Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATA KULIAH (RMK)

MASALAH-MASALAH DALAM EKONOMI MIKRO

MATA KULIAH EKONOMI MIKRO

OLEH

Nama : Venansia Eno Tangi

NIM : 20111501007

Kelas : Akuntansi B

No. Absen : 02
MASALAH EKONOMI DAN SISTEM PENGATURAN EKONOMI

A. Masalah Ekonomi
1. Pengerian Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu social yang melibatkan studi untuk mementukan pilihan-
pilihan dan memprtimbangkan hal-hal apasaja yang diperlukan dalam pemilihan
tersebut.
Ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekkonomi yang mengkaji pilihan
interkasi individu yang mengonsumsi satu produk dalam satu perusahaan atau
industry. Ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku
ekonomi secara keseluruhan sekaligus.

2. Konsep Dasar Ekonomi


Konsep dasar yang dipelajari pada ekonomi mikro adalah factor-faktor yang
melibatkan individu pelaku ekonomi dalam perekonomian. Konsep akan
mengulas tentang kelangkaan, putusan pilihan, biaya peluang (opportunity
cost), system ekonomi, hak kepemilikan, perintaan dan penawaran, pilihan
konsumen, perilaku suatu perusahaan danstruktur pasar, pasar tenaga kerja,
kebijakan public dandistribusi pendapatan. Kinsep-konsep tersebut akan
membantu dalam menyelesaikan permasalahan untuk mencapai penyelesaian
dengan mengaitkan variable-variabel yang ada dan menggabungkannya pada
tahapan pengambilan keputusan. Ada tiga dasar untuk mempelajari ekonomi
mikro yakni:
1. Kurva kemungkinan produksi (KKP/PPC Production Possibilities Frontier
Curve) menunjukan berbagai macam barang yang dapat dimilki
masyarakat yang ditentukan dari keadaan sumber daya, teknologi, dan
perdagangan.
2. Keuntungan komparatif merupakan prinsip yang terpusat pada biaya
produksi sebagai ungulan absolut untuk dapat menghasilkan lebih banyak
barang dengan menggunakan sumber daya alam lebih sedikit daripada
produsen yang lain.
3. Analisis marjinal yang merupakan dasar analisis secara teknik untuk dapat
menentukan arah perubahan dari variable tertentu.

3. Masalah Ekonomi
Pertemuan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas melawan sumber
daya yang terbatas. Atau dengan kata lain kelangkaan yang timbul akibat sumber daya
yang terbatas tidak cukup memenuhi permintaan.
Masalah yang sangat banyak dan beragam dalam ekonomi tersebut dapat
dikelompokan menjadi tiga masalah pokok, yaitu:
i. Apa barang dan jasa yang akan diproduksi (what)
Untuk mengindentifikasi apa yang dimaksud “what” dalam masalah
ekonomi maka sebagai pelaku ekonomi harus mengetahui barang apakah yang
akan di produksi. Jika suatu perusahan menawarkan jasa, jasa apakah yang
akan diproduksi. Penentuan produksi, baik produksi barang maupun jasa harus
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Karena jika tidak, pertama
perushaan akan rugi, barang menumpuk atau jasa tidak ada yang
menggunakan (produksi jasa). Kerugian terbesar ada pada sumber daya alam
yang terbuang percuma dan sia-sia.

Agar secara tepat memproduksi barang dan jasa, sebaiknya harus


mengetahui sifat dasar manusia berikut:

 Manusia memiliki sifat tidak pernah puas, sehingga tiap produk


membutuhkan inovasi tanpa henti.
 Manusia menyukai hal hal yang praktis, sehingga produk yang
dihasilkan harus memiliki kemampuan untuk mempermudah
kehidupan manusia.
 Manusia memiliki sifat ingin diakui dan dihargai, sehingga bagi
beberapa kalangan, ingin memiliki barang-barang yang bersifat
prestise atau mewah.
 Manusia memiliki rasa ingin tahu, sehingga cenderung
membutuhkan barang-barang yang mendukung rasa ingin tahu
mereka.
ii. Bagaimana caranya memproduksi barang dan jasa (how)
Cara memproduksi barang harus berlandaskan pada prinsip manajemen
yaitu:
Tepat sasaran (efektif) yang artinya barang yang diproduksi
mempunyai sasaran jelas dari kegunaan, manfaat lebih sehingga dapat
diprediksi selain mampu memenuhi permintaan pasar, mampu juga
memenangkan persaingan dengan keunggulannya.
Tepat guna (efisien) artinya tidak boleh membuang sumber daya untuk
hal-hal yang tidak perlu. Intinya penghematan penggunaan sumber daya
yang dimiliki untuk menghasilkan output berupa barang dan jasa.

iii. Kepada siapa barang dan jasa didistribusikan (for whom)


