Anda di halaman 1dari 57

MEKANISME PASAR

PERILAKU KONUMEN; UTILITAS DAN KURVA INDEFERENS


ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PERILAKU PRODUSEN ;TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
STRUKUR PASAR; PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI DAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK
PASAR FAKTOR PRODUKSI
BARANG PUBLIK DAN EKSTERNALITAS
TEORI PILIHAN KONSUMEN DAN PREFERENSI KONSUMEN
PERILAKU KONSUMEN; UTILITAS DAN KURVA INDEFERENS

Teori Perilaku Konsumen


Analisis Kurva Indifferent
Pendekatan kurva indeferens (ordinal utility) menggunakan pengukuran ordinal dalam
menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi permintaan.

Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu membuat urutan-urutan kombinasi


barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus
menyebutkan secara absolut.

Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi.

Kurva Indifferen
Kurva indifferent adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi (a set of combination)
dari sejumlah barang tertentu yang mrnghasilkan tingkat guna total sama kepada konsumen, atau
dengan mana konsumen berada keadaan indifferen.

Sifat-sifat khusus kurva Indiffreren


1. Berlereng/ slope negatif

Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus
mengorbankan konsumsi terhadap barang Y.

1. Cembung ke titik Origin ( Convex )

Menurut hukum Gossen, apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X
akan mengakibatkan kehilangan atas barang X tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y.

1. Tidak saling berpotongan

Masing – masing kurva indiferent menunjukkan tingkat kepuasan yang sama. Dengan pengertian
apabila A = B dan A = C maka otomatis C = B padahal yang terjadi tidak demikian.

1. Semakin ke kanan menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi


Ketika kurva bergeser ke kanan akan menunjukkan kombinasi barang X dan Y yang bisa
dikonsumsi oleh seseorang semakin banyak

Asumsi-asumsi Pendekatan Kurva Indifferen


 Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan
dalam bentuk peta indiferensi.
 Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu.
 Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.
 Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi.

Perilaku konsumen
Setiap konsumen berusaha mengalokasikan penghasilan yang terbatas jumlahnya untuk membeli
barang dan jasa yang memberikan tingkat kepuasan yang maksimum. Setiap konsumen mengatur
pembeliannya untuk memaksimir kepuasan dengan penghasilan yang terbatas jumlahnya.
Permintaan konsumen akan suatu barang dipengaruhi oleh adanya perubahan harga barang dan
pendapatan konsumen itu sendiri. Jumlah pengeluaran untuk pembelian barang X (x . Px)
ditambah pengeluaran untuk membeli barang Y(y. Py) tidak boleh melebihi penghasilan yang
tersedia (M).

Jika dilihat perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua
macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen tidak rasional.

a) Perilaku Konsumen Rasional


Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut:

1. barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;


2. barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
3. mutu barang terjamin
4. harga sesuai dengan kemampuan konsumen.

b) Perilaku Konsumen tidak Rasional


Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut
membeli barang tanpa dipikirkan kegu naannya terlebih dahulu. Contohnya, yaitu:
1. tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik;
2. memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
3. ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;
4. prestise atau gengsi.

Garis Anggaran (Budget Line)


Garis anggaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi komoditi yang dapat
dibeli dengan sejumlah penghasilan tertentu dan pada tingkat harga tertentu. Nilai kemiringan
adalah “minus” perbandingan harga komoditi. Apabila hanya ada 2 barang yang dikonsumsi
maka secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

PxQx + Py Qy = I

Ruang Anggaran Belanja (Budget Space)


Ruang anggaran belanja adalah himpunan (set) dari semua untai komoditi yang mungkin dapat
dibeli dengan sebagian atau semua penghasilan konsumen yang terbatas jumlahnya. Ruang
anggaran belanja hanya meliputi sebagian (subset) dari ruang komoditi.

Pergeseran Garis Anggaran Belanja


Study perbandingan (comparative study) yaitu perubahan barang yang dibeli konsumen sebagai
akibat dari perubahan harga atau penghasilan konsumen.

Keterangan:

1. Perubahan harga barang X


2. Perubahan Pendapatan

Keseimbangan konsumen
Secara grafis kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran (manggambarkan
tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi (menggambarkan tingkat
kepuasan.
Syarat keseimbangan : MRS = Px/Py

Pergeseran kurva indifferen

1. Perubahan tingkat pendapatan konsumen


Jika tingkat pendapatan konsumen (I) mengalami kenaikan, pada saat harga barang X dan Y
tetap, maka konsumsi untuk barang X dan Y mengalami kenaikan dan hal tersebut ditunjukkan
dengan bergesernya kurva pendapatan dan kurva indeferen ke kanan. Begitu pula sebaliknya.

1. Perubahan salah satu harga barang


Jika harga barang X terjadi penurunan sedangkan harga barang Y dan tingkat pendapatan
konsumen tetap (konstan), maka akan meningkatkan konsumsi barang X, yaitu ditunjukkan
dengan bergesernya kurva indeferen ke sebelah kanan.

Efek penggantian dan efek penghasilan


Perubahan harga nominal suatu barang mengakibatkan 2 hal terhadap jumlah yang diminta
konsumen, yaitu:

1. Adanya perubahan harga relatif/ harga barang lain tetap, hal ini mendorong konsumen
untuk menggubah penggunaan barang yang satu dengan barang yang lain (subtitution
effect)
2. Perubahan harga nominal suatu barang (penghasilan tetap) mengakibatkan perubahan
penghasilan riil atau jumalah komoditi yang dapat dibeli. Perubahan penghasilan riil
konsumen mendorong efek penghasilan (income effect) terhadap jumlah barang yang
diminta.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah pengaruh perubahan dari harga terhadap jumlah dari barang
yang di minta atau permintaan atau bisa juga yang di tawarkan atau penawaran.
Dengan kata lain pengertian dari elastisitas yakni tingkat kepekaan (perubahan)
terhadap suatu gejala ekonomi dengan perubahan gejala ekonomi yang lain.

Elastisitas permintaan ( elasticity of demand ) ialah pengaruh dari perubahan harga terhadap
besar kecil nya jumlah permintaan barang atau tingkat kepekaan dari perubahan jumlah
permintaan barang terhadap suatu perubahan dari harga barang.

Konsep Elastisitas
 Elastisitas merupakan suatu ukuran derajat kepekaan (response) suatu variabel
terhadap perubahan variabel lainnya.
 Semakin tinggi elastisitas, semakin besar derajat kepekaan variabel tersebut.
 Elastisitas diukur dari Persentase (%) perubahan suatu variabel akibat perubahan 1%
variabel lainnya.

Elastisitas terbagi dalam 3 macam, yaitu sebagai berikut :

1. Elastisitas harga (price elasticity)


Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase dari perubahan jumlah permintaan barang atau
yang di tawarkan, yang di sebabkan oleh persentase perubahan dari harga barang tersebut.

1. Elastisitas silang (cross elasticity)


Elastisitas silang (cross elasticity) yakni persentase dari perubahan jumlah permintaan barang,
yang di sebabkan oleh persentase perubahan dari harga barang lain.
1. Elastisitas pendapatan (income elasticity)
Elastisitas pendapatan (income elasticity) yakni persentase dari perubahan permintaan akan
sebuah barang yang di akibatkan oleh persentase perubahan pendapatan ( income ) riil
konsumen.

Elastisitas Permintaan
Sedangkan besar kecil nya suatu perubahan permintaan tersebut di nyatakan dalam koefisien
elastisitas atau angka elastisitas yang di simbolkan ( E ), yang dinyatakan dalam rumus berikut
ini :

Keterangan :

 ΔQ = perubahan terhadap jumlah permintaan.


 ΔP = perubahan dari harga barang.
 P = harga awal.
 Q = jumlah permintaan awal.
 Ed = elastisitas dari permintaan.

1. Macam – Macam Elastisitas Dari Permintaan :


Elastisitas dari permintaan terdiri atas 5 macam yakni :

 Permintaan elastis
 Permintaan inelastis
 Permintaan uniter (permintaan normal)
 Permintaan elastis sempurna
 Permintaan inelastis sempurna.

Dan untuk lebih jelas nya mengenai macam – macam contoh dari permintaan ini, silahkan lihat
gambar tabel berikut ini :
Keterangan :

 % ΔQd = Persentase dari perubahan jumlah permintaan akan barang.


 % ΔPd = Persentase dari perubahan harga barang.

Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa :

 Permintaan elastis memiliki rumus E > 1 di mana permintaan ini biasa nya terjadi karna
permintaan barang – barang yang mewah.
 Permintaan inelastis memiliki rumus E < 1 di mana permintaan ini biasa nya terjadi
karna kebutuhan permintaan akan barang – barang pokok atau primer.
 Permintaan uniter ( permintaan normal ) dengan rumus E = 1 di mana permintaan ini
terjadi karna permintaan barang – barang kebutuhan sekunder.
 Pada permintaan elastis sempurna memiliki rumus E = ~ di mana biasa nya ini terjadi
karna permintaan barang – barang kebutuhan dunia seperti gandum dan minyak.
 Permintaan inelastis sempurna dengan rumus E = 0 di mana biasa nya ini terjadi karna
permintaan barang – barang kebutuhan seperti tanah dan air minum.

1. Kurva Elastisitas Dari Permintaan :


Kurva elastisitas dari permintaan terdiri dari :

 Permintaan elastis.
 Permintaan inelastis.
 Permintaan uniter.
 Permintaan elastis sempurna.
 Permintaan inelastis sempurna.

1. Menghitung Elastisitas Dari Permintaan Secara Matematis :


Dari rumus elastistas permintaan di atas :

E = ΔQ/ΔP x P/Q menunjukkan bahwa :

ΔQ/ΔP adalah turunan pertama dari Q atau Q1.


Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) ialah pengaruh dari perubahan harga terhadap besar
kecil nya jumlah penawaran barang atau tingkat kepekaan terhadap perubahan jumlah penawaran
barang terhadap perubahan dari harga barang.

Adapun yang dimaksudkan koefisien elastisitas dari penawaran ialah angka yang menunjukkan
perbandingan antara perubahan jumlah penawaran barang dengan perubahan dari harga nya.
Besar kecil nya koefisien elastisitas dari penawaran dapat di hitung dengan rumus berikut ini :

Keterangan :

 ΔQ = perubahan terhadap jumlah penawaran.


 ΔP = perubahan dari harga barang.
 P = harga barang awal.
 Q = jumlah penawaran awal.
 Es = elastisitas dari penawaran.

1. Macam – Macam Elastisitas Dari Penawaran :


Seperti hal nya elastisitas dari permintaan, elastisitas dari penawaran juga terdapat 5 macam
yakni :

 penawaran elastis.
 penawaran inelastis.
 penawaran uniter ( penawaran normal ).
 penawaran elastis sempurna.
 penawaran inelastis sempurna.

Dan untuk lebih jelas nya, silahkan lihat contoh tabel macam – macam penawaran berikut ini :
Keterangan:

 % ΔQs = Persentase dari perubahan jumlah barang yang di tawarkan atau penawaran.
 % ΔPs = Persentase dari perubahan harga barang.

Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa :

 Penawaran elastis memiliki rumus E > 1 di mana penawaran ini biasa nya terjadi karna
barang – barang yang mewah.
 Penawaran inelastis memiliki rumus E < 1 di mana penawaran ini biasa nya terjadi karna
kebutuhan akan barang – barang pokok atau primer.
 Penawaran uniter ( penawaran normal ) dengan rumus E = 1 di mana penawaran ini
terjadi karna barang – barang kebutuhan sekunder.
 Penawaran elastis sempurna memiliki rumus E = ~ di mana biasa nya ini terjadi karna
barang – barang kebutuhan dunia seperti gandum dan minyak.
 Penawaran inelastis sempurna dengan rumus E = 0 di mana biasa nya ini terjadi karna
barang – barang kebutuhan seperti tanah dan air minum.

1. Kurva Elastisitas dari Penawaran :


Cara singkat menentukan besar nya elastisitas dengan tanpa mencari turunan Q atau Q1, yaitu
dengan cara :

 Pertama jika persamaan fungsi nya menunjukkan P = a – bQ ( fungsi permintaan ) dan P


= a + bQ ( fungsi Penawaran ), maka rumus elastisitas nya yakni sebagai berikut :

 Kedua jika persamaan fungsi nya menunjukkan Q = a – bP ( fungsi permintaan ) dan Q =


a + bP ( fungsi penawaran ), maka rumus elastisitas nya yakni sebagai berikut :
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu masyarakat atau negara menunjukkan bahwa
kegiatan permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga barang
yang berlaku. Dengan demikian perubahan harga akan memengaruhi besarnya jumlah barang
yang diminta (permintaan) dan jumlah barang yang ditawarkan (penawaran). Seberapa besar
pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang dapat dihitung dengan menggunakan rumus
elastisitas.
Wawasan Ekonomi
Harga adalah nilai barang yang ditentukan dengan uang atau alat
tukar lain yang senilai, yang harus dibayarkan untuk barang dan
jasa pada waktu tertentu di pasar tertentu.

1. Definisi Elastisitas
Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu
gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.
.
2. Elastisitas Permintaan

Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi
Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
Jawab:

c. Menghitung Elastisitas Permintaan secara Matematis


Dari rumus elastistas:
menunjukkan, bahwa:

adalah turunan pertama dari Q atau Q1.


Contoh 1:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 – -P. Tentukan besar
elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!

Jawab:
Jika P = 80, maka Q = 50 – 1/2 (80)
Q = 50 – 40
Q = 10

Contoh 2:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P =
50!
Jawab:

3. Elastisitas Penawaran
Contoh:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun menjadi
Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas
penawarannya!
Jawab:
Cara praktis menentukan besarnya elastisitas tanpa mencari turunan Q atau Q1, yaitu:
1) Jika persamaan fungsi menunjukkan P = a – bQ (fungsi permintaan) dan P = a + bQ (fungsi
Penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah sebagai berikut.

Contoh 1:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas permintaan pada tingkat harga P =
50!
Jawab:
Dengan cara biasa Jika P = 50, maka
50 = 100 – 2Q
2Q = 50
Q = 25

Contoh 2:
Diketahui fungsi penawaran P = 100 + 2Q. Hitunglah elastisitas penawaran pada tingkat harga P
= 500!

Jawab:
Dengan cara biasa Jika P = 500, maka
500 = 100 + 2Q
-2Q = -400
Q = 200
Contoh 3:
Diketahui Fungsi penawaran P = -100 + 2Q. Hitung elastisitas penawaran pada tingkat harga P =
400!
Jawab:
Dengan cara biasa Jika P = 400, maka
400 = -100 + 2Q
-2Q = -500
Q = 250

2) Jika persamaan fungsi menunjukkan Q = a – bP (fungsi permintaan) dan Q = a + bP (fungsi


penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah sebagai berkut.

Contoh 1:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q =50 – 1/2 P.
Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80!
Jawab:
Dengan cara biasa
Jika P = 80, maka Q =50 – 1/2 (80)
Q = 50 – 40
Q = 10
Contoh 2:
Fungsi penawaran suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 + 2P. Tentukan besar
elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 50!
Jawab:
Dengan cara biasa
Jika P = 50, maka Q = 50 + 2(50)
Q = 50 + 100
Q = 150
PERILAKU PRODUSEN ;TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

Perilaku Produsen: Teori Produksi, Biaya dan Maksimisasi Keuntungan

Produksi adalah menurut saya barang yg mentah diolah menjadi bahan jadi, yg di produksi
dan dipasarkan untuk kebutuhan masyarakat. dan menjadi pemasukan ekonomi buat yg
memproduksinya.

Teori produksi :
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara
tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.

Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:


1. Produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang
lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).
2. Produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai
kebutuhan.

Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai
tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
1. Berapa output yang harus diproduksikan.
2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.

Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi diukur dari
jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan
kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

Biaya :
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen
untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksiadalah semua pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:


1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2. Bahan-bahan pembantu atau penolong
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. Penyusutan peralatan produksi
5. Uang modal, sewa
6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya
keamanan dan asuransi
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan
8. Pajak

Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)


Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak
berproduksi yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:

TC = FC + VC
FC = TC – VC
Keterangan: TC = Biaya total (Total Cost)

FC = Biaya tetap (Fixed Cost)


VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)


Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya
tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduks

Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut,
yaitu:

VC = TC – FC

Biaya Total (Total Cost/TC)

Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang
terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:

TC = FC + VC

Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)


Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan.
Rumus :

AFC = FC/Q
Keterangan: FC = Biaya Tetap Total
Q = Kuantitas

Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)


Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.
Rumusnya: AVC = VC/Q
keterangan: VC = Biaya Variabel Total
Q = Kuantitas

Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)


Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya
jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
AC= TC /Q atau (VC+FC)/Q
AC= AVC+AFC

Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)


Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi.
Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang yang diproduksi.
Sehingga dapat dirumuskan:
MC = dTC/dQ Atau MC = TCn – TCn-1

PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

Perusahaan ditinjau dari sisi Teori Ekonomi


- Tidak dibedakan atas kepemilikannya, jenis usahanya maupun skalanya.
- Terfokus pada bagaimana memperoleh keuntungan yang maksimum

Tujuan perusahaan
Tujuan utama : Memaksimumkan keuntungan
Tujuan lain :
a. Memenuhi kebutuhan masyarakat umum
b. Meningkatkan volume penjualan
c. Menjaga stabilitas politik

Cara mencapai tujuan keuntungan maksimum


a. Komposisi faktor produksi yg bagaimana perlu digunakan untuk menciptakan tingkat produksi
yang tinggi
b. Komposisi faktor produksi yang bagaimana akan meminimumkan ongkos produksi yg
dikeluarkan
untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu
Terminologi penting dalam teori produksi
1. Fungsi produksi
2. Biaya produksi minimum
3. Jangka waktu analisis
4. Perusahaan dan industri

1. Fungsi produksi
Fungsi produksi menunjukan sifat hubungan antara faktor-faktor produksi (input) dan tingkat
produksi yang diciptakan (output)
Q = f (K, L, R, T)
Q = output
K = modal
L = tenaga kerja
R = kekayaan alam
T = Teknologi

2. Faktor yang dipertimbangkan produsen dalam meminimumkan


biaya produksi
a. Besarnya pembayaran untuk faktor produksi tambahan (marginal cost)
b. Besarnya tambahan hasil penjualan yang diakibatkan oleh tambahan faktor produksi
tersebut

4. Perbedaan perusahaan dan industri


• Perusahaan yaitu suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat
• Industri yaitu kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang sama dalam suatu
pasar.

Teori produksi dg satu faktor produksi variabel (analisis jangka pendek)


• Pada umumnya faktor produksi yang dianggap variabel adalah tenaga kerja
• Modal, tanah dan teknologi dianggap tetap atau konstan

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang


Jika faktor produksi yang dapat dirubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah satu
unit,pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahanya, tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya
mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan tambahan produksi total semakin lambat dan
akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum untuk kemudian menurun.
BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang-barang
yang diproduksikan oleh perusahaan
tersebut.

Dua jenis biaya produksi


1. Biaya eksplisit adalah pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk
mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
2. Biaya implisit adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang dimiliki oleh
perusahaan itu sendiri.

Jangka waktu analisis


1. Jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah
jumlahnya
2. Jangka panjang, yaitu jangka waktu dimana semua faktor produksi bersifat variabel

Beberapa pengertian biaya dalam jangka pendek


1. Biaya tetap total (total fixed cost)
2. Biaya variabel total (total variable cost)
3. Biaya marjinal (marginal cost)
4. Biaya tetap rata-rata (per unit) atau average fixed cost
5. Biaya variabel rata-rata (per unit) atau average variable cost
6. Biaya total (total cost)
7. Biaya rata-rata (average cost)

Biaya tetap total (Total fixed cost/TFC)


Contoh : pembelian mesin, bangunan dll

Biaya variabel total (total variable cost/TVC)


Misalnya biaya tenaga kerja, pembelian bahan baku, bahan penolong dll
STRUKUR PASAR; PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

1. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)


Pasar persaingan sempurna merupakan suatu pasar dimana jumlah penjual dan pembeli sangat
banyak dan produk yang ditawarkan sejenis.

Contoh barang yang dijual pada bentuk pasar ini adalah beras, gandum, kentang, batu bara dan
sebagainya.

Agar mudah membedakan, pasar persaingan sempurna memiliki ciri-


ciri pokok antara lain:
a. Jumlah penjual dan pembeli banyak

b. Barang jualan bersifat homogen

c. Tidak ada campur tangan pemerintah dalam penentuan harga

d. Faktor-faktor produksi bergerak bebas

e. Penjual adalah price taker (pengambil keputusan harga)

f.Konsumen mempunyai posisi kuat untuk tawar menawar

g. Sulit mendapat keuntungan di atas rata-rata

h. Free entry and exit (tidak ada hambatan untuk keluar masuk pasar bagi penjual)

2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market)


Squad, nggak cuma manusia doang lho yang nggak sempurna tapi pasar juga ada heheh.
Kebalikan dari pasar persaingan sempurna,

pasar persaingan tidak sempurna merupakan jenis pasar yang hanya memiliki penjual terbatas
tetapi pembelinya sangat banyak. Barang atau jasa yang terdapat dalam pasar ini heterogen. Oh
iya, karena jumlah penjualnya terbatas maka penjual menjadi pihak yang menentukan harga.
Kenapa dikatakan "tidak sempurna"? Hal ini karena dianggap ada kecacatan yang menimbulkan
ketidakadilan dalam pasar.
Pasar persaingan tidak sempurna juga memiliki ciri-ciri pokok lho,
antara lain:
a. Hanya terdapat sedikit penjual dengan sangat banyak pembeli

b. Harga ditentukan oleh penjual karena ada unsur monopoli sehingga interaksi ekonomi atau
jumlah permintaan dan penawaran kurang berperan dalam pembentukan harga

c. Sulit untuk produsen atau penjual baru masuk ke dalam pasar

d. Barang dan jasa yang ditawarkan bervariasi tetapi akan sulit untuk mencari barang
subtitusinya.

Nah, dalam pasar persaingan tidak sempurna ini dibagi menjadi


beberapa jenis yaitu:
1) Pasar Monopoli

Pertamina contoh pasar monopoli (Sumber: satujam.com)

Monopoli sendiri terdiri dari kata 'mono' yang artinya satu dan 'poli' yang artinya penjual. Yap!
Sesuai namanya, pasar ini hanya ada satu penjual berlaku sebagai penentu harga karena tidak
ada yang menyaingi dan barang yang dihasilkan tidak memiliki barang substitusi. Contohnya
seperti PLN, PDAM, PT KAI, Pertamina dan lain-lain.

