Jawab:
1. Pendekatan kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan
tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung pada subyek yang menilai.
Ciri-cirinya:
1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur
2. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
3. Terjadi hokum the law of deminishingmarginal utilitypada tambahan kepuasan setiap
satu satuan.
4. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bias dihargai dengan
uang,sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya.
Kekurangannya dari pendekatan cardinal yaitu adanya kendala anggran.
Keunggulandari pendekatan cardinal adalah konsumen mempunyai preferensi jelas akan
barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia di pasar.
Contoh kurva cardinal:
Dengan pendekatan kurva indiferen, konsumen ingin memperoleh kepuasan maksimum, yaitu
mencapai kurva indiferen tertinggi dengan kendala pendapatan yang tersedia. Jadi dalam satu
kurva indiferen, tingkat kepuasan yang diperoleh adalah sama.
2. Salah satu factor (variable) bukan harga yang mempengaruhi permintaan adalah pendapatan
konsumen. Dengan logika yang sama dapat juga digambarkan kurva engel yaitu kurva yabg
menunjukkan hubungan antara pendapatan dan kuantitas yang diminta. Gunakan kurva
indiferensi dan garis anggaran jika pendapatan konsumen berubah maka garis anggaran
bergeser secara sejajar dan diperoleh titik keseimbangan konsumsi baru. Hubungkan titik-
titik nya maka peroleh kurva pendapatan dan selanjutnya bisa digunakan untuk
memperoleh(menggambarakan) kurva engel.
Referensi:
https://www.scribd.com/doc/316683400/Perbedaan-pendekatan-Ordinal-dan-Kardinal-docx