Anda di halaman 1dari 5

BAGIAN XIII

PEMBANGUNAN
EKONOMI PEDESAAN
BERLANDASKAN
AGRIBISNIS (PEPEBA)
13.1 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR EKONOMI
PEDESAAN

Infrastuktur esensial bagi agribisnis dan perekonomian


pedesaan secara umum mencakup sistem pengairan,
pasar komoditas pertanian, jalan raya, kelistrikan dan
jaringan telekomunikasi. Pembangunan infrastuktur
merupakan tanggung jawab pemerintah yang paling
strategis dalam operasionalisasi paradigma PEPEBA,
dalam membangun desa mandiri pangan. Meskipun
dalam volume, kualitas, dan waktu yang berbeda, namun
setiap tanaman dan hewan membutuhkan air. Sumber air
(misalnya, sungai dan danau) merupakan milik bersama
masyarakat (common property). kelistrikan merupakan
sumber tenaga dan penerangan yang sangat esensial
untuk agroindustri serta berbagai alat dan mesin
pertanian. Serta jaringan telekomunikasi bermanfaat
untuk mengurangi distorsi informasi pasar dan teknologi.
13.2 PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI PERTANIAN

Sistem inovasi yang dibangun haruslah mampu menyediakan teknologi teknologi


inovatif bagi setiap simpul agribisnis, mulai dari teknologi untuk usaha budi daya,
panen, penanganan pasca panen, sampai usaha agroindustri. Prioritas utama ialah
pengembangan teknologi untuk medukung usaha budi daya dan pascapanen.
Sehubung dengan itu, pengembangan sistem pengadaan benih/bibit di pedesaan
merupakan prioritas utama.

13.3 PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETANI

Organisasi petani yang perlu dikembangkan meliputi:


1. Organisasi yang mengatur sumber daya bersama, seperti organisasi petani
pengguna air, pemanfaatan hutan dan lahan adat, dan sebagainya.
2. organisasi bisnis kooperatif yang dapat berupa kegiatan koelktif (pembelian
sarana produksi kolektif, pengadaan modal kolektif, dan pemasaran kolektif),
usaha bersama (kongsi), dan koperasi
3. organisasi lobi politik ekonomi dengan membentuk panguyuban petani.
13.4 ORGANISASI SUMBER DAYA
BERKELANJUTAN

Pokok-pokok kebijakan pemanfaatan sumber daya


tersebut antara lain :
1. Pengaturan dan pengukuhan kepemilikan
sumber daya (property right). Dalam hal ini,
perlu diatur milik pribadi, kolektif, atau komunal
dan masyarakat.
2. penyusunan pola eksploitasi sumber daya alam
nasional jangka panjang yang dilaksanakan dan
diawasi ketat dengan melibatkan masyarakat
luas.
3. menetapkan aturan yang efektif
menginternalkan dampak lingkungan kegiataan
agribisnis. Setiap perusahaan harus menanggung
ongkos dampak lingkunga yang ditimbulkannya.
13.5 KONSOLIDASI AGRIBISNIS
Strategi yang tepat untuk mendorong perkembangan agribisnis dipedesaan ialah
konsolidasi vertikal. Usaha tani skala kecil dikonsolidasikan oleh suatu usaha
agroindustri atau pemasaran dalam suatu organisasi usaha kemitraan sehinggga
terciptanya satu unit “unit agribisnis industrial”. Pola kemitraan haruslah didasarkan
pada kesadaran semua pihak bahwa mereka saling membutuuhkan dan hanya dapat
tumbuh bersama sehingga harus bermitra dengan prinsip transparan, adil, patuh
aturan kesepakatan, dan terpercaya. Pengembangan unit agribisnis industrial
merupakan strategi operasional yang tepat sebagai impelementasi dari konsep
agropolitan.

13.6 PEMACUAN INVESTASI


1. Penyediaan kredit investasi jangka panjang
2. Penyediaan modal awal (seed capital )
3. Pengembangan modal ventura
4. Pengembangan kelembagaan perkreditan pedesaan dan bank khusus agribisnis.

13.7 KEBIJAKAN INSENTIF

1. Multifungsi pertanian
2. Imbal kebijakan
3. Bertahap

Anda mungkin juga menyukai