PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa. Bachman
menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa
menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Dengan kata lain, ragam bahasa adalah variasi berbeda-beda
yang disebabkan karena berbagai faktor yang terdapat dalam
masyarakat, seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan
dan profesi, latar belakang budaya daerah, dan sebagainya.
Akibat berbagai faktor yang disebutkan di atas, maka bahasa
indonesia pun mempunyai ragam bahasa. Chaer membagi
ragam Bahasa indonesia menjadi tujuh ragam bahasa,
diantaranya:
Ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam bahasa ini
disebut dengan istilah idiolek. Idiolek adalah variasi bahasa
yang menjadi ciri khas individu atau seseorang pada saat
berbahasa tertentu.
Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota
masyarakat dari wilayah tertentu, yang biasanya disebut
dengan istilah dialek. Misalnya, ragam Bahasa Indonesia dialek
Bali berbeda dengan dialek Yogyakarta.
Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota
masyarakat dari golongan sosila tertentu, misalnya disebut
sosiolek. Misalnya ragam bahasa masyarakat umum ataupun
golongan buruh kasar tidak sama dengan ragam bahasa
golongn terdidik.
Ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang
tertentu, seperti kegiatan ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam
ini disebut juga dengan istilah fungsiolek, contohnya ragam
bahasa sastra dengan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa
sastra biasanya penuh dengan ungkapan atau kiasan,
sedangkan ragam bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dak
eksak.
Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal
atau situasi resmi biasa disebut denga istilah baku atau bahasa
standar. Bahasa baku atau bahasa standar adalah bahasa
yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar.
Bahasa baku biasanya dipakai dalam bahasa resmi, seperti
dalam perundang-undangan, surat menyurat dan rapat resmi,
serta tidak dipakai untuk segala keperluan tetai hanya untuk
komunikasi resmi, wawancara teknis, pembicaraan didepan
umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di
luar itu dipakai ragam bahasa tidak baku.
Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal
atau tidak resmi yang biasa disebut dengan istilah ragam
nonbaku atau nonstandar. Dalam ragam ini kaidah-kaidah tata
bahasa seringkali dilanggar.
Ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa
disebut bahasa lisan.
2.2. Macam macam Ragam Bahasa
1. Ragam Lisan
Ragam lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap dengan
fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan kita berurusan
dengan tata bahasa, kosakata dan lafal. Dalam ragam bahasa
lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara
atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk
mengungkapkan ide.
Karakteristik ragam bahasa lisan :
• Memerlukan orang kedua/teman bicara
• Tergantung situasi, kondisi, ruang dan waktu
• Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu
intonasi serta bahasa tubuh
• Berlangsung cepat
• Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu
• Kesalahan dapat langsung dikoreksi
• Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta
intonasi
• Di pengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
2. Ragam Tulis
Ragam tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.
Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan
dan kosakata. Dengan kata lain dengan ragam bahasa tulis,
kita tuntut adanya kelengkapan unsur kata seperti bentuk kata
ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran
penggunaan ejaan dan penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide.
Karakteristik ragam bahasa tulis :
• Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.
• Bersifat objektif.
• Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu.
• Mengemban konsep makna yang jelas.
• Harus memperhatikan unsur gramatikal.
• Berlangsung lambat.
• Jelas struktur bahasanya, susunan kalimatnya juga jeas, dan
runtut.
• Selalu memakai alat bantu;
• Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
• Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka,
hanya terbantu dengan tanda baca
a. Ragam politik
Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa
dalam rangka menata dan mengatur kehidupan masyarakat.
dengan sendirinya penguasa merupakan salah satu sumber
penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang besar dalam
pengembangan bahasa di masyarakat.
b. Ragam Hukum
Ragam bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak
penggunaan bahasanya khas dalam dunia hokum, mengingat
fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh karena itu
bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat
dan kaudah bahasa indonesia.
Salah satu ciri khas dari bahasa hukum adalah penggunaan
kalimat yang panjang dengan pola kalimat luas. Diakui bahwa
bahasa hukum Indonesia tidak terlalu memperhatikan sifat
dan ciri khas bahasa Indonesia dalam strukturnya. Hal ini
disebabkan karena hukum Indonesia pada umumnya
didasarkan pada hukum yang ditulis pada zaman penjajahan
Belanda dan ditulis dalam bahasa Belanda. Namun, terkadang
sangat sulit menggunakan kalimat yang pendek dalam bahasa
hukum karena dalam bahasa hukum kejelasan norma-norma
dan aturan terkadang membutuhkan penjelasan yang lebar,
jelas kriterianya, keadaan, serta situasi yang dimaksud.