2) Pasar Oligopoli
Contoh pasar oligopoli (Sumber: salamadian.com)

Berbeda dengan pasar monopoli, pasar oligopoli dikuasai oleh beberapa perusahaan namun
jumlah barang yang ditawarkan tetaplah homogen atau satu jenis saja. Pasar oligopoli biasanya
dilakukan dengan bentuk upaya menahan perusahaan potensial dapat memasuki pasar. Contoh
dari pasar oligopoli antara lain industri motor, industri air mineral, industri rokok dan lain
sebagainya.

3) Pasar monopolistis

Contoh pasar monopolistis (Sumber: khanfarkhan.com)

Jenis pasar yang ini lebih asyik dari dua jenis tadi, Squad. Pasar monopolistis ini berisi beberapa
produsen dengan jenis barang yang serupa namun karakteristiknya berbeda-beda. Produsen
juga mempunyai kemampuan untuk memengaruhi harga pasar, tapi tidak terlalu besar
dibandingkan dengan pasar monopoli dan oligopoli. Contoh dari pasar monoplistis seperti
produsen sabun, sampo, pasta gigi, motor, dan sebagainya.

Karakteristik Utama dari Pasar Persaingan Sempurna


Pasar Persaingan Sempurna adalah struktur ekonomi di mana tingkat persaingan antara
perusahaan berada pada titik sempurna.

Berikut ringkasan karakteristik dari Pasar Persaingan Sempurna:


1. Banyak pembeli dan penjual.
2. Produk yang ditawarkan terkesan homogen.
3. Setiap perusahaan mudah untuk masuk dan keluar pasar.
4. Kedua pihak dalam transaksi memiliki pengetahuan lengkap tentang produk, kuantitas,
harga, dan kondisi pasar.
5. Tidak ada biaya transportasi dan periklanan.
6. Bebas dari campur tangan Pemerintah.
7. Harga untuk suatu produk seragam di pasar diputuskan oleh permintaan dan
penawaran pelaku pasar. Tidak ada perusahaan yang dapat mempengaruhi harga, itulah
sebabnya mengapa perusahaan-perusahaan dalam Pasar Persaingan Sempurna menjadi
Price Taker.
8. Setiap perusahaan mendapatkan laba secara normal sehingga tidak ada keuntungan dan
kerugian yang berlebihan.

Contoh Manifestasi dari Pasar Persaingan Sempurna

Contoh bentuk daripada Pasar Persaingan Sempurna adalah Anda pergi ke pasar
sayur untuk membeli tomat. Terdapat banyak penjual dan pembeli tomat. Anda
pergi ke suatu penjual tomat dan menanyakan harga 1 kg tomat. Kemudian
penjual menjawab Rp30.000,-. Berikutnya Anda pergi ke tempat lain dan
menanyakan beberapa penjual lagi. Harga yang ditawarkan akan sama untuk
kuantitas yang diminta. Ini adalah contoh bentuk dari Pasar Persaingan
Sempurna.

Di bawah kompetisi jenis ini, perusahaan dapat dengan mudah mempengaruhi


harga suatu produk di pasar dan meraup untung atau merugi secara berlebih.

Di dunia nyata, sulit untuk menemukan bentuk konkret dari Pasar Persaingan
Sempurna dalam model industri apapun. Tetapi ada begitu banyak model
industri seperti telekomunikasi, mobil, sabun, kosmetik, deterjen, minuman
dingin, dan lainnya di mana Anda dapat menemukan bentuk persaingan yang
tidak sempurna yaitu kondisi yang tidak selalu memuaskan satu atau kedua
belah pihak.

Jenis-Jenis Pasar di dalam Pasar Persaingan Sempurna


Ada berbagai jenis pasar di dalam struktur Pasar Persaingan Tidak Sempurna, dijelaskan di
bawah ini:
1. Monopoli: Penjual tunggal mendominasi seluruh pasar.
2. Duopoly: Dua penjual berbagi di seluruh pangsa pasar.
3. Oligopoli: Terdapat beberapa penjual yang umumnya lebih dari dua dan kurang dari
sepuluh eksis dan bertindak dalam kolusi atau persaingan.
4. Monopsoni: Banyak penjual dan satu pembeli.
5. Oligopsony: Banyak penjual dan beberapa pembeli.
6. Persaingan Monopolistik: Banyak penjual menawarkan produk-produk yang berbeda
dan mempunyai karakteristik tersendiri.

Perbedaan-Perbedaan Signifikan Antara Pasar Persaingan Sempurna


dan Tidak Sempurna
Berikut beberapa perbedaan signifikan agar Anda tidak keliru dalam memutuskan jenis pasar
apa yang termasuk Pasar Persaingan Sempurna dan Tidak Sempurna:

1. Pasar Persaingan Sempurna terkesan hipotetis yang asumsinya sebagian besar tidak
berlaku konkrit di dunia nyata. Sebaliknya, Pasar Persaingan Tidak Sempurna adalah
situasi yang sangat sering ditemukan di dunia nyata saat ini.
2. Dalam Pasar Persaingan Sempurna selalu terdapat banyak pelaku pasar. Sedangkan
dalam Pasar Persaingan Tidak Sempurna cenderung lebih dinamis sehingga terdapat
sedikit sampai ke banyak pelaku pasar tergantung pada jenis struktur pasarnya.
3. Dalam Pasar Persaingan Sempurna, penjual menghasilkan atau memasok produk yang
sama (homogen). Sementara dalam Pasar Persaingan Tidak Sempurna, produk yang
ditawarkan oleh penjual dapat bersifat homogen atau bisa juga berbeda-beda.
4. Dalam Pasar Persaingan Sempurna, tidak ada hambatan untuk masuk dan keluar dari
pasar. Berbeda dalam Pasar Persaingan Tidak Sempurna yang terkesan ketat dan penuh
hambatan untuk masuk keluar pasar.
5. Dalam Pasar Persaingan Sempurna, diasumsikan bahwa perusahaan tidak
mempengaruhi harga suatu produk. Oleh karena itu mereka biasa disebut Price Taker.
Tetapi dalam Pasar Persaingan Tidak Sempurna, perusahaan sangat dimungkinkan
memengaruhi harga produk (Price Maker).

Situasi pada Pasar Persaingan Sempurna cenderung imajiner, tetapi Pasar


Persaingan Tidak Sempurna terkesan faktual dan termanifestasi secara konkret.

Mungkin tidak sesederhana yang Anda pertimbangkan jika menyoal perbedaan antara Pasar
Persaingan Sempurna dengan Pasar Persaingan Tidak Sempurna.

Misal, ada banyak perusahaan yang menghasilkan produk serupa. Kita ambil satu contoh jenis
produk yaitu deterjen. Pada awalnya, Anda mungkin berpikir bahwa ini termasuk bentuk dari
Pasar Persaingan Sempurna. Tetapi jika Anda meninjau lebih dalam, asumsi Anda mungkin
salah. Anda akan menemukan bahwa semua produk tersebut mempunyai kesamaan jenis,
tetapi masing-masing penjual menawarkan harga yang berbeda-beda.

Setelah memahami bentuk atau struktur dari Pasar Persaingan Sempurna maupun yang Tidak
sempurna, hal ini akan berguna baik bagi pihak akademisi maupun pihak manajemen. Bagi
pihak manajemen suatu perusahaan, pengetahuan akan struktur itu salah satunya akan
digunakan sebagai pemetaan kompetitor. Pihak manajemen juga butuh alat pembantu untuk
meningkatkan performa perusahaan, yakni laporan keuangan. Untuk masalah pencatatan dan
pelaporan keuangan, Jurnal bisa menjadi instrumen yang diandalkan. Jurnal adalah software
akuntansi online yang menyediakan fitur-fitur terkait akuntansi secara real-time dan cloud-
based. Dengan Jurnal, pihak manajemen bisa melihat berbagai alat yang dibutuhkan untuk
analisa bisnis seperti rasio profitabilitas, solvabilitas, turnover inventory, dan masih banyak lagi.

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI DAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK


Dalam pasar persaingan tidak sempurna terdapat lima bentuk pasar, yaitu pasar monopoli,
pasar monopolistik, pasar oligopoli, pasar monopsoni dan pasar oligopsoni. Selanjutnya kita
akan membahas satu per satu bentuk pasar tersebut.

Pasar Monopoli
Arti kata monopoli berasal dari bahasa Yunani yakni monos dan polist, monos artinya satu dan
polist artinya penjual, jadi monopoli adalah satu penjual. Pada dasarnya pasar monopoli
merupakan sebuah keadaan atau kondisi pasar dimana hanya terdapat satu kekuatan atau satu
penjual yang berkuasa,dan mampu menjadi penentu harga dan lainnya.

Bisa dibilang sebagai penguasa penawaran tanpa adanya satu pihak pun yang mampu
menyainginya. Penguasa pasar ini sengaja hanya menghasilkan dan manjual produk yang tidak
memiliki pengganti atau substitusi yang dekat.

Jenis-Jenis Pasar Monopoli


Pasar monopoli dibedakan menjadi dua yaitu monopoli by law dan monopoli by nature.
Monopoli by law diartikan sebagai pasar monopoli yang dikuasai oleh negara, di dalamnya
berupa cabang-cabang produk yang menguasai hajat hidup orang banyak.

Sedangkan monopoli by nature diartikan sebagai pasar monopoli yang timbul secara alami
dengan dukungan dari kondisi geografisnya. Contoh dari pasar monopoli misalkan, Perusahaan
Listrik Negara (PLN), PDAM, PT. KAI dan lain sebagainya.
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
Untuk lebih jelasnya lagi, kita perlu tahu ciri-ciri pasar monopoli. Pasar monopoli memiliki
beberapa ciri, antara lain :

Hanya ada satu pihak dalam industri


Dalam pasar monopoli hanya ada satu perusahaan yang berkuasa, dalam satu industri hanya
ada satu badan yang berkuasa dan bekerja. Dengan demikian suatu produk baik barang dan
jasa hanya dihasilkan oleh perusahaan ini bukan dari pihak luar atau pihak lainnya.

Tidak terdapat produk pengganti


Perusahaan di dalamnya hanya menghasilkan satu jenis produk saja sehingga tidak ada produk
yang mampu menggantikannya. Sehingga, mau tidak mau seorang konsumen harus memilih
produk tersebut, dikarenakan tidak adanya alternatif lain. Contohnya aliran listrik yang tidak
bisa digantikan oleh produk lain yang mirip dengannya.

Sulit untuk masuk ke dalam pasar


Untuk memasuki pasar monopoli sungguh hal yang mustahil dan sulit. Karena penguasa yang
ada di dalamnya berusaha dengan segala cara untuk menghalangi atau membentengi
kekuasaan yang mereka miliki dari pendatang baru.

Ada beberapa hambatan yang harus dihadapi oleh pendatang baru yang ingin masuk ke dalam
pasar ini, yaitu hambatan yang bersifat legal timbul dari undang-undang yang menjadi
pelindung, ada juga yang bersifat teknologi, dimana teknologi yang digunakan sungguh canggih
dan bagus sehingga sulit untuk ditiru oleh pihak lain, selain itu juga ada yang dari sisi keuangan,
yakni modal yang harus dimiliki amatlah banyak.

Sebagai penentu harga


Dalam pasar monopoli ini pihak yang berkuasa memiliki wewenang dan kebebasan untuk
menentukan dan menetapkan harga pasar. Dengan demikian pihak lain mau tidak mau harus
menuruti dan mengikutinya.

