Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyeselsaikan dengan kerja sama yang baik dan kompak dan
makalah ini berjudul “Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila di Indonesia ”.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Oke Setiarso, M.Si. selaku
Dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami, dengan ini kami bisa
mengetahui dan mengerti penerapan ekonomi pancasila di Indonesia. Tak lupa kepada semua
pihak yang bersangkutan, kami ucapkan terima kasih karena telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pihak pembaca penulis perlukan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca unutuk menambah pengetahuan.
Penulis
1
Daftar Isi
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
c. Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai penerapan perekonomian
pancasila di Indonesia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Sejarah Ekonomi Pancasila
Perkembangan pemikiran tentang ilmu dan konsep ekonomi Pancasila sangat menarik.
Jika ditelusuri, relasi ekonomi dan Pancasila (Ekonomi Pancasila), sejak mula telah
ditemukan pada gagasan duo proklamator, Bung Karno dan Bung Hatta. Irisannya adalah
kemerataan sosial serta kemanusiaan yang adil dan beradab. Sejak kemerdekaannya, kajian
tentang ekonomi merupakan hal menarik untuk dilakukan. Persoalan mengenai konsep
ekonomi yang harus dianut, dipandang dari tiga hal; ideologi ekonomi yang akan dipilih
untuk merancang pembangunan ke depan, landasan ekonomi Indonesia pasca kemerdekaan
setelah lepas dari landasan ekonomi kolonial, serta arah dan visi pembangunan perekonomian
Istilah Ekonomi Pancasila sendiri pertama kali muncul pada 1966 dalam suatu artikel
yang ditulis oleh Prof. Emil Salim di Harian Kompas. Dalam artikelnya, Emil menjelaskan
sebagai upaya membina sistem ekonomi yang khas bagi Indonesia, sebaiknya seluruh
komponen bangsa berpegang pada pokok-pokok pikiran sebagaimana tercantum dalam
Pancasila, khususnya dokumen “Lahirnya Pancasila” dan UUD 45, khususnya pasal-pasal 23,
27, 33 dan 34. Perkembangan konsep ekonomi Pancasila sendiri kemudian dilanjutkan oleh
Mubyarto, seorang pakar ekonomi UGM yang menuangkan ide pikirannya secara aktif dalam
bentuk tulisan. Ekonomi Pancasila Kembangan Murbyanto merupakan paradigma baru dalam
keilmuan sosial dan ekonomi, apalagi dengan kondisi Indonesia yang terhegemoni pemikiran
barat. Ekonomi Pancasila lahir sebagai kritik dan krisis yang terjadi dalam ilmu ekonomi
barat.
Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia yang mengandung lima dasar.
Kelima dasar tersebut adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila
merupakan bahasa Sansekerta pañca yang berarti “lima” dan sīla yang berarti “dasar” atau
“azas”.
5
Sistem ekonomi Pancasila adalah suatu sistem ekonomi yang dijalankan berdasarkan
nilai-nilai dan moral yang terkandung di dalam Pancasila. Sistem ekonomi ini disebut juga
dengan sistem ekonomi Demokrasi yang menjadi identitas perekonomian Indonesia.
Artinya, Indonesia menggunakan nilai-nilai di dalam ideologi Pancasila sebagai acuan dan
landasan dalam menjalankan roda perekonomian.
1. Nilai Ketuhanan, artinya nilai agama dan etika punya peranan penting dalam
menjalankan sistem perekonomian.
2. Nilai Kemanusiaan, artinya sistem ekonomi mengutamakan prinsip humanis dan
tidak eksploitatif.
3. Nilai Persatuan, artinya segala aktivitas ekonomi mengutamakan asa kekeluargaan
demi menjaga persatuan.
4. Nilai Musyawarah/ Demokrasi, artinya sistem ekonomi dijalankan selaran dengan
nilai-nilai demokrasi.
5. Nilai Keadilan, artinya pengelolaan dan penggunaan semua sumber daya ekonomi
bertujuan untuk kemakmuran semua warga negara.
Sistem ekonomi Pancasila juga disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, yaitu
Pasal 33:
6
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila
Dari penjelasan di atas, secara konsep sistem ekonomi Pancasila mengutamakan unsur
kolektivitas dan kekeluargaan daslam menjalankan perekonomian. Namun, tentu saja ada
kelebihan dan kekurangan tersendiri yang terdapat di dalam sistem ekonomi ini.
7
Perekonomian cenderung berjalan kurang efisien karena sistem ekonomi ini
mengutamakan proses demokrasi yang membutuhkan waktu.
Adanya dominasi negara dalam pengelolaan perekonomian berpotensi meredam
dan ‘membunuh’ daya kreasi dan inovasi masyarakat.
Seperti kita ketahui, Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia. Sehingga sistem
ekonomi demokrasi hanya terdapat di Indonesia. Adapun beberapa contoh penerapan
ekonomi Pancasila di Indonesia adalah sebagai berikut:
8
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting.Karena
Ideologi merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara Indonesia yang
kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi.Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati
dirinya. Pancasila sebagai sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia
yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bahwa
denganPancasila bangsa Indonesia menolak segala bentuk penindasan,
penjajahan darisatu bangsa terhadap bangsa yang lain. Ideologi bangsa Indonesia itu adalah
Pancasila.
Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan mampu untuk membawa bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari sekarang. Ideologi juga diharapkan mampu
untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap pengambilan keputusan harus berdasarkan
ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya dalam pengambilan keputusan keputusan
tidak keluar dari aturan dan kaidah negara Indonesia.
Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat
Indonesia, masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada
ideologi Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat terwujud
dengan benar.
9
3.2. SARAN & KRITIK
Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis perlukan dari pembaca untuk
memperbaiki makalah ini yang jauh dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Mubyarto, 1989, Ekonomi Pancasila: Untuk Mendukung Tinggal Landas dan Pembangunan
Jangka Panjang Tahap II, LEMHANNAS, Jakarta.
________, 2003, Ekonomi Pancasila: Renungan Satu Tahun Pustep UGM, Pusat Studi
Ekonomi Pancasila, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Mubyarto, 2004, Menuju Sistem Ekonomi Pancasila: Reformasi Atau Revolusi, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol. 19, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Hastangka, 2010, Filsafat Ekonomi Pancasila Mubyarto, Jurnal Filsafat Vol. 22, Fakultas
Filsafat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
10