Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PERSONALIA

DALAM BISNIS

OLEH
PUTU PRADIVA PUTRA SALAIN,SE.,MM
SUB POKOK BAHASAN
1. PENGERTIAN MANAJEMEN PERSONALIA
2. AKTIVITAS-AKTIVITAS MANAJEMEN PERSONALIA
3. HUBUNGAN INDUSTRIAL
1. PENGERTIAN MANAJEMEN
PERSONALIA
• Pengertian Manajemen Personalia menurut Nitisemito
(1996;143) adalah suatu ilmu seni untuk dapat melaksanakan
antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengawasan,
sehingga dapat efektivitas serta juga efisiensi personalia dapat
ditingkatkan semaksimal mungkin didalam mencapai tujuan.
• Pengertian Manajemen Personalia menurut Manullang
(2001:156) adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana
cara memberikan suatu fasilitas untuk perkembangan,
pekerjaan dan juga rasa partisipasi pekerjaan didalam suatu
kegiatan atau aktivitas.
• Pengertian Manajemen Personalia menurut Heidjrachman
Ranupandojo dan Suad Husnan adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari
pengadaan pemberian kompensasi, pengintegrasian dan
pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk mencapai
tujuan perusahaan.
• KESIMPULAN:
• Manajemen personalia merupakan salah aktivitas dalam
mengelola sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan/organisasi (perencanaan,pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan ) untuk mencapai tujuan
perusahaan secara efektif dan efisien.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
PERSONALIA
• Fungsi perencanaan
• Fungsi Pengorganisasian
• Fungsi pengarahan
• Fungsi pengawasan
Berdasarkan operasionalnya manajemen personalia mempunyai
fungsi yang terdiri atas:
• Pengadaan
• Pengembangan karyawan
• Pemberian kompensasi
• Pengintegrasian
• pemeliharaan
2. AKTIVITAS-AKTIVITAS MANAJEMEN
PERSONALIA
1. Perencanaan sumber daya manusia
2. Analisis dan desain pekerjaan
3. Penarikan tenaga kerja (recruitment)
4. Seleksi tenaga kerja
5. Orientasi dan pelatihan tenaga kerja
6. Penilaian kinerja
7. Pemberian kompensasi
8. Pemeliharaan tenaga kerja
3. HUBUNGAN INDUSTRIAL

• Menurut UU No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan pasal 1


angka 16, Hubungan Industrial  adalah suatu sistem hubungan
yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi
barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha,
pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai
nilai Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan industrial adalah
hubungan antara semua pihak yang terkait atau
berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa di
suatu perusahaan. Hubungan industrial tersebut harus
dicipatkan sedemikian rupa agar aman, harmonis, serasi dan
sejalan, agar perusahaan dapat terus meningkatkan
produktivitasnya untuk meningkatkan kesejahteraan semua
pihak yang terkait atau berkepentingan terhadap perusahaan
tersebut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai