BEHAVORISME
Dosen Pengampu : Eska Prawisuawati, M. Si
Disisun Oleh :
KELOMPOK 4
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.Semoga
syafaatnya mengalir di hari akhir kelak.Amin.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sejarah Aliran Psikologi. Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Aliran Psikologi Behavorisme.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eska Prawisuawati, M. Si, selaku
dosen mata kuliah Sejarah Aliran Psikologi, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini.
Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
A. Perkembangan Behaviorisme………………………………………….….…....... 3
1. Behaviorisme Radikal……………………………………………… 3
a. Ivan Petrovtich Pavlov ( 1849-1936 )……………………… 3
b. John Broadus Watson (1878-1958)………………………… 4
c. Edward Lee Thorndike (1874-1949)…………………...…… 5
d. Vladimir M. Bekhterev ( 1857- 1927 )……………………. 5
2. Neo-Behaviorisme………………………………………………… 6
a. Edward Chace Tolman (1886-1959)……………………… 7
b. Clark Leonard Hull (1884-1952)………..………….……… 8
c. Edwin Ray Guthrie (1886-1959)………………….………… 9
d. B. F. Skinner (1904-1990)…………………………….…… 10
3. Sosio-Behaviorisme……………………………………………...… 12
a. Albert Bandura (1925 - Sekarang) ……………………….. 13
b. Julian B.Rotter ( 1916 - Sekarang)………………………… 14
B. Terapi Yang Berorientasi Behavioristik ……………………… …………….. 15
1. Modifikasi Prilaku……………………………………………… 15
2. Applied Behavior Analysis (Aba)……………………………... 15
Kesimpulan …………………………………………………………………….. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jika ditinjau dari konsep atau aliran, aliran behavioristik ini tentu berbeda dengan aliran
yang lain. Hal ini dapat kita lihat dalam pembelajaran sehari-hari dikelas. Ada berbagai
asumsi atau pandangan yang muncul tentang aliran behavioristik. Aliran behavioristik
memandang bahwa belajar adalah mengubah tingkah laku siswa dari tidak bisa menjadi bisa,
dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulus dan
lingkungan belajar agar perubahan mendekati tujuan yang diinginkan, dan guru pemberi
hadiah siswa yang telah mampu memperlihatkan perubahan bermakna sedangkan hukuman
diberikan kepada siswa yang tidak mampu memperlihatkan perubahan makna.
Oleh karenanya, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah sejarah aliran psikologi dan
Pembelajaran kelompok kami menyusun makalah aliran behaviorisme yang juga dilatar
belakangi oleh rasa ingin tahu kami yang ingin mengetahui lebih lanjut lagi tentang aliran
behaviorisme dan diharapkan tidak lagi muncul asumsi yang keliru tentang pendekatan
behaviorisme tersebut, sehingga pembaca memang benar-benar mengerti apa dan bagimana
pendekatan behaviorisme.
1
B. RUMUASAN MASLAH
1. Sejarah perkembangan behavorisme.
2. Apasaja aliran aliran behavorisme ?
3. Siapa saja tokoh-tokoh dari aliran neo,sosio,dan radikal behavorisme?
4. Apa itu modifikasi prilaku ?.
5. Apa itu applied behavior analysis(ABA)?.
C. TUJUAN
1. Mengetahui perkembangan behavorisme.
2. Mengetahui aliran aliran behavorisme .
3. Mengetahui tokoh-tokoh dari aliran neo,sosio,dan radikal behavorisme.
4. Mengetahui Apa itu modifikasi prilaku .
5. Mengetahui Apa itu applied behavior analysis(ABA).
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN BEHAVORISME
Menurut Schultz dan Schultz (2010),behavorisme ini berkembang dalam tiga tahap
,dan periode Watson merupakan tahapan awal dari tiga tahapan aliran behavoristik
tersebut, yaitu Behavorisme radikal, Neo-Behavorisme, Sosio-Behavorisme.
