Anda di halaman 1dari 24

PRILAKU KONSUMEN, TEORI PRODUKSI DAN BIAYA

A. Teori Produksi.................................................................................................11
RANGKUMAN..............................................................................................27
TES FORMATIF............................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................31
TUGAS AKHIR .............................................................................................32
TES SUMATIF ..............................................................................................
KUNCI JAWABAN ......................................................................................

A. Teori Produksi
Kegiatan produksi adalah kegiatan mengkombinasi berbagai input atau
masukan untuk menghasilkan output (produk). Hubungan antara input dan output
tersebut dalam bentuk persamaan, tabel atau grafik merupakan fungsi produksi
(Salvatore, 1994 : 147), Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang

1
menunjukkan jumlah maksimum output yang dihasilkan dengan kombinasi input
tertentu (Ferguson dan Gould, 1975 : 140 ).
Kegiatan produksi mempunyai kerterkaitan dengan barang yang akan
diproduksi dan bagaimana cara memproduksinya, sehingga yang awalnya
merupakan bahan mentah (input) setelah diolah berubah menjadi barang jadi
(output) dan dapat dijual kepada konsumen, Menurut Sugiharso (2008) bahwa
produksi dapat didefenisikan sebagai hasil dari suatu proses atau aktivitas
ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan (input). Dengan demikian,
kegiataan produksi tersebut adalah mengkombinasikan berbagai input untuk
menghasilkan output.

Dimensi Jangka Panjang dan Jangka Pendek

Dalam aktivitas produksi, produsen mengubah berbagai faktor produksi


menjadi barang dan jasa. Faktor produksi dibedakan menjadi dua, yaitu: Faktor
produksi tetap (fixed input) dan faktor produksi variabel (variabel input). Jumlah
penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya. Makin
besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi variabel yang digunakan.
Keputusan yang diambil oleh suatu perusahaan tentang berapa banyak yang akan
diproduksi, bagaimana memproduksi, dan input apa yang digunakan semuanya
mempertimbangkan waktu.
Dalam jangka panjang, tidak ada faktor produksi yang tetap dalam arti
semua faktor produksi sifatnya variabel. Perusahaan dapat menambah atau
mengurangi kapasitas produksi sesuai dengan output yang diinginkan. Tenggang
waktu setiap perusahaan berbeda-beda tergantung jenis usahanya. Perusahaan
yang bergerak dalam memproduksi barang-barang modal, jangka waktunya lebih
dari satu tahun, sedangkan perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan,
periode jangka waktunya kurang dari satu tahun, seperti perusahaan yang
mengolah makanan.

1. Fungsi Produksi
Menurut Sukirno (2001) bahwa kaitan antara faktor-faktor produksi dan
tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan dengan fungsi produksi. Dari

2
pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa hasil dari produksi yaitu berupa output
dapat dipengaruhi oleh beberapa indikator input penting yaitu (a) tenaga kerja
yang dipakai, (b) modal, (c) keahlian keusahawanan, dan (d) tingkat teknologi.
Menurut Sugiarso (2008) bahwa bentuk umum dari fungsi produksi adalah
sebagai berikut :
TP=f (L,C,R,T )
Dimana :
TP : Jumlah produksi
L : Tenaga kerja
C : Modal
R : Keahlian keusahawanan
T : Pemakaian teknologi
Pada umumnya setiap pemakaian input (a,b,c,d) untuk menghasilkan
output memiliki hubungan positif, sehingga model persamaan dari pengaruh (a)
tenaga kerja, (b) modal, (c) keahlian keusahawanan, dan (d) Teknologi, adalah
sebagai berikut :
TP= β0 +−β 1 L+ β 2 C +β 3 R+β 4 T

L
Tenaga Kerja

C
Modal
TP
Total Produksi
R
Keahlian Keusahawanan

T
Teknologi

Gambar 4.8. Faktor-fakktor Yang Mempengaruhi Produksi

Agar memudahkan dalam menganalisis persamaan linier berganda di atas


maka dapat dijelaskan dalam bentuk gambar kerangka konspetual pada Gambar
4.8. Gambar 4.8 di atas menjelaskan kerangka konspetual suatu hubungan antara

3
jumlah produk yang dipengaruhi beberapa faktor yaitu tenaga kerja, modal,
keahlian keuasahawanan, dan teknologi.

2. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Produksi Variabel


Teori produksi yang sederhana mengambarkan perkaitan antara tingkat
produksi sesuatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan barang tersebut. Dalam model produk satu faktor produksi variabel,
barang modal dianggap faktor produksi tetap. Keputusan produksi ditentukan
berdasarkan alokasi efisiensi tenaga kerja. Pada umumnya teori produksi
membahas tentang hukum hasil lebih yang semakin berkurang. Sukirno (2001)
menjelaskan tentang hukum hasil lebih yang semakin berkurang, bahwa apabila
faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus
ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total produk akan semakin
banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu titik tertentu, tambahan
jumlah produk akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai nagatif. Hal
ini menyebabkan pertambahan total produk semakin lambat, dan akhirnya ia
mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun.
Dengan demikian pada hakekatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang
menyatakan bahwa perkaitan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja
yang digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu :
i. Tahap pertama : total produk mengalami pertambahan yang semakin cepat.
ii. Tahap kedua : total produk pertambahannya semakin lama semakin kecil
iii. Tahap ketiga : total produk semakin lama semakin berkurang
Untuk lebih memahami bagaimana konsep dari hukum hasil lebih yang
semakin berkurang diterapkan dalam kegiatan produksi, maka dapat dilihat pada
tabel 4.2.
Tabel 4.2 menjelaskan pertambahan pemakaian tenaga kerja atas
pemakaian tanah yang tetap konstan. Setiap pemakaian tenaga kerja menghasilkan
total produksi, produksi rata-rata, produksi marginal pada tahap produksi yang
berbeda.
a. Produksi Total (Total Product)

4
Secara matematis TP akan maksimum apabila turunan pertama dari fungsi

nilainya sama dengan nol. Turunan pertama adalah MP, maka TP

maksimum pada saat MP sama dengan nol.


Tabel 4.2. Tenaga Kerja pada Tingkat Produksi Total Barang Pertanian
Kuantitas Produk Produk Produk
anah Tahap
Tenaga Total Rata-rata Marginal
Produksi
Kerja (TP) (AP) (MP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 50 50 - Tahap
1 2 100 50 50 Pertama
1 3 300 100 200
1 4 600 150 300
1 5 750 150 150 Tahap
1 6 917 152.83 167 Kedua
1 7 917 131 0
1 8 900 112.50 -17 Tahap
1 9 830 92.22 - 70 Ketiga
1 10 600 60 - 230

b. Produksi Marginal Marginal Product)

Kolom (5) menunjukkan nilai dari produk marjinal adalah tambahan produk

yang dihasilkan karena penambahan penggunan satu unit faktor produksi.

Sehingga produk marginal diformulasikan sebagai berikut:


ΔTP
MP=
ΔL

Nilai dari marginal produk (MP) diperoleh dari perhitungan formulasi di atas,

misalnya saja nilai MP pada tenaga kerja kedua yaitu tahap pertama diperoleh

dari [(100 – 50) / (2 – 1) = 50]. Nilai tertinggi marginal produksi jika kita

lihat dari tabel tersebut yaitu 300 dan nilai terendah yaitu - 230 Jika MP

sudah < 0, penambahan tenaga kerja akan mengurangi produk total maka

5
akan berlakulah hukum Penambahan hasil yang menurun (The Law of

Diminishing Return).

c. Produk Rata-Rata (Average Product = AP)

Pada kolom (4) ditunjukkan bahwa nilai produk rata-rata adalah jumlah AP

diformulasikan sebagai berikut.

TP
AP=
L
Misalnya saja dari pemakaian tenaga kerja tiga pada tahap pertama, maka
AP =[(300/3) = 100].

Total Produksi

1.000

900

800

700

600

500

400
Produksi Total
300

200

100

Jumlah Tenaga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kerja

MP dan AP

300

250

200

150

100

50
AP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
Tenaga 6
Kerja
MP
Gambar 4.9. Hubungan Kurva Total Produksi, Produksi Rata-Rata,
Produksi Marginal

Di atas telah dijelaskan tentang ”hukum hasil lebih yang semakin


berkurang”. Hukum tersebut berlaku ketika perusahaan menghasilkan produk
tanpa menganalisis pemakaian tingkat tenaga kerja dapat mengoptimalkan
keuntungan perusahaan melalui pemakaian tenaga kerja. Pada kondisi ini
perusahaan melakukan pemborosan pemakaian tenaga kerja. Walau pun total
produk (TP) mencapai titik puncak. Apabila ditambah satu tenaga kerja lagi maka
total produk perusahaan akan mengalami penurunan dan marginal produk akan
mengalami nilai negatif.
Pada kondisi mana yang lebih baik ? kondisi yang lebih baik yaitu pada
pemakaian tenaga kerja yang ke empat, sebab pada pemakaian tenaga kerja
tersebut perusahaan dapat mengoptimalkan keuntungan dari pertambahan
pemakaian tenaga kerja yang dimilikinya.

3. Teori Produksi dengan Dua Faktor Produksi Variabel


Pada uraian berikut akan dibahas produksi dengan dua faktor produksi
variabel, misalnya tenaga kerja dan modal.

a. Produksi yang sama (isoquant)


Apabila perusahaan hanya menggunakan dua faktor produksi tenaga kerja
dan modal yang keduanya bersifat variabel, maka analisis kita berhubungan
dengan analisis jangka panjang. Kurva yang tepat untuk menganalisis penggunaan
dua faktor produksi variabel yaitu kurva isokuan. Menurut Sukirno (2001)
Isokuan (isoquant) adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi
penggunaan dua macam faktor produksi variabel secara efisien dengan tingkat
teknologi tertentu menghasilkan produk yang sama. Sama halnya dengan
pandangan Salvatore (2006) bahwa isokuan (isoquant) adalah kurva yang
menunjukkan kombinasi yang berbeda dari pemakaian tenaga kerja dan barang

7
modal, yang memungkin perusahaan menghasilkan jumlah output tertentu.
Isokuan yang lebih tinggi mencerminkan jumlah output yang lebih besar, dan
isokuan yang lebih rendah mencerminkan jumlah output yang lebih kecil.
Agar lebih memahami tentang kurva isokuan, berikut pemisalan tentang
kurva isokuan. Misalanya seorang pengusaha ingin memproduksi sesuatu barang
sebanyak 1.000 unit, dan untuk memproduksi barang tersebut pengusaha itu diberi
alternatif beberapa gabungan pemakaian tenaga kerja dan jumlah modal yang
tersedia. Gabungan tenaga kerja dan modal dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 menjelaskan tentang alternatif gabungan yang akan dipilih oleh
pengusaha tersebut dalam memproduksi 1.000 unit barang. Pada gabungan A
terlihat bahwa pemakaian tenaga kerja sebanyak 1 dan modal yang disediakan
sebanyak 6, pada gabungan B bahwa pemakaian tenaga kerja sebanyak 2 dan
modal sebanyak 3. pada gabungan C terlihat bahwa pemakaian tenaga kerja
sebanyak 3 dan modal yang disediakan sebanyak 2 dan yang terakhir pada
gabungan D terlihat bahwa pemakaian tenaga kerja sebanyak 6 dan modal yang
disediakan sebanyak 1.
Tabel 4.3. Alternatif Gabungan Pemakaian Tenaga Kerja dan Modal
Untuk Menghasilkan Produksi 1.000 Unit
Gabungan Alternatif Tenaga Kerja Modal
A 1 6
B 2 3
C 3 2
D 6 1

Angka-angka tersebut dapat digambarkan dalam bentuk kurva. Gambar


4.10 menjelaskan gabungan tenaga kerja dan modal yang menghasilkan unit
tertentu. Kurva A dibuat berdasarkan angka-angka dalam tabel 4.3 dan dibuat
pada tingkat produk 1.000 unit. Di samping itu didapati kurva B, C, dan D yang
terletak di atas kurva A.

Modal

4
D = 4.000 unit 8
3
C = 3.000 unit
2
B = 2.000 unit
Jumlah Tenaga
1 2 3 4 5 6 7 8
Kerja

Gambar 4.10. Kurva Isokuan (Isoquant) Kurva Produksi Sama


Ketiga kurva tersebut menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-
beda, yaitu jauh dari titik 0 letaknya kurva, keadaan ini dimaksudkan adalah
isokuan yang lebih tinggi mencerminkan jumlah output yang lebih besar, dan
isokuan yang lebih rendah mencerminkan jumlah output yang lebih kecil.

b. Garis ongkos sama (Isocost)


Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan,
perusahaan harus mampu meminimumkan ongkos (biaya) dari produksi. Untuk
membuat analisis mengenai minimasi ongkos produksi perlu dibuat garis ongkos
sama (isocost). Salvatore (2006) menjelaskan bahwa isocost menunjukkan semua
kombinasi yang berbeda dari tenaga kerja dan modal yang dapat dibeli oleh
perusahaan, dengan pengeluaran total dan harga-harga faktor produksi yang
tertentu. Untuk dapat membuat garis isocost maka data yang diperlukan adalah (1)
harga faktor produksi yang digunakan dan (2) jumlah uang yang tersedia untuk
membeli faktor produksi yang dibutuhkan.
Misalkan upah tenaga kerja per orang adalah sebesar Rp. 2.000 dan untuk
memperoleh barang modal diperlukan ongkos sebesar Rp 4.000 per unit. Dengan
uang yang tersedia misalnya sebanyak Rp 16.000,-, maka kurva garis ongkos
sama (isocost) dapat digambarkan pada gambar 4.11 sebagai berikut.

9
Modal

5 TC 4

4 TC 3

3 TC 2

2 TC 1

1 TK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Gambar 4.11. Garis Ongkos Sama (Isocost)

Gambar 4.11 menjelaskan bahwa garis ongkos sama (isocost) adalah garis
yang menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh
dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.
a. Keadaan TC 1 dengan uang yang tersedia Rp. 16.000, maka alternatif yang
tersedia untuk dibeli adalah TC1 yaitu 4 unit modal (4 x Rp. 4.000 = Rp
16.000) atau 8 TK (8 x Rp 2.000 = Rp 16.000).
b. Keadaan TC 2 dengan uang yang tersedia Rp. 20.000, maka alternatif yang
tersedia untuk dibeli adalah TC1 yaitu 5 unit modal (5 x Rp. 4.000 = Rp
20.000) atau 10 TK (10 x Rp 2.000 = Rp 20.000)
c. Keadaan TC 3 dengan uang yang tersedia Rp. 24.000, maka alternatif yang
tersedia untuk dibeli adalah TC1 yaitu 6 unit modal (6 x Rp. 4.000 = Rp
24.000) atau 12 TK (12 x Rp 2.000 = Rp 24.000)
d. Keadaan TC 4 dengan uang yang tersedia Rp. 28.000,maka alternatif yang
tersedia untuk dibeli adalah TC1 yaitu 7 unit modal (7 x Rp. 4.000 = Rp
28.000) atau 14 TK (14 x Rp 2.000 = Rp 28.000).

4. Keseimbangan Produsen
Keseimbangan Produsen terjadi ketika kurva isocost bersinggungan dengan
kurva isoquant. Di titik persinggungan itu kombinasi penggunaan kedua faktor
produksi akan memberikan hasil output yang maksimum. Keseimbangan dapat
berubah karena perubahan kemampuan anggaran maupun harga faktor produksi.

10
Analisis perubahan keseimbangan produsen analogis dengan analisis perilaku
konsumen. Salvator (2006) menyatakan bahwa ekuilibrium produsen ketika
produsen dapat memaksimumkan produksinya dengan pengeluaran biaya yang
dimilikinya (pengeluaran total). Dengan kata lain, produsen mengalami
ekuilibrium ketika mencapai isoquant yang tertinggi dan ini terjadi apabila
isoquant bersinggungan dengan isocost.
Perubahan jumlah faktor produksi yang digunakan merupakan interaksi
kekuatan efek substitusi dan efek skala produksi. Karena itu produsen juga
mengenal faktor produksi inferior, yaitu faktor produksi yang meningkat
(kemampuan memproduksi meningkat). Misalnya, tenaga kerja adalah faktor
produksi inferior, jika tingkat produksi ditingkatkan, jumlah tenaga kerja semakin
dikurangi, perusahaan akan menambah barang modal (mesin).

11
Rangkuman
1. Perilaku konsumen adalah sebuah kegiatan yang berkaitan erat dengan proses
pembelian suatu barang atau jasa.
2. Pendekatan kardinal merupakan manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif/dapat diukur.
3. Pendekatan ordinal merupakan manfaat atau kenikmatan diukur melalui order
atau rangking tetapi tidak disebutkan nilai utilitasnya secara pasti.
4. Utilitas adalah Utilitas adalah tingkat kepuasan yang diperoleh seorang
individu dari mengkonsumsi suatu barang atau melakukan suatu aktivitas.
5. Marginal Utilitas tambahan kepuasan yang diterima konsumen pada setiap
tambahan konsumsi barang/jasa
6. Price Consumption Curve (PCC), yaitu garis yang menunjukkan
keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat harga, dengan asumsi
tingkat pendapatan tetap.
7. Produksi adalah suatu proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi atau
menambah nilai suatu produk (barang dan jasa) agar dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
8. Fungsi Produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan hubungan
ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses
produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. 
9. Isoquant adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi penggunaan
dua macam faktor produksi variabel secara efisien dengan tingkat teknologi
tertentu menghasilkan produk yang sama.
10. Isocost menunjukkan semua kombinasi yang berbeda dari tenaga kerja dan
modal yang dapat dibeli oleh perusahaan, dengan pengeluaran total dan harga-
harga faktor produksi yang tertentu.
11. Biaya dalam pengertian produksi ialah semua beban yang harus ditanggung
oleh produsen untuk menghasilkan suatu produk.

12
TES FORMATIF
1. Kesediaan produsen untuk mengorbankan faktor produksi yang satu demi
menambah penggunaan faktor produksi yang lain dalam rangka menjaga
tingkat produksi pada isoquant yang sama disebut...
A. Marginal Propencity to Save (MPS)
B. Marginal Propencity to Consume (MPC)
C. Marginal Efficiency of Capital (MEC)
D. Marginal Rate of Substitution (MRS)
E. Marginal Rate of Technical Substition (MRTS)
2. Sebuah perusahaan menggunakan input capital dan tenaga kerja. Jika
penggunaan input capital dan tenaga kerja masing-masing bertambah 5% dan
output meningkat 4%, maka fenomena ini dinamakan...
A. Constant return to scale
B. Decreasing return to scale.
C. Increasing return to scale.
D. Economies of scale.
E. Diseconomies of scale
3. Tingkat kepuasan seseorang dalam mengonsumsi barang atau jasa tidak dapat
dihitung dengan angka atau satuan lainnya, tetapi dapat dikatakan lebih tinggi
atau lebih rendah. Pernyataan ini merupakan pendapat dari penganut
pendekatan...
A. Kardinal.
B. Ordinal.
C. Nilai guna batas.
D. Marginal utility.
E. Isoquant
4. Semakin banyak suatu input digunakan dalam proses produksi, maka
marginal product dari input tersebut semakin turun. Prinsip ini disebut dengan
law of....
A. Return to scale.
B. Diminishing total product.
C. Diminishing average product.

13
D. Diminihing return.
E. Downward demand
5. Bila TPP (Total Physical Product), dengan input variabelnya adalah Tenaga
Kerja/labor dalam keadaan maksimum, maka:
A. APPL sama dengan nol
B. MPPL negatif
C. MPPL sama dengan nol
D. APPL menurun
E. APPL menaik
6. Yang manakah dari pernyataan berikut adalah yang paling tepat?
A. Kurva biaya marjinal memotong AC pada nilai AC yang paling
maksimum
B. Kurva biaya marjinal memotong AC dan AVC pada titik- titiknya yang
paling minimum
C. Kurva biaya marjinal naik dari kiri bawah ke kanan atas
D. Kurva biaya marjinal selalu memotong AC dan AVC di sebelah kiri AC
dan AVC
E. Kurva biaya marjinal memotong AC dan AVC di sebelah kanan AC
dan AVC
7. Garis anggaran (budget line) akan berotasi kedalam (mendekati titik asal)
apabila....
A. Pendapatan konsumen meningkat.
B. Pendapatan konsumen menurun.
C. Harga salah satu macam barang turun.
D. Harga salah satu macam barang naik.
E. Harga kedua macam barang naik.
8. Konsep biaya marginal (marginal cost) menjelaskan tentang.....
A. Besarnya biaya total yang dikeluarkan sebagai akibat membengkaknya
biaya variabel.
B. Besarnya tambahan biaya sebagai akibat peningkatan satu unit output
yang diproduksi.

14
C. Rata-rata kenaikan biaya produksi sebagai akibat menambah satu unit
output yang diproduksi.
D. Besarnya tambahan output yang diproduksi sebagai akibat menambah
satuan biaya.
E. Besarnya tambahan biaya sebagai akibat peningkatan harga faktor
produksi.
9. Berikut ini hal-hal yang dianggap benar berkaitan dengan biaya produksi,
kecuali …
A. Kurva average fixed cost (AFC) berbentuk horizontal
B.Kurva marginal cost (MC) memotong kurva average cost (AC) di titik
minimum.
C.Kurva variable cost (VC) naik dari kiri bawah ke kanan atas dimulai dari
titik origin.
D. Kurva avarage cost (AC) berada di atas kurva average variabel cost
(AVC)
E.AC = AFC + AVC
10. Perhatikan tabel berikut:
Q P TR AR MR
2 Rp 400 Rp 800 Rp 400 ...........
4 Rp 400 Rp 1.600 Rp 400 Rp 400
6 Rp 500 Rp 3.000 Rp 500 ...........

Berdasarkan tabel di atas, besarnya Marginal Revenue (MR) pada jumlah


produksi sebanyak 6 unit ….
A. Rp1.400,00
B. Rp500,00
C. Rp700,00
D. Rp800,00
E. Rp900,00

15
DAFTAR PUSTAKA

Al Arif, M. Nur Rianto dan Euis Amalia. 2010. Teori Mikroekonomi: Suatu
Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Jakarta,
Kencana.
Joesron Tati Suharatati, 2003 Teori Ekonomi Mikro, Dilengkapi Beberapa Bentuk
Fungsi Produksi, Salemba Empat, Jakarta. Mankiw. 2014.
........... Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat Putong. 2005.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). 2012. Ekonomi
Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Putong, 2005 Teori Ekonomi Mikro. Jakarta :Mitra Wacana Media
.......... 2008. Pengantar Mikro dan Makro Edisi Kedua. Jakarta: Mitra Wacana
Media
..........2013. Pengantar Mikro dan Makro Edisi 5. Jakarta: Mitra Wacana Media
Sukardi. 2009.
Sadono.2013. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Sugiharsono, Wahyuni. 2018 Dasar-dasar Ekonomi Yogyakarta PR Rajagrafindo
Persada.

16
TES SUMATIF

1. Pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) bagi masyarakat berpenghasilan


rendah bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan lahan
untuk perumahan yang semakin menyempit dan mahalnya harga perumahan.
Kegiatan tersebut menunjukkan adanya upaya pemecahan permasalahan
pokok ekonomi modern, yaitu ....
A. Untuk siapa barang diproduksi
B. Berapa banyak jumlah yang diproduksi
C. Dimana barang akan diproduksi
D. Barang apa yang harus diproduksi
E. Bagaimana cara memproduksi
2. Di antara pernyataan berikut yang menggambarkan inti masalah ekonomi
adalah ….
A. angka buta huruf yang tinggi mencerminkan rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat
B. produktivitas tenaga kerja yang rendah menyebabkan biaya produksi
rata-rata menjadi mahal
C. terjadinya kegagalan panen padi menyebabkan penawaran beras turun
drastis sementara permintaannya stabil
D. harga bahan makanan dengan dengan kualitas yang baik hanya dapat
dibayar oleh masyarakat menengah ke atas
E. banyaknya penyelundupan bawang putih dari luar negeri menyebabkan
produsen bawang putih rugi karena harga bawang putih di dalam negeri
turun
3. Di Indonesia banyak alat transportasi yang menggunakan premium, maka
pemerintah menghimbau kepada masyarakat pengguna premium untuk
beralih ke pertamax agar dapat mengurangi subsidi BBM yang dikeluarkan
pemetintah. Usaha yang harus dilakukan produsen alat transportasi agar dapat
bersaing dengan produsen lainnya adalah ....
A. menurunkan harga jual produksi
B. mengurangi produksi alat transportasi

17
C. mengalihkan usaha ke bidang usaha lainnya
D. memproduksi alat transportasi yang hemat energy
E. memperbanyak tenaga manusia dalam memproduksi alat transportasi
4. Peristiwa yang tepat untuk menggambarkan tindakan ekonomi yang
didasarkan pada prinsip ekonomi “dengan hasil tertentu diupayakan
pengurbanan yang sekecil-kecilnya” Kecuali….
A. seorang pegawai yang memiliki penghasilan tetap mendahulukan
membeli barang dan jasa yang penting untuk memenuhi kebutuhannya
B. sebuah perusahaan multinasional memberikan beasiswa kepada
pelajar yang tidak mampu sebagai wujud program corporate social
responbility (CSR)
C. seorang pelajar memutuskan pergi ke sekolah naik sepeda daripada
angkutan umum agar uang sakunya bisa digunakan untuk membeli
lebih banyak barang kebutuhan sekolah
D. seorang pelajar memilih membawa bekal dari rumah agar tidak perlu
jajan di kantin sekolah sehingga uang sakunya bisa ditabung untuk
persiapan biaya pendidikan di perguruan tinggi
E. sebuah perusahaan konveksi yang menerima pesanan 100 stel pakaian
seragam senilai Rp25.000.000,00 menggunakan kain produksi lokal
yang harganya murah namun berkualitas sehingga biaya produksinya
rendah
5. Arum mendapat tawaran bekerja dari 2 perusahaan yang masing-masing
memberi gaji sebesar Rp6.000.000,00 dan Rp7.500.000,00 per bulan. Di
mana pun ia bekerja Arum perlu membayar premi asuransi kesehatan sebesar
Rp250.000,00 per bulan serta mengeluarkan ongkos transport Rp300.000,00
per bulan. Pada akhirnya Arum memutuskan merintis bisnis catering yang
saat ini baru memberikan keuntungan Rp5.000.000,00 per bulan. Biaya
peluang karena Arum memilih membuka bisnis sendiri adalah ….
A. Rp13.500.000,00
B. Rp7.500.000,00
C. Rp6.950.000,00
D. Rp5.450.000,00

18
E. Rp5.000.000,00
6. Satrio seorang karyawan perusahaan swasta. Setiap hari ia melintas di jalan
bebas hambatan dengan mobilnya yang bagus untuk pergi ke kantornya.
Karena tekanan pekerjaan dan mobilitasnya yang tinggi Satrio memproteksi
dirinya dengan asuransi kesehatan dari perusahaan asuransi ternama.
Berdasarkan informasi di atas, dapat dikatakan Satrio mampu memenuhi
kebutuhan ….
A. tersier, rohani, dan kolektif
B. sekunder, jasmani, dan rohani
C. sekunder, rohani, dan masa datang
D. sekunder, kolektif, dan masa dating
E. primer, jasmani, dan masa datang
7. Diketahui kurva permintaan dan penawaran terhadap suatu barang X nampak
dalam gambar di bawah ini.
P
S
1000

0 Q 2000 Q
Berdasarkan kurve di atas, jika persamaan penawaran Qs = -100 + 0,8 P, maka
kesimbangan pasar akan dicapai pada harga (P) dan kuantitas (Q), sebagai
berikut:
A. P = 600 dan Q = 700
B. P = 700 dan Q = 600
C. P = 750 dan Q = 500
D. P = 750 dan Q = 400
E. P = 500 dan Q = 750
8. Pada saat harga kedelai Rp 6000.000,00 per ton jumlah permintaan kedelai
untuk produksi tahu dan tempe sebanyak 1.500 ton per minggu. Setelah harga

19
kedelai naik menjadi Rp 8.000.000,00 per ton, jumlah permintaan kedelai
masih tetap tinggi yaitu 1.400 ton per minggu karena masyarakat Indonesia
suka mengkonsumsi tahu dan tempe. Berdasarkan uraian di atas maka
besarnya koefisien elastisitas permintaan adalah....
A. 0,02
B. 0,20
C. 0,21.
D. 0,67
E. 5,00
9. Jika sebuah perusahaan menghadapi permintaan yang inelastis untuk
produknya dan harga untuk produk itu jatuh, perusahaan dapat
memperkirakan, bahwa..
A. kuantitas yang dijual akan menurun dan total pendapatan akan
meningkat
B. kuantitas yang dijual akan meningkat dan total pendapatan akan
meningkat
C. kuantitas yang dijual akan menurun dan total pendapatan akan menurun
D. kuantitas yang dijual akan meningkat dan total pendapatan akan
menurun
E. kuantitas yang dijual dan total pendapatan tidak akan berubah
10. Pada saat harga buku Rp 10000 per lusin permintaan akan buku tersebut
sebanyak 10 lusin, dan ketika harga buku turun menjadi Rp 8000 per lusin
permintaannya menjadi 16 lusin. Carilah fungsi permintaanya!
A. Qd = 40 - 0,003P
B. Qd = 40 - 0,03P
C. Qd = 40 - 0,3P
D. Qd = 20 – 0,003P
E. Qd = 20 – 0,3P
11. Salah satu pasar input adalah pasar input modal. Modal dapat diperjualbelikan
dan dimiliki oleh siapa pun. Dalam pasar input modal, terdapat pasar modal
yang berfungsi sebagai …
A. penghubung pemilik modal dengan perusahaan

20
B. tempat transaksi antara pemilik modal dan konsumen
C. bertemunya antara pemilik modal dan pihak yang memerlukan modal
D. penerima laba wirausaha
E. bertemunya produsen dengan konsumen
12. Perhatikan karakteristik-karakteristik pasar input berikut!
1) Faktor produksi disediakan oleh rumah tangga perusahaan.
2) Faktor produksi disediakan oleh rumah tangga konsumen.
3) Permintaan berasal dari rumah tangga perusahaan.
4) Permintaan berasal dari rumah tangga konsumen.
5) Memperoleh balas jasa berupa upah.
6) Memperoleh balas jasa berupa bunga.
Berdasarkan karakteristik-karakteristik di atas yang menggambarkan pasar
input modal ditunjukkan nomor …
A. 1), 2) dan 6)
B. 1), 3) dan 5)
C. 2), 4) dan 5)
D. 2), 3) dan 6)
E. 2), 4) dan 6)
13. Berikut ciri-ciri sistem ekonomi:
1. Terdapat persaingan antar pengusaha
2. Harga barang/jasa ditentukan oleh mekanisme pasar
3. Kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah
4. Modal memiliki peran utama dalam perekonomian
5. Semua alat dan sumber produksi dimiliki oleh negara
6. Pendapatan relatif terdistribusi merata
Yang merupakan ciri sistem ekonomi pasar adalah ....
A. 1, 2, dan 4
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 5
D. 2, 4, dan 6
E. 3, 5, dan 6
14. Pernyataan di bawah ini merupakan kelemahan sistem ekonomi.

21
1. biaya produksi tidak efisien
2. pemanfaatan sumber daya ekonomi tidak optimal
3. sulit melaksanakan pemerataan
4. mematikan inisiatif individu
5. menimbulkan monopoli oleh kelompok tertentu
6. terjadi persaingan antara unit-unit ekonomi
7. tidak muncul kreatifitas dalam masyarakat
8. kualitas barang cenderung tetap
Yang termasuk kelemahan sistem ekonomi pasar adalah ....
A. 1, 3, dan 6
B. 1, 5, dan 8
C. 2, 4, dan 7
D. 3, 4, dan 6
E. 3, 5, dan 6
15. Perkembangan teknologi memungkinkan jasa layanan taksi dilakukan secara
on line. Faktor kepraktisan dan biaya yang murah membuat konsumen mulai
meninggalkan taksi konvensional dan beralih ke taksi on line. Sementara itu
kemudahan bergabung menjadi sopir taksi on line meningkatkan jumlah
pengemudi taksi on line baik yang baru ataupun pengemudi taksi
konvensional yang beralih menjadi pengemudi taksi on line. Fenomena ini
mencerminkan di pasar taksi konvensional terjadi ….
A. penurunan penawaran
B. penurunan permintaan
C. penurunan permintaan dan penurunan penawaran
D. penurunan permintaan tanpa disertai perubahan penawaran
E. penurunan penawaran tanpa disertai perubahan permintaan
16. Pada kondisi saat ini, jika harga per unit naik dari Rp50.000,00 menjadi
Rp65.000,00 maka jumlah yang diminta berkurang sebanyak 25 persen.
Dengan demikian agar pendapatan produsen meningkat ia sebaiknya ….
A. menaikkan harga karena permintaan produknya bersifat elastis
B. menurunkan harga karena permintaan produknya bersifat elastis
C. menaikkan harga karena permintaan produknya bersifat in elastis

22
D. menurunkan harga karena permintaan produknya bersifat in elastis
E. menurunkan harga karena permintaan produknya bersifat uniter elastis
17. Diminishing marginal returnsterjadi karena
A. Saat semakin banyak orang yang dipekerjakan, pekerja harus berbagi
dalam penggunaan input tetap sehingga kemampuan mereka untuk
meningkatkan produksi menjadi terbatas
B. Pekerja pertama yang dipekerjakan memiliki kemampuan paling baik,
tetapi saat jumlah tenaga kerja bertambah perusahaan mempekerjakan
orang-orang dengan kemampuan yang kurang baik
C. Keseluruhan output menurun saat ada terlalu banyak pekerja yang
terlibat dalam proses produksi
D. Rendahnya tingkat pengangguran berarti pekerja yang berkemampuan
baik semakin sulit diperoleh saat jumlah orang yang dipekerjakan
semakin banyak
18. Sebuah perusahaan menggunakan input capital dan tenaga kerja. Jika
penggunaan input capital dan tenaga kerja masing-masing bertambah 5% dan
output meningkat diatas 5%, maka fenomena ini dinamakan...
A. Constant return to scale
B. Decreasing return to scale.
C. Increasing return to scale.
D. Economies of scale.
E. Diseconomies of scale
19. Tingkat kepuasan seseorang dalam mengonsumsi barang atau jasa dapat
dihitung dengan angka atau dapat dinyatakan secara kuantitatif dan dapat
diukur secara pasti. Untuk setiap unit barang yang dikonsumsi akan dapat
dihitung nilai gunanya. Pernyataan ini merupakan pendapat dari penganut
pendekatan...
A. Kardinal.
B. Ordinal.
C. Nilai guna batas.
D. Marginal utility.
E. Isoquant

23
20. Konsep produk marginal (marginal product) menjelaskan tentang.....
A. Besarnya produksi total yang dikeluarkan sebagai akibat
membengkaknya biaya variabel.
B. Besarnya tambahan produksi sebagai akibat peningkatan satu unit input
C. Rata-rata kenaikan produksi sebagai akibat menambah satu unit input.
D. Besarnya tambahan output yang diproduksi sebagai akibat menambah
satuan input.
E. Besarnya tambahan produksi sebagai akibat peningkatan harga inpu.

Catatan: Jawab semua soal yang berhubungan dengan produksi saja

24

Anda mungkin juga menyukai