Iklan ataupun promosi tidak diperlukan


Mungkin kita bertanya-tanya mengapa iklan dan promosi dalam pasar ini tidak diperlukan.
Karena pada dasarnya dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penguasa, dimana mereka
memiliki kekuasaan penuh dan tidak mungkin tertandingi oleh yang lainnya. Oleh karena itu
iklan atau promosi tidak diperlukan lagi.

Faktor Pendukung Pasar Monopoli


Pasar monopoli terbentuk tidak dengan sendirinya, tentu ada beberapa faktor yang mendukung
terbentuknya pasar monopoli ini, anatara lain :

 Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan monopoli unik dan tidak dimiliki oleh pihak
manapun. Dengan itulah timbul pasar monopoli.
 Hasil produksi sangat tinggi, dan dapat dinikmati para penguasa.
 Pemerintah memberikan undang-undang yang melindungi para penguasa di pasar
monopoli.

Pasar monopoli memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, diantaranya adalah sebagai
berikut :

Kelebihan Pasar Monopoli


 Bisa melakukan suatu penelitian dan pengembanagan produk agar tetap terjaga
kekuasaannya.
 Lebih mudah untuk melakukan kontrol karena kekuasaan hanya dipegang satu pihak.
 Keuntungan yang diperoleh sangat melimpah, karena tidak ada pesaing yang berarti.
 Mendorong terciptanya inovasi-inovasi dengan tujuan melindungi kekuasaan yang ada.
 Pengembangan perusahaan cepat karena tidak ada pesaing.

Kelemahan Pasar Monopoli


 Ketidakadilan terasa di dalamnya karena hanya satu pihak yang untung.
 Sering terjadi pemborosan karena pihak yang berkuasa tidak mempedulikan
pengoptimalan dan penghematan biaya produksi yang penting untung.
 Tidak adanya pilihan bagi konsumen karena tidak ada produk yang lain.
 Terkesan sering terjadi pemaksaan karena mau tidak mau konsumen harus membeli
produk tersebut.

Pasar Monopolistik
Kedua adalah pasar monopolistik. Pasar monopolistik adalah sebuah pasar yang terjadi ketika
dalam suatu pasar terdapat banyak produsen, dengan diferensiasi antar produk yang
dihasilkan oleh para produsen, baik merk, pembungkusnya dan lain sebagainya.
Pasar monopolistik hampir sama dengan pasar persaingan sempurna, namun produk yang
beredar bersifat heterogen. Dalam pasar ini juga terdapat konsep monopoli yang timbul dari
penggunaan merk dan tanda perdagangan yang beda. Contohnya : snack, alat tulis, dan lain
sebagainya.

Ciri-Ciri Pasar Monopolistik


Sekarang kita akan mulai mencari tahu ciri-ciri pasar monopolistik. Diantaranya adalah sebagai
berikut:

Jumlah penjual atau produsen banyak


Jumlah produsen yang ada dalam pasar monopolistik berjumlah besar, namun tak sebanyak
pada pasar persaingan sempurna. Tipe-tipe yang dimiliki para produsen juga relatif sama.

Produk yang beredar dan diperjualbelikan bersifat heterogen


(beraneka ragam)
Berbeda dengan pasar monopoli yang hanya menjual produk bersifat homogen, dalam pasar
monopolistik produk yang diperjualbelikan bersifat heterogen, tidak sama satu dengan yang
lain, baik dari segi wujud, kualitas dan lainnya.

Promosi dan iklan aktif dilakukan


Dalam pasar monopolistik harga bukan satu satunya yang menentukan, belum tentu harga yang
murah jadi sasaran para konsumen, belum tentu juga harga mahal tidak disukai konsumen.
Konsumen lebih memilih mana yang paling baik dan sesuai kebutuhan. Jadi mau tidak mau,
untuk membuat konsumen tertarik pada produk, maka perusahaan atau produsen harus gencar
melakukan promosi dan pengenalan produk.

Mudah untuk keluar masuk pasar


Dalam pasar monopolistik ini produsen atau perusahaan bisa keluar masuk dengan bebas tanpa
syarat. Karena laba yang ada di pasar ini fluktuatif, terkadang ada banyak penjual atau
produsen yang bersaing di pasar ini dikarenakan banyak laba yang bisa diperoleh, begitu juga
sebaliknya ketika dianggap sulit mendapatkan laba maka produsen akan keluar dari pasar
tersebut.

Keberadaan produsen bisa mempengaruhi harga


Dalam pasar monopolistik produsen memang bisa mempengaruhi harga tetapi tidak
sesignifikan pada pasar monopoli, perubahan harga terjadi hanya karena perbedaan corak
suatu produk bukan karena kekuasaan. Dimana produsen mampu menggunakan strategi untuk
memainkan harga namun juga tidak sampai kehilangan pelanggan atau konsumen.

Selain ciri-cirinya, kita akan membahas soal kelebihan dan kekurangannya. Pasar monopolistik
memiliki kelemahan dan kelebihan dibanding dengan pasar yang lainnya, yaitu :

Kelebihan pasar monopolistik


 Konsumen mendapatkan kebebasan memilih produk sesuai kebutuhan dan
keinginannya, karena produk yang dijual banyak dan bersifat heterogen.
 Kemudahan dan kebebasan keluar masuk pasar, mendorong produsen untuk selalu
menghasilkan produk baru dan menimbulkan kreatifitas.
 Deferensiasi produk membuat konsumen lebih selektif dalam memilih produk dan
cenderung loyal terhadap produk yang disukainya.

Kelemahan pasar monopolistik


 Rentan terjadi persaingan yang tidak sehat, karena semua produsen berlomba-lomba
mendapatkan pelanggan dengan tujuan mendapat keuntungan maksimal.
 Pihak yang tidak memiliki skill atau dana yang lebih akan mudah tergusur dari pasar ini
karena tingkat persaingan yang ada sangatlah tinggi baik dari segi kualitas, harga serta
pelayanan.
 Cenderung terjadi kenaikan harga karena adanya inovasi dalam menciptakan produk
yang lebih baik dan baik lagi.

Pasar Oligopoli
Istilah oligopoli berasal dari bahasa Yunani yakni Oligos dan Polein yang artinya sedikit penjual
atau beberapa penjual. Pasar oligopoli adalah sebuah pasar dimana terdapat beberapa penjual
atau produsen yang menjadi pemilik saham atau panguasa pasar terbesar.

Pasar oligopoli bisa terbentuk karena dua faktor penting yakni efisiensi skala yang besar dan
komplektisitas manajemen. Contoh dari pasar oligopoli anatara lain industri motor, industri air
mineral, industri rokok dan lain sebagainya.

Jenis-Jenis Pasar Oligopoli


Pasar oligopoli terbagi mejadi dua, yaitu
Oligopoli murni
Pada pasar oligopoli jenis pertama, atau oligopoli murni, produk yang dijual bersifat homogen
dan identik . Pasar oligopoli jenis ini biasanya ditemui pada industri-industri yang menghasilkan
bahan-bahan mentah. Contohnya industri semen atau produk mineral kemasan.

Oligopoli pembedaan
Berbeda dengan oligopoli murni yang produk yang dijual bersifat homogen, dalam pasar
oligopoli jenis pembeda produk-produknya bersifat heterogen, dan bisa dibedakan oleh
konsumen. Contohnya industri motor di Indonesia yang telah dikuasai oleh merk-merk terkenal
seperti Honda, Yanaha, Suzuki dan lainnya.

Ciri-Ciri Pasar Oligopoli


Pasar oligopoli memiliki beberapa ciri yang mencerminkan karakteristik dari pasar oligopoli ini,
antara lain :

Menghasilkan dua jenis produk (homogen dan heterogen)


Dalam pasar oligopoli ada dua jenis produk yang beredar atau diperjualbelikan, untuk produk
homogen biasanya berupa bahan mentah dan bahan baku seperti baja, alumunium, semen dan
lain sebagainya, sedangkan untuk produk yang bercorak atau heterogen biasanya berupa
barang akhir seperti rokok, mobil dan lain sebagainya.

Promosi dan iklan sangat diperlukan


Promosi dan iklan dibutuhkan untuk produk yang bercorak, karena tidak hanya satu penjual
yang berusaha. Dalam pasar ini ada dua tujuan dilaksanakannya promosi dan iklan, yakni untuk
menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.

Keberadaan perusahaan atau produsen jumlahnya sedikit


Kata sedikit dalam pasar oligopoli ini sulit untuk ditentukan, produsen yang ada pasti lebih dari
satu, namun secara teoritis sulit untuk mengetahui pastinya jumlah produsen di dalam pasar ini
berapa. Namun untuk dasar analisis diperkirakan jumlah produsen atau perusahaan yang
berkecimpung di dalamnya kurang dari sepuluh.

Kompetisi non harga


Hampir sama dengan pasar monopolistik, persaingan yang terjadi dalam pasar oligopoli tidak
hanya harga, namun pelayanan, iklan dan promosi.

Pihak baru sulit untuk masuk ke dalam pasar


Pihak baru yang akan masuk ke dalam pasar ini sangatalah sulit, karena perusahaan yang lama
atau sudah ada telah memiliki citra bagus dan para konsumen mengerti kualitas dan aspek
lainnya. Jadi untuk perusahaan baru akan sulit dan lama untuk berkembang di pasar oligopoli.

Harga konsisten tidak berubah-ubah


Dalam pasar oligopoli harga yang telah ditetapkan tidak mudah berubah bisa dikatakan stabil,
karena para produsen merasakan keuntungan dengan penjualan stabil mereka sehari-hari.
Selain itu jika ada kenaikan harga takutnya konsumen akan memilih pihak lain atau produk lain
yang sesuai dengan kemampuannya

Pasar oligopoli memiliki kelemahan dan kelebihan dibanding dengan pasar yang lain, antara
lain :

Kelebihan pasar oligopoli


 Para pembeli mendapatkan kebebasan dan keleluasaan dalam memilih produk.
 Penelitian dan pengembangan produk sering dilakukan.
 Penerapan teknologi yang dipadukan dengan inovasi para produsen akan menghasilkan
sesuatu hal yang baru.
 Efisiensi dalam produksi sangat diperhatikan.
 Kepuasan konsumen menjadi prioritas.

Kelemahan pasar oligopoli


 Rentan menimbulkan ketimpangan atau ketidakrataan dalam hal pendapatan.
 Sering terjadi eksploitasi terhadap pembeli serta pemiliki faktor produksi.
 Bisa menimbulkan inflasi.
 Rentan terjadi persaingan yang tidak sehat dalam hal harga dan lainnya dengan tujuan
mendapatkan pelanggan

Pasar Monopsoni
Pasar persaingan tidak sempurna jenis monopsoni ini terjadi dalam kondisi ketika terdapat
banyak penjual dan pembelinya hanya tunggal. Bisa dibilang pasar ini dikuasi oleh satu pihak
konsumen atau pembeli.
Ciri-Ciri Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Pembeli menjadi pihak sentral yang menentukan harga.


 Barang yang beredar berfokus pada bahan mentah.
 Terdapat satu pembeli atau konsumen saja.

Pasar monopsoni ini memiliki kelemahan dan kelebihan, layaknya pasar-pasar yang lain, yaitu :

Kelebihan pasar monopsoni


 Kualitas dari produk yang dijual terjamin, baik dari segi keamanan maupun
kesehatannya.
 Lebih hemat biaya, dengan menekan biaya produksi yang tinggi.

