Mini Riset PT Mayora
Mini Riset PT Mayora
Disusun Oleh:
FAKULTAS KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS GARUT
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
Bab I
Bab II
Studi Kasus PT Mayora Indah Tbk Dikaitkan Dengan Teori Developing Pricing
Strategies And Programs ......................................................................................29
Bab IV ...................................................................................................................36
Kesimpulan ...........................................................................................................36
BAB I
Praktik penetapan harga telah berubah secara signifikan. Pada pergantian abad ke-
21, konsumen memiliki akses yang mudah akses ke kredit, jadi dengan
menggabungkan formulasi produk yang unik dengan kampanye pemasaran yang
menarik, banyak perusahaan berhasil memperdagangkan konsumen hingga
produk dan jasa yang lebih mahal. Permulaan Resesi Hebat—resesi yang lebih
parah dari resesi sebelumnya, yang mengakibatkan banyak pekerjaan hilang dan
banyak bisnis dan konsumen tidak dapat menerima pinjaman karena leverage
mereka yang buruk situasi—mengubah banyak hal. Kombinasi dari lingkungan,
berhemat baru, dan kepedulian tentang pekerjaan dan nilai rumah memaksa
banyak konsumen A.S. untuk memikirkan kembali bagaimana mereka
menghabiskan uang mereka. Mereka menggantikan barang-barang mewah
mengejar dengan dasar-dasar. Mereka membeli lebih sedikit aksesori seperti
perhiasan, jam tangan, dan tas. Mereka makan di rumah lebih sering dan membeli
mesin espresso untuk membuat latte di dapur mereka daripada membeli mereka di
kafe-kafe mahal. Jika mereka membeli mobil baru, mereka berhemat menjadi
lebih kecil, lebih hemat bahan bakar. model yang efisien. Mereka bahkan
mengurangi pengeluaran untuk hobi dan kegiatan olahraga Tekanan harga turun
dari lingkungan ekonomi yang berubah bertepatan dengan beberapa tren istilah
dalam lingkungan teknologi. Selama beberapa tahun sekarang, Internet telah
berubah bagaimana pembeli dan penjual berinteraksi. Berikut adalah daftar
singkat tentang bagaimana Internet memungkinkan penjual untuk melakukan
diskriminasi antara pembeli, dan pembeli untuk membedakan antara penjual
(2) biaya per unit untuk memproduksi volume kecil cukup tinggi untuk
membatalkan keuntungan dari pengisian lalu linta akan menanggung;
(3) harga awal yang tinggi tidak menarik lebih banyak pesaing ke pasar;
Setiap harga akan menyebabkan tingkat permintaan yang berbeda dan memiliki
dampak yang berbeda pada tujuan pemasaran perusahaan. Hubungan terbalik
biasanya antara harga dan permintaan ditangkap dalam kurva permintaan (lihat
Gambar 1.1): Semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan. Untuk barang
prestise, kurva permintaan terkadang miring ke atas. Satu perusahaan parfum
menaikkan harganya dan menjual lebih banyak bukannya kurang! Beberapa
konsumen mengambil harga yang lebih tinggi untuk menandakan produk yang
lebih baik. Namun, jika harga terlalu tinggi, permintaan bisa turun.
Gambar 1.1
Langkah 3: Memperkirakan Biaya
Permintaan menetapkan batas atas harga yang dapat dibebankan perusahaan untuk
produknya. Biaya mengatur lantai. Itu perusahaan ingin menetapkan harga yang
menutupi biaya produksi, distribusi, dan penjualannya produk, termasuk
pengembalian yang wajar atas usaha dan risikonya. Namun ketika perusahaan
menetapkan harga produk untuk menutupi biaya penuh mereka, profitabilitas
tidak selalu merupakan hasil bersih.
