Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN MATERI KULIAH MAKRO EKONOMI

(Bank dan Non Bank)

OLEH

Nama : Venansia Eno Tangi

NIM : 20111501007

Kelas : Akuntansi B/2


I. BANK
A. Pengertian
Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang.
1. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Bank: Badan usaha di bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang
dalam masyarakat, terutama memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas
pembayaran dan peredaran uang.
2. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keungan)
Bank: Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
3. Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
B. Fungsi Bank
1. Fungsi Khusus Bank
1) Agent of trust
Agent of trust berarti bank adalah lembaga yang berlandaskan nilai
Masyarakat harus bisa memiliki rasa percaya untuk melakukan semua
kegiatan operasional terkait perbankan dengan lembaga ini. Jika masyarakat
percaya kepada bank, masyarakat akan tanpa khawatir menitipkan dana,
mengambil uang, dan lain-lain tanpa rasa takut atau ragu.
2) Agent of development
Bank sebagai agent of development adalah kemampuan bank untuk mengajak
masyarakat melakukan investasi, konsumsi, distribusi, dan jasa dengan
menggunakan media uang. Development yang dimaksud dalam agent of
development adalah perkembangan perekonomian masyarakat. Bank harus
bisa berkontribusi dalam sektor moneter yang juga memengaruhi sektor riil
untuk perkembangan ekonomi masyarakat.
3) Agent of services
Bank sebagai agent of service yaitu bank menawarkan beragam jasa keuangan.
Contoh jasa keuangan yang biasa ditawarkan bank adalah penyimpanan dana,
pemberian pinjaman, transfer dana, dan lain-lain.
2. Fungsi Umum Bank
1) Penghimpun dana
Bank adalah penghimpun dana yang mengambil sumber dari tiga hal, yaitu
setoran modal ketika bank didirikan, dana dari masyarakat luas melalui usaha
perbankan, seperti simpanan giro, deposito, tabanas, dan juga dana dari
lembaga keuangan.
2) Penyalur dana pada masyarakat
Dana yang telah dikumpulkan bank dapat disalurkan kepada masyarakat.
Bentuk yang diberikan kepada masyarakat adalah kredit, surat-surat berharga,
penyertaan, dan juga pemilikan harta tetap.
3) Pengawas lalu-lintas uang
Salah satu tugas bank lainnya adalah mengawasi aktivitas keuangan yang
terjadi seperti kegiatan pengiriman uang, inkaso, kartu kredit, dan lain-lain.
C. Jenis-Jenis Bank
1) Jenis Bank berdasarkan fungsi
a. Bank Sentral
Bank sentral adalah instansi yang bertanggung jawab terhadap kebijakan
moneter suatu negara.
Tugas dari bank sentral adalah
 Menjaga stabilitas harga atau nilai mata uang dalam suatu negara.
Contohnya, rupiah di Indonesia. Dengan operasi bank sentral yang
baik, inflasi dapat dikendalikan atau memiliki nilai serendah mungkin.
 Bank sentral berhak membuat dan melaksanakan kebijakan moneter
untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran tunai juga
nontunai.
 Memiliki tanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi perbankan
untuk membatasi risiko dan biaya krisis sistemik.
 Menjaga keseimbangan sistem keuangan negara.
b. Bank Umum
Bank umum merupakan bank yang melakukan kegiatan usaha secara
konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah.
Tujuan dari bank umum adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR atau bank perkreditan rakyat adalah salah satu jenis dari bank yang hanya
menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk
lainnya yang dipersamakan.
Biasanya, BPR ditemukan di kota-kota kecil yang dekat dengan masyarkat
yang membutuhkan. Seperti dalam bentuk Bank Desa, Lumbung Desa, Bank
Pegawai, Bank Pasar, Lumbung Pitih Nagari (LPN), Badan Kredit Desa
(BKD), dan Lembaga Perkreditan Desa (LPD).
Semua bentuk tersebut berdasar kepada UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992.
Tujuan dari BPR adalah untuk melayani masyarakat kecil di pelosok yang
sulit mendapat akses ke bank umum.
2) Jenis Bank berdasarkan cara menentukan harga:
a. Bank Konvensional
Bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara
konvensional.
b. Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah.
3) Jenis Bank berdasarkan kepemilikan:
a. Bank Milik Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank yang akta pendirian maupun modalnya dimiliki
oleh pemerintah. Seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula.
Contoh Bank Milik Pemerintah adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank
Negara Indonesia 46 (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN)
b. Bank Milik Swasta Nasional
