Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER KE-5

KEPUTUSAN KONSUMEN DAN


TEORI PERMINTAAN

RESUME

Untuk Memenuhi Persyaratan pada Mata Kuliah


Ekonomi Manajerial
Dosen: Rizcky Oktavia Nur, S.E., M.M., Ak., CA.

Oleh:

Afifa Dania Soleha Putri


195020200111073

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021

0
1. TEORI PILIHAN KONSUMEN DAN HUKUM PERMINTAAN

Teori Pilihan Konsumen adalah bahwa setiap orang menghadapi

Tradeoff. Teori pilihan konsumen menelaah Tradeoff yang dihadapi

oleh setiap orang dalam perannya sebagai konsumen.Ketika seorang

konsumen membeli lebih banyak suatu barang, makia ia harus

mengurangi barang lainnya. Ketika ia menghabiskan lebih banyak

waktu untuk bersenang-senang dan sedikit bekerja, maka

pendapatannya akan lebih sedikit dan ia hanya mampu

mengkonsumsi lebih sedikit. Apabila ia membelanjakan

pendapatannya lebih banyak sekarang dan menabung lebih sedikit, ia

hanya akan mampu mengonsumsi lebih sedikit di masa yang akan

datang. Teori Pilihan konsumen menjelaskan bagaimana konsumen

mengambil berbagai keputusan dalam menghadapi Tradeoffini dan

bagaimana merema merespons perubahan-perubahan di lingkungan

mereka.Setelah mengembangkan dasar teori pilihan

konsumen, kita akan mengaplikasikannya untuk menjawab tiga

buah pertanyaan perihal berbagai keputusan rumah tangga. Secara

khusus, kita akan bertanya tentang :

 Apakah semua kurva permintaan bentuknya menurun?

 Bagaimana pengaruh upah terhadap penawaran tenaga kerja?

 Bagaimana pengaruh suku bunga terhadap tabungan rumah

tangga?

1
Batasan Anggaran : Besarnya Kemampuan Konsumen

Kebanyakan orang ingin meningkatkan dan kualitas

barang yang mereka konsumsi, memperpanjang waktu liburan,

mengendarai mobil yang lebih bagus, atau makan di restoran yang

lebih baik. Orang-orang mengonsumsi lebih sedikit daripada yang

merekainginkan karena pengeluaran mereka dibatasi oleh

pendapatan. Kita akan mulai pembahasan tentang pilihan konsumen

dengan menelaah hubungan antara pendapatan dan

pengeluaran.Batasan Anggaran : Batasan dari kombinasi konsumsi

yang mampu dibeli konsumen.

Preferensi : Apa Yang Konsumen Inginkan

Tujuannya adalah melihat bagaimana konsumen menentukan

pilihan. Batasan anggaran merupakan salah satu bagian dalam

analisis tersebut: Batasan anggaran menunjukkan kombinasi barang

yang mampu dibeli oleh konsumen jika diketahui pendapatan dan

harga-harga barangnya. Bagaimana pun juga, pilihan konsumen tidak

hanya bergantung pada batasan anggarannya, tetapi juga pada

preferensi atau pilihannya terhadap kedua barang tersebut. Untuk itu,

preferensi konsumen menjadi bagian dari analisis kita selanjutnya.

 Kurva Indiferen : Kurva yang menggambarkan kombinasi

yang memberikan konsumen tingkat kepuasan yang sama.

2
 Tingkat Substitusi Marginal : Tingkat dimana konsumen

bersedia mengganti barang yang satu dengan yang lainnya.

Empat Karakteristik Kurva Indiferen :

Sifat 1 : Kurva Indiferen yang lebih tinggi lebih disukai daripada kurva

yang lebih rendah. Konsumen biasanya lebih suka mengonsumsi

barang dalam jumlah yang lebih banyak.

Sifat 2 : Kurva Indiferen selalu miring kebawah. Kemiringan suatu

kurva indiferen mencerminkan tingkatan dimana konsumen

bersedia mensubstitusi barang yang satu dengan barang yang lain.

Sifat 3 : Kurva Indiferen tidak saling berpotongan. Hal ini

bertolak belakang dengan asumsi kita bahwa konsumenselalu lebih

suka apabila konsumen mereka lebih banyak. Oleh karena itu, kurva

indiferen tidak saling berpotongan.

3
Sifat 4 : Kurva Indiferen selalu melengkung kearah dalam.

Kemiringan suatu kurva indiferen merupakan tingkat substitusi

marginalnya –tingkatan dimana konsumen bersedia mengganti

barang yang satu dengan barang yang lainnya. Tingkat substitusi

marginal (MRS) biasanya bergantung pada jumlah setiap jenis

barang yang sedang dikonsumsi oleh konsumen. Secara khusus,

karena setiap orang lebih bersedia menukarkan barang yang

mereka miliki dalam jumlah banyak dan enggan menukarkan

barang yang mereka miliki yang jumlahnya sedikit. Maka kurva

indiferen melengkung kearah dalam.

Dua Contoh Kurva Indiferen yang Ekstrem

 Substitusi Sempurna : dua barang dengan kurva indiferen

berbentuk garis lurus.

 Komplemen Sempurna : dua barang dengan kurva

indiferen berbentuk sudut siku-siku.

4
Utilitas : Cara Alternatif Untuk Menjelaskan Preferensi Dan

Optimisasi.

Kita telah menggunakan kurva indiferen untuk menjelaskan

preferensi konsumen. Cara lainnya yang lazim digunakan untuk

menjelaskan preferensi adalah konsep utilitas. Utilitas merupakan

sebuah ukuran abstrak atas kepuasan atau kesenangan

yang diterima oleh konsumen dari sejumlah barang. Para ekonom

mengatakan bahwa seorang konsumen lebih menykai sejumlah

barang daripada barang lainnya jika kumpulan barang yang

pertama lebih berguna baginya dibanding yang kedua.Kurva-kurva

indiferen dan konsep utilitas berkaitan erat. Karena konsumen

lebih menyukai titikp-titik pada kurva indiferen yang lebih tinggi,

maka kelompok barang pada kurva indiferen yang lebih tinggi

tersebut memberikan kegunaan yang lebih pula. Karena konsumen

memperoleh kesenangan yang sama pada setiap titik dalam kurva

indiferen yang sama, maka seluruh kelompok barang ini

memberikan kegunaan yang sama. Anda dapat membayangkan

kurva indiferen sebagai “kurva utilitas setara.”Utilitas marginal dari

setiap barang merupakan peningkatan kegunaan yang diperoleh

5
konsumen dari setiap penambahan unit barang. Kebanyakan

barang yang diasumsikan menunjukkan sifat utilitas marginal yang

semakin menurun : semakin banyak barang yang dimiliki

konsumen, semakin kecil utilitas marginal yang dihasilkan oleh

setiap penambahan unit barang tersebut.Tingkat Substitusi marginal

antara dua jenis barang bergantung pada utilitas marginalnya.

Sebagai contoh, jika utilitas marginal barang X adalah dua kali

utilitas barang Y, maka seseorang akan memerlukan 2 unit

barang Y sebagai kompensasi atas hilangnya 1 unit barang

X,dan besar tingkat substitusi marginalnya adalah 2. Secara

umum, tingkat substitusi marginal (demikian juga kemiringan kurva

indiferen) sama dengan utilitas marginal dari suatu barang dibagi

utilitas marginal barang lainnya.Analisis utilitas menyediakan cara

lain untuk menjelaskan optimisasi konsumen. Ingatlah bahwa

pada titik optimum konsumen. Ingatlah bahwa pada titik

optimum konsumen, tingkat substitusi marginal sama dengan

perbandingan harga-harganya. Dengan demikian

MRS = Px/Py

Karena tingkat substitusi marginal sama dengan

perbandingan utilitas marginalnya, kita dapat menuliskan kondisi

optimisasi ini sebagai

MUxIMUy = Px/Py

Sekarang kita susun lagi persamaan ini menjadi sebagai berikut,

MUx/Px = MUy/Py

6
Efek Pendapatan dan Substitusi

Dampak perubahan harga suatu barang terhadap konsumsi

dapat dipisahkan menjadi dua macam : efek pendapatan (income

effect) dan efek substitusi (substitution effect). Untuk mengetahui

kedua jenis efek ini, bayangkan bagaimana tanggapan

konsumen kita ketika ia mengetahui bahwa harga Pepsi(contoh)

telah turun. Ia mungkin akan menanggapinya sebagai berikut :

