KONSUMEN
INDIVIDUAL
NAMA KELOMPOK 4 :
1. ALIFIYANINGSIANI (02)
2. ALVI WAHYUNINGSIH (03)
3. ANGGORO DWI LAKSONO (06)
4. DYAH NUR HAZANAH (08)
5. GUSTIAN YULIANDA DHARMAWAN (12)
Kegiatan belajar 1
TEORI DAYA GUNA
Hukum permintaan dapat dijelaskan dengan dua pendekatan yaitu teori
daya guna marjinal dan pendekatan kurva indiferensi. Keduanya didasarkan
pada upaya menentukan pilihan barang-barang konsumsi oleh konsumen
individual untuk memaksimumkan kepuasan (daya guna) total dengan batasan
pendapatan yang jumlahnya tertentu.
A.Pendekatan Daya Guna Marginal
Daya guna marjinal adalah tambahan kepuasan yang diperoleh seorang
konsumen untuk setiap satu satuan tambahan barang yang dikonsumsi. Dalam
teori ini perilaku konsumen individual adalah sebagai berikut :
a. Para konsumen adalah subjek yang rasional yang dalam arti ia ingin
membelanjakan pendapatan uangnya sedemikian rupa.
b. Umumnya konsumen mempunyai preferensi jelas akan barang-barang dan
jasa-jasa yang tersedia di pasar.
c. Pendapatan konsumen terbatas dan ini merupakan kendala anggaran.
d. Konsumen menghadapi dan harus membayar harga barang-barang yang dibeli
dan dikonsumsi.
secara aljabar pedoman maksimisasi daya guna
total konsumen dapat dituliskan sebagai berikut :
Ket :
MU : Daya Marjinal
P : Harga
A, b, & x : Barang-barang Konsumsi
I : Besarnya Pendapatan Konsumen
B. PENDEKATAN KURVA INDIFERENSI
Pada pendekatan teori kurva indiferensi hanya diperlukan anggapan bahwa
konsumen dapat mengatakan di antara berbagai pilihan bundel kombinasi barang,
bundel mana yang lebih disukai, sama sukanya, atau yang mana konsumen bersiap
indiferen (sama sukanya), dan mana yang kurang dia sukai.
Teori kurva indiferensi disajikan dengan menyederhanakan anggapan bahwa
konsumen hanya membeli dan mengonsumsi dua macam barang saja. Ciri-ciri
kurva indiferensi adalah sebagai berikut :
a. Berlereng menurun atau negatif
b. Bentuknya cembung ke arah titik origin
c. Kurva-kurva indiferensi tidak saling memotong
Kegiatan belajar 2
Pendekatan Teori Konsumsi dan Kurva Engel
A. PENDEKATAN DAYA-GUNA VERSUS KURVA INDIFERENSI
Pendekatan kurva indiferensi dalam teori permintaan konsumen dapat digunakan sebagai alternatif untuk
menganalisis perilaku konsumen seperti keseimbangan dan pertukaran serta untuk menurunkan kurva
permintaan konsumen akan suatu komoditi. Perbedaan pokok antara pendekatan daya guna marjinal dan
pendekatan kurva indiferensi adalah pendekatan daya guna didasarkan pada anggapan bahwa daya guna dapat
diukur secara kardinal, sedangkan pendekatan kurva indiferensi hanya mensyaratkan kepuasan dapat
dibandingkan secara ordinal. Pendekatan kurva indiferensi mensyaratkan pengukuran daya guna atau kepuasan
secara ordinal dan juga karena pendekatan ini memungkinkan memisahkan efek pendapatan dari efek substitusi
akibat perubahan harga, maka banyak ahli ekonomi lebih menyenangi pendekatan daya-guna marjinal.
B kurva konsumsi-pendapatan & kurva engel
C..Rangkuma
Kurva permintaan konsumen individual akan suatu barang dapat
diperoleh dengan tnengubah harga barang bersangkutan hingga dapat
diperoleh posisi keseimbangan baru dengan pendekatan kurva
indiferensi. Cara yang sarna, dengan mengubah harga, juga dapat
digunakan untuk memperoleh kurva perrnintaan konsumen individu
dengan pendekatan daya guna marjinal. Bila posisi-posisi keseimbangan
pada harga yang berbeda itu dihubungkan pada analisis pendekatan
kurva indiferensi maka diperoleh Kurva Harga Konsumsi. Bila posisi
titik keseimbangan pada tingkat pendapatan berbeda, dengan pendekatan
1n1, dihubungkan maka diperoleh kurva pendapatan konsumsi.