Ciri-ciri ragam bahasa hukum :
- Mempunyai gaya bahasa yang khusus
- Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan
ketaksaan
- Objektif dan menekan prasangka pribadi
- Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan
kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran
c. Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
d. Ragam Jurnalistik
Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan
oleh dunia persurat-kabaran (dunia pers = media massa
cetak). Dalam perkembangan lebih lanjut, bahasa jurnalistik
adalah bahasa yang dipergunakan oleh seluruh media massa.
Termasuk media massa audio (radio), audio visual (televisi)
dan multimedia (internet). Hingga bahasa jurnalistik adalah
salah satu ragam bahasa, yang dibentuk karena spesifikasi
materi yang disampaikannya. Ragam khusus jurnalistik
termasuk dalam ragam bahasa ringkas.
Ragam ringkas mempunyai sifat-sifat umum sebagai berikut.
• Bahasanya padat
• Selalu berpusat pada hal yang dibicarakan
• Banyak sifat objektifnya daripada subjektifnya
• Lebih banyak unsure pikiran daripada perasaan
• Lebih bersifat memberitahukan daripada menggerakkan
emosi
• Tujuan utama ialah supaya pendengar/pembaca tahu atau
mengerti. Oleh karena itu, yang diutamakan ialah jelas dan
seksamanya. Kalimat-kalimatnya disusun selogis-logisnya.
Bahasa jurnalistik ditujukan kepada umum, tidak
membedakan tingkat kecerdasan, kedudukan, keyakinan, dan
pengetahuan.
e. Ragam Sastra
Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif,
lentur, konotatif, kreatif dan inovatif. Dalam bahasa yang
beragam khusus terdapat kata-kata, cara-cara penuturan, dan
ungkapan-ungkapan yang khusus, yang kurang lazim atau tak
dikenal dalam bahasa umum. Bahasa sastra ialah bahasa yang
dipakai untuk menyampaikan emosi (perasaan) dan pikiran,
fantasi dan lukisan angan-angan, penghayatan batin dan lahir,
peristiwa dan khayalan, dengan bentuk istimewa. Istimewa
karena kekuatan efeknya pada pendengar/pembaca dan
istimewa cara penuturannya. Bahasa dalam ragam sastra ini
digunakan sebagai bahan kesenian di samping alat
komunikasi. Untuk memperbesar efek penuturan dikerahkan
segala kemampuan yang ada pada bahasa. Arti, bunyi,
asosiasi, irama, tekanan, suara, panjang pendek suara,
persesuaian bunyi kata, sajak, asonansi, posisi kata, ulangan
kata/kalimat dimana perlu dikerahkan untuk mempertinggi
efek. Misalnya, bahasa dalam sajak jelas bedanya dengan
bahasa dalam karangan umum.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bahasa Indonesia mengajarkan masyarakat Indonesia untuk
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik
secara lisan maupun penulisan yang sudah akurat, dan
sebaiknya kita memerhatikan dalam penulisan harus sesuai
dengan EYD karena penggunaan ejaan ini adalah resmi dalam
sebuah ragam tulisan. Karena bahasa indonesia merupakan
bahasa yang nasional yang artinya bahasa tersebut
merupakan bahasa pengantar sehari-hari yang memudahkan
kita untuk berkomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Tadjudding, Moh. 2013. Bahasa Indonesia Bentuk dan Makna.
Bandung : P.T. Alumni
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran
Bahasa. NTT : Nusa Indah.
Rahardi, Kunjawa. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta : Penerbit Erlangga
http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/re
ski-andika-saing.html [diakses Minggu 15 Oktober 2017]
http://merrycmerry.blogspot.com/2011/10/makalah-bahasa-
indonesia-ragam-bahasa.html [diakses Minggu 15
Oktober 2017]
http://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-
fungsi-dan-ragam-bahasa [diakses Minggu 15 Oktober 2017]