29
BAB II
FUNGSI PRODUKSI DENGAN
SATU FAKTOR PRODUKSI VARIABEL
H C
0 D E F G X
Gambar 2.1. Produk rata-rata dan produk marginal secara ilmu ukur.
AE AE
APPA MPPA
OE DE
BF BF
APPB MPPB
OF OF
CG MPP CG
APPC C
OG
di mana:
Ep = elastisitas produksi;
∆Y = pertambahan produk;
∆X = pertambahan faktor produksi;
Y = produksi;
X = faktor produksi;
MPP = produk marginal/marginal physical productivity;
APP = produk rata-rata/average physical product.
Contoh
TPP
150
100
TPP
50
OP
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tenaga kerja (HOK)
Ep=1 Ep=0
APP,M PP
40
Ep >1 0<Ep<1 Ep<0
30 APP
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-10 MPP
-20
Te na g a ke rja ( HO K)
-30
Contoh
Jika diketahui persamaan fungsi produksi Y = 0,3X + 0,9X2-0,005X3. Tentukan:
a. Persamaan produk rata-rata (APP).
b. Persamaan produk marginal (MPP).
c. Produksi total (TPP) saat faktor produksi yang digunakan (X) = 70.
d. Produksi rata-rata (APP) saat X = 70.
e. Produksi marginal (MPP) saat X = 70.
f. Selang penggunaan X pada daerah rasional untuk berproduksi.
g. Elastisitas produksi pada titik awal daerah rasional.
h. Elastisitas produksi saat X= 10 dan arti nilai elastisitas produksi.
Jawaban
Y 0,3 X 0,9 X 2 0,005 X 3
APP
a. X X
APP 0,3 0,9 X 0,005 X 2
Y
b. MPP 0,3 1,8 X 0,015 X 2
X
c. TPP = 0,3(70) + 0,9(70)2-0,005(70)3 = 2.716
d. APP = 0,3 + 0,9(70) – 0,005 (70)2 = 38,8
e. MPP = 0,3 + 1,8(70) – 0,015 (70)2 = 52,8
f.
APP
APP maksimum jika 0
X
APP (0,3 0,9 X 0,005 X 2 )
0
X X
0,9 – 0,01X = 0
0,01X=0,9
X=90
di mana:
TFC = biaya tetap total/total fixed cost;
k = konstanta.
b. Biaya variabel total/total variable cost (TVC) adalah biaya yang berubah
menurut tinggi rendahnya produksi misalnya upah tenaga kerja dan bahan
mentah. Persamaan matematik untuk TVC adalah:
TVC = ∑(Px .X)
di mana:
Contoh
Jika diketahui biaya tetap Rp 500,-; harga faktor produksi (Px) = Rp 600,-/HOK
dan harga jual produk (Py) 40,-/unit. Tentukan biaya produksi berdasarkan data
pada tabel di bawah ini.
1000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Produksi (Y)
60
40 AVC
AFC
20
0
10 40 73 98 118 132 140 140 130 110
Produksi (unit)
Contoh
Diketahui persamaan fungsi biaya TC = 200 + 8Y – 0,6Y2 + 0,04Y3.
Tentukan:
a. TFC
b. Persamaan TVC
c. Persamaan AFC
d. Persamaan AVC
e. Persamaan MC
f. Persamaan ATC
g. Produksi (Y) saat AVC=MC.
h. Y saat MC minimum.
Jawaban
a. TFC = 200
b. TVC = 8Y-0,6Y2+0,04Y3
200
c. AFC
Y
d. AVC TVC 8Y 0,6Y 0,04Y 8 0,6Y 0,04Y 2
2 3
Y Y
dTVC dTC
e. MC 8 1,2Y 0,12Y 2
dY dY
TC 200 8Y 0,6Y 2 0,04Y 3 200
f. ATC 8 0,6Y 0,04Y 2
Y Y Y
g. MC=AVC
8-1,2Y+0,12Y2=8-0,6Y+0,04Y2
-0,6Y+0,08Y2=0
-0,6+0,08Y=0
Y=7,5
h. MC minimum saat kemiringan kurva 0.
dMC
0
dY
Tugas 1
200
Diketahui persamaan fungsi biaya yaitu ATC 6Y 8Y 2 . Tentukan:
Y
a. TFC dan persamaan TVC
b. AVC saat Y = 2.
c. TC saat Y = 2.
d. MC saat Y = 2.
e. Produksi (Y) saat AVC minimum.