Kelemahan pasar monopsoni


 Dengan adanya satu pembeli maka akan lebih banyak tekanan yang dirasakan oleh
produsen.
 Produk yang tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen akan dibuang
atau diletakkan di gudang.

Pasar Oligopsoni
Pasar oligopsoni merupakan salah satu bentuk dari pasar persaingan tidak sempurna dimana di
dalamnya terdapat beberapa pembeli.

Ciri-Ciri Pasar Oligopsoni


Pasar oligopsoni memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Ada beberapa pembeli di dalamnya.


 Harga pasar yang berlaku cenderung stabil tidak fluktuatif.
 Barang atau produk yang beredar adalah bahan setengah jadi.

Sama halnya dengan pasar-pasar lain, pasar oligopsoni memiliki kelebihan dan kelemahan,
diantaranya :

Kelebihan pasar oligopsoni


 Penjual mendapatkan keuntungan banyak, karena bisa lebih dari satu pembeli yang
membeli barangnya.
 Tekanan dari pembeli kepada penjual tidak begitu terlihat, karena adanya sebuah
perlindungan

Kelemahan pasar oligopsoni


 Kualitas dari produk belum pasti atau kurang meyakinkan.
 Keamanan dan kenyamanan rendah karena tidak ada identitas pasti yang dimiliki
produk.

PASAR FAKTOR PRODUKSI

PASAR FAKTOR PRODUKSI (PASAR INPUT)

1. Pengertian
Pasar input adalah pasar yang menyediakan berbagai faktor produksi yaitu sumber daya alam,
sumber daya manusia, modal dan skill/keahlian.

Cirri-ciri pasar input :


a.Tidak berwujud fisik tetapi kegiatan
b.Permintaan dan penawaran faktor produksi dilakukan dalam jumlah besar
c.Jenis penawaran danpermintaan faktor produksi sesuai dengan produksi yg dihasilkan
d.Penawaran faktor kadang merupakan monopoli sedangkan permintaan faktor produksi bersifat
kolektif.

2. Macam-macam pasar faktor produksi

a. Pasar sumber daya alam/tanah


Faktor produksi tanah meliputi permukaan dan semua yang terkandung di dalamnya. Balas jasa
yang diterima dari pengguna adalah sewa tanah. Harga dan jumlah permintaan tanah berbeda
ini tergantung dari perbedaan sifat tanah, letak dan banyaknya tanah yg digunakan untuk
produksi.
Proses terbentuknya harga tanah sangat tergantung dari permintaan dtanah tersebut. Semakin
tinggi permintaan tanah harga/sewa tanah akan semakin mahal dan sebaliknya.

Ada beberapa teori yang coba menjelaskan penyebab perbedaan sewa


tanah :
1) Teori kesuburan asli tanah : sewa tanah tergantung tingkat kesuburan asli
tanah. Jika tanah mempunyai kesuburan asli, hasil produksi akan lebih besar.
2) Teori perbedaan kesuburan tanah (David Ricardo): jika tanah punya
tingkat kesuburan tinggi harga sewa akan tinggi dan sebaliknya.
3) Teori letak tanah (Von thunen) : jika tanah terletak dekat fasilitas publik
dan kegiatan ekonomi, harga sewa akan tinggi karena letak strategis
memungkinkan banyak peluang ekonomi untuk mengembangkan
usaha
4) Teori harga derivasi tanah : tergantung dari jumlah permintaan terhadap
tanah.

b. Pasar sumber daya manusia/tenaga kerja


Pasar tenaga kerja adalah seluruh kegiatan dari pelaku yang tujuannya mempertemukan para
pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja.

· Permintaan tenaga kerja.


Berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau
instansi tertentu. Permintaan datang dari rumah tangga produksi, dipengaruhi
oleh perubahan tingkat upah, perubahan permintaan pasar terhadap hasil
produksi, harga barang-barang modal.
· Penawaran tenaga kerja
Dipengaruhi oleh tingkat upah terutama jenis jabatan yang sifatnya khusus.
Penawaran datang dari masyarakat.
· Keseimbangan pasar tenaga kerja
Terjadi apabila pada tingkat upah tertentu pencari kerja menerima pekerjaan yang
ditawarkan dan pengusaha bersedia mempekerjakan tenaga kerja tersebut.

Teori upah tenaga kerja :


1) Teori upah normal (David Ricardo): upah diberikan sesuai kemampuan
perusahaan berdasarkan pada kemampuan keuangan perusahaan berdasarkan
pada biaya hidup pekerja.
2) Teori upah besi (Ferdinand Lassalle): upah harus ditekan serendah mungkin
untuk memperoleh keuntungan maksimal. Akibatnya upah hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk mengatasi hal ini maka dibentuklah
serikat pekerja.
3) Teori dana upah (John Stuart Mill): tergantung kesediaan jumlah modal untuk
membayar upah. Jika jumlah penawaran tenaga kerja tiinggi maka tingkat upah
akan rendah.
4) Teori upah etika (kaum Utopis): upah harus dapat mendorong pekerja untuk
hidup layak.

System pemberian upah :


1)Upah menurut waktu: dibayarkan setiap satuan waktu;
harian,mingguan,bulanan atau per jam
2)Upah satuan: dibayarkan berdasarkan jumlah satuan unit yang dapat
diselesaikannya
3)Upah borongan : berdasarkan satu unit pekerjaan secara keseluruhan, biasanya
untuk proyek2 bangunan/jalan.
4)Upah upah indeks : berdasarkan indeks biaya hidup
5)Upah skala : berdasarkan skala penjualan perusahaan
6)Upah dengan premi: upah karyawan ditambah premi (upah ekstra) berdasakan
tambahan pekerjaan
7)Upah partisipasi : membagikan keuntungan perusahaan kepada karyawan
8)Upah co-partnership: kesempatan karyawan untuk bisa membeli saham
perusahaan.

Syarat pengupahan yang baik :


1. Pekerja harus tau bagaimana proses penentuan gaji nya
2. Upah harus dibayar tepat waktu
3. Upah harus adil dan wajar
4. Jumlah upah harus mencukupi kebutuhan minimum

c. Pasar Modal
Merupakan pasar tempat dana dan investasi jangka panjang diperjualbeikan. Permintaan dating
dari pengusaha dan penawaran dating dari pemilik modal. Balas jasa yang diperoleh pemilik
modal disebut bunga. Permintaan modal dipengaruhi oleh tingkat pengembalian modal.

Tinggi rendahnya tingkat bunga modal dipengaruhi oleh factor :


1) Permintaan dan penawaran modal dalam masyarakat
2) Kemungkinan resiko hilangnya modal yang dipinjamkan
3) Kondisi perekonomian
4) Campurtangan pemerintah dalam penetapan tingkat bunga
Teori bunga modal
1) Teori produktivitas (JS. Mill): modal pinjaman digunakan untuk kegiatan
usaha produktif
2) Teori abstinence/pengorbanan : diberikan sebagai balas jasa atas investasi
yang tidak digunakan oleh perusahaan lain. Dengan demikian pemilik modal
mendapat balas jasa ayas pengorbanan menunggu modal kembali.
3) Teori agio (Von bawerk) : diberikan ats kerugiana perbedaan nilai, alas an
kerugian antara lain
- Alasan ekonomi : nilai uang sekarang lebih tinggi dari nilai uang satu tahun
mendatang
- Alasan psikologi : asumsi bahwa nilai dan alat pemuas kebutuhan pada masa
datang lebih rendah
- Alasan teknik : barang modal dapat digunakan untuk proses produksi
selanjutnya.
4) Teori liquidity preference (JM.Keynes) : bunga modal diberikan sebagai ganti
rugi atas pengorbanan karena tidak menggunakan uang liquid akibat dipinjam
orang lain.
5) Teori bunga dinamis (JB.Schumpeter) : barang modal yang digunakan dalam
proses produksi akan menghasilka laba. Sebagian laba usaha diberikan kepada
pemilik modal sebagai bunga.

d. Pasar faktor produksi kewirausahaan/skill/keahlian


Dalam menjalankan usaha, selain tanah, manusia dan modal ada faktor penting lain yang harus
diperhatikan yaitu dibutuhkannya seorang pemimpin yang mampu menjalankan usaha dengan
baik. Seorang pengusaha adalah orang yang memiliki kemampuan mengelola, menyatukan faktor
produksi dan dapat mengendalikan perusahaand dengan baik, mampu menghasilkan produk
yang berkualitas tinggi, memperoleh keuntungan dan berani mengambil resiko.

Teori laba usaha :


1) Teori inovasi (JB.Schumpeter) : peningkatan laba perusahaan diperoleh jika
wirausahawan mengembangkan produk baru atau melakukan inovasi atas
produknya.
2) Teori nilai lebih (Kael Marx) : laba diperoleh akrena ada pembayaran upah yang
rendah dibandingkan jasa pekerja kepada perusahaan. Artinya laba diperoleh dari
upah yang tidak dibayarkan perusahaan kepada pekerja.
3) Teori keuntungan (JB say) : wirausahawan memiliki tugas memimpin dan
mengelola perusahaan agar memperoleh laba. Jika wirausaha berinvestasi di
perusahaan ia juga akan memperoleh bunga modal.
4) Teori resiko usaha ( Hawley) : wirausaha akan menanggung resiko kerugian jika
usaha yang dikelola gagal.
5) Teori residu (David Ricardo) : pengusaha akan memperoleh laba jika ada
kelebihan penerimaan perusahaan yang dihasilkan dari selisih pendapatan total
dikurangi biaya total. Kelebihan inilah yang akan diberikan kepada wirausaha
sebagai bunga modal.

Faktor Produksi
Faktor Produksi adalah segala sesuatu (barang atau jasa) yang dapat digunakan untuk
menciptakan atau menambah nilai guna dari barang dan jasa. Pengertian sederhananya adalah
segala sesuatu yang dibutuhkan agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar.

Pasar Faktor Produksi


Berbeda dengan pasar hasil produksi, penawaran faktor produksi berasal dari rumah tangga
konsumen dan permintaannya berasal dari rumah tangga produsen. Balas jasanya berupa sewa,
upah, pendapatan bunga serta laba.

