Anda di halaman 1dari 16

Motivasi Dalam Psikologi

Islam

Kelompok 7
Nama Kelompok :
1. Desi Fitria Anggraini (933414818)
2. Dewi Karuniawati R. (933413518)
3. Kristina Febrianti (933415618)
4. Evi Anita (933415018)
A. Pengertian Motivasi
Secara etimologis, “motivasi” berasal dari kata “motiv”, dalam bahasa Inggris motive berasal
dari kata motion yang diartikan gerakan atau sesuatu yang bergerak. motivasi (motivation)
merupakan dorongan, kebutuhan, keinginan dan daya untuk mengarahkan perilaku atau
gerakan manusia. Beberapa ahli berpendapat motivasi adalah :

1. Green dan Baron
Motivasi adalah serangkaian proses yang menggerakkan, mengarahkan, dan mempertahankan
perilaku individu untuk mencapai beberapa tujuan.

2.Berelson dan Steiner
Motivasi adalah suatu usaha sadar untuk memengaruhi perilaku seseorang supaya mengarah
tercapainya tujuan organisasi.

3. Terry
Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsang untuk
melakukan tindakan-tindakan. Pengertian ini menyimpulkan bahwa motivasi merupakan
perangsangan yang bersumber dari keinginan individu untuk melaksanakan tindakan.
B. Aspek-Aspek yang Mendorong
Munculnya Motivasi, Sebagai Berikut :
1. Keinginan untuk 3. Keinginan akan
hidup. kekuasaan.

2. Keinginan untuk 4. Keinginan akan


memiliki sesuatu. adanya pengakuan.
C. Menurut Ramayulius, terdapat empat
peran motivasi, yaitu :
1. Motivasi berperan 3. Motivasi berperan
sebagai pendorong sebagai penyeleksi
manusia dalam perbuatan yang
melakukan sesuatu. dilakukan manusia.

2. Motivasi berperan 4. Motivasi berperan


sebagai arah dan tujuan. sebagai penguji sikap
manusia dalam berbuat.
Termasuk perbuatan
dalam beragama.
D. Teori-Teori Motivasi
1. Teori Hedonisme
Hedonisme berasal dari bahasa Yunani yang berarti
kesukaan, kesenangan, atau kenikmatan. Hedonisme
adalah suatu aliran filsafat yang memandang bahwa
tujuan hidup utama pada manusia adalah mencari
kesenangan yang bersifat duniawi. Hobbbes
menyatakan bahwa apa pun alasan yang diberikan
seseorang untuk perilakunya, sebab-sebab terpendam
dari semua perilaku itu adalah kecenderungan untuk
mencari kesenangan dan menghindari kesusahan.
2. Teori Naluri
Menurut teori naluri, seseorang tidak memilih
tujuan dan perbuatan, akan tetapi dikuasai oleh
kekuatan-kekuatan bawaan, yang menentukan
tujuan dan perbuatan yang akan dilakukan. Freud
juga percaya bahwa dalam diri manusia ada
sesuatu yang tanpa disadari menentukan setiap
sikap dan perilaku manusia.
3. Drive Theory
Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi
hanya sesuatu dorongan kekuatan yang luas terhadap
suatu arah yang umum. Misalnya, suatu daya
pendorong pada lawan jenis. Semua orang dalam
semua kebudayaan mempunyai daya pendorong pada
lawan jenis. Namun, cara-cara yang digunakan
berlain-lain bagi tiap individu, menurut latar belakang
dan kebudayaan masing-masing.
4. Teori Atribusi
Perilaku seseorang ditentukan oleh bagaimana ia
menafsirkan atau berusaha mengerti apa yang
melatarbelakangi peristiwa-peristiwa yang terjadi di
sekitarnya. Atribusi ialah suatu hal atau keadaan yang
dikaitkan dengan (dijadikan alasan terhadap) kesuksesan
atau kegagalan dalam suatu aktivitas. Misalnya guru yang
tidak enak mengajar, kesehatan yang tidak optimal,
pelajaran tidak menarik, ketidakberuntungan, kurang
asaha, kurangnya kemampuan pekerjaan terlalu sulit,
salah strategi dan lain-lain.
5. Teori Kebutuhan
Manusia adalah makhluk rasional yang akan mengalami
proses kognitif sebelum terjadi respons. Perilaku manusia
dipengaruhi oleh actualizing tendency, yaitu
kecenderungan inheren manusia untuk mengembangkan
diri.
Kecenderungan itu dipengaruhi oleh tingkat dan kriteria
kebutuhannya teori ini beranggapan, bahwa tindakan
yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah
untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik
maupun kebutuhan psikis
E,27
[1]