Hal wajib harus dilakukan untuk menjawab siapa target konsumen dari
produk yang diproduksi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi tiga hal
ini:
 Segmenting, melakukan segmentasi pasar dari kelompok calon
pembeli potensial.
 Targeting, melakukan penargetan sehingga sasaran produk lebih
terarah.
 Positioning akan berperan seperti apakah perushaan tersebut
4. Batas Kemungkinan Produksi
Batas kemungkinan produksi (PPF) adalah representasi grafik yang
menunjukkan kombinasi dua barang (atau jasa) yang dapat diproduksi dengan efisien
dari sumber daya dan pengetahuan teknologi yang tetap.
Produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi yang nyata di dunia ini
tidak hanya terdiri dari kombinasi dua barang (atau jasa), melainkan kombinasi dari
banyak barang dan jasa. PPF di sini adalah suatu model yang menyederhanakan
kegiatan produksi menjadi hanya dua barang untuk mempermudah kita mengerti
konsep efisiensi, biaya kesempatan, dan trade-off.
Berikut cara-cara membuat PPF:
i. Membuat asumsi pemisalan
 Semua factor produksi digunakan
 Jumlah factor produksi tidak bias ditambah
 Tingkat teknologi tidak dapat ditambah
 Dalam perekonomian hanya ada dua barang
 Biaya kesempatan semakin meningkat

ii. Memasukan angka tingkat produksi

Berdasarkan pemisalan di atas sekarang telah dapat ditunjukkan suatu


gambaran hipotesis mengenai gabungan barang industri dan pertanian yang mungkin
dihasilkan oleh berbagai gabungan faktor produksi yang digunakan.

Gabungan Faktor Barang Industri Barang Pertanian


Produksi
A 0 5
B 5 4
C 9 3
D 12 2
E 14 1
F 15 0

Sekiranya masyarakat menginginkan barang pertanian saja dan tidak


menginginkan barang industri, maka kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi
adalah seperti yang ditunjukan oleh kombinasi A. Dari angka dalam tabel tersebut
dapat dilihat bahwa kombinasi faktor-faktor produksi A akan memproduksi nol unit
barang industri dan 5 unit barang pertanian. Apabila masyarakat lebih berkeinginan
untuk menghasilkan barang industry sebanyak-banyaknya dan tidak
menginginkanbarang pertanian,maka komposisi penggunaan factor-faktor produksi
adalah seperti ditunjukkan dalam keadaan F. Dengan demikian kombinasi factor-
faktor produksi yang digunakan adalah seperti yang ditunjukkan oleh B, C, D,atau E.
Kurva batas kemungkinan produksi (PPF)

Penjelasan:
Dalam melukiskan kurva tersebut digunakan pemisalan – pemisalan dan
angka – angka produksi barang industri dan barang pertanian yang baru diterangkan
di atas. Setiap titik pada kurva ABCDEF menggambarkan gabungan faktor produksi
sepenuhnya digunakan. Sebagai contoh, titik C menggambarkan perekonomian itu
hanya mampu menghasilkan 9 barang industri dan 3 barang pertanian apabila faktor
produksi digunakan sepenuhnya. Kurva yang digambarkan melalui titik A, B, C, D, E,
F dinamakan kurva kemungkinan produksi. Setiap titik dalam kurva tersebut
menggambarkan gabungna produksi maksimum barang industri dan barang pertanian
yang dapat diproduksi.

Sekiranya perekonomian itu menginginkan lebih banyak barang industri maka


untuk memenuhinya produksi barang pertanian harus dikurangi.. dan sebaliknya,
sekiranya diinginkan lebih banyak barang pertanian, produksi barang industri harus
dikurangi. Oleh karenanya faktor – faktor produksi yang sudah sepenuhnya digunakan
untuk memperbanyak produksi suatu barang, produksi barang lain harus dikurangi
(dikorbankan). Berapakah jumlah produksi barang industri yang akan dikurangi
apabila produksi barnag pertanian dinakan dari 0 ke 1 unit? Ternyata produksi barang
industri harus diturunkan dari 15 unit ke 14 unit, yaitu pengurangan sebanyak 1 unit.
Sekiranya barang produksi barang pertanian ingin ditambah 1 unit lagi, maka
banyaknya produksi barang industri harus diturunkandari 14 unit ke 12 unit.
Pengorbanan ini dinamakan “biaya kesempatan” atau dengan istilah inggrisnya
adalah opportunity cost. Apabila suatu barang (dalam contoh, barang itu adalah
barang pertanian) sudah semakin banyak maka biaya kesempatan atau opportunity
cost (yaitu penurunan produksi barang industri) untuk memperoleh satu unit tambahan
barang tersebut menjadi semakin besar. Keadaan tersebut dianggap yang lazim
berlaku dalam perekonomian dan dikenal sebagai hukum biaya kesempatan
(oppurtinity cost) yang semakin meningkat (increasing opportunity cost). Sebagai
akibat baiya kesempatan yang semakin tinggi tersebut maka kurva kemungkinan
produksi selalu berbentuk cembung ke luar apabila dilihat dan titik asal (titik 0).

