Anda di halaman 1dari 12

EKONOMI MANAJERIAL

TEORI PRODUKSI

Oleh:

1. Barbie Kenli Ardilla B.131.19.0464


2. Mahmud Kurniadi B.131.20.0032
3. Yuniar Priyo Pamungkas B.131.20.0263
4. Anisa Oktaviana B.141.22.0021

JURUSAN S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2023
BAB VIII
PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN TEORI PRODUKSI


Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna
suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu
benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Produksi merupakan
dampak dari perubahan dari dua atau lebih input (sumber daya) menjadi satu atau
lebih output (produk). Kegiatan tersebut dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi
produksi. 

Pada hakekatnya produksi merupakan penciptaan atau penambahan faedah


atau bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih
bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Maka dari itu, produksi menitik beratkan
pada usaha untuk menimbulkan kegunaan yang lebih banyak dari suatu barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. Pada umumnya tujuan
perusahaan dengan produksi, yaitu untuk memperoleh laba yang maksimal.

Maka Teori Produksi adalah proses produksi yang terjadi dalam kurun waktu
tertentu yang terbagi menjadi dua yaitu Teori Produksi Jangka Panjang dan Teori
Produksi Jangka Pendek.
1.2 Faktor Produksi
Dalam suatu proses produksi dibutuhkan input yang berupa faktor-faktor
produksi yaitu alat atau sarana agar kegiatan berjalan dengan lancar. Sehingga,
jika faktor produksi tidak ada, maka proses produksi juga tidak akan berlangsung.
Faktor-faktor produksi antara lain adalah Capital atau modal, Labour atau tenaga
kerja, Skill atau keahlian atau kemampuan, dan Land atau tanah. Capital atau
modal yang sering terlintas dipikiran biasanya dalam bentuk uang. Namun, modal
juga bisa berupa alat-alat Page | 3 seperti mesin untuk membuat barang atau jasa,
ataupun juga dapat berupa bangunan atau gedung yang akan digunakan untuk
kegiatan operasional usaha tersebut. Labour atau tenaga kerja dibutuhkan untuk
menjalankan operasional alat-alat yang tersedia agar proses produksi berlangsung
dengan semestinya, para tenaga kerja bekerja dengan menggunakan skill atau
keahlian atau kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan Land atau tanah
merupakan lahan yang mengandung sumber daya alam atau bahan baku yang
nantinya akan diolah dalam proses produksi.

1.3 Fungsi Produksi


Fungsi produksi merupakan suatu hubungan teknis yang menghubungkan
faktor produksi atau input dengan hasil produksinya atau output. Hubungan antara
input dan output pada proses produksi dapat dituliskan secara sistematis sebagai
berikut :
𝑄 = (𝑋1,2, 𝑋3, … , 𝑋𝑛 )
Dalam persamaan tersebut, Q mewakili output atau jumlah hasil produksi
pada periode tertentu, dan X mewakili faktorfaktor produksi atau input dalam
proses produksi tersebut.

I. Teori Produksi Jangka Pendek


Fungsi produksi jangka pendek adalah menunjukkan kurun waktu di
mana salah satu faktor produksi atau lebih bersifat tetap. Jadi, dalam kurun
waktu ini output dapat diubah jumlahnya dengan jalan mengubah faktor
produksi variabel yang digunakan dan dengan peralatan mesin yang ada.
Misalkan bila seorang produsen ingin menambah jumlah produksinya dalam
jangka pendek, maka hal ini hanya dapat ia lakukan dengan jalan menambah
jam kerja dan dengan tingkat skala perusahaan yang ada (dalam jangka
pendek peralatan mesin perusahaan ini tidak mungkin untuk ditambah) atau
dalam jangka pendek produsen dapat memperbesar outputnya dengan jalan
menambah jam kerja per hari dan hanya pada tingkat skala perusahaan yang
ada (Sudarman, 1997: 122).

