Anda di halaman 1dari 8

Pengantar Ilmu Ekonomi

Pertemuan ke-7 : Teori Perilaku Konsumen

1. Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen terdiri dari :
a) Rasional (Logis)
 Melakukan konsumsi suatu barang atau jasa karena benar2 dibutuhkan
 Melakukan konsumsi sesuai dengan kemampuan konsumen
 Melakukan konsumsi barang atau dan jasa secara optimal
b) Irasional (Tidak Logis)
 Melakukan konsumsi karena tergiur promo atau penawaran produsen
 Melakukan konsumsi atas dasar gengsi
 Melakukan konsumsi di luar kemampuan konsumen
2. Teori Perilaku Konsumen
Merupakan dasar bagimana kita bisa mengetahui bagaimana konsumen memilih barang dan
jasa yang akan mereka konsumsi. Bagaimana mereka membuat keputusan, karena sumber
daya yang terbatas sehingga konsumen itu harus memlih barang dan jasa apa saja yag mereka
konsumsi hingga memberikan utilitas yang maksimal.
3. Utilitas
Utilitas adalah kepuasan atau kebahagiaan atau kesenangan yang diperoleh oleh konsumen
setelah mengkonsumsi barang dan jasa.
4. Pendekatan Perilaku Konsumen
Ada dua pendekatan yang bisa dipakai untuk menjelaskan bagaimana konsumen membuat
keputusan, barang dan jasa apa saja yang mereka beli.
a) Pendekatan Utilitas Kardinal
Pendekatan dimana kepuasan atau utiliats dari suatu barang atau jasa yang dikonsumsi
dapat diukur.
Teori kardinal ini juga disebut teori nilai subjektif.
Untuk mengukur utilitas ada dua :
 Total Utility / Total Kepuasan
Nilai kepuasan karena mengkonsumsi barang atau jasa namun akan berkurang pada
titik tertentu.
 Marginal Utility / Tambahan Kepuasan
Tambahan nilai kepuasan karena bertambahnya barang yang dikonsumsi.

Kurva TU
Kurva yang menggambarkan nilai kepuasan konsumen terhadap suatu produk
Kurva MU
Kurva yang menggambarkan tambahan nilai kepuasan konsumen terhadap suatu produk

TU atau Total Utilitas sejalan dengan :


Hukum gossen I
kepuasan konsumen akan menurun ketika kebutuhannya dipenuhi terus menerus
Hukum gossen II
manusia akan berusaha memenuhi macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas
yang sama.

MU atau Marginal Utilitas sejalan dengan :


The law of diminishing MU
semakin banyak jumlah produk yang dikonsumsi oleh konsumen, maka semakin
berkuranglah juga nilai utility atau nilai kepuasan yang dirasakan konsumen tersebut.

b) Pendekatan Utilitas Ordinal


Di dalam pendekatan ordinal konsumen diasumsikan tidak bisa mengetahui atau
mengukur berapa utilitasnya dan berapa kepuasannya. Tetapi mereka bisa meranking atau
membandingkan, apakah barang A mempunyai kepuasan yang lebih tinggi dari barang B
atau kebalikannya.

Kepuasan (U) yang didapatkan dari 2 barang (X dan Y) dengan tingkat kepuasan yang
sama.
U = x > y, x < y atau minimal sama x = y
Ini yang disebut indiferensi.

Kurva Indiferensi
Adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang
yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen.

Walaupun menurut teori ordinal kepuasan tidak dapat dihitung, namun untuk keperluan
pendekatan ini, kita akan mengasumsikan bahwa informasi dari kurva indiferensi dapat
diterjemahkan dalam persamaan kuantitatif.
Contoh Kurva Indiferensi
Misalnya nilai kepuasan Danang dari mengkonsumsi makan bakso dan makan sate
perbulan dapat ditulis sebagai U = X.Y

Kurva Indiferensinya adalah sebagai berikut :

Peta Indiferensi
Adalah sekumpulan kurva indiferensi yang dihadapi oleh hanya seorang konsumen.
Semakin jauh kurva indiferensi dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasannya.
asumsi ini penting agar konsumen dapat membandingkan pilihannya terpenuhi.
Kurva ini mengatakan bahwa makin ke kanan atas, tingkat kepuasannya makin tinggi.
tetapi tidak dapat mengatakan berapa kali lipat.

Pada kurva 1 IC1 dan IC0 berpotongan di titik B, berarti IC0 = IC1. dititik C IC1 > IC0
padahal dititik A IC0 > IC1. keadaan tersebut tidak sesuai dengan asumsi transitivitas
yang mengatakan : bila A > B dan B > C, maka A > C . Asumsi transitivitas hanya
terpenuhi bila IC0 dan IC1 tidak saling berpotongan.

Kurva Garis Anggaran (Budget Line)


Kurva yang menunjukan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan
biaya (anggaran) yang sama besar.
BL = Px.Qx+Py.Qy

Px.X1+Py.Y1=Px.X2+Py.Y2=Px.X3+Py.Y3

Perubahan Garis Anggaran


 Pengaruh perubahan harga terhadap garis anggaran

 Pengaruh perubahan pendapatan terhadap garis anggaran


Keseimbangan konsumen
Kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk
konsumsi

 Maksimalisasi Kepuasan
Uang yang ada dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi.

 Minimalisasi Biaya
Tingkat kepuasan tertentu dapat dicapai dengan anggaran paling minim

Reaksi Terhadap Perubahan Harga


Kurva harga konsumsi
Perubahan harga salah satu barang menyebabkan rasio harga berubah.

Akibatnya barang yang harganya turun atau naik menjadi relatif lebih murah atau mahal
dibanding barang lainnya. akhirnya jumlah barang yang dikonsumsi berubah karena
tingkat keseimbangan konsumen juga berubah.

Anda mungkin juga menyukai