NURSIDA, S.Pt., MP
KONSENTRASI STUDI AGRIBISNIS
Definisi Usahatani dan Ilmu
Usahatani
Gambaran Usahatani di Indonesia
Kaitan Usahatani dengan
Agribisnis
Klasifikasi Usahatani
Pertanian Rakyat dan Perusahaan
Pertanian
QUESTIONS
3
Definisi Pertanian
4
DEFINISI USAHATANI DAN ILMU USAHATANI
Menurut Soekartawi (1995) bahwa ilmu usahatani adalah
ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang
mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada
waktu tertentu.
Menurut Adiwilaga (1982), ilmu usahatani adalah ilmu yang
menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan orang melakukan pertanian dan permasalahan
yang ditinjau secara khusus dari kedudukan pengusahanya
sendiri atau Ilmu usahatani yaitu menyelidiki cara-
cara seorang petani sebagai pengusaha dalam
menyusun, mengatur dan menjalankan
perusahaan itu.
LANJUTAN DEFENISI
Menurut Mosher (1968) usahatani adalah: suatu tempat
atau sebagian dari permukaan bumi di mana pertanian
diselenggarakan seorang petani tertentu, apakah ia seorang
pemilik, penyakap atau manajer yang digaji, himpunan dari
sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang
diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air,
perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar
matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah
itu dan sebagainya .
Menurut Kadarsan (1993), usahatani adalah suatu tempat
dimana seseorang atau sekumpulan orang berusaha
mengelola unsur-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja,
modal dan ketrampilan dengan tujuan berproduksi untuk
menghasilkan sesuatu di lapangan pertanian.
KESIMPULAN
Ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang membahas atau
mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya secara efisien
dan efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil
maksimal. Sumber daya itu adalah lahan, tenaga kerja, modal dan
manajemen.
7
KAITAN USAHATANI DENGAN AGRIBISNIS
Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai pengadaan saprodi, produksi, pengolahan hasil dan
pemasaran dihasilkan usahatani atau hasil olahannya.
Tata niaga
penunjang:
-dalam negeri
-luar negeri
Distribusi
Lembaga Penyimpanan
Penunjang :
- Bank Pengolahan
- Koperas
i
-Lembaga
Usahatani :
Pendidikan o Skala besar
-Angkutan o Skala kecil
-Pasar
-Pasca Panen Pangan Sayuran Bunga Perkebunan Ternak Ikan
-dll
Soekartawi, 1986 pada seminar petani kecil di Jakarta pada tahun 1979, menetapkan
bahwa petani kecil adalah :
e. Petani yang pendapatannya rendah, yaitu kurang dari setara 240 kg beras per kapita
per tahun.
f. Petani yang memiliki lahan sempit, yaitu lebih kecil dari 0,25 ha lahan sawah di Jawa
atau 0,5 ha di luar Jawa. Bila petani tersebut juga memiliki lahan tegal maka luasnya
0,5 ha di Jawa dan 1,0 ha di luar Jawa.
g. Petani yang kekurangan modal dan memiliki tabungan yang terbatas.
h. Petani yang memiliki pengetahuan terbatas dan kurang dinamis.
Kesulitan utama dalam menganalisis perekonomian
rumah tangga tani di negara berkembang seperti
Indonesia karena:
a. Sifat dwifungsinya : produksi dan konsumsi yang kadang tidak terpisahkan.
b. kuatnya peranan desa sebagai unit organisasi sosial dan perekonomian.
21
STUKTUR USAHA TANI
Struktur usahatani menunjukkan bagaimana suatu
komoditi diusahakan. Cara pengusahaan dapat dilakukan secara
khusus (1 lokasi), tidak khusus (berganti-ganti lahan atau
varietas tanaman) dan campuran (2 jenis atau lebih varietas
tanaman, misal tumpangsari dan tumpang gilir). Ada pula yang
disebut dengan “Mix Farming” yaitu manakala pilihannya antara
dua komoditi yang berbeda polanya, misalnya hortikultura dan
sapi perah.
Pemilihan khusus atau tidak khusus ditentukan oleh :
• Kondisi lahan
• Musim/iklim setempat
• Pengairan
• Kemiringan lahan
• Kedalaman lahan
Lanjutan stuktur Usaha Tani
1. Usahatani Khusus
Usahatani yang hanya mempunyai satu cabang usaha. Contoh
usahatani padi, tembakau, cabe paprika, dll. Pemilihan satu cabang
usaha pda usahatani khusus dipengaruhi oleh: keadaan fisik tanah yang
menyangkut kelangsungan produksi dan keunggulan komparatif yaitu
hanya memilih yang memberikan keuntungan yang paling besar
dibandingkan cabang usahatani lain.