Dalam kisaran harga yang mungkin ditentukan oleh permintaan pasar dan biaya
perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan
reaksi harga pesaing. Jika tawaran perusahaan berisi fitur yang tidak ditawarkan
oleh pesaing terdekat, itu harus mengevaluasi nilainya kepada pelanggan dan
menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika penawaran pesaing mengandung
beberapa fitur tidak ditawarkan oleh perusahaan, perusahaan harus mengurangi
nilainya dari harganya sendiri. Sekarang perusahaan bisa memutuskan apakah
dapat mengenakan biaya lebih, sama, atau lebih rendah dari pesaing. Pengenalan
atau perubahan harga apapun dapat memancing respon dari pelanggan, pesaing,
distributor, pemasok, dan bahkan pemerintah. Pesaing kemungkinan besar akan
bereaksi ketika nomor perusahaan sedikit, produknya homogen, dan pembeli
sangat terinformasi. Reaksi pesaing dapat menjadi masalah khusus ketika
perusahaan-perusahaan ini memiliki proposisi nilai yang kuat, seperti yang
dilakukan Green Works.
Harga akhir harus memperhitungkan kualitas merek dan iklan relatif terhadap
pesaing. Dalam sebuah studi klasik, Paul Farris dan David Reibstein meneliti
hubungan antara harga relatif, kualitas relatif, dan iklan relatif untuk 227 bisnis
konsumen dan menemukan yang berikut:
• Merek dengan kualitas relatif rata-rata tetapi anggaran iklan relatif tinggi dapat
mengenakan biaya premium harga. Konsumen bersedia membayar harga yang
lebih tinggi untuk produk yang dikenal daripada untuk produk yang tidak dikenal.
• Merek dengan kualitas relatif tinggi dan iklan relatif tinggi memperoleh harga
tertinggi. Sebaliknya, merek dengan kualitas rendah dan iklan rendah mengenakan
harga terendah.
• Untuk pemimpin pasar, hubungan positif antara harga tinggi dan iklan tinggi
dipertahankan paling kuat di tahap selanjutnya dari siklus hidup produk. Temuan
ini menunjukkan bahwa harga belum tentu sepenting kualitas dan manfaat
lainnya.
Biaya produksi adalah seluruh biaya yang harus dikeluarkan sebuah bisnis atau
perusahaan, dalam menghasilkan produk dan jasa. Demikian dikutip dalam e-
modul Kemdikbud Prakarya dan Kewirausahaan yang disusun oleh Rosmala Sari
Dewi Siregar.
Pengertian biaya pokok produksi adalah harga pokok yang dikeluarkan, untuk
memproduksi per unit produk. Biaya produksi juga diartikan sebagai biaya yang
mencakup semua hal yang dikeluarkan dari awal sampai akhir barang siap dijual
ke konsumen.
Sederhananya, arti biaya produksi adalah biaya yang timbul dari suatu proses
produksi perusahaan dalam membuat barang atau jasa yang akan dijual.
Pengertian biaya sendiri adalah seluruh pengorbanan yang dikeluarkan, untuk
berjalannya kegiatan usaha dan dapat diukur dengan satuan uang.
Komponen biaya menyangkut semua hal yang memiliki nilai seperti biaya
produksi, biaya perawatan dan sebagainya. Biaya ini akan dijadikan pertimbangan
dalam menentukan harga jual produk.
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam besaran yang tetap atau stabil.
Biaya tetap ini, keberadaannya tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan jumlah
atau aktivitas produksi pada tingkat tertentu.
Biaya total adalah keseluruhan biaya yang digunakan untuk memproduksi sebuah
output. Biaya total bersifat menyeluruh mencakup biaya tetap, maupun biaya
variabel.
Biaya rata-rata adalah jumlah biaya produksi per unit yang dihasilkan. Besar biaya
rata-rata dihitung dengan cara membagikan keseluruhan total biaya dengan jumlah
produk yang dihasilkan.
Adapun unsur biaya produksi 3, yakni bahan baku, tenaga kerja langsung dan
overhead pabrik.
Bahan baku langsung adalah bahan yang akan menjadi bagian dari barang hasil
produksi. Jadi, biaya bahan baku adalah harga pokok bahan tersebut yang diolah
dalam proses produksi. Menghitung biaya bahan baku berarti total keseluruhan
biaya, yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku tersebut.
Biaya tenaga kerja langsung adalah semua balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan, kepada semua karyawan.Biaya ini akan diberikan sesuai dengan
fungsi dimana karyawan ditempatkan (bekerja) pada perusahaan. Contohnya,
bagian produksi, pemasaran, bagian administrasi, dan bagian umum.
