“PSIKOLOGI INDIGENOUS”
DISUSUN OLEH:
MAKRIFATUL FADHILAH
NPM : 228110078
Dosen Pengampu: Rachmayati Eka Safitri, M.Psi.,Psikolog
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2022
PSIKOLOGI INDIGENOUS
1
konsep psikologi barat dalam menjawab permasalahan psikologi masyarakat timur
(Alimatus Sahrah, 2020).
Psikologi indigenous menawarkan suatu pendekatan dengan konten (makna,
nilai, dan kepercayaan) yang kontekstual (keluarga, sosial, budaya, ekologi) yang
tercerminkan dalam desain penelitian. teori psikologi indigenous dibangun dari
perilaku orang-orang setempat dan dapat mencerminkan realitas sosial dari
masyarakat setempat. Sepertinya itulah yang diinginkan dari indegenous psychology
ini (Alimatus Sahrah, 2020).
Menurut Kim (2000), tujuan utama dari pendekatan psychology indigenous
adalah untuk menciptakan keilmuan psikologi yang sistematis, komprehensif,
universal secara teori dan dapat dibuktikan secara empiris. Kemunculan psikologi
indigenous bermula dari kesulitan yang ditemukan oleh peneliti-peneliti Asia dalam
mengaplikasikan ilmu psikologi yang didapatkan dari hasil studi mereka di negara-
negara Barat kepada masyarakat di negaranya sendiri. Fenomena tersebut
memunculkan pertanyaan-pertanyaan akan validitas, universalitas, dan aplikabilitas
dari teori-teori psikologi yang ada.
Secara umum, teori psikologi inidigenous membuat kajian psikologi semakin
berkembang dan teliti. Ia tidak melihat fenomena masyarakat dari kacamata teori
modern barat saja, melainkan mempertimbangkan juga kebudayaan setempat. Dalam
penerapannya, teori psikologi indigenous tidak bertujuan menghilangkan atau
mengesampingkan teori psikologi modern, melainkan menggabungkan keduanya,
karena bagaimanapun teori psikologi modern juga memiliki fungsi yang penting.
Dengan demikian, keduanya dapat saling melengkapi (Alimatus Sahrah, 2020).
Menurut Uichol (2006), terdapat 10 karakteristik psikologi indigenous, yaitu:
1. Psikologi indijinus menekankan pada kajian terhadap fenomena psikologi
dalam konteks keluarga, sosial, politik, filosofi, sejarah, agama, budaya, dan
ekologi.
2
2. Psikologi indijinus bukan merupakan kajian terhadap orang-orang suku asli
(native), kelompok etnik, ataupun orang-orang yang tinggal di negara-negara
dunia ketiga.
3. Psikologi Indijinus bukan berarti menggunakan metode tertentu.
4. Diasumsikan bahwa hanya native atau orang yang berasal dari budaya
tersebut yang dapat memahami fenomena indijinus dan budaya yang ada, dan
bahwa orang luar hanya memiliki pemahaman yang terbatas.
5. Psikologi Indijinus berbeda dengan Naive Psychology milik Heider.
6. Konsep-konsep indijinus telah dianalisa sebagai contoh psikologi indijinus,
meskipun konsep-konsep tersebut menarik tetapi konsep tersebut memiliki
nilai komunikatif yang terbatas bagi orang yang tidak mengerti bahasanya.
Selain itu sulit untuk memastikan apakah konseptualisasinya akurat. Konsep-
konsep tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti empiris.
7. Banyak ilmuwan psikologi mencari penjelasan fenomena indijinus.
8. Psikologi indijinus merupakan bagian dari tradisi sains budaya.
9. Psikologi indijinus mendorong keterkaitan antara manusia dengan social
sciences.
10. Terdapat dua starting point dalam penelitian psikologi indijinus, yaitu
indigenization from without and from within.
Awal masuknya pendekatan psikologi indijinus di Indonesia tidak diketahui
secara pasti, akan tetapi terbentuknya Center for Indigenous and Cultural Psychology
(CICP) di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dapat dijadikan tonggak awal
kehadiran psikologi indijinus di Indonesia secara resmi yaitu pada bulan Januari 2010
(Lukman Nul Hakim, 2014).
3
REFERENSI
Hakim, L., N. (2014). Ulasan Konsep: Pendekatan Psikologi Indijinus. Aspirasi, 2(5),
165-172
Kim, U. (2000). Indigenous, Cultural, and Cross-cultural Psychology: A Theoretical,
Conceptual, and Epistemological Analysis. Asian Journal of Social Psychology,
3(3), 265–287.
Kim, U. & Berry, J.W. (1993). Indigenous psychologies: Experience and research in
cultural context. Newbury Park, CA: Sage.
Sahrah, A. (2020). Studi Indigenous dengan Metode Kualitatif. Yogyakarta: PT
Gramasurya
Uichol, K., Yang, K.S., & Hwang, K.K. (2006). Indigenous and Cultural Psychology:
Understanding People in Context. New York: Springer.