TEORI PRODUKSI
Q = F (K,L,R,T)
Penjelasan :
Q = Jumlah output (hasil)
K = Kapital (Modal)
L = Labour (Tenaga Kerja)
R = Raw Material (Kekayaan)
T = Teknologi
The Law Of Demenising Marginal Utility
TEORI PRODUKSI
MP = ΔTP
ΔL
Produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata. Apabila produksi total
adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
AP = TP
L
The Law Of Demenising Marginal Utility
Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi
Marjinal
TP=f(K,L)
MP = TP’ = ΔTPΔL
AP=TPL
Ciri-ciri isoquant :
Mempunyai kemiringan negatif;
Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan
semakin tinggi jumlah output;
Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant
yang lainnya; dan
Isoquant cembung ke titik origin.
Isocost Curve
Isoqost (Garis Ongkos Sama)
Isoqost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang
dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan
menggunakan beberapa faktor input tertentu.
Isoqost membatasi dan membedakan kemampuan produksi
dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar
pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakin kecil
isoqost semakin kecil hasilnya.
Isocost Curve
Kurva anggaran produksi (isocost) adalah kurva yang
menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam
factor produksi yang memerlukan Biaya yang sama. Jika harga
factor produksi tenaga kerja adalah upah (w) dan harga factor
produksi barang modal adalah sewa (r), maka kurva isocost (I)
adalah :
I = rK + wL
Biaya Implicit adalah biaya yang tidak terlihat. Biaya implicit ini tidak
dikeluarkan langsung dari kas perusahaa. Biaya Implicit diperhitungkan
dari faktor-faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan, bisa
disebut juga dengan biaya kesempatan (opportunity cost)
TC = TFC – TVC
Keterangan :
TFC = Total Biaya tetap
TVC = Total Biaya Variable
Jenis-Jenis Biaya Produksi
1. Biaya tetap/fixed cost (FC),
yaitu biaya yang dalam periode waktu tertentu jumlahnya tetap,
tidak bergantung pada jumlah produk yang dihasilkan.
Contohnya, penyusutan peralatan, sewa gedung atau
penyusutan gedung, pajak perusahaan, dan biaya administrasi.
1. Jangka pendek
Jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan dapat menambah
salah satu factor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan
perkataan lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari factor-faktor
produksi yang digunakan dianggap tetap jumlahnya.
2. Jangka panjang
Jangka panjang adalah jangka waktu dimana
semua factor produksi dapat mengalami
perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah
apabila pertambahan itu diperlukan.
Jangka Waktu Biaya Produksi
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor
produksi atau input yang akan digunakannya. Oleh karena itu, biaya
produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan biaya
berubah.
Di dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis biaya
yang dikeluarkan merupakan biaya berubah. Ini berarti bahwa
perusahaan-perusahaan bukan saja dapat menambah tenaga kerja
tetapi juga dapat menambah jumlah mesin dan peralatan produksi
lainnya, luas tanah yang digunakan (terutama dalam kegiatan
pertanian) dan luasnya bangunan/pabrik yang digunakan. Sebagai
akibatnya, dalam jangka panjang terdapat banyak kurva jangka
pendek yang dapat dilukiskan
Penerimaan (Revenue)
Penerimaan (Revenue)
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak
mengalami kerugian.
Keterangan :
- Fixed cost : biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa
dipengaruhi unit yang diproduksi.
- Variable cost : biaya variabel yang besar nilainya tergantung
pada banyak sedikit jumlah barang yang diproduksi.
Break Event Point (BEP)
Contoh :
Misalnya ada perusahaan konveksi T-shirt murah yang
harga satu buah T-shirt adalah Rp. 50.000 dengan biaya
variabel sebesar Rp. 25.000 per T-shirt dan biaya tetap
sebesar Rp. 50.000.000