NAMA KELOMPOK 8 :
DOSEN PENGAMPU :
RIKA PROMALESSY, S.E., M.Si.
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan 24
Saran 25
DAFTAR PUSTAKA 26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
a. Perencanaan Sistem Produksi. Perencanaan Sistem Produksi ini meliputi
Perencanaan Produk, Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout Pabrik,
Perencanaan Lingkungan Kerja, Perencanaan Standar Produksi.
b. Sistem Pengendalian Produksi. Meliputi pengendalian proses produksi, bahan,
tenaga kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan.
c. Sistem Informasi Produksi. Aspek ini meliputi struktur organisasi, Produksi atas
dasar pesanan, Mass Production. Ketiga aspek dan komponen-komponennya tersebut
agar dapat berjalan dengan baik perlu planning, organizing, directing, coordinating,
controlling (Management Process).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Manajemen Operasi Internasional.
2. Untuk mengetahui Manajemen Rantai Pasok dan Integrasi Vertikal.
3. Untuk mengetahui Mengelola Produktivitas dan Kualitas dalam Bisnis
Internasional.
4. Untuk mengetahui Mengelola Informasi dalam Bisnis Internasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Operasi / Eksekusi produksi, pengendalian kualitas
Produksi
Hal penting yang menjadi dasar pemikiran pada konsep ini adalah focus
pada pengurangan kesia-siaan dan mengoptimalkan nilai pada rantai pasokan yang
berkaitan. Dengan demikian Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain
Management dapat didefinisikan sebagai pengelolaan berbagai kegiatan dalam
rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga
menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan
pengiriman kepada konsumen melalui sistim distribusi. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan mencakup pembelian secara tradisional dan berbagai kegiatan penting
lainnya yang berhubungan dengan supplier dan distributor. Supply Chain
Management meliputi penetapan: pengangkutan, pembayaran secara tunai atau kredit
(proses transfer), supplier, distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti
Bank, hutang maupun piutang, pergudangan, pemenuhan pesananInformasi mengenai
ramalan permintaan, produksi maupun pengendalian persediaan.
Strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok yang
lainnya dan membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para
pemasok saling bersaing secara agresif. Meskipun banyak pendekatan negosiasi yang
4
digunakan dalam strategi ini, tetapi hubungan jangka panjang bukan menjadi tujuan.
Dalam pendekatan ini, tanggung jawab dibebankan pada pemasok untuk
mempertahankan teknologi, keahlian, kemampuan ramalan, biaya, kualitas dan
pengiriman.
3) Vertical Integration
5
4) Kairetsu Network
6
pasokan memerlukan suatu proses yaitu, proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian operasi rantai pasokan. Tujuan manajemen rantai pasokan adalah
dengan menyelaraskan permintaan dan penawaran seefektif dan seefisien mungkin.
Masalah-masalah utama dalam rantai pasokan adalah :
Kriteria Pilih terutama karena Pilih terutama karena Pilih trtm krn
pemilihan biaya kapasitas, kecepatan dan ketrampilan
utama fleksibilitas pengembangan
produk
7
Persediaan persedian di seluruh yang cept tanggap, dalam rantai untuk
rantai untuk menekan dengan persedian menghindari produk
biaya cadangan untuk menjadi usang
memastikan pasokan
Pedagang besar maupun eceran membeli semua yang akan dijual, tetapi
tidak demikian halnya untuk perusahaan manufaktur, karena banyak input yang
diperlukan perusahaan untuk menghasilkan output. Oleh karena itu agar operasional
berjalan secara efektif dan efisien maka adakalanya dihadapkan pada keputusan untuk
membuat atau membeli serta konsep Outsourching.
