah merupakan usaha-usaha dalam memahami tingkah laku
manusia yang belum dilandasi oleh upaya-upaya pembuktian yang dapat
dipercaya. Pemahaman tingkah laku melalui cara-cara ini hanya berdasarkan
keyakinan dan kepercayaan yang muncul dari pengalaman yang dialami.
Asesmen kepribadian terdiri dari berbagai ilmu, diantaranya seperti:
Chirologi (Ilmu Guratan Tangan), Astrologi (Ilmu Perbintangan), Grafologi
(Ilmu Tulisan Tangan), Fisiognomi (Ilmu Tentang Wajah), Phrenologi (Ilmu
Tentang Tengkorak), Onychologi (Ilmu Tentang Kuku). Diantara ilmu-ilmu
yang telah disebutkan di atas masing-masing mempunyai metode nya sendiri
dalam menilai atau mengases kepribadian seseorang. Ilmu-ilmu tersebut telah
lama digunakan, bahkan untuk chirologi sendiri sudah ada sejak zaman purba.
Asesmen kepribadian yang bersifat pra-ilmiah ini cenderung berdasarkan
perkiraan dan kepercayaan, sehingga hasilnya pun tidak akurat. Meskipun
begitu asesmen kepribadian yang bersifat pra-ilmiah menyumbang proses
perjalanan dalam mengembangkan ilmu mengenai kepribadian sehingga dapat
disempurnakan seperti sekarang.

25
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2013. Membaca Kepribadian dari Tulisan Tangan. Diambil dari:


http://www.tahupedia.com/content/show/124/Membaca-Kepribadian-Dari-Tulisan-
Tangan

Admin. 2018. Modul Psikologi Umum II. Diambil dari:


https://nanopdf.com/download/modul-psikologi-umum-ii-tm10_pdf

Indra. 2015. Melihat Kepribadian dari Bentuk Kuku. Diambil dari:


https://feed.merdeka.com/trend/melihat-kepribadian-dari-bentuk-dan-ukuran-kuku-
anda-1504206.html

Kusniyanto, Yudha. 2009. Astrologi dalam Perspektif Paul Thagard Science atau
Pseudoscience. Diambil dari: http://bengkelgurugaul.blogspot.com/2009/01/astrologi-
dalam-perspektif-paul-thagard.html

Mukafah, Syahrir. 2013. Makalah Astronomi dan Astrologi. Diambil dari:


http://syahrir010.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Widiana, Willa. 2017. Membaca Kepribadian Seseorang Melalui Garis Tangan.


Diambil dari: http://bobo.grid.id/read/08678253/membaca-kepribadian-seseorang-
melalui-garis-tangan?page=all

Roan, Barrah Arrawinda. 2018. Apa yang Dimaksud dengan Onychologi. Diambil
dari: https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-onychology/8870/2

26

Anda mungkin juga menyukai