Anda di halaman 1dari 8

memaknai hidup

Just another blogs UNY Sites site

Sample Page

Oct 19, 2015

psikologi kepribadian-Karen Horney


latifianazalati teori kepribadian 0 Comment

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Search for:
Psikologi Kepribadian Teori dan Biografi singkat tentang Karen Horney ini dapat terselesaikan tanpa ada halangan
satu apapun. Melalui makalah ini, kami berharap akan menambah pengetahuan yang berarti dan dapat bermanfaat,
khususnya bagi mahasiswa di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan Psikologi Pendikan dan Bimbingan Search
Universitas Negeri Yogyakarta. Selanjutnya penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Teman-teman Universitas Negeri Yogyakarta khususnya Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan Psikologi Recent Posts
Pendidikan dan Bimbingin kelas A yang telah membantu atas pembuatan makalah ini.
2. Ibu Yulia Ayriza selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Kepribadian. Hacked By 0x1999

3. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu hingga hal yang sering terjadi saat LDR dan
makalah ini dapat terselesaikan. solusinya

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, self talk for axienty and panic
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan dan kemajuan
pergaulan (be good teens)
makalah ini.
jika esok tak pernah datang
Akhir kata, penulis menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyajian makalah ini terdapat
kata-kata yang kurang berkenan.
Recent Comments
 
Anonymous on Hello world!
Yogyakarta, 06 Maret 2015

 
Archives
 
December 2015
Penulis
November 2015

DAFTAR ISI October 2015

  September 2015

Halaman Judul ………………………………………………………………………….     i


Categories
Kata Pengantar  …………………………………………………………………………    1
"manusia biasa"
Daftar Isi …………………………………………………………………………………..    2
11 cara percaya diri
 
5 alasan perempuan kutubuku kece
Bab 1 PENDAHULUAN
8 motivasi

A. Latar Belakang Masalah  ……………………………………………………  3 barang apa yang harus dibawan saat
musim hujan?
B. Perumusan Masalah  …………………………………………………………  3
be good teens
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………..  4

D. Manfaat Penulisan ……………………………………………………………  4 belajar ikhlas melepas

  berbagi semangat
Bab 2 PEMBAHASAN bersahabat dengan diri sendiri ^^

A. Biografi Singkat Karen Horney…………………….. ………………  5 bk belajar

Teori Karen Horney…………………………….. …………………. Data pribadi siswa

B.  7 george kelly
 
harta??
   
hijrah
 
jgn mnta anak mmnta maaf
Bab 3   PENUTUP
jika esok tak pernah datang

A. Kesimpulan  ……………………………………………………………………. 16 jika kamu sering menari


 
kehadiran beberapa orang dalam
kehidupan
Daftar Pustaka  ……………………………………………………………………………              18
kenapa masih belum memotivasi diri?
 
kepada sebuah nama
 
kesehatan mental
 
kesempatan berbenah diri
BAB 1
leaflet bimbingan
PENDAHULUAN logika dan konseling

  manfaat kesulitan ^^

1. Latar Belakang Masalah membaca mata

Teori psikoanalisis sosial dari Karen Horney dibentuk berdasarkan asumsi bahwa kondisi sosial dan kultural, terutama mencari?
pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kepribadian seseorang. mengapa?
Orang-orang yang tidak mendapatkan kebutuhan akan cinta dan kasih sayang yang cukup selama masa kanak-kanak
mengembangkna rasa permusuhan dasar (basic hostility) terhadap orang tua mereka dan, sebagai akibatnya, meningkatkan PD pada siswa
megalami kecemasan dasar (basic anxiety). Awalnya ia adalah pengikut dari teori Sigmun Freud, namun dalam
ngga perlu takut ke konselor
berjalannya waktu beliau terpengaruh oleh oleh Jung dan Adler. Akhirnya beliau mengembangkan pendekatan
kepribadian yang holistik; manusia berada dalam satu totalitas pengalaman dan fungsinya, dan bagian-bagian nilai jelek bukan berarti tidak pintar
kepribadian seperti fisikokimia, emosi, kognisi, sosial, kultural, spiritual, hanya dapat dipelajari dalam hubungannya
satu dengan yang lain sebagai kepribadian yang utuh. Teori kepribadian Karen Horney termasuk kedalam paradigma para pencari ilmu
Psikoanalisi. Untuk itu kami disini bertujuan untuk mengungkapkan apa itu teori kepribadian psikoanalisis menurut
parenting
Karen Horney dan biografi singkat beliau.
pelecehan seksual
 
