OLEH
2021
FUNGSI PERSONALIA
A. PENGERTIAN
1. Personalia
Personalia adalah suatu kegiatan pengelolaan SDM yang lebih fokus kepada hal-hal
yang bersifat administratif yang mengatur hubungan kerja antara karyawan dan
pekerjaannya. Aktivitas paling intens yang dilakukan oleh bagian personalia biasanya
adalah rekrutmen.
2) Pengorganisasian (Organization)
3) Pengarahan (Directing)
Fungsi sederhana dari pengarahan adalah untuk membuat atau mendapatkan
karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan (pemberian
perintah)
4) Pengendalian (controlling)
Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan
kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya telah dirumuskan
berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi.
5) Pengadaan tenaga kerja (procurement)
Fungsi operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha untuk
memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk
menyelesaikan sasaran organisasi.
6) Pengembangan (development)
Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang
perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus tumbuh
karena perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, tugas manajemen
yang semakin rumit.
7) Kompensasi (compensation
Fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada
personalia untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi
8) Integrasi (integration)
Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan)
yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat , dan
organisasi.
9) Pemeliharaan (maintenance)
Pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang
mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja.
10) Pemutusan Hubungan Kerja (separation)
Organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan
kerja sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin
bahwa warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik
mungkin.
C. TUGAS PERSONALIA
Berikut adalah tugas-tugas bagian personalia :
1. Merekrut karyawan baru, mewawancarai dan memilih karyawan mana yang cocok
untuk perusahaan.
2. Mengelola, mengevaluasi dan mengembangkan tes untuk calon karyawan baru.
3. Memberikan informasi tentang kebijakan perusahaan, detail tugas perkerjaan,
kondisi kerja, gaji pegawai, jenjang karir dan lain-lain kepada calon karyawan baru.
4. Melakukan pemecatan karyawan dan mengelola prosedur disiplin
5. Mengelola sumber daya manusia dengan tepat.
6. Membuat rencana melakukan orientasi terhadap karyawan baru guna menumbuhkan
sikap positif terhadap tujuan perusahaan.
7. Mempersiapkan karyawan untuk bertugas dengan melakukan program pelatihan
kerja atau program magang
8. Penghubung antara manajemen dan karyawan
9. Menjaga struktur kerja dengan memperbarui persyaratan kerja dan deskripsi
pekerjaan untuk seluruh posisi.
D. AKTIVITAS-AKTIVITAS PERSONALIA
Tujuan perencanaan sumber daya manusia ini yaitu menciptakan kaitan antara seluruh
strategi perusahaan dengan kondisi sumber daya manusia yang tersedia atau dengan
perkataan lain, dengan adanya perencanaan sumber daya manusia maka aktivitas sumber
daya manusia akan selalu konsisten dengan arah atau tujuan perusahaan.
a. Lingkungan Perekonomian
Lingkungan ini dapat mempengaruhi status keuangan perusahaan yang akan dapat
mempengaruhi tingkat pengeluaran, resiko dan prioritas pembelanjaan.
b. Lingkungan Sosial
Dalam hal ini, kebiasaan, sub kultur ataupun trend populasi dapat mempengaruhi
organisasi. Manajer perlu memahami lingkungan sosial dimana perusahaan beroperasi,
sebab ini akan berpengaruh terhadap hubungan antara pekerja dengan manajemen. Sikap,
nilai sosial dan kepercayaan dapat mempengaruhi apa yang diharapkan tenaga kerja pada
organisasi.
c. Lingkungan Politik
d. Lingkungan Hukum
Kemajuan bidang hukum memberi perlindungan bagi para tenaga kerja untuk
mendapatkan hak dan kewajibannya secara proporsional.
e. Lingkungan Pekerja
f. Lingkungan teknologi
Analisis pekerjaan merupakan penentuan melalui pengamatan, studi dan informasi yang
berkaitan dengan sifat dari suatu pekerjaan tertentu.
Dari sudut pandang departemen personalia, tujuan penyusunan analisis pekerjaan (analisis
jabatan) adalah :
Sebelum organisasi melakukan penarikan tenaga kerja, langkah awal adalah meramalkan
kebutuhan akan tenaga kerja dalam jangka pendek.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan jumlah tenaga kerja adalah tingkat
absensi dan perputaran tenaga kerja. Tingkat absensi yang tinggi menunjukkan tingginya
karyawan yang tidak masuk bekerja.
Proses seleksi ini dimulai dari ketika pelamar mengirimkan surat lamaran atau dating
langsung ke perusahaan dan berakhir pada saat dilakukan keputusan pengangkatan.
- Tes Kecerdasan
- Tes Bakat
- Tes Prestasi
- Tes Minat
- Tes Kepribadian
5. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja
6. Penilaian Kinerja
- Ranking
- Skala grafis
- Check lists
7. Pemberian Kompensasi
Kompensasi dapat diartikan sebagai semua bentuk pengembalian (return) financial dan
tunjangan-tunjangan yang diperoleh karyawan sebagai bagian dari sebuah hubungan
kepegawaian.
Pada kenyataannya bahwa, semakin besar suatu organisasi maka akan semakin kompleks
hubungan antar individu dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Hal ini akan nampak
berlainan manakala kita mengamati hubungan antar individu pada perusahaan kecil. Seringkali
antara tujuan perusahaan dengan tujuan individu terjadi kesenjangan. Oleh karena itu,
perusahaan perlu mengaktifkan fungsi integrasi yaitu, seluruh aktivitas untuk memahami motif
dan sifat-sifat karyawan sekaligus mengetahui kebutuhan mereka.
E. KESIMPULAN
Penentuan kebutuhan personalia atau perencanaan sumber daya manusia adalah proses
analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya
manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna
mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya diadakan perencanaan sumber daya manusia ialah
organisasi akan memiliki gambaran yang jelas akan masa depan, serta mampu mengantisipasi
kekurangan kualitas tenaga kerja yang diperlukan.