Bank Swasta Nasional adalah sebuah bentuk dari bank yang dimana untuk
sebagian besar dari saham yang beredar di masyarakat akan dimiliki oleh
swasta nasional, pada akte pendiri yang dimiliki oleh mereka pun akan
dibentuk oleh swasta, sehingga seluruh keuntungan yang ada dari perusahaan
tersebut akan diberikan kepada orang swasta.
Contohnya adalah Bank BCA, Bank Mega, Bank Muamalat.
c. Bank Milik Asing
Bank Asing adalah sebuah bank yang merupakan cabang dari negara lain,
dalam hal ini bisa saja terbentuk oleh pihak swasta asing dan juga milik
pemerintah asing. Sehingga apabila bank tersebut memiliki sebauh keuntungan
maka akan dib erikan sepenuhnya kepada pihak dari luar negeri tersebut.
d. Bank Milik Campuran
Bank Campuran adalah bank yang didirikan oleh satu bank umum atau lebih,
berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara Indonesia
dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara
Indonesia dengan satu bank atau lebih, yang berkedudukan di luar negeri (joint
venture bank).
4) Jenis Bank berdasarkan status
a. Bank Devisa
Bank devisa merupakan bank yang dapat memberikan pelayanan perbankan
terhadap transaksi valuta asing karena telah mendapat izin dari otoritas terkait,
b. Bank Non Devisa
Bank non devisa adalah bank yang tidak dapat memberikan layanan atas
transaksi valuta asing karena tidak mendapatkan izin.
D. Cara Kerja Bank
Secara sederhana, cara kerja bank berawal dari tabungan yang disetorkan oleh
nasabahnya. Dana yang terkumpul dari tabungan nasabah akan dipinjamkan ke pihak
yang memerlukan modal dengan bunga yang lebih tinggi. Dana yang dikumpulkan
tadi juga bisa diinvestasikan kembali ke instrumen investasi yang lain seperti surat
utang pemerintah (obligasi). Bunga yang didapat dari selisih peminjam/hasil investasi
dengan yang diberikan kembali ke nasabah inilah yang nantinya akan menjadi
keuntungan pihak bank.
II. NON BANK
A. Lembaga Keuangan Non Bank
1. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/1972
Lembaga Keuangan Bukan Bank atau yang disingkat LKBB adalah semua
lembaga/badan yang melakukan aktivitas keuangan baik secara langsung maupun
tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat dengan menerbitkan surat-surat
berharga dan menyalurkan dana tersebut untuk membiayai investasi di berbagai
perusahaan.
2. Pengertian lembaga keuangan bukan bank (LKBB) adalah badan atau organisasi
non bank yang melakukan kegiatan di bidang keuangan namun tidak boleh
menerima dana dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito.
Lembaga keuangan bukan bank dalam menghimpun dana adalah dengan
mengeluarkan kertas berharga atau sertifikat deposito sebagai sumber dana dan
dapat mendirikan kantor-kantor cabang di daerah untuk menyalurkan dana ke
masyarakat untuk membiayai investasi perusahaan.
B. Fungsi Lembaga Keuangan Non Bank
1. Fungsi LKBB di Indonesia
Berikut ini adalah fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank yang ada di Indonesia.
1) Tempat Menyimpan Uang
Beberapa jenis LKBB menjadi alternatif tempat menyimpan uang bagi orang
yang tak ingin membuka rekening di bank, atau sekedar ingin memisahkan
uang untuk berbagai kepentingan. Dengan adanya alternatif ini, masyarakat
memiliki cara lain untuk menabung dan mengatur keuangan mereka.
2) Menyediakan Modal
Sama seperti bank yang menyediakan uang untuk dapat dipinjam sebagai
modal, LKBB juga memiliki fasilitas penyediaan modal. Modal ini dapat
diakses perseorangan untuk usaha kecil dan menengah, atau perusahaan-
perusahaan swasta. Tiap lembaga punya kebijakan masing-masing terkait
syarat dan ketentuan penyediaan modal.
3) Pengadaan Kredit
Sebagian LKBB juga menyediakan jasa untuk pembelian barang-barang
tertentu seperti motor, handphone, laptop, mobil dan masih banyak lagi.
Dengan kontrak kredit yang jelas di awal, Anda bisa mengetahui jumlah yang
perlu Anda cicil setiap bulan untuk barang yang dibeli. Pengadaan kredit ini
dapat dimanfaatkan sesuai dengan kesanggupan membayar. Untuk pengajuan
kredit, biasanya para petugas LKBB akan melakukan survey terlebih dulu.
Disetujui atau tidaknya pengajuan Anda, sangat tergantung pada nominal
kesanggupan membayar, jumlah tanggungan, serta reputasi Anda dalam
mencicil kredit sebelumnya.
4) Pengajuan Pinjaman
LKBB juga ada yang memberikan pinjaman, disertai dengan jaminan. Dengan
demikian, Anda dapat menjaminkan harta berharga untuk dinilai, kemudian
dicairkan pinjamannya. Yang patut diperhatikan adalah adanya bunga yang
dikenakan, serta denda bila terlambat membayar. Jika Anda menggunakan
fasilitas ini, baca dengan baik ketentuannya.
5) Pelaksana Kegiatan Keuangan
LKBB dapat melakukan berbagai kegiatan keuangan selain yang telah
disebutkan di atas. Meskipun demikian, semua jenis aktivitasnya harus sesuai
dengan persetujuan dari menteri keuangan Indonesia. Kegiatan keuangan ini
nantinya diharapkan dapat mendorong pembangunan industri dan
perkembangan perekonomian Indonesia.
C. Jenis-Jenis Lembaga Bukan Bank
1. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam merupakan salah satu lembaga finansial yang
menghimpun dana dari setiap anggotanya, kemudian menyalurkannya kembali
kepada anggota maupun non-anggota yang sedang membutuhkan dana. Sumber
pemasukan koperasi berasal dari anggota dan juga pinjaman dari lembaga
keuangan lainnya.
Tujuan dibuatnya komperasi simpan pinjam ini, untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan para anggotanya dan juga seluruh masyarakat Indonesia. Sudah ada
banyak jenis-jenis koperasi simpan pinjam yang mungkin saja bisa membantu
Anda, seperti Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Serba Usaha (KSU), dan
Koperasi Pasar. Namun, pastikan koperasi yang Anda pilih di bawah naungan
pemerintah.
2. Pegadaian
Pegadaian termasuk salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
memiliki fungsi sebagai penyaluran kredit kepada masyarakat. Dasar hukum yang
digunakan adalah hukum gadai sehingga masyarakat terhindar dari bunga yang
terlalu tinggi.
Pegadaian bukan hanya tempat untuk mengadaikan barang saja, tetapi ada
beberapa produk layanan lain seperti:
 Gadai konvensional.
 Gadai syariah.
 Gadai emas.
 Jasa taksiran dan sertifikasi logam mulia.
 Jasa penitipan barang berharga.
3. Perusahaan Dana Pensiun
Perusahaan Dana Pensiun adalah badan usaha LKBB yang menyediakan layanan
jaminan masa tua dengan cara menghimpun dana yang dipotong dari gaji
karyawan setiap bulannya. Kemudian dana tersebut akan diserahkan kepada
masyarakat tersebut ketika sudah pensiun atau tidak bekerja lagi. Perusahaan
Dana Pensuin memiliki beberapa jenis berikut ini:
 Taspen.
 Asabri.
 BPJS Ketenagakerjaan.
 DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja).
 DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan).
4. Perusahaan Leasing
Perusahaan multifinance (pembiayaan keuangan) atau leasing, adalah jenis LKBB
yang menawarkan pembayaran kredit atau cash untuk barang-barang tertentu.
Sistem yang digunakan adalah pembelian secara angsuran digabungkan dengan
kontral sewa. Leasing menyediakan layanan tak hanya untuk perorangan, tapi juga
perusahaan.
Contoh dari perusahaan leasing yang populer adalah PT. Adira Dinamika Multi
Finance, Tbk, PT. Summit Oto Finance, PT. Astra Credit Companies (ACC), PT.
BFI Finance, PT. Federal International Finance (FIF), serta PT. Indomobil
Finance Indonesia. Anda bisa mengajukan kredit untuk berbagai hal, misalnya
kendaraan bermotor.
BCA Finance.
5. Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi adalah lembaga yang menghimpun dana dengan cara menarik
premi setiap bulannya selama masa kontrak kepada nasabah sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak dan sesuai yang tertulis di
dalam polis.
Tujuan dari asuransi ini adalah untuk mengendalikan keuangan seseorang tetap
terjaga ketika terjadi risiko yang membutuhkan biaya. Adapun beberapa jenis
asuransi yang bisa Anda miliki adalah sebagai berikut:
 Asuransi kesehatan.
 Asuransi jiwa.
 Asuransi pendidikan.
 Asuransi kendaraan.
 Asuransi kepemilikan rumah dan properti.
 Asuransi bisnis.
6. Modal Ventura
Dengan pembiayaan bermodel obligasi, modal ventura menawarkan modal untuk
perusahaaan dengan potensi bisnis besar. Biasanya, potensi bisnis ini diiringi
dengan resiko yang cukup tinggi juga.
7. Pasar Modal
LKBB ini memperdagangkan saham, equitas, obligasi, surat pengakuan hutang,
dan surat berharga lainnya. Pasar modal atau bursa efek hanya melayani jual beli
surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan secara resmi.
III. SUMBER

https://glints.com/id/lowongan/jenis-jenis-bank/#.YJFmWPkzbIU

https://kamus.tokopedia.com/b/bank/

https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-fungsi-dan-jenis-bank

https://www.futuready.com/artikel/all-about-money/pengertian-dan-jenis-jenis-lembaga-
keuangan-bukan-bank/#:~:text=Lembaga%20Keuangan%20Bukan%20Bank
%20atau,membiayai%20investasi%20di%20berbagai%20perusahaan.

https://www.futuready.com/artikel/all-about-money/pengertian-dan-jenis-jenis-lembaga-
keuangan-bukan-bank/

https://www.simulasikredit.com/fungsi-dan-contoh-lembaga-keuangan-bukan-bank/

Anda mungkin juga menyukai