Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro
Kelompok 5
JURUSAN MANAJEMEN
2023
BAB I
PEMBUKA
A. Latar Belakang
Manusia hidup penuh dengan pilihan dan pertimbangan. Kebutuhan akan
sandang, papan, dan pangan merupakan sumber utama yang harus dipenuhi setiap
manusia. Setiap manusia harus mempertimbangkan setiap barang yang akan dibeli agar
sesuai dengan pendapatan yang didapat. Jika pendapatan terbatas, tentu saja setiap
manusia atau konsumen tidak dapat membeli semua barang yang diinginkan. Oleh
sebab itu, setiap konsumen harus mempertimbangkan berbagai harga yang ditawarkan
dan membeli barang yang sesuai dengan jumlah pendapatan yang didapat, sehingga
setiap kebutuhan dan keinginan konsumen akan terpenuhi. Setiap manusia atau
konsumen menghadapi trade off. Trade off adalah membuat keputusan yang
menghadapkan setiap konsumen pada pertukaran antara sesuatu dengan yang lainnya
untuk suatu tujuan. Teori pilihan konsumen menelaah trade off yang dihadapi oleh
setiap orang dalam perannya sebagai konsumen. Ketika seorang konsumen membeli
lebih banyak suatu barang, maka konsumen tersebut harus mengurangi barang yang
lain. Teori pilihan konsumen menjelaskan bagaimana konsumen mengambil berbagai
keputusan dalam menghadapi trade off dan bagaimana konsumen merespons
perubahan-perubahan di setiap lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari batas anggaran?
2. Bagaimana penggambaran preferensi dengan kurva indiferen?
3. Bagaimana konsumen menentukan pilihan?
4. Apa saja karakteristik kurva indiferen?
5. Bagaimana pengaruh perubahan pendapatan terhadap konsumen?
6. Apa perbedaan dari barang normal dan barang inferior?
7. Bagaimana perubahan harga suatu barang dapat memengaruhi pilihan konsumen?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui definisi dari batas anggaran
2. Untuk mengetahui penggambaran preferensi dengan kurva indiferen
3. Untuk mengetahui cara konsumen dalam menentukan pilihannya
4. Untuk mengetahui karakteristik kurva indiferen
5. Untuk mengetahui pengaruh perubahan pendapatan terhadap konsumen
6. Untuk mengetahui perbedaan barang normal dan barang inferior
7. Untuk mengetahui pengaruh perubahan harga terhadap pilihan konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Batas Anggaran
Jika terdapat konsumen dengan pendapatan sebesar $1.000 per bulan yang
digunakan seluruhnya untuk membelanjakan Pepsi dan piza. Harga sekaleng Pepsi dan
piza adalah $2 dan $10. Dalam tabel diatas, garis pertama dalam tabel menunjukkan
bahwa jika konsumen tersebut membelanjakan seluruh pendapatannya untuk piza,
maka konsumen tersebut tidak dapat membeli Pepsi sama sekali, dan seterusnya. Setiap
kombinasi dalam tabel tersebut bernilai tepat $1.000.
Grafik tersebut menggambarkan berbagai kombinasi konsumsi yang mungkin
dipilih oleh konsumen. Sumbu vertikal menghitung jumlah pepsi dalam satuan kaleng,
dan sumbu horizontal menghitung jumlah piza. Pada titik A, konsumen tidak membeli
Pepsi dan mengonsumsi 100 piza. Pada titik B, konsumen tidak membeli piza dan dapat
mengonsumsi 500 kaleng Pepsi. Pada titik C, konsumen membeli 50 piza dan dapat
mengonsumsi 250 kaleng Pepsi. Garis dari titik A ke titik B dinamakan batas anggaran
karena merupakan kombinasi yang dapat dicapai oleh konsumen tersebut.