 “Berita bagus! Sekarang harga Pepsi lebih murah, daya beli

pendapatan saya pun bertambah. Saya jadi lebih kaya

daripada sebelumnya. Karena lebih kaya, saya dapat

membeli Pepsi dan Pizza lebih banyak. (ini adalah efek

pendapatan.

 “Sekarang, karena harga pepsi telah turun, saya dapat

memperoleh lebih banyak Pepsi untuk setiap Pizza yang

saya mampu beli tetapi tidak terbeli. Karena harga pizza

relative lebih mahal, saya perlu membeli pizza lebih sedikit

dan membeli Pepsi banyak.” (ini adalah efek substitusi.)

Efek Pendapatan : perubahan dalam konsumsi yang terjadi

ketika harga menggerakkan konsumen ke kurva indiferen yang lebih

tinggi atau lebih rendah.

Efek Substitusi : Perubahan dalam konsumsi yang terjadi

ketika harga menggerakkan konsumen di sepanjang kurva

indiferen ke titik dengan tingkat substitusi marginal baru.

7
Kita dapat menginterpretasikan efek pendapatan dan efek

substitusi ini menggunakan kurva indiferen. Efek pendapatan

merupakan perubahan konsumsi yang disebabkan oleh pergerakan

ke kurva indiferen yang lebih tinggi. Efek Substitusi merupakan

perubahan konsumsi yang terjadi karena konsumen berada di suatu

titik pada kurva indiferen dengan tingkat substitusi marginal yang

berbeda

Apakah Semua Kurva Permintaan Miring ke Bawah?

Biasanya, ketika harga suatu barang meningkat, orang-orang

kaan membeli barang tersebut lebih sedikit. Perilaku umum ini disebut

sebagai hukum permintaan. Hukum Permintaan ini ditunjukkan dalam

bentuk kurva permintaan yang miring ke bawah.

8
Bagaimanapun juga, dari sudut pandang teori ekonomi, kurva

permintaan bias saja miring ke atas. Dengan kata lain, konsumen

mungkin saja melanggar hukum permintaan dan membeli suatu

barang lebih banyakketika harga barang itu naik.

Para ekonom menggunakan istilah barang Giffen (Giffen Good)

untuk mendeskripsikan jenis barang yang melanggar hukum

permintaan tersebut. (Istilah ini diambil dari nama ekonom Robert

Giffen, yang pertama kali mencatat kemungkinan ini.)

Barang Giffen(Giffen Good): Barang dimanja peningkatan

dalam harga meningkatkan jumlah permintaan.

2. PENDEKATAN ATRIBUT DALAM TEORI KONSUMEN

Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Kevin Lancaster pada

tahun 1966. Pendekatan atribut ini mendasar pada asumsi bahwa yang

diperhatikan oleh konsumen bukan terhadap produk yang dihasilkan

perusahaan, melainkan lebih pada atribut barang yang bersangkutan.

Pendekatan ini tetap menggunakan analisis kepuasan digabungkan

9
dengan analisis kurva tak acuh. Yang dimaksudkan dengan atribut suatu

barang adalah semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan dan atau

pemilikan barang tersebut. Atribut sebuah mobil antara lain meliputi jasa

pengangkutan, prestise, privasi, keamanan dan sebagainya

Dalam Pendekatan atribut diasumsikan bahwa rumah tangga telah

membagi-bagi anggaran untuk tiap kelompok kebutuhan. Misalnya untuk

makan, sandang, perumahan, kesehatan dan sebagainya. Yang menjadi

persoalan selanjutnya ialah bagaimana jatah anggaran untuk makan

didistribusikan diantara berbagai pilihan makanan, bagaimana jatah untuk

sandang dialokasikan, berapa untuk membeli baju, sepatu, dan

sebagainya

Konsumen mendapatkan kepuasan dari konsumsi atribut, namun

harus membeli barang untuk memperoleh atribut tersebut. Jadi barang itu

merupakan alat untuk menyampaikan atribut dalam proses konsumsi.