II. Produk Total


Adalah jumlah total yang diproduksi selama periode waktu tertentu.
Produk total akan berubah menurut banyak sedikitnya faktor variabel yang
digunakan (Lipsey, 2001: 174). Kurva produksi atau Total Physical
Production Function (TPP) adalah kurva yang menunjukkan hubungan
produksi total dengan satu input variabel sedangkan input-input lainnya
dianggap tetap. Notasi penulisan kurva produksi adalah sebagai berikut:
TPP = f(X) (3) 23
di mana : TPP = output total X = jumlah input variabel yang
digunakan. Jika hanya satu macam input variabel yang digunakan pada
kasus produksi ini yaitu tenaga kerja (L),
maka dapat ditulis sebagai berikut : Q = f(L) (4) di mana : Q = tingkat
output L = jumlah tenaga kerja yang digunakan. Dari kurva produksi atau
Total Physical Production Function (TPP) dari fungsi diatas dapat
digambarkan sebagai berikut :
1.4 Produksi Ratarata

Produksi rata-rata atau Average Product (AP) adalah jumlah total produksi yang
dibagi dengan faktor produksi yang digunakan selama proses produksi. Produksi rata-
rata dinotasikan dengan fungsi sebagai berikut :
𝐴𝑃 = 𝑄 𝐿 Q = f (L) Q L Page | 6
Q merupakan output total atau jumlah hasil produksi sedangkan L merupakan
jumlah Labour atau jumlah tenaga kerja yang digunakan. Sehingga Produksi rata-rata
merupakan jumlah rata-rata produksi oleh setiap tenaga kerja.
Gambar Kurva Produksi Rata-rata
Q

APPL

0 L
1.5 Produktivitas Marginal
Produktivitas marginal atau Marginal Physical Product (MPP) adalah tambahan
kuantitas output yang dihasilkan dengan menambah satu unit input itu, dengan
menganggap konstan seluruh input lainnya (Nicholson, 2002: 161).

0 APPL L
Gambar Kurva Produktivitas Marginal
Produktivitas fisik marginal yang semakin menurun (Diminishing Marginal
Physical Productivity), produktifitas fisik marjinal suatu input tergantung pada
beberapa banyak input ini digunakan. Misalnya tenaga kerja (sementara itu jumlah
peralatan, pakan, dan lain-lain dipertahankan tetap). Pada akhirnya menunjukkan
suatu kerusakan pada produktifitasnya, sehingga akibatnya output yang di dapat
justru akan turun.
Gambaran di atas menunjukkan berlakunya Law of Diminishing Marginal
Productivity yaitu apabila salah satu input ditambah penggunaannya sedang input-
input lainnya tetap maka tambahan yang dihasilkan dari setiap tambahan output yang
dihasilkan dari setiap tambahan satu unit yang ditambahkan mula-mula meningkat,
tetapi kemudian akan menurun apabila input tersebut terus di tambah. Hukum ini
berlaku pada fungsi produksi jangka pendek, karena pada fungsi yang berjangka
pendek paling tidak salah satu inputnya adalah tetap. Q 0 L MPPL 26 Adanya input
yang tetap jumlahnya ini akan membatasi kemampuan tambahan output bila ada
tambahan input variabel untuk menambah output adalah terbatas.
Jumlah Produksi

Gambar Kurva Produksi Total, Rata-Rata, dan Marginal


Kurva diatas menunjukkan bahwa terdapat peristiwa yang terjadi pada tiap-tiap
tahapnya. Masing-masing tahap menunjukkan elastisitas produksi yang nilainya
berbeda-beda. Elastisitas Produksi (Ep) adalah rasio perubahan dari output yang
dihasilkan yang diakibatkan dari perubahan input yang digunakan. Ep dapat
dituliskan sebagai berikut :

Karena ∆𝑄⁄∆𝐿 merupakan MP, maka besar kecilnya Ep bergantung pada besar
kecilnya nilai MP. Terdapat tiga tahapan yang ada pada diagrab tersebut. Tahap I
pada kurva diatas adalah bagian yang menunjukkan input variabel atau tenaga kerja
yang masih sedikit sedangkan ouputnya relatif besar. Sehingga jika input variabel
terus ditambah maka TP, MP, dan AP akan terus bertambah nilainya. Tahap II
menunjukkan produksi total terus naik hingga mencapai titik optimum atau titik
tertingginya, sedangkan AP dan MP terus menurun hingga MP mencapai titik nol.
Pada Tahap III menunjukkan jumlah tenaga kerja yang semakin banyak. Hal itu
membuat TP, AP, dan MP menurun, bahkan kurva MP berada di bawah garis origin
atau garis nol.

1.6 Produksi Dengan Dua Input Variabel

Produksi ini merupakan kombinasi antara dua faktor produksi variabel untuk
mengahsilkan output atau hasil produksi yang sama. Dalam hal ini, kombinasi yang
paling mudah adalah antara faktor produksi modal (Capital) dengan tenaga kerja
(Labour). Jika terdapat perusahaan yang ingin meningkatkan hasil produksi maka
yang bisa dilakukan adalah dengan menambah dua input variabel dan meningkatkan
produksi atau menambah dua input variabel tersebut yaitu tenaga kerja dan modal.
Jika faktor produksi yang bersifat variabel adalah jumlah tenaga kerja, modal atau
peralatan, maka fungsi persamaan yang dapat ditulis adalah :

𝑄 = 𝑓(𝐿, 𝐶)

Dengan Q sebagai output atau jumlah hasil produksi, L sebagai Labour atau tenaga
kerja, dan C sebagai Capital ataua modal ataupun peralatan yang mana kedua ini
merupakan input variabel. Dalam teori ini, terdapat kurva isoquant yang
menunjukkan hasil produksi sama dan garis isoqost yang menunjukkan biaya untuk
proses produksi sama.
 Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant merupakan kurva yang mengkombinasikan antara dua input variabel
yang digunakan untuk menghasilkan output atau hasil produksi yang sama. Isoquant
dapat berbentuk seperti kurva indifference dan tidak berupa garis lurus, vertikal
maupun horizontal.

Kurva ini memiliki beberapa ciri diantaranya adalah memiliki slope negatif dan
cembung ke titik origin, kurva ini juga tidak dapat saling memotong satu sama lain,
serta garis kurva yang lebih tinggi atau yang terluar lebih banyak disukai daripada
yang dekat dengan titik origin karena tingkat produksinya lebih banyak sehingga Q₁
< Q₂.
 Isoqost (Garis Ongkos Sama)
Kurva ini menggambarkan besarnya biaya yang dikeluarkan oleh produsen selama
proses produksi dalam kurun waktu tertentu.

Kurva ini bersifat slope negatif. Sehingga apabila ketika akan meningkatkan output,
maka harus meninggalkan input variabelnya. Sebaliknya jika input variabelnya yang
ditambah, maka output yang dihasilkan akan berkurang.

 Produksi Dalam Jangka Panjang Jangka Panjang suatu proses produksi tidak
dapat diperkirakan akan berjalan 10 tahun, 25 tahun, atau bahkan sampai 50
tahun. Sehingga dalam kurun waktu ini semua faktor produksi yang
digunakan bersifat variabel atau tidak ada faktor produksi tetap.

 Garis Perluasan Produksi Garis perluasan produksi merupakan isocline atau


kurva yang menghubungkan titik-titik yang besar tingkat batas
penggantiannya secara teknis sama yang menunjukkan output yang dihasilkan
jika harga produksi tetap. Jadi garis ini menunjukkan bagaimana faktor
produksi (input) tersebut berubah jika besarnya biaya dari proses produksi
(output) tidak berubah dan harga produksinya tetap.
Kesimpulan :
Dari materi-materi yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Produksi merupaka kegiatan ekonomi yang mengubah input menjadi output atau
memberi nilai pada suatu barang atau jasa. Dalam proses produksi, terdapat faktor
produksi sebagai inputnya yaitu, modal (capital), tenaga kerja (labour), keahlian
(skill), dan tanah atau sumber daya alam (land). Antara ouput dan input dapat
dihubungkan dalam suatu persamaan fungsi yang disebut dengan Fungsi Produksi.
2. Teori produksi dibagi menjadi dua yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Dalam
produksi jangka pendek terdapat fixed input dan variabel input. Fixed input yang
dimaksud adalah modal sedangkan variabel input adalah tenaga kerja. Untuk
meningkatkan hasil produksi dalam jangka pendek, pelaku usaha tidak bisa
menambah modal, namun mereka bisa menambah jumlah tenaga kerjanya. Tenaga
kerja yang ditambah pun tidak boleh terlalu banyak agar tetap produktif. Sedangkan
dalam produksi jangka panjang, modal dan tenaga kerja merupakan input variabel
dan tidak ada input tetapnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Produksi(11/05/23)

http://e-journal.uajy.ac.id/2762/3/2EP14428.pdf(11/05/23)

Faizah, Fita Nurotul. 2018. “Teori Produksi Dalam Studi Ekonomi Islam Modern (Analisis
Komparatif Pemikiran Muhammad Baqir AlSadr dan Muhammad Abdul Mannan)”. Tesis.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Ekonomi Syariah, Universitas Negeri Islam Walisongo.
Semarang. Oktafia, Renny dan Abdul Rahman Hidayat. 2018.

Penguatan Kapasitas Pelaku Bisnis Mikro Melalui Penataan Pengelolaan Keuangan Usaha :
Pandangan Islam. Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah. 3.2.
Hal 64-73.

Anda mungkin juga menyukai