perempuan
2. Rumusan Masalah
proses
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dibahas adalah:
psikologi sosial_stereotip prasangka
diskriminasi
1. Bagaimana biografi atau riwayat hidup dari Karen Horney, seorang tokoh dalam teori kepribadian
psikoanalis? S2? poerawan tua?
2. Bagaimana teori psikologi analis menurut Karen Horney?
self injury
  self talk for axienty and panic

3. Tujuan Penulisan sisi lain

Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: solusi LDR

1. Mengetahui tentang biografi dan riwayat singkat dari Karen Horney, tokoh dalam teori kepribadian teori kepribadian
psikoanalis.
Uncategorized
2. Mengetahui penjelasan tentang teori psikologi analis menurut Karen Horney.
underachievement
 

4. Manfaat Penulisan Meta


1. Memberikan informasi tentang biografi dan riwayat singkat dari Karen Horney, tokoh dalam teori Log in
kepribadian psikoanalis.
2. Memberikan pengetahuan teori psikologi analis menurut Karen Horney. Entries RSS

Comments RSS
 
WordPress.org
 
BAB 2

PEMBAHASAN

1. BIOGRAFI SINGKAT KAREN HORNEY

Karen Danielson lahir pada tanggal 16 September 1885 di tengah keluarga Clotilde dan Berndt Wackels Danielson.
Beliau dilahrkan di sebuah desa kecil tidak jauh dari Hamburg, sebelah utara Jerman. Ayahnya adalah seorang kapten
kapal dengan berlatar belakang Norwegia, sedangkan ibunya adalah orang Belanda. Ayah Horney adalah seorang
yang taat beragama, bersifat menguasai dengan keras sekali, angkuh, sering murung, dan pendiam, sementara ibunya
adalah seorang yang menarik, periang, dan berpikiran bebas.

Horney muda mengagumi ayahnya dan sangat merindukan perhatian dan cinta kasihnya, tapi dia ditakut-takuti oleh
ayahnya. Selalu teringat di benak Horney “mata biru ayahnya yang menakutkan” dan ketegangannya, sifat banyak
menuntut. Pada tahun-tahun pertama Horney merasa ditolak oleh ayahnya. Ayahnya seringkali melontarkan
komentar-komentar bernada meremehkan tentang penampilan dan intelegensinya. Dia merasa diremehkan dan tidak
menarik, meskipun kenyataannya dia cantik.

Horney dekat dengan ibunya dan menjadi “putri pemuja,” sebagai cara untuk mendapatkan kasih sayang. Hingga
usianya mencapai 8 tahun, Horney adalah seorang anak teladan, melekat dan selalu mengalah. Di tengah-tengah
usahanya, dia masih saja tidak percaya bahwa dia telah memperoleh cinta kasih dan rasa aman yang dia butuhkan.
Karena pengorbanan diri dan perilaku baik tidak berhasil, maka dia mengubah siasatnya.

Pada usia 9 tahun, Horney menjadi seorang anak yang ambisius dan suka melawan. Dia memutuskan bahwa jika dia
tidak dapat memperoleh cinta kasih dan rasa aman, maka dia akan melakukan balas dendam kepada perasaan tidak
menarik dan kurangnya. Beberapa tahun kemudian dia menulis, “Jika aku tidak bisa menjadi cantik, maka aku harus
menjadi pandai.” Dia berjanji untuk selalu menjadi yang pertama di kelasnya. Ketika dewasa, dia menyadari betapa
banyak rasa permusuhan yang telah dia bangun pada masa kecil. Teori kepribadian Horney menjelaskan bagaimana
rasa cinta yang tidak terpenuhi pada masa kanak-kanak mendorong berkembangnya kecemasan dan permusuhan
dasar.

Pada usia 12 tahun, setelah menjalani bermacam-macam perawatan untuk suatu penyakit dari seorang dokter, dia
memutuskan untuk berkarier di bidang medis. Di tengah-tengah perlawanan kepada ayahnya dan perasaan tidak
berharga serta putus asa, selama di SMU Horney berusaha keras untuk mewujudkan cita-citanya masuk sekolah
medis. Pada tahun 1904, ibunya menceraikan ayahnya dan meninggalkan Karen dan Berndt -kakaknya- dengan
ayahnya. Tahun 1906, dia masuk sekolah kedokteran di Universitas Freiburg hanya karena ingin melawan keinginan
orangtuanya dan tentu saja menentang kebiasaan umum bagi masyarakat kala itu.

Pada usia 24 tahun, pada 1909, Horney menikah dengan Oscar Horney, seorang pengacara dari Berlin. Tahun 1910,
Karen melahirkan Brigitte, anak perempuan pertama dari tiga orang anak perempuannya. Lalu, pada tahun 1911,
ibunya meninggal. Rangkaian peristiwa ini sangat berat dirasakan Karen. Inilah yang kemudian mengantarkannya
menjadi seorang psikoanalis.

Pada 1926, Horney dan suaminya berpisah, dan enam tahun kemudian dia pindah ke Amerika, Pertama-tama bekerja
di Chicago dan akhirnya menetap di New York. Di antara rekannya adalah Erich Fromm dan Harry Stack Sullivan.
Selama beberapa tahun dia mengembangkan sebagian besar teorinya. Dia membuka praktik, mengajar, dan menulis.
Pada akhir hayatnya dia tertarik pada agama Budha Zen, dan dia telah menunjungi beberapa biara Zen di Jepang
beberapa tahun sebelum meninggal. Sampai akhirnya meninggal tahun 1952.

1. TEORI KAREN HORNEY

1. PSIKOANALISIS SOSIAL

Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi
fungsi dan perilaku psikologis manusia.

Pada mulanya Horney merupakan pengikut Freud, yang kemudian terpengaruh oleh Carl Gustav Jung dan Alfred Adler.
Akhirnya dia mengembangkan pendekatan kepribadian yang holistik. Manusia berada dalam satu totalitas
pengalaman dan fungsinya, dan bagian-bagian kepribadian seperti fisikokimia, emosi, kognisi, sosial, kultural,
spiritual, hanya dapat dipelajari dalam hubungannya satu dengan yang lain sebagai suatu kepribadian yang utuh.
Pakar psikoterapi lain seperti Monroe berpendapat teori dan konsep Horney berbeda secara radikal dengan pikiran
Freud dan Freudian, sehingga sukar mencari kesejajaran antara keduanya. Namun Horney sendiri menyatakan bahwa
“tidak ada hal penting yang dapat dikerjakan diranah psikologi dan psikoterapi tanpa mengakui temuan fundamental
dari Freud.” Menurut Horney, doktrin Freud yang terpenting adalah:
1. Semua proses dan event psikis bersifat ditentukan (semua terjadi karena alasan tertentu, dan bukan terjadi
secara random).
2. Semua tingkah laku mungkin ditentukan oleh motivasi tak sadar.
3. Motivasi yang mendorong manusia adalah kekuatan yang bersifat emosional dan nonrasional.

Disisi lain, Horney menentang teori Freud dalam hal:

1. Teori Freud terlalu mekanistik dan biologik sehingga tidak bisa menggambarkan keutuhan motivasi dan
tingkah laku manusia.
2. Perhatian Freud terhadap interrelasi manusia sangat kecil, sehingga berakibat penekanan yang salah pada
motivasi seksual dan konflik. Seharusnya, keamanan dan ketidakpuasan (non seksual) yang menjadi
kekuatan pendorong berfungsinya kepribadian.
3. Tingkah laku agresi dan destruksi bukan hereditas seperti yang dikemukakan Freud, tetapi merupakan
sarana bagaimana orang berusaha melindungi keamanannya.
4. Freud berpendapat penis envy adalah gambaran wanita yang inferior dan cemburu karena peran kelaminnya
lebih rendah dari laki-laki, sedang Horney dan Adler berpendapat bahwa penis envy adalah simbolik wanita
yang mengingikan persamaan status dan kekuasaan seperti pria.Meskipun menggambarkan orang yang
berfungsi baik, sebagai terapis, ia lebih terkait dengan individu yang disebut neurotik. Ia percaya bahwa
rumah yang hangat dan penuh kasih bisa memungkinkan seseorang untuk menghindari kecemasan
neurotik dan konflik seperti Erich Fromm, namun dia juga percaya bahwa aspek tertentu dari masyarakat
kita menciptakan konflik yang intens seperti itu di masyarakat bahwa mereka mungkin juga perlu banyak
“istirahat” untuk menghadapi tantangan menjadi orang yang sehat.Horney percaya neurosis menjadi proses
yang terus menerus terjadi secara sporadis dalam hidup seseorang. Hal ini berbeda dengan pendapat
sebayanya yang percaya bahwa neurosis, seperti kondisi mental yang lebih parah, kerusakan negatif dari
pikiran dalam menanggapi rangsangan eksternal, seperti kematian, perceraian atau pengalaman negatif
selama masa kanak-kanak dan remaja.
5. Kebutuhan kasih sayang dan cinta semakin kuat

Horney percaya asumsi-asumsi ini menjadi kurang penting, kecuali untuk pengaruh masa anak-anak. Sebaliknya, dia
menekankan signifikan terhadap ketidak pedulian orangtua terhadap anak, percaya bahwa persepsi seorang anak
tentang peristiwa, yang bertentangan dengan niat orang tua, adalah kunci untuk memahami neurosis seseorang.

1. Kurang kehangatan dan cinta orang tua


2. Permusuhan dan kemarahan karena diperlakukan buruk
3. Represi permusuhan agar tidak kehilangan cinta dan keaman yang hanya sedikit
4. Kecemasan dasar dan permusuhan dasar terus diperkuat kalau lingkaran kecemasan permusuhan represi
berlanjut
5. Semakin marah karena kebutuhannya semakin banyak tidak terpenuhi
6. Perasaan permusuhan semakin kuat
7. Represi semakin kuat untuk mempertahankan kasih sayang yang hanya sedikit tegangan kemarahan yang
semakin kacau.

LINGKARAN SETAN – KECEMASAN

Kecemasan dan permusuhan cenderung ditekan (repress), atau dikeluarkan dari kesadaran, karena menunjukan rasa
takut bisa membuka kelemahan diri, dan menunjukan rasa marah beresiko dihukum dan kehilangan cinta dan
keamanan. Bayi mengalami proses melingkar, yang oleh Horney dinamakn Lingkaran setan atau vicious circle.
Dimulai sejak akhir, bayi membutuhkan kehangatan dan kasih sayang untuk dapat menghadapi tekanan lingkungan.
(1) Kalau kehangatan cinta dan kasih sayang ini tidak cukup diperoleh, (2) Bayi menjadi marah dan muncul perasaan
permusuhan karena diperlakukan secara salah itu. (3) Tetapi kemarahan harus di repress agar perolehan cinta dan
rasa aman yang hanya sedikit (tidak cukup) itu tidak hilang sama sekali. (4) Perasaan menjadi kacau, muncul
kecemasan dasar dan permusuhan dasar. (5) Kebutuhan kasih sayang dan cinta semakin besar. (6) Kemungkinan
akan semakin banyak kebutuhan kasih sayang yang tidak terpenuhi sehingga semakin kuat pula perasaan marah
yang timbul. (7) Perasaan permusuhan  menjadi semakin kuat. (8) Repressi harus semakin kuat dilakukan agar
perolehan kasih sayang yang hanya sedikit itu tidak hilang. (9) Tegangan perasaan kacau, marah, gusar, mangamuk
semakin kuat. Kembali ke (4) ini akan membuat kecemasan dasar dan permusuhan dasar semakin kuat, dan akan
terus semakin parah kalau lingkaran 4 > 5 > 6 > 7 > 8 > 9 > 4 dst. terus menerus terjadi.

1. Kecemasan dan Konflik (Anxiety and Conflict)

Menurut Horney (Lindzey, 1985), semua orang mengalami creature anxiety, perasaan cemas yang normal muncul
pada masa bayi, ketika bayi yang lahir dalam keadaan tak berdaya dan rentan itu dihadapkan dengan kekuatan alam
yang keras dan tidak bisa dikontrol. Bimbingan yang penuh kasih sayang dan cinta pada awal kehidupan membantu
bayi belajar menangani situasi bahaya itu. Sebaliknya, tanpa bimbingan yang memadai bayi akan megembangkan
basic anxiety, basic hostility, dan terkadang neurotic distress.

 
1. Kecemasan Dasar dan Permusuhan Dasar (Basic Anxiety and Basic Hostility)

Kecemasan dasar berasal dari rasa takut, suatu peningkatan yang berbahaya dari perasaan tak berteman dan tak
berdaya dalam dunia yang penuh ancaman (Horney, 1937). Kecemasan juga telah didefinisikan dalam istilah perilaku
ekspresif, tingkat umum aktivitas, dan seluruh kelas gejala perilaku dan fisiologis diagnostik. Kecemasan  dasar
selalu dibarengi oleh permusuhan dasar, berasal dari perasaan marah, suatu predisposisi untuk mengantisipasi
bahaya dari orang lain dan untuk mencurigai orang lain itu. Bersama-sama, kecemasan dan permusuhan  membuat
orang yakin bahwa dirinya harus dijaga untuk melindungi keamanannya (Lindzey, 1985).

Kecemasan dasar itu sendiri bukanlah neurosis, melainkan “lahan subur dimana neurosis dapat berkembang setiap
saat” (Horney, 1937). Kecemasan dasar terjadi terus menerus dan sulit dihentikan, secara tidak langsung
membutuhkan stimulus tertentu, seperti menjalani ujian di sekolah atau berpidato. Kecemasan dasar mempengaruhi
semua hubungan yang terjalin dengan orang lain dan mengarah pada cara-cara yang tidak sehat untuk berhadapan
dengan orang lain.

Teori Horney tentang neurosis didasarkan pada konsep gangguan psikis yang membuat orang terkunci dalam
lingkaran yang membuat tingkah laku tertekan dan tidak produktif, kemudian dikenal sebagai masalah kecemasan
(Alwisol, 2009).

Bila teori belajar berurusan dengan kecemasan, dia berurusan terutama dengan hubungan yang konsekuen, ketika
eksistensialis berbicara tentang kecemasan, dia khawatir terutama dengan pengalaman kecemasan, sedangkan ia
memiliki perhatian yang relatif sedikit dengan yg di kondisi belajar.

1. Konflik Interpersonal : Kebebasan versus Kesepian

Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam fungsi manusia, yang tidak dapat dihindari.
Pengalaman konflik tidak berarti mengidap neurotik. Suatu ketika, harapan, minat, atau pendirian seseorang
bertabrakan dengan orang lain. Konflik dalam diri sendiri adalah bagian yang integral dari kehidupan manusia,
misalnya dihadapkan pilihan dua keingianan yang arahnya berbeda, atau antara harapan dengan kewajiban atau
antara dua perangkat nilai. Juga, nilai kultural sering mengalami konflik di dalam maupun dengan nilai di luarnya.
Misalnya, masyarakat mendorong anggotanya untuk berkompetisi meraih prestasi, tetapi juga mewajibkan orang
mempedulikan orang lain dan mendahulukan minat kepentingan orang lain dari pada kepentingan pribadi. Nilai-nilai
tradisioanl menuntut peran ibu sebagai pengasuh anak bertentangan dengan nilai modern yang menghargai
persamaan hak pria dan wanita (Alwisol, 2009).

Perbedaan konflik normal dengan konflik neurotik adalah taraf atau tinggi rendahnya. Setiap orang memakai berbagai
cara mempertahankan diri melawan penolakan, permusuhan, dan persaingan dari orang lain. Orang normal mampu
berbagai macam-macam strategi pertahanan disesuaikan dengan masalahnya, sedang orang neurotik secara
komplusif memakai strategi pertahanan yang sama yang pada dasarnya tidak produktif. Orang dengan kecemasan
dasar mungkin memulai hidup dengan konflik yang sangat berat, konflik antara kebutuhan rasa aman dan kebutuhan
menyatakan kebebasan emosi dan pikiran. Semuanya dimulai dari hubungan bayi dengan ibunya, hubungan antar
manusia. Dalam bukunya Self-Analysis (19242), Horney mengemukakan sepuluh kebutuhan neurotik, yakni kebutuhan
yang timbul sebagai akibat dari usaha menemukan pemecahan-pemecahan masalah gangguang antara hubungan
manusia.

Kebutuhan kasih sayang dan penerimaan : keinginan membabi-buta untuk menyenangkan orang lain dan
berbuat sesuai dengan harapan orang lain. Orang itu mengharapkan dapat diterima baik orang lain,
sehingga berusaha bertingkah laku sesuai dengan harapan orang lain, cenderung takut berkemauan, dan
sangat peka/ tergantung dengan tanda-tanda permusuhan dan penolakan dari orang lain, dan perasaan
permusuhan di dalam dirinya sendiri.
Kebutuhan partner yang bersedia mengambil alih kehidupannya : tidak memiliki kepercayaan diri, berusaha
mengikat diri dengan partner yang kuat. Kebutuhan ini mencakup penghargaan yang berlebihan terhadap
cinta, dan ketakutan akan kesepian dan diabaikan.
Kebutuhan membatasi kehidupan dalam ranah sempit : Penderita neurotik sering berusaha untuk tetap
tidak menarik perhatian, menjadi orang ke-dua, puas dengan yang serba sedikit. Mereka merendahkan nilai
kemampuan mereka sendiri, dan takut menyuruh orang lain.
Kekuasaan : kekuatan dan kasih sayang memungkin dua kebutuhan neurotik yang terbesar. Kebutuhan
kekuatan, keinginan berkuasa, tidak menghormati orang lain, memuja kekuatan dan melecehkan kelemahan,
yang berwujud sebagai kebutuhan mengontrol orang lain dan menolak perasaan lemah atau bodoh.
Kebutuhan mengeksploitasi orang lain : Takut menggunakan kekuasaan secara terang-terangan, menguasai
orang orang lain melalui eksploitasi dan superiorita intelektual. Neurotik sering mengevaluasi orang lain
berdasarkan bagaimana mereka dapat dimanfaatkan atau dieksploitasi, pada saat yang sama mereka takut
dieksploitasi orang lain.
Kebutuhan pengakuan sosial atau prestise : Kebutuahan memperoleh penghargaan sebesar-besarnya dari
masyarakat. Banyak orang yang berjuang melawan kecemasan dasar dengan berusaha menjadi nomor
satu, menjadi yang terpenting, menjadi pusat perhatian.
Kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi : Pengidap narkotik memiliki gambaran diri melambung dan ingin
dikagumi atas dasar gambaran itu, bukan atas siapa sesungguhnya mereka. Inflasi harga diri yang terus
menerus terjadi harus ditutupi juga secara terus menerus dengan penghargaan dan penerimaan dari orang
lain.
Kebutuhan ambisi dan prestasi pribadi : Penderita neurotik sering memiliki dorongan untuk menjadi yang
terbaik, contoh: penjual terbaik, pemain bowling terbaik, pecinta terbaik. Mereka ingin menjadi yang terbaik
dan memaksa diri untuk semakin berprestasi sebagai akibat dari perasaan tidak aman, harus mengalahkan
orang lain untuk manyatakan superioritasnya.
Kebutuhan mencukupi diri sendiri dan independensi : Neurotik yang kecewa – gagal menemukan hubungan-
hubungan yang hangat dan memuaskan dengan orang lain yang cenderung akan memisahkan diri tidak
mau terikat dengan orang lain, membuktikan bahwa mereka bisa hidup tanpa orang lain. Gambaran khas
dari sifat “play boy” yang tidak mau terikat dengan wanita manapun.
Kebutuhan kesempurnaan dan ketaktercelaan : Melalui perjuangan yang tidak mengenal lelah untuk menjadi
sempurna, penderita neurotik membuktikan harga diri dan superioritas pribadinya. Mereka sangat takut
membuat kesalahan dan mati-matian berusaha menyembunyikan kelemahannya dari orang lain.