B. Preferensi Konsumen
1. Menggambarkan Preferensi dengan Kurva Indiferen
Kurva indiferen (indifference curve) adalah kurva yang menggambarkan
kombinasi konsumsi yang memberikan konsumen tingkat keputusan yang sama. Dalam
kasus ini, kurva indiferen menunjukkan kombinasi Pepsi dan piza yang memberikan
kepuasan yang sama kepada konsumen. Besar kemiringan di setiap titik kurva indiferen
sama dengan tingkat di mana konsumen bersedia menukar barang yang satu dengan
yang lainnya. Tingkatan ini disebut tingkat substitusi marginal (marginal rate of
substitution). Dalam kasus ini, tingkat susbtitusi marginal mengukur seberapa banyak
Pepsi yang dibutuhkan konsumen sebagai kompensasi atas berkurangnya konsumsi
satu unit piza. Konsumen akan memperoleh kepuasan yang sama jika konsumen
menikmati beberapa kombinasi konsumsi yang dilambangkan masing-masing oleh titik
A, titik B, dan titik C, karena semua titik tersebut berada pada kurva indiferen yang
sama. Sekumpulan kurva indiferen konsumen menunjukkan daftar peringkat preferensi
konsumen secara lengkap. Dengan demikian, kurva indiferen dapat digunakan untuk
memeringkatkan setiap pasangan kombinasi barang.
Titik A dan C harus memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen. Namun,
titik C mengandung lebih banyak barang daripada titik A sehingga, bertolak
belakang dengan asumsi yang menyatakan bahwa konsumen selalu lebih suka
apabila mengonsumsi lebih banyak barang. Oleh karena itu, kurva indiferen tidak
saling berpotongan.
d. Kurva indiferen selalu melengkung ke dalam
Bentuk ini mengandung arti bahwa tingkat substitusi (MRS) bergantung pada
jumlah kedua jenis barang yang sedang dikonsumsi oleh konsumen. Seorang
konsumen biasanya lebih bersedia menukarkan suatu barang yang mereka miliki
dalam jumlah yang melimpah dan akan lebih enggan melepas barang yang mereka
miliki dalam jumlah terbatas.
3. Dua Contoh Kurva Indiferen yang Ekstrem
a. Substitusi Sempurna
C. Optimisasi Konsumen
Kombinasi kurva indiferen dan kendala atau batas anggaran menentukan pilihan
konsumen yang optimum. Kepuasan konsumen yang optimum terjadi pada titik
persinggungan antara kurva indiferen dan kendala anggaran tertinggi. Pada grafik ini,
kurva indiferen tertinggi yang dapat dicapai oleh konsumen adalah I2. Konsumen lebih
menyukai titik A yang terletak pada kurva indiferen I3, namun ia tidak dapat menerima
kombinasi Pepsi dan piza. Sebaliknya, untuk titik B dapat dicapainya, namun karena
titik ini berada pada kurva indiferen yang lebih rendah, maka konsumen tidak
memilihnya.
a. “Berita bagus! Sekarang harga Pepsi lebih murah, daya beli pendapatan saya pun
bertambah. Saya jadi lebih kaya daripada sebelumnya. Oleh karena lebih kaya, saya
dapat membeli pepsi dan piza lebih banyak” (ini adalah efek pendapatan)
b. “Sekarang, karena harga pepsi telah turun, saya dapat memperoleh lebih banyak
pepsi untuk setiap piza yang saya tukarkan. Oleh karena harga piza relatif lebih
mahal, saya perlu membeli piza lebih sedikit dan membeli pepsi lebih banyak.” (
ini adalah efek substisional.
Kedua respon tersebut masuk akal, penurunan harga barang tersebut membuat
konsumen lebih Sejahtera. Jika kedua barang tersebut adalah barang normal, daya beli
konsumen untuk kedua barang tersebut akan meningkat. Kita dapat
menginterpretasikan efek pendapatan dan efek substitusi ini menggunakan kurva
indiferen. Efek pendapatan merupakan perubahan konsumsi yang disebabkan oleh
pergerakan ke kurva indiferen yang lebih tinggi, efek substitusi merupakan perubahan
konsumsi yang terjadi karena konsumen berada disuatu titik pada kurva indiferen
dengan tingkat substitusi marginal yang berbeda.
Ketika harga pepsi turun, konsumen berpindah dari titik optimum mula-
mula, A,ke titik optimum yang baru, C. Tahap pertama, konsumen bergerak
disepanjang kurva indiferen mula-mula I1 dari titik A ke titik B. Pada kedua titik
ini konsumen memperoleh kepuasan yang sama, namun pada titik B, tingkat
substitusi marginalnya mencerminkan harga relative yang baru. Selanjutnya,
konsumen bergeser ke kurva indiferen yang lebih tinggi I2 dengan berpindah dari
titik B ke titik C, walaupun kedua titik ini terdapat pada kurva indiferen yang
berbeda kedua titik ini memiliki tingkat substitusi marginal yang sama. Dengan
demikian, kemiringan kurva indiferen I1 pada titik B sama dengan kemiringan
kurva indiferen I2 pada titik C. walaupun titik B tidak dipilih oleh konsumen, titik
ini sangat berguna untuk memperjelas kedua efek yang menentukan keputusan
konsumen. Perubahan dari titik A ke titik B menunjukan perubahan murni pada
tingkat substitusi marginal tanpa adanya perubahan kesejahteraan konsumen.
