Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

KEPUTUSAN DAN PERMINTAAN

PERMINTAAN DAN TEORI PERMINTAAN

Oleh:

1. Barbie Kenli Ardilla B.131.19.0464


2. Mahmud Kurniadi B.131.20.0032
3. Yuniar Priyo Pamungkas B.131.20.0263
4. Anisa Oktaviana B.141.22.0021

JURUSAN S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2023
BAB IV

PERMINTAAN DAN TEORI PERMINTAAN

1.1 PERMINTAAN

1.1.1 Pendekatan Utilitas


Utilitas adalah kepuasan konsumen yang diperoleh dari pengkkonsumsian
barang-barang dan jasa. Pendekatan ini menganggap kepuasan konsumen dari
pengkonsumsian barang-barang dan jasa dapat diukur.
1) Asumsi-asumsi Pendekatan Utilitas
a. Tingkat utilitas total yang dicapai seorang konsumen merupakan fungsi
dari kuantitas berbagai barang yang dikonsumsi:
Utilitas = f (barang X, barang Y, barang Z, barang …)
b. Anggaran menjadi kendala bagi konsumen dalam memaksimumkan
utilitasnya.
c. Utilitas dapat diukur secara kardinal
d. Marginal Utility (MU) dari setiap unit tamabhan barang yang dikonsumsi
akan menurun. MU adalah perubahan Total Utility (TU) yang disebabkan
oleh tambahan satu unit barang yang dikonsumsi, cateris paribus.

Skedul MU mempunyai ciri yang menurun. Setiap tambahan rokok yang


dihisap akan menghasilkan tambahan TU yang semakin kesil. Total Utility
akan maksimal ketika MU = 0. Jika MU menjadi negatif, TU dari konsumsi
akan berkurang. Contoh skedul TU dan MU untuk Rokok

Tabel 1.1
Hubungan antara TU dengan MU
2) Perbandingan antara MU dengan P
Harga ditentukan berdasarkan nilai utilitas marginalnya. Apabila
konsumen hanya memiliki 1 pilihan konsumsi barang maka kaidah yang
berlaku:

Meskipun demikian, konsumen memiliki sejumlah pilihan terkait barang


yang dapat memaksimumkan utilitasnya dengan tunduk pada kendala
anggarannya. Utilitas akan maksimum jika perbandingan antar MU dan
harga alah sama untuk setiap barang yang dikonsumsi.

1.1.2 Pendekatan Kurva Indiferens


Pendekatan kurva indifirens menggunakan pengukuran ordinal dalam
menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi permintaan. Tingkat
utilitas yang ditetapkan pada beebrapa kelompok barang menunujkkan
pringkat dari barang-barang tersebut. coontoh: sebuah rumah, dua mobil,
atau tiga motor.
a. Asumsi-asumsi dalam Pendekatan Kurva Indiferens
1. Konsumen medapatkan kepuasan melalui barang-barang yang
dikonsumsinya.
2. Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya denan tunduk kepada
kendala anggaran yang ada
3. Konsumen mempunyai suatu skala preferensi
4. Margina Rate of Substitution (MRS) akan menurun setelah melampaui
suatu tingkat utilitas tertentu. MRS adalah jumlah barang yang bisa
diganti oleh satu unit barang X pada tingkat kepuasan yang sama.
b. Skala atau Fungsi Preferensi
Fungsi preferensi adalah suatu sistem atau serangkaian kaidah dalam
menentukan pilihan. Individu dianggap memiliki fungsi preferensi
dengan ciri-ciri:
1. Misalnya barang A dan B, konsumen bisa membuat peringkat sebagai
berikut: A lebih disukai daripada B; B lebih disukai daripada A maka
A indifirens terhadap B.
2. Peringkat tersebut bersifat transitif, yaitu jika A lebih disukan daripada
B dan B lebih disukaI daripada C maka A lebih disukai daripada C.
3. Konsuen selalu ingin mengkonsumsi jumlah barang yang lebih banyak
karena konsumen tidak pernah ‘terpuaskan’
c. Konsep Dasar Kurva Indiferens
Kurva indiferens adalah kurba yang menunjukkan kombinasi konsumsi
barang-barang yang menghasilkan utilitas yang sama. Kumpulan kurva
inderens disebut inddiference maps dari setiap konsumen. Kurva
indeferens memiliki ciri-ciri:
1. Semakin ke kanan atas/menjauhi titik origin, semakin tinggi
kepuasannya
2. Kurva indiferens tidak berpotongan satu sama lain
3. Kurva indiferens berslope negatif
4. Kurva indiferens memiliki tekstur cembung ke arah origin