6. Teori Teori Motivasi Al-Ghazali


a. Struktur Jiwa b. Junud Al-Qalb Sebagai
Menurut Al-Ghazali manusia terbagi ke
dalam empat dimensi yaitu dimensi
Motivasi
materi, dimensi nabati, dimensi hewani Perilaku terbentuk oleh
dan dimensi kemanusiaan. Dalam
dimensi ini ada beberapa unsur yang
Junud Al-Qalb atau tentara
ada dalam diri manusia, yaitu al-qalb, hati. Pada manusia terdapat
an-nafs, ar-ruh, al-aql. Unsur ini dua Junud Al-Qalb yaitu
mengerucut pada satu makna yakni al-
ruh ar-rabbaniyah yang merupakan yang bersifat fisik seperti
esensi manusia yang memiliki daya anggota tubuh sebagai
serap, mengetahui dan menganl,
sekaligus menjadi objek pertanggung
indera, dan yang bersifat
jawaban atas perbuatan yang psikis yang berbentung
dilakukannya. syahwat dan ghadlab yang
memiliki sifat sebagai
pendorong (iradlah).
E. Bentuk-Bentuk Motivasi
Motivasi memiliki beberapa pengertian dari
berbagai tokoh, begitu juga dengan bentuk-bentuk
motivasi. Chaplin membagi motivasi menjadi dua
macam, yaitu phsicological drive dan social motives.
Sedangkan Woodworth dan Marquis menggolongkan
motivasi menjadi tiga macam, yaitu Kebutuhan-
kebutuhan organis, motivasi darurat, dan motivasi
objektif.
D. Motivasi dalam Pandangan Islam
Dalam psikologi islam, pembahasan motivasi hidup tidak
terlepas dari tahapan kehidupan manusia. Secara garis
besar, kehidupan manusia terbagi menjadi tiga tahap, yaitu :
1. Tahapan pra kehidupan dunia, yang disebut dengan alam
perjanjian.
2. Kedua, tahapan kehidupan dunia, untuk aktualisasi dan
realisasi dari tahap amanah yang telah diberikan pada alam
pra-kehidupan dunia.
3. Ketiga, tahapan alam pasca kehidupan dunia, yang disebut
dengan hari pembalasan (yaumul din) atau hari penegakan
keadilan (yaum al-qiyamah).
Dalam al-Qur’an ada beberapa statement baik secara eksplisit
maupun implisit menunjukan beberapa dorongan yang
memepengaruhi manusia ,baik dalam bentuk dorongan
naluriah, maupun dorongan terhadap hal-hal yang
memberikan kenikmatan.
Dalam al-Qur’an Surat ar-Rum ayat 30 yang artinya: “Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah);
(tetapkan atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.
(Itulah)agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.”
Ayat tersebut menekankan sebuah motif bawaan dalam wujud fitrah,
sebuah potensi dasar. Potensi dasar mengandung arti bahwa sejak
diciptakan manusia memiliki sifat bawaan yang menjadi pendorong
untuk melakukan berbagai macam bentuk perbuatan, tanpa disertai
dengan peran akal, sehingga terkadang manusia tanpa disadari
bersikap dan bertingkah laku untuk menuju pemenuhan fitrahnya.
Potensi dasar dapat mengambil wujud dorongan-dorongan naluriah
di mana pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok
yang didalam, hal ini biasa juga disebut naluri, yaitu
1. Dorongan naluri mempertahankan diri.
2. Dorongan naluri mengembangkan diri.
3. Dorongan naluri diri mempertahankan jenis.
SEKIAN
& TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai