Anda di halaman 1dari 14

i

MAKALAH
SISTEM EKONOMI SOSIALIS
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Syariah Dasar
Dosen Pengampu : Marutha Kristian, S.E.I.

DI SUSUN OLEH :

1. Herwin Effendi 5619027


2. Fadhel M. Nur Sukma 5619026
3. Fhatoni 5619025
4. Elvi Mulsakia 5619024
5. Jesika Putri 5619029

PROGRAM STUDI : S1 EKONOMI SYARIAH


SEMESTER : 1 (SATU)

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


(STEBIS) MUARA ENIM
TAHUN 2019
Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim
i

KATA PENGATAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
pertolongannya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang
ditentukan.
Penulisan makalah ini dibuat adalah dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Syariah Dasar di Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara
Enim yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan kata atau kalimat dan tata
letak dalam makalah ini tentunya banyak sekali kekurangan dan kekhilafan, baik kata
atau kalimat dan tata letak.
Untuk kebaikan dan sempurnanya makalah ini, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan. Dan akhirnya semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca, penyusun dan mahasiswa.

Muara Enim, 27 September 2019

Penyusun

Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim


ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... ……. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………....... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................... …… 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………... 3
2.1 Pengertian Ekonomi Sosialis dan Sejarah Singkat ........... ….... 3
2.2 Pemikiran Sistem Ekonomi Sosialis ................................ …… 5
2.3 Kelebihan, Kekurangan & Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis 7
2.3.1 Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis ....................... …… 7
2.3.2 Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis .................... …… 8
2.3.3 Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis ........................... …… 8
2.4 Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis ........................... …… 8

BAB III PENUTUP………………… .......................................... …… 10


3.1 Kesimpulan……. ............................................................ ........ 10

DAFTAR PUSTAKA ………………………. ............................ …… 11

Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di sebagian belahan dunia, sistem ekonomi sosialis diadopsi untuk mengatur
roda perekonomian dalam negeri. Sistem ekonomi sosialis (isytiraki) ini biasa
berkembang di negeri-negeri yang berlandaskan ideologi komunis dan menjadi
pedoman hidup dalam kehidupan bermasyarakat.
Penganut sistem ini mengklaim bahwa apa yang mereka jalankan lebih baik
daripada sistem ekonomi lainnya, terutama ekonomi kapitalis yang menjadi rival
utamanya dan memang digulirkan untuk mendobrak ekonomi kapitalis yang menurut
anggapan orang-orang sosialis telah menyengsarakan masyarakat.
Sistem ekonomi sosialis (termasuk kapitalis dan sistem-sistem ekonomi lainnya)
hanyalah merupakan gagasan manusia yang akal pikirannya terbatas dan banyak sekali
kekurangan dan kelemahan. Apalagi bila menilik latar belakang ideologi tokoh yang
menggulirkannya, yaitu orang-orang penuh dengan kekufuran atau atheisme, hal itu
sudah cukup bagi umat Islam untuk menjauhinya. Selain itu, sistem ekonomi tersebut
menjerumuskan manusia kedalam masalah sosial lantaran muncul tindakan
menzhalimi orang lain, dengan dalih menyetarakan tingkat ekonomi seluruh elemen
masyarakat.
Sebaik-baik aturan adalah aturan yang datang dari Allah Pencipta, Dzat Yang
Maha Mengetahui kemaslahatan bagi hamba-hamba-Nya. Karenanya, Dia Azza wa
Jalla menetapkan syariat yang merealisasikan kebaikan bagi mereka dan menjauhkan
mereka dari keburukan, di dunia maupun akhirat. Inilah salah satu prinsip yang harus
dipegang oleh seorang Muslim dan Muslimah terkait hukum-hukum Allah SWT
secara umum.
Melalui Al-Qur`an, kitab suci sumber hidayah bagi seluruh umat manusia, Allah
SWT memberitahukan bahwa Allah tidaklah menyerahkan urusan kehidupan dan
bagian-bagian hidup mereka di dunia ini kepada manusia. Akan tetapi, Allah sendiri
yang mengatur pembagian tersebut di antara mereka. Dia lah menjadikan orang ini
kaya, dan orang itu kekurangan, orang ini mulia, sedangkan orang itu bermartabat
rendah, orang ini menjadi pemimpin, orang ini menjadi bawahannya.
Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian sistem ekonomi sosialis dan sejarah singkatnya
2. Latar belakang pemikiran ekonomi sosialis
3. Kelebihan, kekurangan dan ciri-ciri sistem ekonomi sosialis
4. Prinsip dasar sistem ekonomi sosialis

Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim


3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekonomi Sosialis dan Sejarah Singkatnya

Sosialisme, berasal dari kata Sosial, sesuatu yang menyangkut aspek hidup
masyarakat, Sosialisme adalah Sebuah doktrin politik yang menekankan pemilikan
kolektif dari alat-alat produksi, memberikan suatu peran yang besar pada negara dalam
menjalankan perekonomian dengan kepemilikan masyarakat luas (Nationalization)
atas industri.
Sebelumnya, sejarah masyarakat eropa lebih didominasi oleh kaum bangsawan
dan feodal. Kelas masyarakat inilah yang telah lama menancapkan kuku
penjajahannya pada masyarakat bawah. Namun, setelah sekian lama tertindas,
akhirnya lahirlah kekuatan baru bernama kaum kapitalis yang berusaha meruntuhkan
otoritarianisme kaum feodal. Hal ini ditandai dengan lahirnya Renaisance di eropa.
Era ini menandai lepasnya masyarakat eropa dari ‘zaman kegelapan’ yang lebih
didominasi oleh kaum feodal.
Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang
berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini
berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga
awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan
masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani
masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
Sistem ekonomi sosialisme adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur
penuh oleh negara. Dalam sistem ini jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi
tanggung jawab negara atau pemerintah pusat.
Sistem ekonomi sosialisme muncul pada abad ke-19 dipelopori oleh Karl Max.
Sistem ekonomi muncul karena bentuk kritik dari sistem ekonomi kapitalisme yang
memberikan kebebasan kepada rakyat sehingga perekonomian tidak merata. Oleh
karena itu sistem ekonomi sosialisme dibentuk untuk meratakan kesejahteraan rakyat
dengan pemerintah atau negara yang mengaturnya.

Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim


4

Era pencerahan dimulai dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johan


Guttenberg pada abad ke-15 M. Hadirnya mesin cetak ini mampu merubah kondisi
sosial-budaya masyarakat eropa saat itu, terutama dalam produksi. Dengan mesin
cetak, produksi buku akhirnya bisa dilakukan secara massal, setelah sebelumnya
bersifat manual menggunakan tangan atau menulis di atas batu.
Ditemukannya mesin cetak ini merupakan fenomena revolusioner yang mampu
mendobrak kebutuhan bahan produksi selama berabad-abad. Mesin cetak adalah
faktor utama terjadinya akselerasi peningkatan produksi buku dan bacaan. Fenomena
ini berimplikasi pada lahirnya era komunikasi. Dengan banyaknya kuantitas buku yang
dicetak, semua orang terpicu untuk saling tukar ide dan pikiran.
Revolusi teknologi itulah yang akhirnya menjadi titik tolak terjadinya
perubahan-perubahan di masyarakat. Fakta yang lebih jelas sebagai konsekuensi
munculnya revolusi teknologi ini melahirkan apa yang dinamakan dengan Engels
Revolusi Industri, yaitu terjadinya perubahan mendasar dari sistem pertanian ke sistem
perindustrian.
Ketika revolusi industri terjadi, selanjutnya diikuti dengan lahirnya revolusi
sosial, salah satunya adalah Revolusi Perancis. Penindasan terhadap kaum buruh oleh
kaum Borjuis inilah yang mampu mendorong para pemikir untuk berupaya melahirkan
sistem baru yang mampu mengangkat keterpurukan kaum proletarian dari penindasan
kaum kapital. Salah satu tokoh yang peduli dengan nasib kaum buruh pada waktu itu
adalah Karl Marx yang menawarkan konsep sistem ekonomi sosialis.
Ekonomi sosialis memiliki beberapa prinsip dasar. Diantaranya adalah otoritas
suatu negara untuk menguasai semua aset masyarakat. Di sini regulasi seputar
ekonomi serta kepemilikan harta dilakukan oleh pemerintah.
Prinsip lain adalah keseteraan ekonomi. Maksudnya, masyarakat tidak bekerja
untuk pribadi, mereka hanyalah pegawai pemerintah yang gajinya berasal dari keringat
mereka sendiri. Prinsip lainnya adalah tentang disiplin politik. Di negara yang
menganut sistem ekonomi sosialis, parlemen sebagai lembaga yang berhak membuat
konstitusi dan regulasi dikuasai oleh kaum proletarian atau kaum buruh. Mereka
ditempatkan oleh partai-partai guna membuat regulasi yang cenderung berpihak pada
kaum buruh sebagai representasi kaum sosialis.

Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim


5

2.2 Pemikiran Sistem Ekonomi Sosialis


Pemikiran-pemikiran ekonomi beraliran sosialis secara garis besar dapat dilihat
atas tiga kelompok:
1) Kelompok pemikir sebelum Marx
Aliran sosialisme sebelum Marx lebih bersifat utopis dan kelompok pemikir
yang mencoba merealisasikan gagasan-gagasan mereka dengan membentuk
komunitas-komunitas bersama.
Tokoh sosialis-utopis yang paling terkenal adalah Sir Thomas More (1478-
1535). Bahkan ,istilah ‘sosialis-utopis’ diberikan karena More pernah menulis tentang
sebuah ‘negara impian’ dalam sebuah tulisannya yang sangat terkenal: ‘utopia’. Buku
Utopia ditulis pertama kali dalam bahasa latin di Belgia tahun 1516 , dan
diterjemahkan ke dalam bahasa inggris tahun 1551.
Dalam buku tersebut More menjelaskan bahwa di sebuah pulau khayal bernama
utopia yang dapat juga ditafsirkan sebagai sebuah negara , semua milik merupakan
milik bersama. Semua orang tinggal dalam satu tempat bersama,makanan serta
kebutuhan lainnya disediakan secara bersama-sama pula.
Tulisan-tulisan lain yang senada dengan Utopia-More cukup banyak, antara lain
dapat dilihat dari karangan Thomasso Champanella (1568-1639) , Freanciss
Bacon(1560-1626) dan James Hurrington.
Tulisan-tulisan para pemikir sosialis utopia diatas bersifat utopis , hanya
mengkhayalkan bentuk suatu komunitas ideal. Di lain pihak ada tokoh-tokoh sosialis
yang merealisasi cita-cita mereka dalam kanyataan. Di antaranya Robert Owen 91771-
1858), Charles Fourier (1772-1837) dan Louis Blanc(1811-1882) dengan mendirikan
komunitas-komunitas namun kebanyakan segera layu sebelum berkembang. Barulah
di tangan Karl Marx, ide sosialisme mendapat ‘landasan ilmiah’, paling kurang
menurut anggapan Marx sendiri.

2) Pandangan Marx dan Engels


Diantara sekian banyak pakar sosialis , pandangan Karl Heindrich Marx (1818-
1883) dianggap paling berpengaruh dari segi teoritis, banyak pakar dan pemikir
ekonomi yang mengakui bahwa argumentasi Marx sangat dalam dan luas. Teori-
teorinya tidak hanya didasarkan pada pandangan ekonomi saja, tapi juga melibatkan
moral, etika, sosial , politik, sejarah, dan falsafah dan sebagainya.
Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim
6