Lanjutan stuktur Usaha Tani
2. Usahatani tidak khusus
Mengusahakan bermacam-macam cabang usahatani,
namun antara cabang usahatani tersebut memiliki batas yang
jelas. Batasan tersebut bisa berbentuk pagar atau
pematang.Contoh gabungan usahatani ternak, ikan dan
tanaman. Pemilihan komoditi yang terbaik pada usahatani tidak
khusus manakala ada cabang usahatani yang komplementer
yaitu kenaikan produk dari yang satu diikuti oleh kenaikan
produk cabang usahatani yang lain (Soeharjo, 1978).
Tipe Usaha Tani
Sifat Teknis
Sosial-Ekonomi
• Modernisasi dan restrukturisasi produksi tanaman
pangan yang berwawasan agribisnis dan berorientasi
pasar memerlukan kemampuan manajemen usaha
yang profesional. Oleh sebab itu, kemampuan
manajemen usahatani kelompok tani perlu didorong
dan dikembangkan mulai dari perencanaan, proses
produksi, pemanfaatan potensi pasar, serta
pemupukan modal/investasi.
• Langkah-langkah yang diperlukan dalam mendorong
peran serta petani dalam penyediaan modal/investasi
untuk pengembangan usahatani antara lain:
• Memberikan penyuluhan/informasi
• Insentif dan kondisi yang kondusif agar petani mampu
memanfaatkan sumber permodalan dan sumber daya lainnya
secara optimal.
Manajemen Usahatani
3 komponen :
Kondisi Ketidakpastian
(uncertainty condition)
RiSIKO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM
USAHATANI
Tumbuhan Tanah
Hewan Lingkungan Lingkungan Iklim
Hama BIOTIK Fisik Topografi
Penyakit dsb
Potensi sistem usahatani
“5 usaha” : Endogen :
- Irigasi Teknologi Lingkungan - petani
- Waduk SOSEK - sumber prod
- Mekanisasi Eksogen : - harga
pasar - struktur masy - pelayanan
- kebijakan pem
Eksistensi Sistem Usahatani
PENGELOLAAN USAHATANI
Pengelolaan Usahatani
(Pengambilan Keputusan)
Faktor INTERN
Petani dan Keluarga
- sikap dan tujuan
- sumber produksi
Faktor EKSTERN
* Alam tanah, iklim,lingkungan biotik,lokasi, dsb
* Non Alam hrg pasar,transportasi
- teknologi
- struktur masyarakat,
adat istiadat
- penyuluhan, perkreditan
- kelembagaan, dsb.
- (prinsip-prinsip ekonomi)
I. FAKTOR INTERN
1) Petani dan keluarga
2) Sumber produksi dalam usahatani
( “ Individual “ )
( “ Individual “ )
: kebutuhan pokok
: ekonomi
Kondisi Petani Konsekuensi : setelah
musim tanam selesai
- Lahan sempit atau waktu tertentu,
- Pendapatan sedikit petani bekerja di luar
usahatani.
Kebutuhan
bertambah pertanyaan :
1. Siapakah yang mengurus
usahataninya sehari-hari?
3 hal untuk menjawab : 2. Bagaimana produksi dan
1. Inovasi teknologi kualitas hasilnya jika
2. Manajemen usaha usaha tidak ditunggui,
yang dilakukan penerapan teknologi pada
usahataninya? ,
kelompok
produknya dapat
3. Metode penyuluhan bersaing?
PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN
USAHA TANI
• Peningkatan produktifitas komoditi tanaman pangan
dilakukan dengan cara :
1. meningkatkan mutu intensifikasi yang dijalankan
secara berkelanjutan dan efisien guna
meningkatkan daya saing, dengan tetap mengacu
kepada kelestarian lingkungan.
2. Penerapan teknologi maju lebih unggul, tepat
guna, spesifik lokasi dan berwawasan lingkungan
(pra produksi, proses produksi, hingga pasca panen
dan pengolahan hasil ).
3. Perluasan areal tanam pemanfaatan lahan
potensial.
PENINGKATAN NILAI TAMBAH