UTILITAS
Adalah jumlah dari kesenangan atau kepuasan relatif (gratifikasi) yang dicapai.
Dengan jumlah ini, seseorang bisa menentukan meningkat atau menurunnya utilitas, dan
kemudian menjelaskan kebiasaan ekonomis dalam koridor dari usaha untuk meningkatkan
kepuasan seseorang.
PREFERENSI
Sifat Dasar Prefensi:
1. Preferensi sempurna
2. Ketransitifan Preferensi
Sifat-Sifat Prefensi :
Faktor eksternal merupakan segala hal yang berasal dari luar diri konsumen yang mampu
mempengaruhi konsumen dalam memberikan respon seperti menentukan pemilihan terhadap
produk. Sandhusen (2000) membagi faktor eksternal menjadi dua, yaitu Marketing
Stimuli dan Environmental Stimuli. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Solomon,
bahwa faktor eksternal merupakan pembentuk dari persepsi, konsep diri dan gaya hidup
konsumen. Hal yang membedakan adalah, Solomon menjabarkan faktor eksternal
menjadi Culture, Sub culture, Demograpic, Social status, Feference group, Family dan
Marketing activity.
2. Pendekatan Kurva Indiferens
Pendekatan kurva indiferens (ordinal utility) menggunakan pengukuran ordinal dalam
menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi permintaan.Tingkat-tingkat utilitas yang
ditetapkan pada beberapa kelompok barang menunjukan peringkat dari barang-barang
tersebut.Sekelompok barang terdiri dari sejumlah barang dengan kuantitas tertentu.Misalnya
sebuah rumah,dua mobil,atau 3 sepeda motor.
Kurva indiferen (indifference curve) adalah kurva yang menghubungkan titik-titik
kombinasi dari sejumlah barang tertentu yang dikonsumsi dan memberikan tingkat kepuasan
yang sama, atau keadaan di mana konsumen berada dalam keadaan indifferen dalam
mengkonsumsi berbagai jenis barang. Gambar di bawah ini menunjukkan (a) kurva indiferen
konsumen dalam mengkonsumsi barang X dan Y, dan (b) sekumpulan kurva indiferen atau
sering dinamakan peta indiferen (indifference map). Sumbu vertikal menunjukkan jumlah barang
Y, sumbu horizontal menunjukkan jumlah barang X, sedang I1, I2 dan I3 menunjukkan kurva
indiferen kesatu, kedua, dan ketiga. Penggunaan diagram dua dimensi ini adalah untuk
memudahkan analisis, sedangkan untuk lebih dari dua jenis barang dapat digunakan metode
lain , seperti metode matematis atau ekonometrika.
Berpotongan
Seperti telah dijelaskan sebelumnya pada kurva indiferen yang sama akan memberikan
kepuasan yang sama. Berdasarkan gambar di atas menunjukkan kurva indiferen I1 berpotongan
dengan kurva indiferen I2 pada titik C. Kepuasan di titik A sama dengan kepuasan dititik C,
demikian juga kepuasan dititik B sama dengan kepuasan dititik C, sedangkan kepuasan dititik A
lebih besar dari dititik C karena kurva indiferen I2 lebih besar dari I1. Keadaan ini tidak mungkin
terjadi karena pada titik yang sama (titik C) kepuasan yang diterima konsumen berbeda.
4. Asumsi-asumsi pendekatan kurva indiferens
Dua asumsi pertama yang digunakan dalam pendekatan kurva indiferens ini sama dengan asumsi
pada pendekatan utilitas (kardinal).Dua asumsi yang terakhir berbeda karena disini kita
menggangap utilitas bersifat ordinal.
1. Konsumen mendapatkan kepuasan atau utilitas lewat barang-barang yang dikonsumsinya. U =U
(barang X,barang Y,barang Z …..)
2. Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala anggaran yang
ada.
3. Konsumen mempunyai suatu skala preferensi.
4. Marginal Rate of Subsititution (MRS) akan menurun setelah melampaui suatu tingkat utilitas
tertentu.MRS adalah jumlah barang Y yang bisa diganti oleh satu unit barang X,pada tingkat
kepuasan yang sama.
a. Kurva Indiferens mencerminkan Preferensi Konsumen
Kurva indiferens adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi (atau pembelian)
barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama, artinya konsumen tidak akan
lebih suka kepada suatu titik dibanding titik-titik lain yang terletak pada kurva tsb. Kumpulan
kurva indiferens disebut indiference maps dari setiap konsumen.