8
3 Memastikan pemasok yang Mendapatkan keahlian tehnis
memadai dan manajemen
9 Menjaga rancangan dan kualitas yang Item terlindungi karena hak paten
memadai
2. Outsourcing
9
daya yang dibutuhkan untuk menyempurnakan aktifitasnya. Sumber daya ditransfer
ke perusahaan pemasok yang meliputi: fasilitas, orang dan peralatan. Pada saat
sekarang, banyak perusahaan melakukan outsourcing berbagai keperluan diantaranya:
teknologi informasi, pekerjaan akuntansi, fungsi hokum dan juga produk-produk
perakitan. Sebaliknya banyak perusahaan yang bergerak dibidang Teknologi
informasi maupun Prosesing data menyediakan outsourcing bagi berbagai jenis
perusahaan yang memerlukannya.
Ada tiga isu yang terkait dengan pengembangan efisiensi, integrasi rantai
pasokan yaitu:
a. Local Optimization
b. Incentives
c. Large lots
Dalam hal ini seringkali terjadi bias yang mengarah pada large lots karena
cenderung mengurangi biaya per unit. Disatu sisi jika pengiriman dalam jumlah yang
banyak misalnya ukuran truk penuh akan mengurangi biaya per unit, tetapi tidak
merefleksikan nilai penjualan sebenarnya.
10
Ketiga isu tersebut biasanya memberikan kontribusi munculnya distorsi
informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam rantai pasokan. Oleh karena itu
diperlukan sistem yang didasarkan pada informasi yang akurat tentang berapa banyak
produk yang benar-benar ditarik melalui rantai pasokan. Ketidakakuratan informasi
bukan kesengajaan, tetapi menimbulkan distorsi dan fluktuasi dalam rantai pasokan
dan menyebabkan apa yang diketahui sebagai bullwish effect. Bullwish effect adalah
fluktuasi kenaikan dalam order yang sering terjadi sebagai order yang bergerak
melalui rantai pasokan yang mengakibatkan kenaikan biaya seperti inventory,
transportasi, pengiriman dan penerimaan.
2. Trust
11
konsumen, analisa penjualan, peramalan, perencanaan produksi merupakan aktifitas
bersama.
3. Compatible Organizational Cultures
a. Accurate data
12
d. Vendor Managed Inventory
e. Postponement
f. Channel Assembly
h. Blanket Order
i. Standardization
13
k. Pemilihan Vendor
1. Evaluasi Penjual
2. Pengembangan Penjual
3. Negosiasi
Strategi Negosiasi terdiri dari tiga jenis yaitu: 1) Model harga berdasarkan
biaya (Cost Based price model), yang mengharuskan pemasok terbuka kepada
pembeli. 2) Model berdasarkan harga pasar (market Based price model), harga
didasarkan pada publikasi atau indeks. 3) Perebutan tender (competitive
bidding),terjadi pada kasus dimana pemasok tidak bersedia membahas biaya dan
tidak ada pasar yang mendekati sempurna.
4. Internet Purchasing
14
Kadang-kadang disebut sebagai e-procurement yaitu order dilakukan
melalui komunikasi atau menyetujui catalog vendor yang didapat melalui internet
untuk digunakan oleh karyawan dari perusahaan di bagian pembelian.
l. Pembelian – Purchasing
2. Fokus Pembelian
15
dibuat, dokumen-dokumen pengendalian mutu, dan kegiatan-kegiatan pengujian
yang mengevaluasi ietm yang dibeli.
Pada waktu perusahaan sudah masuk dalam pasar global, maka perluasan
rantai pasokan yang dimiliki menjadi suatu tantangan strategis. Agar supaya rencana
strategi tentang manajemen rantai pasokan menjadi sukses, maka beberapa
karakteristik kapabilitas yang harus dimiliki antara lain: 1) Fleksibel dalam arti cukup
reaktif terhadap perubahan yang ada baik dari ketrersediaan komponen, distribusi,
jalur pengiriman, aturan impor dan nilai tukar. 2) Dapat menggunakan teknologi
mutahir untuk menjadwal dan mengelola pengiriman komponen dan produk
akhir. 3) Menetapkan staff yang mempunyai keahlian secara local mengenai cara
menyikapi peraturan, perdagangan, pengangkutan, penanganan konsumen dan isu
politik.
16
produktivitas mencakup sejumlah persoalan yang terkait dengan kegiatan manajemen
dan teknis operasional.
17
Negara tidak bisa mengimbangi peningkatan dalam produktifitas, maka standar
kehidupan Negara tersebut akan tertinggal jauh dengan Negara-negara lainnya.
1). Konsumen
2) Kualitas
3) Produktifitas
4) Laba
18
2.3 Mengelola Kualitas Dalam Bisnis Internasional
Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat
sesuatu [1]. Istilah ini banyak digunakan dalam dalam bisnis, rekayasa,
dan manufaktur dalam kaitannya dengan teknik dan konsep untuk memperbaiki
kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, seperti Six Sigma, TQM, Kaizen, dll.
Pengertian Kualitas Menurut Para Pakar, sebagai berikut :
Menurut Feigenbaum, Pengertian Kualitas adalah keseluruhan
karakteristik produk dan jasa yang
meliputimarketing, engineering, manufature dan maintenance, di mana produk dan
jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan.
Pengertian Kualitas menurut Juran adalah kesesuaian antara tujuan dan
manfaatnya.
Menurut Elliot, Pengertian Kualitas ialah sesuatu yang berbeda untuk
orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai
dengan tujuan.
Menurut Crosby, Pengertian Kualitas adalah kesesuaian dengan
kebutuhan yang meliputi availability, delivery, reliability, maintainability dan cost
effectiveness.
Pengertian Kualitas menurut Goetch dan Davis, Kualitas adalah suatu
kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan.
Dalam ISO 8402 dan SNI (Standar Nasional Indonesia), Pengertian
Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang
kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas
maupun tersamar. Istilah kebutuhan diartikan sebagai spesifikasi yang tercantum
dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang harus didefinisikan terlebih dahulu.
Total quality management (TQM) mencakup semua aktivitas yang
menyediakan produk berkualitas ke pasaran. TQM mempertimbangkan semua bagian
dari bisnis (konsumen, supplier, dan karyawan). Pendekatan strategis dari TQM
19
berawal dari fokus konsumen, mencakup metode-metode menentukan keinginan
konsumen untuk kemudian mengarahkan semua sumber daya perusahaan dalam
rangka memenuhi keinginan tersebut. TQM mencakup empat aktivitas manajerial
dasar:
a) Merencanakan kualitas
b) Mengorganisasikan kualitas
c) Mengarahkan kualitas
d) Mengendalikan kualitas
Alat bantu TQM meliputi:
a) Analisis value-added mengevaluasi semua aktivitas kerja, alur material, dan kertas
kerja dalam rangka menilai kegunaan yang diterima oleh konsumen.
b) Statistical process control (SPC) adalah metode di mana data dikumpulkan dan
variasi aktivitas produksi dianalisis dalam rangka menentukan perlunya perbaikan
aturan, contohnya adalah studi variasi proses dan bagan kendali.
c) Studi kualitas/biaya mengidentifikasikan biaya lancar dari perusahaan dan
menyingkapkan area di mana perbaikan bisa menghasilkan potensi penghematan
biaya terbesar, terkait dengan menemukan, memperbaiki, atau mencegah barang dan
jasa yang tidak baik (yang bisa muncul dari kegagalan internal yang terjadi selama
produksi dan barang masih berada di dalam dan kegagalan eksternal yang terjadi
setelah barang berada di luar/pasaran).
d) Tim quality improvement (QI) adalah kelompok kerja-sama dari pekerja yang
berasal dari berbagai area kerja yang bertemu secara rutin dalam rangka
mendefinisikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah produksi umum, dengan
tujuan meningkatkan metode kerja mereka sendiri dan juga produk yang mereka
hasilkan.
e) Benchmarking meningkatkan hasil produksi atau prosedur bisnis perusahaan
dengan cara membandingkannya terhadap kinerja masa lalunya atau praktik terbaik
dari perusahaan lain.SNIS INTERNASIONAL
20
f) Lebih dekat kepada konsumen adalah proses menjaga kontak erat dengan
konsumen dan mencari cara untuk menjamin bahwa perusahaan menyediakan nilai
dan kualitas yang diinginkan pada produk-produk yang dipakai oleh konsumen.
21
Produk dan layanan penjualan diberbagai Negara disesuaikan dengan kondisi pasar
setempat. Organisasi menjadi suatu kumpulan dari fasilitas produksi dan pemasaran
dinegara – Negara jauh. Banyak perusahaan layanan keuangan dan juga perusahaan
manufaktur besar.
Perusahaan lintas Negara tidak memiliki Negara asal dan benar – benar
diatur secara global dan akan menjadi bagian yang besar dari bisnis internasional
dimasa yang akan datang. Perusahaan lintas Negara tidak memiliki kator pusat
tunggal, tetapi memiliki banyak kantor pusat dan mungkin juga sebuah kantor pusat
dunia. Dalam strategi lintas Negara, hampir semua aktivitas yang dapat memberikan
nilai tambah diatur dari persepektif global tanpa memandang batas – batas nasional,
mengoptimalkan sumber dari pasokan dan permintaan diamana pun keduanya mereka
muncul memanfaatkan kesempatan dari keunggulan kompetithif lokal.
22
4. Sumber daya global: penggunaan dan biaya dari perlengkapan, fasilitas, dan
orang-orang di seluruh dunia dibagi bersama anak-anak perusahaan dari
sebuah perusahaan global. TI global dapat menelusuri sumber daya yang
dibagi semacam itu
5. Kerjasama global: pengetahuan dan keahlian para mitra kerja dalam
perusahaan global dapat dengan cepat diakses, dibagi dan diatur untuk
mendukung usaha perorangan atau kelompok. Hanya Ti global yang dapat
membantu kerjasama tersebut.
1. Memilih aplikasi terbaik dari semua subsidiari untuk digunakan sebagai aplikasi
global.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen operasi (operation management) adalah serangkaian kegiatan
organisasi menggunakan untuk mengubah jenis input ke akhir dari barang dan jasa.
Manajemen operasi internasional (internastional operation management) melakukan
transformasi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan internasional.
Kompleksitas dalam manajemen operasi internasional meliputi: sumber daya
(resources), lokasi (location), dan logistik (logistics).
Manajemen rantai pasokan (supply-chain management) adalah
pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi
barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Tujuannya
adalah untuk membangun sebuah rantai pemasok yang memusatkan perhatian untuk
memaksimalkan nilai bagi pelanggan.
Produktivitas adalah ukuran kinerja ekonomi: perbandingan antara jumlah
hasil produksi dan jumlah sumber daya yang dipakai untuk produksi tersebut.
Total quality management (TQM) mencakup semua aktivitas yang
menyediakan produk berkualitas ke pasaran. TQM mempertimbangkan semua bagian
dari bisnis (konsumen, supplier, dan karyawan). Alat bantu TQM meliputi: analisis
value-added, statistical process control, studi kualitas/biaya, tim quality
improvement, benchmarking, dan lebih dekat kepada konsumen.
Strategi mengelola sistem informasi internasional: memilih aplikasi
terbaik dari semua subsidiari untuk digunakan sebagai aplikasi global, membentuk
tim pengembang multinasional yang mewakili berbagai subsidiary, pengembangan
paralel, dimana masing-masing subsidiari mengerjakan bagian interface-nya
masingmasing, dan menunjuk center of excellence, dimana subsidiari tertentu yang
lebih berpengalaman ditunjuk untuk mengembangkan sistem.
24
3.2 Saran
Penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
25
DAFTAR PUSTAKA
26