Kecemasan dasar dan permusuhan dasar terbentuk dari konflik antara kebutuhan untuk keamanan dan kebutuhan
untuk mengekspresikan, emosi fundamental dan pikiran.

1. Konflik Intrapsikis

Kecenderungan neurotik yang timbul dari kecemasan dasar, berkembang dari hubungan anak dengan orang lain.
Dinamika kejiwaan yang terjadi menekankan pada konflik budaya dan hubungan antar pribadi. Dalam hal ini Horney
tidak mengabaikan faktor intrapsikis dalam perkembangan kepribadiannya. Menurutnya, proses intrapsikis semula
berasal dari pengalaman hubungan antar pribadi kemudian mengembangkan eksistensi dirinya terpisah dari konflik
interpersonal. Untuk dapat memahami konflik intrapsikis yang sarat dengan dinamika diri, perlu difahami empat
gambaran diri dari Horney (Alwisol, 2009), yaitu :

Diri Rendah (Despised Real Self)

Konsep yang salah tentang kemampuan diri, keberhargaan dan kemenarikan diri, yang didasarkan pada evaluasi
orang lain yang dipercayainya, khususnya orang tuanya. Evaluasi negative mungkin mendorong oramg untuk merasa
tak berdaya.

Diri Nyata (Real Self)

Pandangan subjektif bagaimana diri yang sebenarnya, mencakup potensi untuk berkembang, kebahagiaan, kekuatan,
kemauan, kemampuan khusus, dan keinginan untuk “realisasi diri”, keinginan untuk spontan menyatakan diri yang
sebenarnya.

Diri Ideal (Ideal Self)

Pandangan subjektif mengenai diri yang seharusnya, suatu usaha untuk menjadi sempurna dalam bentuk khayalan,
sebagai kompensasi perasaan tidak mampu dan tidak dicintai.

Diri Aktual (Actual Self)

Berbeda dengan real self yang subektif, aktual self adalah kenyataan objektif diri seseorang, fisik dan mental apa
adanya, tanpa dipengaruhi oleh persepsi orang lain.

1. Upaya Mengatasi (Attempts At Coping)

Untuk mengatasi kecemasan dasar, orang mengembangkan sejumlah strategi. Mereka menciptakan dan berusaha
untuk mewujudkan sebuah citra diri ideal dengan mencapai kesempurnaan, atau “kemuliaan”, mereka
mengembangkan “sistem kebanggaan” untuk mendukung gambaran ideal, serta satu set perilaku standar yang
mustahil, atau “keharusan”, dan mereka mencoba untuk memungkiri, atau “mengeksternalisasi”, hal-hal dalam diri
mereka yang mereka tidak dapat mengatasi. Semua upaya ini dapat menghasilkan “keterasingan dari diri”

Mengatasi telah didefinisikan dalam istilah psikologis oleh Susan Folkman dan Richard Lazarus sebagai “constantly
changing cognitive and behavioral efforts to manage specific external and/or internal demands that are appraised as
taxing” (selalu berubah upaya kognitif dan perilaku untuk mengelola tuntutan eksternal atau internal tertentu yang
dinilai sebagai beban) atau “exceeding the resources of the person” (melebihi sumber dari orang). (Lazarus &
Folkman, 1984)

Dengan demikian, mengatasi (Coping) merupakan pengeluaran usaha sadar untuk memecahkan masalah personal
dan interpersonal, dan berusaha untuk menguasai, mengurangi atau mentolerir stres atau konflik. Mekanisme coping
psikologis biasanya disebut strategi mengatasi atau keterampilan mengatasi. Istilah mengatasi umumnya mengacu
pada strategi penanggulangan adaptif atau konstruktif, yaitu strategi mengurangi tingkat stres. Namun, beberapa
strategi penanganan yang dapat dianggap maladaptif, yaitu, tingkat stres meningkat. Maladaptif mengatasi dengan
demikian dapat dijelaskan, pada dasarnya, sebagai non-coping. Selanjutnya, istilah mengatasi umumnya mengacu
reaktif coping, yaitu, respon coping berikut stressor. Ini kontras dengan mengatasi proaktif, dimana respon coping
bertujuan untuk mencegah stressor masa depan. Respon coping yang sebagian dikendalikan oleh kepribadian (sifat
kebiasaan), tetapi juga sebagian oleh konteks sosial, khususnya sifat dari lingkungan stress.

