Anda di halaman 1dari 3

Nama : ZAHRA FIRDAUS

NIM : 2007016055
Kelas : PSI-2B
Mata Kuliah : Dasar-Dasar Intervensi Psikologi
Dosen : Lainatul Mudzikyah, S.Psi., M.Psi., Psikolog

REVIEW FILM DEAR ZINDAGI

Dear Zindagi merupakan film bollywood yang dirilis tahun 2016. Film ini menceritakan seorang
sinematografer hebat yakni Kaira dan seorang dokter pikiran a.k.a terapis yakni Dr. Jehangir
Khan sebagai pemeran utama. Adapun yang menarik dari film ini selain memperlihatkan nuansa
indahnya Singapura, Mumbai, dan Goa, film ini cukup menguras emosi para penonton.
Penonton dibuat ikut merasakan kesedihan, ketakutan, dan kemarahan yang dirasakan Kaira.

Dear Zindagi sendiri artinya wahai atau teruntuk kehidupan. Film ini menceritakan kehidupan
Kaira, seorang sinematografer yang cerdas dan berbakat yang masa depannya menjanjikan.
Namun, kenyataan berkata lain. Kejadian dan nasib yang tidak diinginkan kemudian
menghampiri kehidupannya, mulai dari sang kekasih, Raghuvendra yang ternyata telah
bertunangan dengan wanita lain, karirnya yang kemudian terhambat masalah percintaannya
dan karirnya yang terasa jalan di tempat sampai dirinya yang terusir dari apartemen yang ia
sewa akibat sang pengelola apartemen yang menganggap status Kaira sebagai
wanita single tidak tepat untuk mengisi apartemen yang diisi oleh banyak pasangan keluarga.
Kaira sering mengalami kegagalan dalam menemukan pasangan hidup hanya karena tidak
merasakan kenyamanan dalam hubungannya. Berbagai kejadian tersebut akhirnya mendorong
Kaira untuk kembali ke rumah orangtuanya – sebuah pilihan yang sebenarnya sangat tidak
disukainya. Tekanan kehidupan yang ia hadapi lantas membuat jam tidur Kaira menjadi
terganggu. Tidak ingin berlama-lama merasa dalam keterpurukan mental, Kaira akhirnya
memutuskan untuk menemui seorang dokter pikiran atau terapis bernama Dr. Jehangir Khan.
Lewat pertemuan-pertemuannya dengan Dr. Jehangir Khan dalam sesi terapi, Kaira akhirnya
dapat menggali dan menemukan kembali apa dasar penyebab yang membuat dirinya menjadi
sosok karakter yang begitu depresif.

Singkat cerita saat Kaira diminta bantuan ayahnya untuk membuat film/iklan salah satu
restaurant saat kembali ke Goa, di sana Kaira bertemu dengan Dr. Jehangir Khan yang sedang
memberikan sambutan. Dr. Jehangir Khan atau Jug sapaan akrabnya merupakan seorang
terapis. Setelah mengalami ketakutan dan insomnia, Kaira disarankan oleh sahabatnya Jackie
untuk menemui Terapis yang tak lain yaitu Dr. Jehangir Khan dengan harapan mampu
membantu Kaira keluar dari masalah yang dihadapinya. Awalnya Kaira meceritakan kepada Jug
tentang apa yang dialaminya yakni antara cinta, impian, dan kenyataan yang sulit diterima oleh
Kaira. Di mana Kaira senang mendapatkan tawaran proyek di New York, tetapi ia harus
berhadapan dengan Raghuvendra sosok yang dicintai bertemu dengan mantan pacarnya
bahkan ternyata di sana Raghuvendra sudah lebih dulu melangsungkan pertunangannya. Kaira
marah dan bingung. Dalam sesi terapi antara Dr. Jehangir Khan dan Kaira banyak pesan positif,
cerita yang bermakna mendalam untuk dimengerti dan menjadi pelajaran bagi penonton.

Jika dikaitkan dengan materi Psikoterapi. Dalam adegan sesi terapi digambarkan bahwa Dr.
Jehangir Khan sebagai terapis yang akan menolong, sedangkan Kaira sebagai klien atau
pasiennya. Terapis hanya bertugas menolong dan mengarahkan apa yang harus dilakukan klien
untuk menyelesaikan dan keluar dari masalahnya. Namun, tetap pada akhirnya keputusan
dikembalikan kepada si pasien yakni Kaira. Seperti kutipan kalimat yang dicapkan oleh Dr.
Jehangir Khan bahwa hidup seperti puzzle. Kamu yang bertugas mencari jawabannya
sedangkan aku hanya membantu mencari potongan-potongannya. Hanya kamulah yang
mampu menyatukan potongan puzzle itu untuk memecahkan masalah.

Setelah melakukan sekian pertemuan untuk terapi, konseling dan kondisi Kaira dirasa sudah
mulai membaik, mau tidak mau Kaira harus berhenti bertemu dengan Dr. Jehangir Khan. Kaira
sempat sedih karena sudah merasa ketergantungan dengan Jug bahkan menyukainya. Akan
tetapi, karena sudah terikat perjanjian, akhirnya Kaira berusaha menerima itu dan kembali
berkarir membuat film pendek yang diimpikannya.

Anda mungkin juga menyukai