Contoh :

Skedul Indiferens Menu Tongseng vs Sate

Dari tabel diatas dapat dilihat jika kuantitas suatu barang turun maka
kuantitas untuk barang yang lain naik sehingga konsumen dapat
mempertahankan tingkat kepuasan yang sama.

Kurva Indiferens
d. Marginal Rate of Substitution (MRS) dan Kurva Indiferens

MRS X terhadap Y adalah tingkat perubahankonsumsi barang X seseorang


yang mau dikorbankan untuk mendapatkan tambahan 1 unit barang X, dimana
X dan Y sama2 mampu memberikan tambahan utilitas bagi seseorang.
Besarnya MRS sama dengan nilai negatif dari slope kurva indiferens. Karena
slope kurva indiferens sekaku negatif maka MRS akan selalu positif.

Contoh seperti kasus Tongseng vs Sate

1.1.3 Garis Anggaran

Garis anggaran adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat
dibeli denan sejumlah pendapatan atau anggaran dan pada tingkat harga
tertentu. Ciri-ciri:
1. Berslope negatif
2. Berbentuk linier selama harga tidak berubah
3. Nilai dari garis anggaran semakin ke kanan semakin besar
4. Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga

Contoh:
Jika 100rb dan harga barang X dan Y masing-masing 5 ribu rupiah dan 10
ribu rupiah ditunjukkan oleh Garis BB.

Persamaan garis anggaran

Atau

Dimana:
I = Anggaran
X = Jumlah barang X yang dikonsumsi
Y = Jumlah barang Y yang dikonsumsi
Px = Harga dari barang X
Py = Harga dari barang Y

Dari contoh diatas dapat dilihat persamaan garis anggarannya adalah


sebagai berikut
1.1.4 Pendekatan Atribut
Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa perhatian konsumen bukan
terhadap produk secara fisik melainka lebih ditunjukan kepada atribut (sifat
atau karakteristik) produk tersebut. Atribut suat barang adalah semua jasa
yang dihasilkan dari penggunaan dan/atau pemilikan barang terebut. Contoh
atribut sebuah mobil meliputi jasa pengangkutan, prestige, privacy, keamanan,
kenyamanan, dan sebagainya.

1.2 TEORI PERMINTAAN

1.2.1 Permintaan Terhadap Suatu Komoditas


a. Permintaan Individual Terhadap Suatu Komoditas
Menurut Elpisah dalam buku Pengantar Ekonomi Mikro (2022).
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang
atau individu. Berkaitan dengan hal tersebut, permintaan individu tidak
selalu mengikuti hukum permintaan.