Perubahan dari titik B ke C menunjukan perubahan murni tingkat kesejahteraan
tanpa adanya perubahan pada tingkat substitusi marginal. Dengan demikian
perubahan dari titik A ke B memperlihatkan efek substitusi, dan dari titik B ke C
menunjukan efek pendaparan,
D. Tiga Aplikasi
Efek dari perubahan harga dapat dibagi menjadi efek pendapatan dan efek
substitusi. Efek substitusi- perpindahan disepanjang suatu kurva indiferen ke suatu titik
dengan tingkat substitusi marginal yang berbeda-ditunjukkan disini sebagai perubahan
dari titik A ke titik B di sepanjang kurva indiferen I1. Efek pendapatan-pergeseran ke
kurva indiferen yang lebih tinggi-ditunjukkan disini sebagai perubahan dari titik B pada
kurva indiferen I1 ke titik C, pada kurva indiferen I2.
Panel (a) menunjukkan bahwa harga pepsi turun dari s2 menjadi s1, titik
optimum konsumen berpindah dari titik A ke titik B, dan jumlah konsumsi Pepsi naik
dari 250 menjadi 750 kaleng. Kurva permintaan pada panel (b) mencerminkan
hubungan antara harga dan jumlah yang diminta.
Suatu keputusan penting yang selalu dihadapi oleh setiap orang adalah berapa
banyak pendapatan yang akan ia gunakan untuk konsumsi saat ini dan berapa banyak
yang akan ditabung untuk masa depan. Kita dapat menggunakan teori pilihan konsumen
untuk menganalisis bagaimana orang-orang mengambil keputusan ini dan juga
bagaimana jumlah uang yang mereka tabung bergantung pada suku bunga yang
berlaku.
Sebagai contoh, Saul yakni seorang pekerja yang sudah akan pensiun, kita bagi
kehidupan Saul dalam dua periode, yang pertama Saul masih muda dan bekerja, yang
kedua Saul sudah tua dan menikmati masa pensiun. Ketika muda saul membagi
pendapatanya yang sebesar $100.000 untuk masa kini dan masa tua, Saul akan
mengonsumsi apa yang telah ia tabung, termasuk bunga yang ia peroleh. Anggap saja
suku bunganya 10%, maka Saul dapat mengonsumsi $1,10 di masa tuanya.
Hasil akhirnya, tentu saja bergantung pda kekuatanefek pendapatan dan efek
substitusi, jika efek substitusi terhadap kenaikan suku bunga lebih kuat daripada efek
pendapatannya, maka Saul akan menabung lebih banyak. Sebaliknya, jika efek
pendapatan lebih kuat dari efek substitusinya, maka Saul akan menabung lebih sedikit.
Dengan demikian teori pilihan konsumen menyatakan bahwa suatu kenaikan suku
bunga dapat mendorong atau mengurangi minat seseorang untuk menabung.
BAB III
PENUTUP
Teori pilihan konsumen menjelaskan bagaimana orang-orang mengambil
keputusan. Teori ini dapat diterapkan secara luas. Teori pilihan konsumen tidak
mencoba untuk memberikan gambaran tentang bagaimana seseorang benar-benar
mengambil keputusan, teori ini hanyalah sebuah model yang tidak sepenuhnya realistis.
Cara terbaik untuk memandang teori pilihan konsumen ini adalah sebagai sebuah kiasan
tentang bagaimana konsumen membuat keputusan. Tidak ada konsumen (kecuali
beberapa ekonom) yang benar-benar mengambil keputusan melalui perhitungan
optimalisasi seperti yang ada di dalam teori. Namun, para konsumen tahu bahwa
pilihan-pilihan mereka terbatas pada pendapatan mereka sendiri. Berdasarkan tingkat
batasan-batasan tersebut, mereka mencoba untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi.
Teori pilihan konsumen mencoba untuk menjelaskan proses psikologis yang implisit
ini dengan melakukan suatu analisis ekonomi secara eksplisit.
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, N. G. (2019). Pengantar Ekonomi Mikro: Edisi 7 (Cetakan kedua ed., Vol.7) Salemba
Empat.