Macam-macam Faktor Produksi

Secara umum dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu:

Sumber daya alam

Yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah segala faktor produksi yang berasal dari
kekayaan alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Sumber daya alam meliputi:

 Udara, tanah, air, sinar matahari


 Hewan, tumbuhan
 Bahan tambang dan lainnya

Tenaga kerja

Dapat kita katakan bahwa tenaga kerja adalah faktor produksi yang berperan dalam mengelola
sumber daya lainnya. Tenaga kerja dapat kita bagi lagi berdasarkan beberapa golongan, yaitu:

 Berdasarkan sifatnya:

o Tenaga kerja jasmani: adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan
tenaganya dalam bekerja. Contohnya: petani, tukang becak, tukang sapu
o Tenaga kerja rohani: adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan
kemampuan pikirannya dalam bekerja. Contohnya: dokter, guru, banker
 Berdasarkan kualitas dan kemampuannya:
o Tenaga kerja terdidik: adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu
agar dapat melakukan pekerjaannya.
Contohnya: dosen, dokter
o Tenaga kerja terampil: adalah tenaga kerja yang membutuhkan keterampilan
tertentu sehingga umumnya memerlukan pelatihan tertentu untuk dapat
melakukan pekerjaanya.
Contoh: penjahit, kapster salon, sopir
o Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terampil: adalah tenaga kerja yang tidak
memerlukan pendidikan ataupun keterampilan khusus untuk dapat melakukan
pekerjaanya.
Contoh: pemulung, tukang koran, pedagang asongan

Modal

Modal merupakan faktor produksi yang memiliki peranan dalam mempercepat serta
membantu kelancaran proses produksi. Modal juga dapat dibagi menjadi beberapa golongan:

 Berdasarkan sifatnya:
o Modal tetap: adalah modal yang memiliki sifat tahan lama sehingga dapat
digunakan berkali-kali dalam jangka panjang.
Contoh: mesin, bangunan, kendaraan
o Modal lancar: adalah modal yang memiliki sifat sekali pakai.
Contoh: kertas, bahan bakar.
 Berdasarkan sumbernya:

o Modal sendiri: adalah modal yang bersumber dari pribadi pemilik maupun
perusahaan itu sendiri
o Modal asing: adalah modal yang berasal dari pinjaman pada bank atau pihak
lainnya
 Berdasarkan kepemilikannya:

o Modal individu: adalah modal yang bersumber dan dimiliki oleh individu dan
hasilnya dapat dikategorikan sebagai penghasilan bagi pemilik modal tersebut.
Contoh: bunga tabungan, rental mobil, sewa bangunan
o Modal umum: adalah faktor produksi modal yang berasal dari pemerintah dan
digunakan untuk kepentingan bersama.
Contoh: pasar, pelabuhan
 Berdasarkan bentuknya:

o Modal konkret: adalah modal yang bentuk fisiknya dapat dilihat selama proses
produksi.
Contoh: mesin, bahan baku
o Modal abstrak: adalah modal yang tidak memiliki bentuk fisik namun berharga
dan memiliki kegunaan bagi perusahaan.
Contohnya: hak paten, hak merek, nama baik

Kewirausahaan

Adalah keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengkoordinasi faktor-
faktor produksi sedemikian rupa sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Hal pokok yang
harus dilakukan oleh seorang pengusaha terangkum dalam proses sebagai berikut:

 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Penggerakan
 Pengawasan

Contoh Soal

Ciri-ciri pasar faktor produksi:

1. Barang atau jasa yang diperjualbelikan adalah faktor produksi


2. Permintaan datang dari rumah tangga konsumen
3. Penawaran datang dari rumah tangga konsumen
4. Barang atau jasa yang diperjualbelikan adalah hasil produksi
5. Permintaan berasal dari rumah tangga produsen
6. Penawaran berasal dari rumah tangga produsen

Ciri yang benar ditunjukkan oleh pernyataan……

1. 1, 2, dan 3
2. 1, 5 dan 6
3. 2,3, dan 4
4. 1, 3, dan 5
5. 4,5 dan 6

Pembahasan

Ciri pasar faktor produksi yang benar adalah:

 Barang atau jasa yang diperjualbelikan adalah faktor produksi (1)


 Penawaran datang dari rumah tangga konsumen (3)
 Permintaan berasal dari rumah tangga produsen (5)

Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah (d)

BARANG PUBLIK DAN EKSTERNALITAS

·Jelaskan mengapa barang public bisa menjadi penyebab terjadinya


eksternalitas?
Barang public bisa menjadi penyebab terjadinya eksternalitas dikarenakan sifat barang publik
yang tidak ekslusif dan merupakan konsumsi umum. Keadaan seperti akhirnya cendrung
mengakibatkan berkurangnya insentif atau rangsangan untuk memberikan kontribusi terhadap
penyediaan dan pengelolaan barang publik. Kalaupun ada kontribusi, maka sumbangan itu
tidaklah cukup besar untuk membiayai penyediaan barang publik yang efisien, karena
masyarakat cendrung memberikan nilai yang lebih rendah dari yang seharusnya (undervalued).

Jelaskan 4 jenis barang yang diproduksi oleh negara dan berikan


contohnya!Jenis – jenis barang public yang diproduksi oleh negara

Produk: Jalan Raya, Lampu Penerangan Jalan, Marka Jalan, Jembatan, dll.
Services: Bantuan Langsung Tunai, Kartu Jakarta Pintar, Dana BOS, Kartu Menuju Sejahtera, dll.
Benefits: Paspor, Nomor Pokok Wajib Pajak, Akta Kelahiran, Akta Tanah, dll.
Obligation: Surat utang negara

Ada 2 sifat barang publik, Jelaskan dan berikan contoh dari setiap sifatnya!

Sifat – sifat barang public

a. Non-rivalry
Berarti bahwa penggunaan satu konsumen terhadap suatu barang tidak akan mengurangi
kesempatan konsumen lain untuk juga mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang dapat
mengambil manfaat dari barang tersebut tanpa mempengaruhi manfaat yang diperoleh orang
lain. Contoh: dalam kondisi normal, apabila kita menikmati udara dan sinar matahari, orang-
orang disekitar kita pun dapat mengambil manfaat yang sama.

b. Non-excludable
Berarti bahwa apabila suatu barang public tersedia, tidak ada yang dapat menghalangi siapapun
untuk memperoleh manfaat dari barang tersebut. Dalam konteks pasar, maka baik mereka
yang membayar maupun tidak membayar dapat menikmati barang tersebut. Contoh:
masyarakat yang membayar pajak diantaranya digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
jasa kepolisian misalnya, akan tetapi yang kemudian dapat menggunakan jasa kepolisian
tersebut tidak hanya terbatas pada yang membayar pajak saja.

Menurut anda, seberapa besar pengaruh politik dalam penyediaan barang


publik di Indonesia? Jelaskan alasan anda dan berikan data2nya!

Pengaruh politik dalam penyediaan barang publik di Indonesia :

Dalam penyediaan barang publik, politik sangat berpengaruh karena setiap pemimpin baik
presiden, gubernur, walikota / bupati memiliki kebijakaan dalam penyediaan barang publik di
daerah. Pada saat ini pemerintah sedang gencar – gencarnya menyediakan barang publik.
Contoh pemerintah sedang mengebut proyek MRT di Jakarta yang digunakan untuk masyarakat
Jakarta dan melancar acara Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang.
Selain itu juga pemerintah juga sedang mengerjakan proyek Trans Papua untuk memudahakan
akses masyarakat Papua dalam memenuhi kebutuhan hidup. Selain trans papua, pemerintah
juga membuat bandar udara, pelabuhan dan jalur kerta api agar menciptakan konektivitas
antar wilayah, sehingga kelak akan mendukung daya saing dan produktivitas ekonomi nasional.
Pada pemerintahaan saat ini sedang mengutamakan pembangunan di daerah terluar, terdepan
dan terpencil.
Saudara diminta mengidenifikasi sekurang-kurangnya dua barang publik
(public goods) yang disediakan oleh pemerintah atau perusahaan yang sudah
melaksanakan CSR di kabupaten/ kota dan atau tempat Saudara tinggal
lalu tunjukkan aspek eksternalitas positip dan eksternalitas negatip dari barang
tersebut!

Barang publik (public goods) yang disediakan oleh pemerintah atau perusahaan :

1. Pertamina :
Pertamina RU IV Cilacap membuat lapangan sebagai benruk csr yang berguna untuk aktivitas
masyarakat Cilacap seperti berolahraga, dll. Selain lapangan, Pertamina RU IV Cilacap juga
membuat Rumah Sakit Pertamina, Gedung serbaguna ( gedung patra graha dan gedung PWP )

2. Pemrintah Cilacap
Barang publik yang disediakan oleh pemerintah yaitu jalan raya yg sudah di beton, gedung
olahraga, rumah sakit / puskesmas, taman, pelabuhan, terimnal, stasiun kereta, bandara,
transportasi umum, pasar, trotoar, stadion, gedung serbaguna, pemadam kebakaran, badan
SAR, dan lain – lain

Eksternalitas barang publik

1. Eksternalitas positif :
Dengan disediakannya berang publik baik dari pihak pemerintah dan perusahaan maka aktivitas
masyarakat menjadi lancar. Kegiatan ekonomi dan kegiatan lainnya berjalan dengan lancar.
Selain itu dalam lowongan pekerjaan Pertamina dan Holcim mengutamakan mencari tenaga
kerja yang berasal dari Cilacap.

2. Eksternalitas negatif :
Dengan adanya Pertamina dan perusahaan lain seperti Holcim dan PLTU di Cilacap, maka
menimbulkan polusi udara dan suara. Sehingga kualitas udara di Cilacap menurun dan cuaca di
Cilacap semakin panas.

BARANG PUBLIK & EKSTERNALITAS

Eksternalitas dan Efisiensi Pasar


Eksternalitas adalah kerugian atau keuntungan yang diderita atau dinikmati pelaku ekonomi
karena tindakan pelaku ekonomi lain yang tidak tercermin dalam harga pasar.

Sedangkan efisiensi pasar adalah suatu keadaan apabila suatu pasar sudah dapat mengalokasikan
seluruh sumber-sumber daya yang pada umumnya secara efisien.

Pada bagian ini kita akan memakai perangkat-perangkat analisis yang menelaah
bagaimana eksternalitas mempengaruhi kesejahteraan ekonomi. Analisis yang kita
lakukan di sini akan menunjukkan secara jelas, mengapa eksternalitas menyebabkan
pasar mengalokasikan sumber-sumber secara tidak efisien.Untuk memperjelas
gambarannya, kita perlu mengambil sebuah pasar tertentu, sebagai contoh kasus. Kita
ambil saja pasar aluminium. Kita mengingat kembali, bahwa kurva penawaran dan kurva
permintaan mengandung informasi-informasi penting tentang biaya dan keuntungan
(cost and benefit). Kurva permintaan aluminium mencerminkan nilai aluminium bagi para
pembelinya, dan nilai itu dihitung berdasarkan harga yang mau mereka bayarkan.

Pada setiap kuantitas, ketinggian kurva permintaan menunjukkan kesediaan membayar


para konsumen marginal. Dengan kata lain, kurva-kurva tersebut menunjukkan biaya
yang dipikul produsen marginal. Dengan kata lain, kurva tersebut menunjukkan nilai atas
unit terakhir aluminium yang dijual.Jika sama sekali tidak ada intervensi pemerintah,
maka harga aluminium akan bergerak secara bebas menyesuaikan diri dalam rangka
menyeimbangkan permintaan dan penawarannya. Kuantitas yang diproduksi dan
dikonsumsi pada ekuilibrium pasar dapat dikatakan efisien, karena kuantitas tersebut
memaksimalkan surplus produsen dan surplus konsumen. Dalam kondisi tersebut, pasar
mampu mengalokasikan segenap sumber daya sedemikian rupa, sehingga
memaksimalkan nilai total konsumen yang membeli dan memakai aluminium minus biaya
total produsen yang membuat dan menjual aluminium tersebut.

jenis-jenis ekternalitas yang dapat terjadi dalam interaksi ekonomi (Pearee dan
Nash, 1991; Bohm, 1991)

1. Produsen dan produsen : seorang produsen dapat menimbulkan externalitas positif


maupun negatif. Misalnya : seorang produsen (A) melatih tenaga kerjanya, produsen (B)
menerima externalitas positif karena memperoleh tenaga terdidik tanpa harus
memberikan pelatihan.
2. Konsumen dan produsen : aktivitas produsen dapat pula menimbulkan efek terhadap
utilitas individu tanpa mendapat kompensasi apapun. Misalnya : suatu pabrik
mengeluarkan asap yang menyebabkan polusi udara, udara kotor pabrik terpaksa dihirup
oleh masyarakat.
3. Konsumen dan produsen : Misalnya setiap hari seseorang membuang sisa makanannya
ke sungai, aliran sungai masuk ke kolam-kolam sehingga ikan dikolam cepat besar tanpa
diberi makan oleh pemiliknya. Dalam hal ini pemilik kolam menerima eksternalitas positif
dari tindak konsumen yang membuang sisa makannya.
4. Konsumen dan konsumen : dampak yang timbul karena tingkat utilitas seseorang
mempengaruhi tingkat utilitas orang lain. Misalnya seorang pengendara sepeda motor
yang mengeluarkan asap tebal dan menyebabkan orang-orang disekitarnya menjadi sesak
napas.