1. BEHAVIORISME RADIKAL
Seperti sudah disampaikan sebelumnya, behaviorisme radikal lebih fokus pada
perilaku yang bisa diamati. Bagi mereka penelitian terhadap aspek mental tidak
akan mendatangkan kepastian dan justru menjauhkan psikologi dari statusnya
sebagai ilmu. Behaviorisme radikal menggunakan metode eksperimental dalam
mempelajari perilaku ,dan mengganggap teori yang dicapainya bisa digeneralisir
terhadap semua perilaku. Tokoh-tokoh yang termasuk penganut behaviorisme
radikal antara lain Ivan Petrovitch pavlov ( 1849-1936 ) , John Broadus Watson
( 1878 – 1958 ) , Edward Lee Thorndike ( 1874 – 1949 ) , dan Vladimir
M.Bekhterev ( 1857 – 1927 ).
3
disebut dengan conditioned reflexs. Temuannya itulah kemudian yang
membuat pavlov diganjar hadiah Nobel pada tahun 1904(Schultz &
Shcultz,2009; powell,Symbaluk,& Honey,2009).
Inti pemikiran Watson antara lain bahwa psikologi harus fokus pada
perilaku yang bisa diamati, dan meninggalkan kesadaran,pikiran,ataupun
keadaan mental lainnya sebagai subject matter psikologi (Powell,Symbaluk,&
Honey,2009).
Watson sendiri sebenarnya mengakui keberadaan pikiran ataupun kognisi
pada manusia. Namun, pikiran diyakninya hanyalah hasil dari proses sensori-
4
motorik yang umumnya terjadi secara tidak disadari sehingga sulit diprediksi
dan dikendalikan, padahal yang diperjuangkannya adalah psikologi yang
mampu memprediksi dan mengontrol perilaku manusia, seperti kehendak
positivisme yang diyakininya.
Bekhterev lahir pada tanggal 20 Januari 1857, dan meninggal pada tanggal
24 Desember 1927. Bekhterev adalah seorang neurolog dan psikiatris
berkebangsaan Rusia. Ia kenal sebagai pendiri laboratorium psikologi pertama
di Rusia.
5
Menurut Bekhterev (Schultz & Schultz,2011), “ refleks itu tidak hanya
muncul karena unconditioned stimulus, tapi juga karena stimulus yang sudah
berasosiasi dengan unconditioned stimulus,tersebut” Seperti rasa takut tidak
hanya muncul karena hadirnya seekor ular, tapi juga muncul ketika melewati
semak-semak. Maka semak-semak tersebut akan memicu munculnya rasa
takut. Bagi Bekhterev (Schultz & Schultz, 2011). Associated reflexes ini bisa
dipakai untuk menjelaskan perilaku sederhana dan juga perilaku kompleks.
Perilaku yang lebih kompleks dianggapnya merupakan akumulasi dari
perilaku-perilaku sederhana yang berbentuk melalui associated reflexes.
2. NEO-BEHAVORISME
6
A. Edward Chace Tolman (1886-1959)
7
Baginya Tolman, ia tidak hendak menyimpulkan tujuan dari
perilaku, tapi menyatakan ada tujuan yang memengaruhi perilaku
dan tujuan dalam perilaku bisa didefinisikan secara operasional,
objektif, dan kualitasnya bisa diamati. Selain itu, Tolman pun tidak
akan menggunakan introspeksi dalam melakukan penelitian
mengenai tujuan, dan tidak akan menggali pengalaman psikologis
yang berhubungan dengan itu.
2) Intervening Variable
8
otomatis serta bisa dijelaskan secara fisik. Tidak seperti Tolman, bagi
Hull, konsep mengenai mental tidak diperlukan.
1. Drive Primer
Muncul karena belum terpenuhi kebutuhan biologis yang
penting untuk bertahan hidup.
2. Drive Sekunder
Berhubungan dengan situasis impasi yang dianggap
mengurangi dorongan primer.
C. Edwin Ray Guthrie (1886-1959)
9
(movement) akan diikuti oleh gerakan yang sama jika stimulus tersebut
terjadi kembali.
D. B. F. Skinner (1904-1990)
1) Operant Conditioning
10
dan penguatan. Menurut Skinner, perilaku seseorang bisa berubah
dari waktu ke waktu sebagai fungsi dari konsekuensi yang
diperolehnya dan perilaku tersebut merupakan bagian dari proses
adaptasi terhadap lingkungannya. Operant conditioning nya
Skinner tersebut, bukan hanya dapat meningkatkan kemungkinan
munculnya suatu perilaku, tapi juga dapat meningkatkan frekuensi
kemunculan perilaku tersebut.