Contoh
Jika diketahui biaya tetap Rp 500,-; harga faktor produksi (Px) adalah Rp
600,-/HOK dan harga jual produk (Py) adalah Rp 40,-/unit. Tentukan biaya,
penerimaan, penerimaan rata-rata, penerimaan marginal dan keuntungan
berdasarkan data pada tabel di bawah ini.
6000
TC
5000
4000
3000 TVC
2000
TFC
1000
0
10 40 73 98 118 132 140 140 130 110
Produksi (unit)
AFC, AVC,
120 AC, MC
100
MC
80
60
AC
40
AVC
20 AFC
0
10 40 73 98 118 132 140 140 130 110
Produksi (unit)
50 0 0
4000
TC
3000 Profit
2000
MR, AR
10 0 0
0
10 40 73 98 118 13 2 14 0 14 0 13 0 110
-10 0 0
-2 0 0 0
Tugas 2
Diketahui fungsi permintaan adalah 2Y + 4P = 40 jika Y = 5 dan TC = 2Y+20.
Tentukan:
a. Total penerimaan (TR)
b. Penerimaan rata-rata (AR)
c. Penerimaan marginal (MR)
d. Keuntungan (π)
Kaidah:
- Jika Ep = 1 maka alokasi/penggunaan faktor produksi dalam kegiatan
produksi sudah tepat/efisien atau produsen menggunakan faktor produksi
pada tingkat optimal.
- Jika Ep > 1 maka alokasi faktor produksi dalam kegiatan produksi belum
efisien sehingga produsen sebaiknya menambah penggunaan faktor
produksinya hingga mencapai tingkat optimal.
- Jika Ep < 1 maka alokasi faktor produksi tersebut tidak efisien karena terlalu
berlebihan sehingga produsen seharusnya mengurangi jumlah penggunaan
faktor produksinya hingga mencapai tingkat optimal.
Contoh
Tabel 2.4. Efisiensi teknis.
Tanah X Y APP MPP Ep Efisiensi teknis Saran
1 1 10 10
30,0 1,5 Belum efisien X ditambah
1 2 40 20
33,0 1,4 Belum efisien X ditambah
1 3 73 24
25,0 1,0 Efisien X cukup
1 4 98 25
20,0 0,8 Tidak efisien X dikurangi
1 5 118 24
14,0 0,6 Tidak efisien X dikurangi
1 6 132 22
8,0 0,4 Tidak efisien X dikurangi
1 7 140 20
0,0 0,0 Tidak efisien X dikurangi
1 8 140 18
-10,0 -0,7 Tidak efisien X dikurangi
1 9 130 14
-20,0 -1,8 Tidak efisien X dikurangi
1 10 110 11
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ep > 1 Ep = 1 Ep < 1
X ditambah X optimal X dikurangi
APP,MPP
40
30
APP
20
MPP
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-10
-30
Tugas 3
Diketahui fungsi produksi Y =0,5X+0,8X2-0,1X3. Tentukan:
a. Jumlah faktor produksi (X) yang optimal atau memberikan keuntungan yang
maksimum berdasarkan pendekatan efisiensi teknis.
b. Tingkat produksi yang optimal.
c. Apakah kegiatan produksi sudah efisien secara teknis jika X = 2.
2. Efisiensi alokatif
Efisiensi alokatif/harga adalah besaran yang menunjukkan kemampuan
produsen untuk mencapai keuntungan maksimum dengan menggunakan faktor
produksi pada tingkat optimal pada harga tertentu.
Kegiatan produksi barang dan atau jasa dikatakan efisien secara alokatif jika:
a. Kegiatan untuk menghasilkan barang dan atau jasa menggunakan biaya yang
minimum atau
b. Kegiatan untuk menghasilkan produksi maksimum menggunakan biaya
tertentu.
Pendekatan maksimisasi keuntungan digunakan untuk menentukan rumus
efisiensi alokatif.
TR TC Py (Y ) (TVC TFC ) Py .Y ( Px ( X ) TFC )
d
Keuntungan maksimum tercapai jika 0
dX
Contoh
Jika diketahui biaya tetap Rp 500,-; harga faktor produksi dalam hal ini upah
tenaga kerja (Px) Rp 600,-/HOK dan harga jual produk (Py) Rp 40,-/unit.