Faktor-Faktor penyebab ekternalitas

1. Keberadaan Barang Publik. Karena sifat barang publik yang tidak ekslusif dan merupakan
konsumsi umum. Keadaan seperti akhirnya cendrung mengakibatkan berkurangnya
insentif atau rangsangan untuk memberikan kontribusi terhadap penyediaan dan
pengelolaan barang publik. Kalaupun ada kontribusi, maka sumbangan itu tidaklah cukup
besar untuk membiayai penyediaan barang publik yang efisien, karena masyarakat
cendrung memberikan nilai yang lebih rendah dari yang seharusnya (undervalued).
2. Sumber Daya Bersama. Keberadaan sumber daya bersama (common resources) atau
akses terbuka terhadap sumber daya tertentu ini tidak jauh berbeda dengan keberadaan
barang publik di atas. Sumber-sumber daya milik bersama, sama halnya dengan barang-
barang publik, tidak ekskludabel. Sumber-sumber daya ini terbuka bagi siapa saja yang
ingin memanfaatkannya, dan cuma-cuma. Namun tidak seperti barang publik, sumber
daya milik bersama memiliki sifat bersaingan. Pemanfaatannya oleh seseorang, akan
mengurangi peluang bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Jadi, keberadaan
sumber daya milik bersama ini, pemerintah juga perlu mempertimbangkan seberapa
banyak pemanfaatannya yang efisien. Contoh klasik tentang bagaimana eksternalitas
terjadi pada kasus sumberdaya bersama ini adalah seperti yang diperkenalkan oleh
Hardin (1968) yang terkenal dengan istilah tragedi barang umum (the tragedy of the
commons).
3. Ketidaksempurnaan Pasar. Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu
partisipan didalam suatu tukar manukar hak-hak kepemilikan (property rights) mampu
mempengaruhi hasil yang terjadi (outcome). Hal ini bisa terjadi pada pasar yang tidak
sempurna (imperfect market) seperti pada kasus monopoli (penjual tunggal).
4. Kegagalan Pemerintah. Sumber ketidakefisienan dan atau eksternalitas tidak saja
diakibatkan oleh kegagalan pasar tetapi juga karena kegagalan pemerintah (government
failure). Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan kepentingan pemerintah
sendiri atau kelompok tertentu (interest groups) yang tidak mendorong
efisiensi. Kelompok tertentu ini memanfaatkan pemerintah untuk mencari keuntungan
(rent seeking) melalui proses politik, melalui kebijaksanaan dan sebagainya.
Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Eksternalitas

1. Regulasi. Mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau mewajibkan perilaku


tertentu dari pihak-pihak tertentu yang disebut regulasi atau pendekatan komando dan
kontrol untuk melenyapkan eksternalitas. Seperti pemerintah dapat menindak pihak-
pihak tertentu yang mencemari lingkungan dengan limbah produksinya.
2. Pajak pigovian dan subsidi. Pajak Pigovian adalah pajak yang khusus diterapkan untuk
mengoreksi dampak dari suatu eksternalitas negatif. Disebut pajak pigou karena
ditemukan oleh ekonom yang bernama Arthur Pigou (1877-1959). Bentuk dari pajak
tersebut adalah ketika ada dua pabrik yaitu pabrik baja dan pabrik kertas yang masing-
masing membuang limbah 500 ton per tahun, maka hanya dua pilihan yang mereka
lakukan. Pertama, Badan Perlindungan Lingkungan Hidup (EPA, Environmental Protection
Agency) akan mewajibkan semau pabrik untuk mengurangi limbahnya hingga 300 ton per
tahun atau yang kedua, mereka akan dikenai pajak sebesar $50,000 untuk setiap ton
limbah yang dibuang oleh setiap pabrik.

Terdapat lima jenis barang publik yang dibagi menurut karakteristik barang dan
jasa, yaitu:

1. Barang publik murni (disediakan pemerintah dan swasta yang harus melakukan dan
mengatur distribusi barang tersebut): barang yang dari aspek penggunaanya non
rivalry yaitu tidak ada persaingan dan non exclusive yaitu tidak ada pengorbanan untuk
mendapatkannya. Misalnya : pertahanan, peradilan, dan perlindungan.
2. Barang semi publik (disediakan oleh pemerintah maupun swasta): barang yang dari aspek
penggunaanya non rivalry tetapi biaya namun ketika konsumen mengkonsumsi secara
berlebihan maka akan timbul kebosanan, misalnya : laut, padang gembala taman, klub
olah raga.
3. Barang publik semi privat (disediakan oleh pemerintah maupun swasta): barang yang
penggunaannya bersifat rivalry, tetapi pemanfataan tidak bersifat exlusive. Misalnya
: rumah sakit, pemancar radio, rumah sakit swasta, sekolah swasta, dan siaran televisi
khusus.
4. Barang privat (disediakan oleh swasta murni): bersifat rivalry yaitu adanya persaingan
penggunaan (konsumsi) dan exlusive yaitu adanya pengorbanan untuk mendapatkannya.
Misalnya : mobil, pakaian, kesehatan untuk orang miskin.
5. Barang merit (sebenarnya negara berkewajiban untuk memenuhinya): komoditi atau jasa
yang menjadi kebutuhan individu atau masyarakat tanpa berkaitan dengan kemampuan
untuk membayar ataupun kemauan untuk membayar. Misalnya : tempat tinggal untuk
orang miskin, pendidikan dan kesehatan.

Dalam penyediaan barang publik juga terdapat tiga teori besar yang
menjelaskan darimana pemerintah menentukan jumlah barang publik
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Teori-teori tersebut ialah:

1. Teori Pigou : pengadaan barang publik harus dibiayai dari pajak. Tersedianya barang yang
dibutuhkan tentu menimbulkan kepuasan, tetapi pajak pada umumnya tidak disukai,
sehingga menimbulkan ketidak puasan. Pajak itu akan efisien dalam penyediaan barang
publik ketika kepuasan atas tersedianya barang itu sama dengan ketidakpuasan atas
pembayaran pajaknya.
2. Teori Bowen dan Samoelson : dasar penetapan jumlah barang publik yang harus
diproduksi didasarkan pada harga barang itu. Meskipun hak mengkonsumsi barang publik
masing-masing individu adalah sama, tetapi tingkat kebutuhan masing-masing individu
itu berbeda. Sehingga konsumen akan membayar pajak sesuai dengan kebutuhan yang ia
perlukan.
3. Teori Erick Lindhal dan Wicksell : berpendapat harus ada sebuah badan nasional yang
akan menentukan banyaknya barang publik yang akan disediakan. Penyediaan barang
publik itu nanti didasarkan oleh seberapa besar kebutuhan masyarakat akan barang
tersebut dan dengan diketahuinya seberapa besar jumlah produksi barang maka badan
ini akan menentukan seberapa besar jumlah pajak yang harus dibayar. Teori ini
menghubungkan antara pajak yang dibayar dan manfaat yang diperolah.
Permasalahan yang timbul dari barang publik ini yaitu adanya free rider (penumpang
gratis/pengendara bebas) yaitu seseorang yang mengkonsumsi sumber daya tanpa membayar
atau tidak membayar secara penuh/ kurang. Salah satu contohnya yaitu, seseorang yang tidak
membayar pajak, dengan membayar pajak berarti ikut membantu membayar untuk barang-
barang publik. Karena semua warga negara mendapatkan keuntungan dari, seperti jalan, pabrik
pengolahan air.
Ini apa?
Memberi subsidi untuk kegiatan-kegiatan yang memunculkan eksternalitas positif.

Teori kesejahteraan ekonomi


Teori kesejahteraan ekonomi adalah cabang ilmu ekonomi yang menggunakan teknik ekonomi
mikro untuk mengevaluasi kesejahteraan ekonomi, terutama relatif terhadap keseimbangan
umum kompetitif dalam ekonomi untuk efisiensi ekonomi dan distribusi pendapatan yang
dihasilkan yang terkait dengannya. Menganalisis kesejahteraan sosial, secara terukur, dalam hal
kegiatan ekonomi dari individu yang terdiri dari masyarakat teoritis yang dipertimbangkan.
Dengan demikian, individu, dengan kegiatan ekonomi yang terkait, merupakan unit dasar
penggabungan untuk kesejahteraan sosial, apakah kelompok, komunitas, atau masyarakat, dan
tidaklah ada “kesejahteraan sosial” yang terpisah dari “kesejahteraan” yang berhubungan
dengan unit-unit individu. Kesejahteraan ekonomi biasanya memerlukan preferensi individu
seperti yang diberikan dan menetapkan peningkatan kesejahteraan dalam hal efisiensi pareto
dari keadaan sosial A ke keadaan sosial B jika setidaknya satu orang lebih menyukai B dan tak ada
orang lain yang menentangnya. Tidak ada persyaratan ukuran kuantitatif yang unik dari
peningkatan kesejahteraan yang tersirat dengan hal ini. Aspek lain dari kesejahteraan
memperlakukan pendapatan / distribusi barang, termasuk kesetaraan, sebagai dimensi
kesejahteraan lebih lanjut.

Eksternalitas negatif dan positif dalam produksi maupun konsumsi


Ketika seseorang terlibat dalam suatu aktivitas yang mempengaruhi kesejahteraan, meskipun
tidak secara langsung dan belum membayar maupun belum menerima kompensasi atas dampak
tersebut.
Ketika pengaruhnya terhadap lingkungan kurang baik, eksternalitas disebut sebagai eksternalitas
negatif.
Ketika pengaruhnya pada lingkungan mendatangkan manfaat, eksternalitas disebut
sebagaieksternalitas positif.
Eksternalitas dalam produksi
Eksternalitas negatif:
Dalam melangsungkan kegiatan produksinya, pabrik-pabrik aluminium menimbulkan polusi.
Untuk setiap aluminium yang mereka produksi, sejumlah asap kotor yang mengotori atmosfer
tersembur dari tanur pabrik-pabrik tersebut. Karena asap itu membahayakan kesehatan siapa
saja yang menghirupnya, maka asap itu merupakan eksternalitas negatif dalam produksi
aluminium.
Eksternalitas positif:
Contoh yang dapat dikemukakan disini adalah pasar robot industri (robot yang khusus dirancang
untuk melakukan kegiatan atau fungsi tertentu di pabrik-pabrik).
Robot adalah ujung tombak kemajuan teknologi yang mutakhir. Sebuah perusahaan yang mampu
membuat robot, akan berkesempatan besar menemukan rancangan-rancangan rekayasa baru
yang serba lebih baik. Rancangan ini tidak hanya akan menguntungkan perusahaan yang
bersangkutan, namun juga masyarakat secara keseluruhan karena pada akhirnya rancangan itu
akan menjadi pengetahuan umum yang bermanfaat. Eksternalitas positif seperti ini biasa disebut
“imbasan teknologi” (technology spillover).
Eksternalitas dalam konsumsi
Eksternalitas negatif:
Konsumsi minuman beralkohol, misalnya, mengandung eksternalitas negatif jika si peminum
lantas mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk atau setengah mabuk, sehingga
membahayakan pemakai jalan lainnya.
Eksternalitas positif:
Contohnya adalah konsumsi pendidikan. Semakin banyak orang yang terdidik, masyarakat atau
pemerintahnya akan diuntungkan. Pemerintah akan lebih mudah merekrut tenaga-tenaga cakap,
sehingga pemerintah lebih mampu menjalankan fungsinya dalam melayani masyarakat.