11
maupun waktu atau apakah setiap respons akan diikutip oleh
reinforcer atau hanya sebagian respons saja yang diikuti reinforcer.
Schedule of Contoh
Reinforcement
3. SOSIO-BEHAVORISME
12
A. Albert Bandura ( 1925 - 2021 )
Albert Bandura lahir pada tahun 1925 di Albert Kanada. Pada tahun
1949 mendapatkan gelar BA dalam bidang psikologi di University of
British Columbia. Gelar doktor pada bidang psikologi klinis diperolehnya
di University of lowa pada tahun 1952, dan di University of lowa-lah,
Bandura mulai tertarik dengan Learning dan Behaviorism. Pada tahun
1953, Bandura mulai mengajar di Stanford University sampai sekarang.
Pada tahun 1973, Bandura menjabat sebagai Presiden APA, dan atas
konstribusi nya ia mendapatkan Award dari APA pada tahun 1980.
13
Penelitian Eksperimen Bandura yang cukup terkenal adalah Bobo
Doll Experiment. Dilakukan pada tahun 1950-an dengan tujuan untuk
menguji hipotesis bahwa perilaku agresi bisa diperoleh melalui belajar
sosial atau modeling.
Teori lain yang dikembangkan oleh Bandura adalah Efikasi Diri (self
effication). Teori Efikasi diri dikembangkan oleh Bandura dalam rangka
membantu proses perubahan perilaku. Menurutnyaz prosedur apapun
untuk mengubah perilaku sebetulnya dalam rwngka menciptakan dan
memperkuat efikasi diri seseorang. ( Bandura, 1977). Outcome
expectation menunjuk pada perkiraan seseorang bahwa perilaku tertentu
akan dapat menghasilkan hasil tertentu, sedangkan efficacy expectation
menunjuk pada keyakinan seseorang bahwa dirinya memiliki kemampuan
dan akan sukses melakukan suatu tindakan sebagai prasyarat untuk
mendapatkan hasil tertentu. ( Bandura, 1977).
14
B. TERAPI YANG BEORIENTASI BEHAVORISTIK
1. MODIFIKASI PERILAKU
Modifikasi perilaku menunjuk pada ‘Terapan ilmiah dan praktik’ profesional
dengan menganalisis dan memodifikasi perilaku (Miltenberger,2016:5).Modifikasi
perilaku ini berupaya mengidentifikasi hubungan antara stimulus lingkungan dan
munculnya suatu perilaku sehingga bisa diketahui latar belakang ataupun
hubungan sebab akibatnya. berdasarkan Pemahaman mengenai faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi perilaku tersebut, terapis Modifikasi perilaku
kemudian merencanakan program perilaku dengan menggunakan prinsip-prinsip
dan prosedur yang diturunkan dari prinsip-prinsip perilaku.
Menurut Milternberger modifikasi perilaku mempunyai beberapa karakteristik
yaitu
a. Fokus pada perilaku
b. Dipandu oleh teori dan filsafat behaviorisme
c. Berdasarkan prinsip-prinsip perilaku
d. Menekankan pada current environment event
e. Prosedur modifikasi perilaku dibuat secara spesifik dan detail
f. Treatment-nya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
g. Pengukuran terhadap perubahan perilaku
h. Tidak menekankan pada kejadian kejadian masa lalu yang dianggap
sebagai penyebab dari suatu perilaku
i. Penolakan terhadap perumusan hipotesis mengenai penyebab-penyebab
dari suatu perilaku
Modifikasi perilaku menggunakan berbagai prosedur dalam mengubah perilaku
antara lain shaping, mendorong dan mentransfer kontrol
stimulus, chaining.behavior skills training, extinction, differential reinforcement,
punishment, self management, token economy, behavioral contract, generalisasi,
ataupun cognitive behavior modification.