 
 

BAB 3

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penulisan makalah ini sebagai berikut:

Berdasarkan materi yang telah disampaikan di awal, kami mendapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Menurut Horney, kecemasan dasar (karena neurosis) dapat terjadi akibat berbagai hal termasuk, dominasi
langsung atau tidak langsung, ketidak pedulian, perilaku tak menentu, kurangnya rasa hormat untuk
kebutuhan individu anak, kurangnya bimbingan yang nyata, sikap meremehkan, terlalu banyak kekaguman
atau tidak adanya itu, kurangnya kehangatan yang dapat diandalkan, harus berpihak dalam perselisihan
orang tua, terlalu banyak atau terlalu sedikit tanggung jawab, perlindungan lebih, terpisah dari anak-anak
lain, ketidakadilan, diskriminasi, ingkar janji, suasana bermusuhan, dan seterusnya (Horney, 1945).
2. Kecemasan dasar berasal dari perasaan masa kecil, seperti: sendirian, terisolasi, dan tak berdaya di dunia
yang kejam. Dia melihat kecemasan dasar yang dihasilkan, bukan dari konflik seksual atau agresif, seperti
Freud lakukan, tetapi dari hubungan bermasalah bahwa anak berpengalaman dengan orang tuanya (Horney,
1937, 1939, 1945).
3. Motivasi yang mendorong manusia adalah kekuatan yang bersifat emosional dan nonrasional.
4. Bayi mengalami proses melingkar, yang oleh Horney dinamakan Lingkaran setan atau vicious circle.
5. Teori Horney tentang neurosis didasarkan pada konsep gangguan psikis yang membuat orang terkunci
dalam lingkaran yang membuat tingkah laku tertekan dan tidak produktif, kemudian dikenal sebagai
masalah kecemasan.
6. Horney mengemukakan sepuluh kebutuhan neurotik, yakni kebutuhan yang timbul sebagai akibat dari usaha
menemukan pemecahan-pemecahan masalah gangguan antara hubungan manusia.

1)        Kebutuhan kasih sayang dan penerimaan

2)        Kebutuhan partner yang bersedia mengambil ahli keidupannya

3)        Kebutuhan membatasi kehidupan dalam ranah sempit.

4)        Kekuasaan

5)        Kebutuhan mengeksploitasi orang lain

6)        Kebutuhan pengakuan sosial atau prestise

7)        Kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi

8)        Kebutuhan ambisi dan prestasi pribaadi

9)        Kebutuhan mencukupi diri sendiri dan independensi

10)    Kebutuhan kesempurnaan dan ketaktercelaan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Teori Kepribadian Karen Horney.

            http://penasaranjuragan.blogspot.com/2012/05/teori-kepribadian-karen-horney.html diakses tanggal 3 Maret


2015.

Nurrahman, Ardhi. 2011. Biografi Singkat, Karen Horney.


http://www.psikologizone.com/biografi-singkat-karen-horney diakses tanggal 3 Maret 2015.

Wicaksono, Irwan. 2012. Karen Horney (Tokoh Psikologi Humanistik).

http://irwan-wicaksono.blogspot.com/2012/03/karen-horney-tokoh-psikologi-humanistik.html diakses tanggal 3


Maret 2015.

« Stereotip, Prasangka, dan Diskriminasi jika kamu sering menari »

Leave a Reply

Your Name *

Your Email *

Your Website

Math Captcha
+ 32 = 36

Post Comment

memaknai hidup
Proudly powered by WordPress.

Anda mungkin juga menyukai