1500 Profit
Profit
1000
500 Faktor produks i (HOK)
0
-500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-1000
-1500
-2000
-2500
NPM
NPM , Px
150 0
10 0 0 Px
50 0
Fa kt or produksi (HOK)
0
1.5 2 .5 3 .5 4 .5 5.5 6 .5 7.5 8 .5 9 .5
-50 0
3. Efisiensi ekonomis
Penggabungan kedua bentuk efisiensi yaitu efisiensi teknis dan efisiensi
harga disebut dengan efisiensi ekonomis. Efisiensi ekonomis tercapai bila kedua
efisiensi tersebut juga efisien. Perbedaan tingkat efisiensi di antara sekelompok
kegiatan produksi dapat disebabkan oleh perbedaan tingkat efisiensi teknis dan
efisiensi harga atau oleh keduanya.
Suatu kegiatan produksi barang dan atau jasa dikatakan efisien secara
ekonomis, jika:
a. Kegiatan untuk menghasilkan barang dan atau jasa (pendapatan) tertentu
menggunakan faktor produksi (biaya) yang minimum atau,
b. Kegiatan untuk menghasilkan produksi (pendapatan) maksimum
menggunakan faktor produksi (biaya) tertentu.
Syarat yang harus dipenuhi agar tercapai efisiensi ekonomis adalah:
1. Syarat keharusan (necessary condition) yaitu suatu prasyarat terjadinya
suatu peristiwa. Syarat ini berhubungan dengan konsep efisiensi teknis.
Pada proses produksi syarat keharusan akan terpenuhi bila:
a. Kegiatan produksi dengan jumlah faktor produksi yang sama, tidak
mempunyai kemungkinan untuk menghasilkan produksi yang lebih
tinggi.
b. Kegiatan produksi dengan jumlah faktor produksi yang lebih kecil, tidak
mempunyai kemungkinan untuk menghasilkan produksi yang sama.
Syarat ini akan terpenuhi dalam daerah produksi II dengan nilai 0 < Ep < 1.
Tingkat transformasi antara input dan output dalam fungsi produksi atau
hubungan teknis antara input dan output (fungsi produksi) merupakan
syarat keharusan ditinjau dari sudut teknis.
2. Syarat kecukupan (sufficient condition) yaitu suatu keadaan yang menjamin
terjadinya peristiwa yang dimaksud. Syarat ini berhubungan dengan konsep
efisiensi alokatif. Syarat ini disebut juga indikator pilihan untuk membantu
manajer dalam menentukan penggunaan faktor produksi yang sesuai
dengan tujuannya. Perbandingan antara harga faktor produksi dan harga
produk adalah syarat kecukupan dari efisiensi ekonomis.
Efisiensi ekonomis adalah besaran yang menunjukkan perbandingan
antara keuntungan maksimum yang mungkin dapat diraih produsen dengan
keuntungan yang sebenarnya. Secara matematis, bentuk hubungan antara
efisiensi harga, efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis adalah:
Contoh
Diketahui fungsi produksi Y =0,5X+0,8X 2-0,1X3. Pada saat X = 2, harga faktor
produksi/upah tenaga kerja Rp 0,5,-/HOK dan harga produk Rp 1,-/unit, apakah
kegiatan produksi sudah mencapai efisiensi ekonomis.
Jawaban
ET saat X = 2 adalah:
MPP
Ep 1
APP
0,5 1,6 X 0,3 X 2
Ep
0,5 0,8 X 0,1X 2
0,5 1,6(2) 0,3(2 2 )
Ep
0,5 0,8(2) 0,1(2 2 )
Ep 1,5
EA saat X = 2, harga faktor produksi/upah tenaga kerja Rp 0,5,-/HOK dan harga
produk Rp 1,-/unit adalah:
NPM 0,5 1,6 X 0,3 X 2 0,5 1,6(2) 0,3( 2 2 )
1 5
Px 0,5 0,5
EE = ET x EA
EE= 1,5 x 5 = 7,5
ET belum efisien secara teknis.
EA belum efisien secara alokatif.
Kesimpulan: Kegiatan produksi belum efisien saat penggunaan X = 2, harga
faktor produksi/upah tenaga kerja Rp 0,5,-/HOK dan harga produk Rp 1,-/unit
sehingga faktor produksi dan produksi sebaiknya ditambah. EE = 7,5 berarti
perbandingan antara keuntungan maksimum yang mungkin dapat diraih
produsen dengan keuntungan yang sebenarnya adalah sebesar 7,5.