Setiap barang memberikan satu atribut atau lebih dalam suatu

perbandingan tertentu.

10
Sebagai misal tabel 4.1 melukiskan seorang konsumen yang

biasa makan di 6 restoran (A,B,C,D,E,F). Atribut dari 6 restoran tersebut

digambarkan pada gambar 4.2 dengan garis yang berasal dari titik O.

Kemiringan garis itu merupakan rasio antara atribut kenyamanan kondisi

restoran dan kelezatan rasa makanan yang diperoleh dari masing-masing

restoran

11
Mengenai berapa banyak suatu barang itu harus dibeli ditentukan

oleh besarnya anggaran dan harga barang yang bersangkutan. Dari tabel

4.1 dengan anggaran $100 konsumen tersebut mendapatkan dari

restoran A sebanyak (4,5 x 89) 400,5 satuan atributkenyamanan

lingkungan restoran dan (4,5 x 22) 99 satuan dari atribut kelezatan

makanan. Demikian pula dari restoran B,C,D,E, dan F, diperoleh pula

jumlah satuan atribut dengan cara yang sama. Hasil perhitungannya

digambarkan pada gambar 4.2. Dengan menghubungkan titik-

titikA,B,C,D,E,F kita mendapatkan garis batas efisiensi (efficiency frontier)

12
Jadi garis batas efisiensi didefinisikan sebgai batas luar dan

merupakan kombinasi dua atribut yang dapat dicapai konsumen dengan

batas anggaran tertentu. Setiap titik pada garis itu dapat dicapai dengan

mengkonsumsi kombinasi barang-barang yang berdekatan satu sama lain

Jadi gambar 4.2 – 4.4 menguraikan bagian pokok dari pendekatan

tersebut. Dalam kasus ini kita melihat bagaimana seorang konsumen

mengkonsumsikan anggaran makan di restoran. Atribut makan di

restoran diasumsikan hanya dua macam, yaitu lezatnya makanan yang

13
disajikan diukur dengan menggunakan sumbu horizontal dan suasana

nyaman diukur dengan sumbu vertikal

Kombinasi kenyamanan suasana dan lezatnya makanan untuk

masing-masing restoran yang masuk dalam perhitungan konsumen

digambar dalam bentuk garis kombinasi kepuasan atribut seperti gambar

4.2. Garis kombinasi hasil kepuasan atribut masing-masing

restorandengan sendirinya berpusat pada titik asal O, sebab kita

mengetahui dengan tidak makandirestoran A misalnya, dengan

sendirinya konsumen tidak memperoleh kepuasan dari lezatnya

makanan, dan kenyamanan dari restoran A

Oleh karena selera konsumen berbeda-beda, maka tidak dapat

diahrapkan bahwa sudut garis kombinasi hasil kepuasan atribut untuk

restoran yang sama akan diberikan oleh konsumen yang satu sama

dengan yang diberikan oleh konsumen yang lain. Ini berarti bahwa

susunan atau struktur garis kombinasi hasil kepuasan cenderung berbeda

antara konsumen satu dengan konsumen lainnya

Jadi mengenai panjangnya garis kombinasi hasil kepuasan atribut itu

tergantung pada :

1. Besarnya anggaran yang disediakan oleh konsumen untuk makan

di restoran

2. Harga setiap kali makan di restoran

14
3. Kombinasi hasil kepuasan atribut (yaitu penjumlahan kelezatan

makanan dan kenyamanan suasana) yang diperoleh konsumen

setiap kali makan di restoran tersebut

Dengan memperhatikan kendala anggaran, dan garis kombinasi

kepuasan atribut untuk masing-masing restoran, maka berarti kita telah

siap menggambarkan garis batas efisiensi (efficiency frontier). Adapun

cara ialah dengan menghubungkan ujung masin-masing garis kombinasi

kepuasan tersebut.

15

Anda mungkin juga menyukai