15
memungkinkan juga mengukur cover behavior. intervensi yang dilakukan bisa
meningkatkan, menurunkan atau menghilangkan.Karakteristik Yang lain adalah
aba memberikan penekanan pada pentingnya proses belajar dan lingkungan. proses
belajar dianggap penting dalam pembentukan dan perubahan perilaku. melalui
proses belajar Abang memberikan pengalaman-pengalaman baru dengan
memodifikasi lingkungan, baik dengan menyediakan faktor-faktor yang
mendorong terbentuknya suatu perilaku atau faktor-faktor yang mengiringi suatu
perilaku .Selain itu Abang merupakan model intervensi yang berorientasi pada
nilai-nilai ilmiah dalam mengumpulkan data, terakhir Abang merupakan model
intervensi yang pragmatis dan fokus pada hasil bukan teori serta mengajak klien
untuk aktif dalam proses terapi.
Karena bersumber dari aliran pemikiran yang sama dan memiliki fokus yang
sama yaitu Perilaku tidak heran jika modifikasi perilaku dan abad tampak sulit
dibedakan. Keduanya bisa dibedakan dalam hal penggunaan metode kognitif dan
Self administration technique.Menurutnya ABA lebih sedikit menggunakan
metode kognitif,tapi lebih banyak menggunakan Self Administration Technique.
BAB III
PENUTUP
16
A. KESIMPULAN
Behaviorisme merupakan aliran pemikiran psikologi yang lebih fokus pada
perilaku sebagai subject matter penilitiannya. Perilaku dipilih karena dianggap mudah
diamati dan diukur sehingga akan menjamin kepastian dan objektivitas pengamatan,
sebagai salah satu parameter yang harus dipenuhi jika ilmu psikologi ingin dianggap
sebagai ilmu. Behaviorisme mengalami perkembangan, dan terpolarisasi menjadi tiga,
yaitu Behaviorisme Radikal, Neo-Behaviorisme dan Sosio-Behaviorisme.
Dikategorikan behaviorisme radikal, mereka lebih fokus pada perilaku yang dapat
diamati, menghindari pembahasaan mengenai kondisi mental, dan menggunakan
metode eksperimen sebagai cara untuk melakukan penelitian perilaku.
JB.Watson dan Ivan Petrovitch (1849-1936) merupakan salah satu tokoh awal
dalam behaviorisme. Menurut pavlov, semua perilaku adalah reflek yang disebabkan
oleh stimulus tertentu. John Broadus Watson (1878-1958) terkenal dengan
penolakannya terhadap eksistensi mental. Edward Lee Thorndike (1874-1949)
terkenal dengan instrumental conditioning. Ia melakukan penelitian dengan
menggunakan puzzle boxes. Vladimir M.Bekhterev (1857-1927) juga tertarik dengan
conditioned reflex, seperti halnya pavlov. Namun Bekhterev mengkritik prosuder
penelitian pavlov dan beryakinan bahwa reflex bisa saja muncul karena stimulus yang
sudah berasosiasi dengan unconditioned stimulus. Edward Ray Guthrie (1886-1959)
merupakan tokoh neo-behaviorisme. Ia sudah mulai mengakui adanya proses mental
yang menjembatani antara stimulus dan respons. Leonard Hull (1884-1952)
mempunyai keyakninan bahwa manusia bergerak secara mekanis, dan menganggap
perilaku manusia bersifat otomatis serta bisa dijelaskan secara fisik. Berdasarkan
prinsip-prinsip operant tersebut, skinner kemudian menggagas apa schedule of
reinforcement yang bisa dipakai untuk kepentingan tetapi perilaku. Sosio-behaviorism
yang tokohnya anatara lain Bandura dan Rotter. Socio-behaviorisme menentang
behaviorisme radikal, dan memandang adanya interaksi antara perilaku, kognisi, dan
juga lingkungan. Berpengaruh terhadap perilaku, dan faktor personal tersebut
berinteraksi dengan lingkungan. Bandura pun terkenal dengan konsep Efikasi diri.
Menurutnya, efikasi diri ini berpengaruh pada perubahan perilaku seseorang.
17
DAFTAR PUSTAKA
Dr, Agus Abdul Rahman, M. Psi., Psikolog.2017. Sejarah Aliran Psikologi Dari Klasik
Hingga Modern. Depok .Rajawali Pers
18