3. Biaya Overhead
Pengertian Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik selain daripada bahan baku
dan tenaga kerja langsung. Contoh Biaya overhead pabrik adalah bahan
pembantu, sering juga disebut dengan bahan tidak langsung (indirect materials).
Contohnya: perlengkapan pabrik seperti baut, mur dan pelitur dalam perusahaan
mebel.
Bahan baku yang digunakan + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead
produksi
E. Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
Dari ketiga macam elastisitas di atas, kita hanya akan mempelajari secara
mendalam pada elastisitas harga saja. Elastisitas harga bisa dibedakan menjadi 2
(dua) macam :
Dalam pembahasan ini, hanya akan mempelajari elastisitas harga dari sisi
permintaan (Price Elasticity of Demand) atau yang lebih dikenal sebagai
Elastisitas permintaan.
(1) hanya ada sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada barang pengganti atau
pesaing;
(2) pembeli tidak cepat memerhatikan harga yang lebih tinggi tersebut;
(4) pembeli berpendapat bahwa harga yang lebih tinggi tersebut dapat dibenarkan.
Elastisitas harga bergantung pada besarnya dan arah perubahan harga yang
direncanakan tersebut. Akhirnya, elastisitas harga jangka panjang mungkin
berbeda dari elastisitas jangka pendek. Perbedaan antara elastisitas jangka pendek
dan jangka panjang berarti bahwa penjual tidak akan mengetahui pengaruh
seluruh akibat perubahan harga hingga waktu berlalu.
Dalam perencanaan produk, dua aspek paling penting pada target costing adalah
calon pelanggan dan estimasi harga yang akan dibayarkan.
Ciri khas target costing adalah memiliki sistem perencanaan yang rinci.
Mulai dari susunan biaya hingga konsep desain produk. Namun, rencana
target costing umumnya tidak bertujuan untuk mengendalikan pengeluaran
perusahaan melainkan hanya mengurangi jumlah produksi yang
diperlukan.
Sebagai tambahan informasi, ruang lingkup industri yang paling cocok
menggunakan target costing adalah perusahaan dengan produksi barang
dalam jumlah kecil hingga menengah.
Karena dioperasikan oleh pasar, hal yang menyangkut kualitas dan biaya
barang serta waktu produksi tentu tidak boleh dianggap sepele. Walaupun
biasanya dilaksanakan pengurangan modal produksi namun kinerja barang
harus selalu dipastikan dengan baik. Selain itu, peluncuran barang juga
perlu tepat waktu agar tidak mengganggu aktivitas pasar.
Salah satu manfaat utama dari penetapan biaya target adalah dapat
membantu memastikan keuntungan yang diharapkan untuk produk tertentu
dapat dicapai. Mencapai tujuan produk sangat penting untuk kesehatan
keuangan perusahaan, sehingga penetapan biaya target dapat berkontribusi
pada kesuksesan perusahaan secara keseluruhan. Informasi ini dapat
bermanfaat bagi para pemimpin bisnis serta pemangku kepentingan
lainnya dan pihak yang berkepentingan.
o Potongan harga
Melakukan diferensiasi produk pun tidak boleh asal, haruslah melakukan strategi
khusus agar produk tersebut mudah diterima oleh konsumen. Berikut ini beberapa
strategi yang harus dilakukan. Sehingga produk tersebut bisa memenangkan
pangsa pasar, yaitu:
Produk yang berkualitas, dapat dihasilkan dengan cara menggunakan bahan baku
yang berkualitas dan melakukan perubahan di beberapa bagian produk. Sehingga
produk tersebut lebih menarik. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk
membuat produk menjadi lebih unggul dibandingkan produk kompetitor.
Bagian dari diferensiasi produk adalah penawaran yang menarik. Hal tersebut bisa
dilakukan dengan cara jujur dalam penawaran, termasuk diantaranya
mengungkapkan kelebihan dan kekurangan produk pada konsumen, sehingga
konsumen mendapatkan informasi yang akurat.
Sosialisasikan ke Pelanggan
Karena sifat konsumen adalah selalu ingin mendapatkan lebih dari apa
yang dapat mereka berikan dan tidak ingin dirugikan, maka untuk
menaikkan harga sebuah produk atau barang, pihak perusahaan harus
melakukan perhitungan dengan baik. Salah satu cara untuk menghitung
kenaikan harga produk, biasanya diperoleh dari menghitung harga pokok
penjualan atau HPP yang timbul dari adanya semua biaya produksi.
Inovasi sangat penting. Dengan menciptakan produk yang unik dan belum
ada dipasaran, maka produk Anda memiliki nilai lebih dimata konsumen.
Produk yang unik dan berbeda, memiliki ciri khas tertentu dan daya tarik
tersendiri bagi para konsumen. Sehingga mereka lebih mengenali produk
Anda, dan memilih produk tersebut dibandingkan produk lainnya yang ada
dipasaran.
BAB III
PT. Mayora Indah Tbk adalah sebuah perusahaan industri yang bergerak di bidang
makanan dan minuman. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1977 hingga saat
ini. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Mayora Indah diantaranya:
Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O’Lai, Sari
Biskuit
Gandum, Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees’kress
Kembang
Kopiko, Kopiko Milko, Kopiko Cappuccino, Kis, Tamarin, Juizy Milk
Gula
Beng Beng, Beng Beng Maxx, Astor, Astor Skinny Roll, Roma Wafer
Wafer
Coklat, Roma Zuperrr Keju
Coklat Choki-choki
Makanan
Energen Cereal, Energen Oatmilk, Energen Go Fruit
Kesehatan
Kunci sukses keberhasilan PT Mayora Indah Tbk dalam bersaing, tentu saja
tak terlepas dari beberapa strategi yang di terapkan oleh pihak managemen dalam
mengatur strategi perusahaan mulai dari pemasaran, menghadapi konsumen dan
pesaing. Salah satu produk perusahaan yang sangat laku dipasarana adalah kopi
yang menjadi selera parakonsumen khususnya di indonesia.
Sistem saluran seringkali berkembang agar dapat memenuhi peluang dan kondisi
pasar. Maka untuk mendapatkan efektivitas maksimum, analisis dan pengambilan
keputusan saluran distribusi harus lebih ditekankan pada tujuan. Mendesain
sebuah sistem saluran membutuhkan analisis terhadap kebutuhan layanan
konsumen. Mendesain saluran distribusi dinilai dengan menemukan nilai apa yang
diinginkan oleh berbagai segmen sasaran dari saluran distribusi.Pada kasus
PT.Mayora. PT.Mayora menjual energen kepada konsumen segmen 1 lewat
perantara rumah sakit. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan sarapan yang
bergizi dan sehat dikonsumsi ketika sakit. Pada konsumen segmen 2, PT.Mayora
menjual vitazone lewat perantara tempat-tempat olahraga seperti gym dan golf.
STRATEGI TARGETING
Targeting Yaitu suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap segmen
pasar dan memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk
dimasuki. Target yang ditetapkan PT Mayora Indah Tbk adalah memasuki
beberapa pasar dan juga segmen konsumen. Misalnya saja untuk anak-anak
mereka mengembangkan berbagai jenis permen, wafer karamel dan juga energen
untuk melengkapi kebutuhan gizi sarapan. Selain itu mereka juga menargetkan
untuk memasuki pasar dewasa dengan menciptkan produk makanan
terutama consumer goods seperti membrand produk energen menjadi produk
sarapan keluarga dan juga biskuit danisa sebagai biskuit yang dicintai oleh
kalangan muda sampai ibu-ibu.
Dari target yang ditetapkan oleh PT Mayora dapat disimpulkan bahwa strategi
utama yang dilakukan oleh mereka adalah strategi diferensiasi produk dengan
menekankan pada kualitas dan juga inovasi terus menerus. Hal tersebut
didasarkan pada pertimbangan semakin pesatnya perkembangan masyarakat kelas
menengah dan semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan pentingnya
kualitas barang yang mereka konsumsi. Segementasi, targetting dan juga
positioning yang dilakukan oleh PT Mayora indah melahirkan terciptanya brand
Mayora merajai hampir seluruh pangsa pasar dunia di lebih dari 80 negara
sebagaibrand Consumer Goods yang terkemuka di dunia.
STRATEGI POSITIONING
Apabila target pasar (sasaran program) sudah jelas, positioning adalah bagaimana
kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita
dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Menurut Don
E.Schwitz, positioning adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus
menempatkan produk yang kita buat terhadap pesaing kita dalam pikiran
konsumen, dengan kata lain positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi
keinginan konsumen dalam kategori tertentu. Fokus dari strategi positioning yaitu:
konsumen dan kompetisi. Pendekatan dilakukan dengan mengasosiasikan
keuntungan produk dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, dapat juga dengan
menciptakan citra merek yang di inginkan dan membandingkan merek dengan
kompetitor. Dalam strategi pemasaran, positioning merupakan faktor yang paling
penting dalam membangun merek di pasar. Positioning merefleksikan citra merek
yang kontras, menjadi daya pembeda yang kuat di tengah kompetisi, dan
mengkomunikasikan manfaat produk.
Mayora merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods di
Indonesia. Untuk menjadi perusahaan FMCG tentunya diperlukan strategi
positioning yang baik dari Mayora. Menurut Ricky Afrianto (Global Marketing
Director PT Mayora Indah Tbk.) bahwa perseroan memiliki produk unggulan
yang diterima pasar dengan baik, selanjutnya adalah fokus mengembangkan
aktivitas marketing untuk membangun brand equity yang kuat. Tim pemasaran
Mayora dituntut untuk solid dan paham kondisi konsumen di setiap negara. Tahun
2015, ekspor produk mayora telah mencapai 30% dari total turnover keseluruhan
produk.
1.Memilih tujuan penetapan harga,
2. Menentukan permintaan (elastisitas harga permintaan),
3. Memperkirakan biaya,
4. Menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing,
5. Memilih metode penetapan harga, dan
6. Memilih harga akhir
Selain itu, dari target yang ditetapkan oleh PT Mayora dapat disimpulkan bahwa
strategi utama yang dilakukan oleh mereka adalah strategi diferensiasi produk
dengan menekankan pada kualitas dan juga inovasi terus menerus. Strategi
Diferensiasi Produk terdapat dalam Teori yang kelompok kami bahas yakni pada
point J dimana Diferensiasi dikatakan sebagai strategi untuk mengkomunikasikan
kualitas dan keunikan produk perusahaan sekaligus mengidentifikasikan
perbedaan dengan produk kompetitor. Kesuksesan diferensiasi produk berdampak
pada keunggulan yang kompetitif di pasar dagang yang pada akhirnya
memunculkan kesadaran merek di kalangan konsumen. Buktinya strategi yang
dilakukan oleh PT Mayora indah melahirkan terciptanya brand Mayora merajai
hampir seluruh pangsa pasar dunia di lebih dari 80 negara
sebagaibrand Consumer Goods yang terkemuka di dunia.
Mungkin hanya beberapa diantaranya yang memiliki kesesuaian, namun hal ini
dirasa belum cukup untuk suatu perusahaan bertahan ditengah persaingan yang
ketat, oleh karena itu akan lebih baik jika PT Mayora menerapkan indikator
tambahan yang bersumber dari buki Philips Kotler yaitu dalam penetapan harga
dan psikologi konsumen sebab dewasa ini konsumen sering aktif memproses
informasi harga, menginterpretasikan harga dari segi pengetahuan mereka
berdasarkan pengalaman membeli sebelumnya. Oleh karena itu, memahami
bagaimana konsumen sampai pada pemahaman mereka tentang harga merupakan
prioritas pemasaran yang penting. Merujuk pada sebuah buku Philips Kotler kita
perlu memperhatikan 3 topik kunci diantaranya:
1. Harga Rujukan
2. Kesimpulan Harga-Mutu
3. Petunjuk Harga
BAB IV
KESIMPULAN
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6084983/biaya-
produksi-pengertian-jenis-unsur-dan-cara-menghitungnya
https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/
km2016/KM201631/materi1.html
https://crewdible.com/edukasi/topik/keuangan-bisnis/target-costing-adalah
https://mochachamo.wordpress.com/2011/06/12/tugas-x-manajemen-
pemasaran/
https://www.simplidots.com/pengertian-dan-strategi-diferensiasi-produk/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-6-strategi-tepat-menaikkan-harga-
tanpa-kehilangan-pelanggan/
https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-pemasaran/