Batas Kemungkinan Produksi dapat menunjukan


1) Pengangguran
Sekarang perlu pemisalan bahwa ada tenaga kerja yang menganggur
dan faktor – faktor produksi lainnya tidak sepenuhnya digunakan. Dengan
pemisalan yang baru ini bagaimanakah tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai
digambarkan? Apabila terdapat pengangguran tenaga kerja dan faktor – faktor
produksi lainya tidak sepenuhnya digunakan, maka gabungan barang – barang
yang diproduksi tidak akan mencapai gabungan yang maksimum. Dengan
demikian gabungan produksi barang pertanian dan industri tidak mencapai
kurva kemungkinan produksi ABCDEF tetapi terletak di dalam 0AF, seperti
yang ditunjukan titik G yang menggambarkan bahwa gabungan barang
industri dan pertanian tidak mencapai maskimum dan didalam perekonomian
berlaku penganguran.

2) Penghamburan
Seorang petani tidak dapat menjadi pegawai yang baik, dan sebaliknya
pula pegawai – pegawai kantor tidak dapat menjadi petani yang baik. Dengan
demikian menempatkan pekerja – pekerja yang tidak sesuai dengan keahlian
mereka menimbulkan inefisiensi dalam penggunaan faktor – faktor produksi
dan produksi tidak dapat mencapai tingkat yang maksimum. Keadaan seperti
itu dapat dipandang sebagai penghamburan dalam menggunakan faktor –
faktor produksi.

3) Tingkat Produksi Yang Tidak Tercapai


Titik H dan titik lain di luar 0AF menggambarkan gabungan barang
industri dan pertanian yang lebih besar daripada jumlah maksimum yang dapat
dicapai oleh perekonomian. Titik H menggambarkan gabungan dari 12 unit
barang indusri dan 4 unit barang pertanian. Dalam tabel tampak bahwa jika 12
unit barang industri diproduksi maka hanya 2 unit barang pertanian, dan jika 4
unit barang pertanian diproduksi maka sebagai tambahan hanya 5 unit barnag
industri dapat diperoleh. Jadi titik H merupakan keadaan yang tidak dapat
dicapai.

B. System Ekonomi
System ekonomi adalah system untuk mengatasi masalah kelangkaan yang digunakan
untuk membuat pilihan untuk membuat pilihan tentang alokasi sumber daya yang
terbatas untuk digunkan seefisien mungkin.
System ekonomi memiliki 3 jenis system yaitu
1. System Tradisional adalah peran bersama dalam perekonomian yang dilandasi
oleh kesamaan garis nenek moyang.
 Aktivitas diselenggarakan tingkat desa
 Produk tanaman tradisional
 Proses memanen dilaksanakn bersama seluruh keluarga
 Sebagian besar produk yang dihasilkan merupakan produk lama
2. System Pemerintah
 Pemerintah adalah pembutat keputusan utama
 Pemerintah menetapkan apa yang diproduksi, bagaiaman
mengalokasikan SDA untuk memproduksinya
 Bagaiamana dan kepada siapa produk akan dijual
 Pemerintah memegang kekuasaan atas setip warga Negara yang
akan membuka usaha pribadi
 Pemerintah memiliki hak dalam mengoperasikan alat produksi
3. System Pasar adalah system ekonomi yang ditentukan oleh sebagian besar
pembeli dan penjual di pasar.
 Profit bertindak sebagai insentif untuk produksi
 Warga Negara/ pelaku ekonomi mengoperasikan sebagian besar alat
produksi
Ada 3 jenis system ekonomi pasar yakni:
a. System pasar bebas
o Laissez faire yang artinya biarlah mereka melakukan
pekerjaan sesuai dengan keinginan mereka
o Setiap anggota masyarakat diberikn kebebasan yang
sepenuh-penuhnya dalam menetukan kegiatan ekonomi
o Pemerintah samasekali tidak campur tangan
o Seluruh sumber daya yang tersedia dimiliki dan dikuasai
oleh anggota masyarakat dan mempunyai kebebasan penuh
menetukan bagaimana sumber daya tersebut digunakan
o System pasar bebas dapat menciptakan efisiensi yang cukup
tinggi
b. System pasar campuran
o System ekonomi dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah
tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup
luas untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka
jalankan
o Tujuan campurtangan pemerintah adalah untuk menghindari
akibat menguntungkan diri system pasar bebas
Bentuk campur tangan:
 Rules of the game atau aturan permainan dari
kegiatan ekonomi yang dilakukan di masyarakat
 Kebijakan fiscal (kebijakan mengubah pajak dan
pengeluaran pemerintah)
 Kebijakan moneter (mengatur dan mengawasi
kegiatan sector keuangan)
c. System ekonomi perencanaan terpusat
o Dipraktrkan oleh 2 negara komunis awal tahun 1990
o Pemerintah sepenuhnya menentukan corak kegiatan
ekonomi yang akan dilakukan
o Pemerintah menetukan secara absolut sasaran kerja
perekonomian
o Alat-alat modal dikuasai dan dimiliki pemerintah untuk
menjamin kelancaran usaha

Anda mungkin juga menyukai