Sumber daya milik bersama


Keberadaan sumber daya bersama–SDB (common resources) atau akses terbuka terhadap
sumber daya tertentu ini tidak jauh berbeda dengan keberadaan barang publik diatas. Sumber-
sumber daya milik bersama, sama halnya dengan barang-barang publik, tidak ekskludabel.
Sumber-sumber daya ini terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya, dan Cuma-Cuma.
Namun tidak seperti barang publik, sumber daya milik bersama memiliki sifat bersaingan.
Pemanfaatannya oleh seseorang, akan mengurangi peluang bagi orang lain untuk melakukan hal
yang sama. Jadi, keberadaan sumber daya milik bersama ini, pemerintah juga perlu
mempertimbangkan seberapa banyak pemanfaatannya yang efisien. Contoh klasik tentang
bagaimana eksternalitas terjadi pada kasus SDB ini adalah seperti yang diperkenalkan oleh Hardin
(1968) yang dikenal dengan istilah Tragedi Barang Umum (the Tragedy of the Commons).
Barang-barang publik
Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak
akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Selanjutnya, barang publik
sempurna (pure public good) didefinisikan sebagai barang yang harus disediakan dalam jumlah
dan kualitas yang sama terhadap seluruh anggota masyarakat.

TEORI PILIHAN KONSUMEN DAN PREFERENSI KONSUMEN

Teori pilihan konsumen merupakan dasar untuk mengetahui bagaimana konsumen memilih
atau membuat keputusan barang/jasa yang akan dibeli.

Kepuasan dinyatakan dalam utilitas.

Terdapat dua pendekatan untuk menilai pilihan konsumen, yaitu:


1. Pendekatan Kardinal
2. Pendekatan Ordinal

TEORI PILIHAN KONSUMEN


Salah satu dari Sepuluh Prinsip Ekonomi yg dibahas pada Bab 11 adalah bahwa setiap orang
menghadapi Tradeoff . Teori pilihan konsumen menelaah Tradeoff yang dihadapi oleh setiap
orang dalam perannya sebagai konsumen. Ketika seorang konsumen membeli lebih banyak
suatu barang, makia ia harus mengurangi barang lainnya. Ketika ia menghabiskan lebih banyak
waktu untuk bersenang-senang dan sedikit bekerja, maka pendapatannya akan lebih sedikit
dan ia hanya mampu mengkonsumsi lebih sedikit. Apabila ia membelanjakan pendapatannya
lebih banyak sekarang dan menabung lebih sedikit, ia hanya akan mampu mengonsumsi lebih
sedikit di masa yang akan datang. Teori Pilihan konsumen menjelaskan bagaimana konsumen
mengambil berbagai keputusan dalam menghadapi Tradeoff ini dan bagaimana merema
merespons perubahan-perubahan di lingkungan mereka. Setelah mengembangkan dasar teori
pilihan konsumen, kita akan mengaplikasikannya untuk menjawab tiga buah pertanyaan perihal
berbagai keputusan rumah tangga.

Secara khusus, kita akan bertanya tentang :

Apakah semua kurva permintaan bentuknya menurun?


Bagaimana pengaruh upah terhadap penawaran tenaga kerja?
Bagaimana pengaruh suku bunga terhadap tabungan rumah tangga?

BATASAN ANGGARAN : BESARNYA KEMAMPUAN KONSUMEN

Kebanyakan orang ingin meningkatkan dan kualitas barang yang mereka konsumsi,
memperpanjang waktu liburan, mengendarai mobil yang lebih bagus, atau makan di restoran
yang lebih baik. Orang-orang mengonsumsi lebih sedikit daripada yang mereka inginkan karena
pengeluaran mereka dibatasi oleh pendapatan . Kita akan mulai pembahasan tentang pilihan
konsumen dengan menelaah hubungan antara pendapatan dan pengeluaran.

Batasan Anggaran : Batasan dari kombinasi konsumsi yang mampu dibeli


konsumen.

PREFERENSI : APA YANG KONSUMEN INGINKAN

Tujuan dari bab ini adalah melihat bagaimana konsumen menentukan pilihan. Batasan
anggaran merupakan salah satu bagian dalam analisis tersebut: Batasan anggaran menunjukkan
kombinasi barang yang mampu dibeli oleh konsumen jika diketahui pendapatan dan harga-
harga barangnya.

Pengertian Preferensi Konsumen


Preferensi konsumen dapat berarti kesukaan, pilihan atau sesuatu hal yang lebih disukai
konsumen. Preferensi ini terbentuk dari persepsi konsumen terhadap produk (Munandar et al.,
2012). Seseorang selalu dapat membuat atau menyusun rangking semua situasi/kondisi mulai
dari yang paling disenangi hingga yang paling tidak disukai.

Sifat Dasar Preferensi Konsumen

Menurut Nicholson (1989), hubungan preferensi konsumen diasumsikan memiliki tiga sifat
dasar, antara lain:

a. Kelengkapan (Completeness)

Jika A dan B merupakan dua kondisi/situasi, maka tiap orang selalu harus bisa menspesifikan
apakah A lebih disukai daripada B, B lebih disukai daripada A atau A dan B sama-sama disukai.
Dengan dasar ini tiap orang diasumsikan tidak pernah ragu dalam menentukan pilihan, sebab
mereka tahu mana yang baik dan mana yang buruk, dan dengan demikian selalu bisa
menjatuhkan ilihan diantara dua alternatif.

b. Transitivitas (Transitivity)

Jika seseorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, dan lebih menyukai A daripada C,
maka ia harus lebih menyukai A daripada C. Dengan demikian seseorang tidak bisa
mengartikulasikan preferensinya yang saling bertentangan.

c. Kontinuitas (Continuity)

Jika seseorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, ini berarti segala kondisi di bawah A
tersebut disukai daripada kondisi di bawah pilihan B.

Menurut Jeremy Bentham dalam Nicholson (1989) mengatakan bahwa barang yang
lebih diminati menyuguhkan kepuasan yang lebih besar daripada barang yang kurang diminati.
Ukuran kepuasan ini dipengaruhi oleh bermacam faktor. Jadi kepuasan yang diterima tidak
hanya ditentukan oleh bentuk atau jenis barang tersebut, tetapi juga oleh sikap psikologis
(psychological attitudes), tekanan kelompok (group pressures), pengalaman pribadi dan
lingkungan.

Preferensi memiliki tujuan yang merupakan keputusan akhir dalam proses pembelian untuk
dapat dinikmati oleh konsumen sehingga dapat mencapai kepuasan konsumen.

Dengan preferensi dan anggaran yang tersedia, dapat diketahui bagaimana setiap konsumen
memilih berapa banyak barang yang dibeli. Hal ini dapat diasumsikan bahwa konsumen dapat
membuat pilihan secara rasional, mereka yang memilih barang untuk memaksimalkan
kepuasan yang dapat mereka raih dengan anggaran terbatas yang mereka miliki (Pindyck dan
Rubinfeld, 2012).

Berikut ini adalah gambaran kepuasan konsumen dalam kurva indiferrens yang
sesuai dengan anggaran (budget) yang ada.

Indifference curve and budget line

Pada gambar memperlihatkan tiga dari sekian banyak kurva indifferens seorang konsumen (U1,
U2, dan U3). Kombinasi konsumsi barang X dan barang Y pada masing-masing kurva
akan memberikan kepuasan yang sama. Seperti halnya pada titik A yang merupakan
kombinasi konsumsi barang X dan barang Y pada kurva indifferens (U1). Karena setiap
konsumen lebih senang jika dapat mengkonsumsi setiap barang lebih banyak, maka
kurva indifferens yang lebih tinggi (U3) menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih
besar dan karenanya lebih disukai daripada kurva indifferens yang lebih rendah (U1)
menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih kecil. Slope kurva indifferens ini adalah
negatif. Hal ini berarti jika seseorang menginginkan barang X lebih banyak, ia harus
mengorbankan barang lain agar kepuasan yang diterima tetap sama.

Namun, seorang konsumen dapat mengalokasikan penghasilannya yang jumlahnya


terbatas untuk membeli barang dan jasa yang tersedia di pasar yang beragam jenisnya
sehingga tingkat kepuasan yang diperolehnya dapat maksimum. Hal ini dapat dilihat
dari titik singgung antara garis anggaran dengan kurva indifferens yang terjadi pada titik
B. Jadi kepuasan maksimum yang bisa diperoleh dengan budget yang ada adalah
dengan memilih kombinasi tersebut. Pada gambar tersebut terlihat utility yang diterima
juga lebih tinggi (U2 > U1).

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Pada dasarnya konsumen mengikuti proses atas tahapan dalam pengambilan keputusan
dimana proses pengambilan keputusan konsumen yang paling kompleks terdiri dari lima tahap
(Mowen dan Minor, 2002), yaitu:
a. Pengenalan masalah

Proses pembelian konsumen diawali saat menyadari adanya masalah kebutuhan yang harus
dipenuhi. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh berbagai rangsangan bak internal maupun
eksternal konsumen. Rangsangan internal konsumen biasanya dalam pemenuhan kebutuhan
normal seseorang seperti rasa haus dan lapar sehingga pada suatu saat akan meningkat
menjadi dorongan, ataupun suatu kebutuhan dapat timbul karena disebabkan oleh rangsangan-
rangsangan dari luar dirinya.

b. Pencarian informasi

Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih
banyak. Pencarian informasi ini terbagi menjadi dua tingkat, yaitu tingkat perhatian yang
menguat dan tingkat pencarian aktif informasi. Menurut Kotler (2005), sumber informasi
konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu sumber pribadi (keluarga, teman,
tetangga), sumber komersial (iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan), sumber publik (media
massa, organisasi penentu tingkat konsumen), dan sumber pengalaman (penanganan,
pengkajian, dan pemakaian produk).

c. Evaluasi alternatif

Sebelum konsumen menentukan pembelian maka dia akan melakukan evaluasi terhadap
alternatif-alternatif produk dengan menggunakan informasi yang tersimpan dalam ingatan
serta informasi lain yang datang dari luar.

d. Keputusan pembelian

Keputusan pembelian akan diambil setelah konsumen membentuk preferensi atas merek dan
atribut dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk niat untuk membeli produk yang
paling disukai, dimana niat dan keputusan pembelian dipengaruhi oleh sikap orang lain dan
faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.

e. Perilaku pasca pembelian

Setelah membeli produk, konsumen mengharapkan dampak dari pembelian tersebut, apakah
konsumen puas atau tidak puas. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen itulah yang akan
mempengaruhi pembelian selanjutnya atas suatu produk.

Anda mungkin juga menyukai