Karl marx sangat benci dengan sistem perekonomian liberal yang digagas oleh
Adam smith dan kawan-kawan. Argumen argumen yang disusun Marx dapat dilihat
dari berbagai segi,baik dari sisi moral, sosiologi maupun ekonomi.
Salah satu buku yang ditulis Marx dan Engels yang sangat berpengaruh adalah
Manifesto Komunis yang terbit tahun 1848 dan Das Kapital. Dalam buku Manifesto
Komunis dapat diikuti bagaimana teori Marx tentang pertentangan kelas. Menurut
Marx , sejarah segala masyarakat yang ada hingga sekarang pada hakikatnya adalah
sejarah pertentangan kelas. ada masyarakat kelas kaya dan ada masyarakat kelas tak
berpunya. Semua kelas-kelas masyarakat ini dianggap Marx timbul sebagai hasil dari
kehidupan ekonomi masyarakat.
Marx juga mengemukakan tentang teori ‘Surplus Value’ dan penindasan buruh.
Upah alami yang diterima oleh para buruh hanya cukup sekadar penyambung hidup
secara subsisten , yaitu untuk memenuhi kebutuhan yang sangat pokok-pokok saja.
Padahal , nilai dari hasil kerja para buruh jauh lebih besar dari jumlah yang diterima
mereka sebagai nilai upah alami. Kelebihan nilai produktivitas kerja buruh atas upah
alami yang disebut Marx sebagai nilai lebih (surplus value), dinikmati oleh para
pemilik modal.

3) Kelompok pemikir sosialis sesudah Marx


Pengaruh dari ajaran Marx dan Engels tersebut sangat luar biasa. Pada kuarter
pertama abad ke-20 pemikiran-pemikiran Marx dan Engels dimodifikasi oleh Lenin.
Dengan teori di atas Lenin mempunyai cukup alas an untuk melakukan revolusi di
Rusia, yang dikenal dengan revolusi Bolshevik tahun 1917. Sementara itu , kaum
Revisionis yang dipimpin oleh Bernstein dan Kautsky juga ingin melakukan
perubahan-perubahan social. Akan tetapi bukan melalui revolusi kekerasan seperti
yang dilaksanakan Lenin, melainkan secara damai.
Hingga pertengahan tahun 60-an muncul Aliran Kiri Baru (the New Left) secara
sederhana , aliran kiri baru dapat diartikan sebagai kombinasi dari Marxisme-
Leninisme Ortodoks dengan pemikiran-pemikiran radikal baru.
Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan
ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.
Sistem ekonomi sosialis tidak sama dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme
merupakan tahap persiapan ke komunisme.
Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim
7

Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme :


1. Karena adanya revolusi industri
2. Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
3. Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional
terhadap kehidupan manusia dan masyaraka
4. Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis

Karl Max merupakan tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan penggugah


perlawanan kaum buruh terhadap kapitalisme, juga penulis wacana yang menjadi dasar
pembentukan sistem ekonomi social

2.3 Kelebihan, Kekurangan dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis

2.3.1 Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialisme

1) Tersedianya kebutuhan pokok ; Setiap warga negara yang tinggal di suatu


negara disediakan kebutuhan pokoknya, berupa makanan, minuman,
pakaian, tempat tinggal, dan lain-lain. Penyediaan kebutuhan pokok
tersebut diberikan oleh pemerintah.
2) Didasarkan atas perencanaan negara ; Semua pekerjaan telah direncanakan
oleh negara dengan matang dan sempurna sehingga apabila terjadi masalah
yang terjadi akan langsung ditangani oleh pemerintah.
3) Negara yang mengelola produksi ; Semua hal produksi dikelola dan
dimiliki oleh negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh dipergunakan
secara bersama-sama antara rakyat dan pemerintah
4) Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan
masalah ekonomi lainnya
5) Pasar barang dalam negeri berjalan lancar

Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim


8

2.3.2 Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialisme

1) Sulit melakukan transaksi ; Dalam sistem ekonomi sosialis, transaksi


seperti tawar menawar sulit dilakukan oleh rakyat karena harga ditentukan
oleh pemerintah
2) Membatasi kebebasan ; Rakyat tidak bebas dalam menuangkan
pemikirannya karena segala sesuatunya diambil alih oleh pemerintah dan
hal tersebut dapat menghambat dalam memperoleh kebebasan berpikir.
3) Mengabaikan pendidikan moral ; Dalam mencapai suatu tujuan yang telah
ditargetkan di awal, maka dalam memperolehnya dapat mengabaikan
pendidikan moral itu sendiri sebab pencapaian kepuasan merupakan tujuan
utamanya.

2.3.3 Ciri-ciri Sistem Ekonomi sosialisme :

1) Semua alat dan sumber daya dikuasai oleh pemerintah.


2) Hak milik perorangan tidak diakui.
3) Tidak ada kebebasan bagi masyarakat
4) Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah

2.4 Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis


Dalam setiap system yang ada baik itu sosial maupun politik memiliki sebuah
prinsip
yang dipegang sebagai suatu acuan untuk tetap menjaga eksistensi dari sebuah
system tersebut. Begitupun system ekonomi sosialis yang memiliki beberapa prinsip
diantaranya sebagai berikut :
1) Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebasagai
berikut: Pemilikan Harta oleh Negara Seluruh bentuk produksi dan sumber
pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk
memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan.
2) Kesamaan Ekonomi Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui
disemua Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi

Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim


9

ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup


menurut keperluan masing-masing.
3) Disiplin Politik Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan
dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan
distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang
diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini
yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan
rakyat, maka keberlangsungan system sosialis ini tidak akan berlaku ideal
sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin.

Marx membedakan fase sosialisme dengan komunisme penuh atau lengkap.


Dalam fase sosialisme, produktivitas masih rendah dan kebutuhan materi belum
terpenuhi secara cukup. Sementara itu dalam fase komunisme penuh produktivitas
sudah tinggi, sehingga semua kebutuhan materi sudah diproduksi secara cukup.
Dengan begitu, perekonomian dapat memenuhi kebtuhan semua anggota masyarakat
secara berkelimpahan.
Tentang hakikat manusia sebagai produsen dalam fase sosialisme manusia
belum cukup menyesuaikan diri sehingga menjadikan kerja sebagai hakikat dan masih
mementingkan insentif materi untuk bekerja. Pada tahap komunisme, kerja sudah
menjadi hakikat. Semua pekerjaan dikerjakan dengan sukarela, kegembiraan dan
efesien tanpa mengharapkan insentif langsung seperti upah yang merupakan produk
sampingan dari kerja.
Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Komunisme merupakan
tahap akhir perkembangan masyarakat (The Six Major Historical Stages): primitive
communism slaery feudalism, capitalism, sosialism dan full communism.

Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis :


1. Korea Utara
2. Kuba
3. Vietnam
4. RRC

Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim


10

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1) Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan
ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara
terpusat.
2) Pemikiran-pemikiran ekonomi beraliran sosialis secara garis besar dapat dipilih
atas tiga kelompok:
1. Dari kelompok pemikir sebelum Marx
2. Pandangan Marx dan Engels
3. Kelompok pemikir sosialis sesudah Marx
3) Ciri – ciri sistem ekonomi sosialis :
1. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
2. Peran pemerintah sangat kuat
3. Lebih mengutamakan kebersamaan ( kolektivisme )
4) Kelebihan dan kebaikan sistem ekonomi sosialis :
1. Disediakannya kebutuhan pokok
2. Didasarkan oleh perencanaan Negara
3. Produksi dikelola oleh Negara
5) Kelemahan sistem ekonomi sosialis
1. Mengabaikan pendidikan moral
2. Membatasi kebebasan
3. Sulit melakukan transaksi

Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebagai


berikut: Pemilikan Harta oleh Negara. Seluruh bentuk produksi dan sumber
pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk
memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan.

Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim


11

DAFTAR PUSTAKA

Marxis. 2014. Manifesto Partai Komunis Karl Marx & Friedrich Engel.Makassar: Titik
Api
Caporaso,A.James.2008.Teori Teori Ekonomi Politik.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Deliarnov.2005.Perkembangan Pemikiran Ekonomi.Jakarta:Grafindo
Grosmann, Gregory. 2001. Sistem-Sistem Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara.
www.wikipedia.id

Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Muara Enim

Anda mungkin juga menyukai