Permintaan akan suatu komoditas timbul karena keinginan konsumen dan


kemampuannya untuk membeli suatu komoditas. Teori permintaan
konsumen mempostulatkan bahwa jumlah komoditas yang diminta
merupakan suatu fungsi dari aau yang bergantung pada harga komoditas,
pendapatan konsumen, harga komoditas yang berhubungan, dan selera
konsumen. Fungsi:
Qdx = f(Px, I, Py, T)
Dimana:
Qdx = kuantitas komoditas X yang diminta individu per periode ttt
Px = harga per unit komoditas x
I = pendapatan konsumen
Py = harga komoditas yang berhubungan
T = selera konsumen

Contoh: skedul permintaan individual untuk komoditas x

Harga komoditas X per unit (Px) $2 $1 $0,5

Kuantitas X yang diminta pada suatu periode waktu 1 3 4,5


(Qdx)

Teori permintaan konsumen mempostulatkan bahwa kuantitas komoditas


yang diminta per satuan periode akan meningkat jika harganya berkurang,
pendapatan konsumen meningkat, adanya kenaikan harga barang
substitusi dan penurunan harga barang komplementernya, serta
peningkatan selera tehadap komoditas.

b. Dari Permintaan Individual menjadi Permintaan Pasar


Permintaan pasar adalah total permintaan yang dilakukan oleh beberapa
individu atau semua pelaku pasar. Permintaan pasar bisa dilakukan oleh
banyak konsumen terhadap suatu komoditas pada waktu, harga, serta
tingkatan tertentu.

Kurva permintaan pasar (market demand curve) untuk suatu komoditas


secara sederhana merupakan penjumlahan secara horizontal dari kurva-
kurva permintaan semua konsumen dalam suatu pasar.

Kurva permintaan pasar untuk suatu komoditas menunjukkan berbagai


kuantitas yang diminta dari suatu komoditas di suatu pasar per satuan
periode waktu tertentu (QDx) pada berbagai tingkat alternatif harga dari
komoditas tersebut dengan menganggap hal lainnya konstan.
Kuantitas komoditas yang diminta akan meningkat pada saat harga turun
dan sebaliknya kuantitas komoditas akan turun jika harga naik. Hal yang
dianggap konstan adalah jumlah konsumen dalam pasar (N), pendapatan
konsumen (I), harga komoditas yang berhubungan (Py), dan selera (T).
Sehingga kita dapat menuliskan persamaan permintaan pasar sebagai
berikut untuk komoditas X.
QDx = F(Px, N, I, Py, T)

c. Permintaan yang dihadapi Perusahaan


Permintaan yang dihadapi perusahaan bergantung kepada ukuran
permintaan pasar atau industri terhadap komoditas tersebut, bentuk
organisasi, dan jumlah perusahaan yang ada dalam industri tersebut. Jika
suatu perusahaan merupakan satu-satunya produsen dari suatu komoditas
dan tidak ada barang substitusinya maka perusahaan tersebut merupakan
mewaikili industri dan menghadapi permintaan industri atau permintaan
pasar.

Di dalam setiap bentuk organisasi pasar, kecuali persaingan sempurna


perusahaan menghadapi kurva permntaan suatu koomoditas yang
kemiringannya negatif, dan kurva akan bergeser seiring perubahan jumlah
konsumen dalam pasar, pendapat konsumen, harga komoditas yang
berhubungan, serta selera konsumen bersamaan dengan beberapa faktor
lain yaitu:
1. Ekspektasi terhadap harga
2. Penentuan harga
3. Promosi dari perusahaan lainnya.

Persamaan permintaan yang dhadapi oleh suatu peruahaan

Qx = ao + a1PX + a2N + a3I + a4Py + a5T + …

Dimana:

Qx = komoditas X per satuan waktu


Px = harga komoditas
N = jumlah konsumen
I = pendapatan konsumen
Py = harga komoditas yang berhubungan
T = selera
A = koefisien

Permintaan yang dihadapi oleh perusahaan akan menentukan jenis


dankuantitas dari input atau sumber daya yang harus dibeli atau disewa
perusahaan guna melakukan proses produksi.

Daftar Pustaka
Arsyad, Lincoln. 2020. Ekonomi Manajerial. Tangerang: Universitas Terbuka

Salvator , D .2011. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global . Jakarta :Salemba Empat

https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/25/080000769/perbedaan-permintaan-
individu-dan-pasar-kolektif-?page=all

Anda mungkin juga menyukai