Anda di halaman 1dari 5

Universitas Trisakti Nama : Destiana Paramita

Jakarta NIM 022001902011


:
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis MK Bisnis Internasional
:
Kelas Selasa 18.30 – 21.00

BISNIS INTERNASIONAL Dr. Sarfilianty Anggraini,


Dosen. : M.B.A

CHAPTER 9
1. Bila sebuah perusahaan akan melakukan kegiatan bisnis ke negara lain.
Bagaimana 6 tahapan proses pemindaian negara yang akan dituju.
Jawab :

Tahapan proses pemindaian terhadap kegiatan bisnis ke Negara yang ingin dituju,
Antara lain :
1) Basic Needs Potential
Pada tahapan pertama ini perusahaan harus mengetahui kebutuhan akan produk
tersebut tersedia atau tidak di Negara yang ingin di tuju karena jika kebutuhan
akan produk tersebut tidak ada maka bisnis yang akan dijalankan tidak berhasil
di Negara tersebut.
2) Financial and Economic
Pada tahap ini suatu perusahaan perlu memperhatikan inflasi, nilai tukar mata
uang, tingkat bunga karena ini adalah indikator keuangan yang penting
diperhatikan pada Negara yang ingin di tuju. Dan juga tingkat ekonomi juga
perlu diperhatikan
Untuk mengukur besarnya permintaan.
3) Political Legal
Stabilitas kebijakan pemerintah dan stbilitas politik pada Negara yang dituju
perlu diperhatikan bagaimana Negara tersebut akan system pemerintahan dan
politiknya.
4) Sosiocultural
factor yang paling sulit untuk diketahui. Kesulitan ini karena faktor
sosiokultural sangat subyektif, dan data sulit diperoleh, apalagi data sekunder.
Universitas Trisakti Nama : Destiana Paramita
Jakarta NIM 022001902011
:
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis MK Bisnis Internasional
:
Kelas Selasa 18.30 – 21.00

BISNIS INTERNASIONAL Dr. Sarfilianty Anggraini,


Dosen. : M.B.A

Oleh karena itu, pada umumnya pengetahuan akan faktor sosiokultural suatu
negara sering harus diperoleh dari orang lain.
5) Competitive
Pada tahapan ini dimana , perusahaan telah memiliki suatu daftar singkat
negara-negara yang prospektif sebagai target pasar. Tahapan berikutnya adalah
melakukan analisis lingkungan kompetisi industry.
6) Final Section
Pada tahap terakhir ini dimana mengunjungi negara yang telah dipilih ada
dalam daftar terakhir tersebut. Kunjungan tersebut dapat dilakukan dengan cara
: field trip untuk memperoleh pengalaman baik tentang kehidupan maupun
kegiatan bisnis di negara tersebut, atau ikut dalam pameran dagang di negara
tersebut.

2. Apa perbedaan indirect exporting dan direct exporting? Dalam kondisi ekonomi


Indonesia, model mana yang lebih cocok?
Jawab :

Indiresct Exporting Direct Exporting

Perusahaan menjual produknya ke Membutuhkan uang muka penelitian


konsumen domestic dan perusahaan dan sumberdaya untuk dibudidayakan
lain hubungan di luar negeri.

Sering menyadari margin yang lebih Memaksimalkan margin perusahaan


rendah dari penjualan produk terutama pada penjualan produk
produk dijual kembali
Universitas Trisakti Nama : Destiana Paramita
Jakarta NIM 022001902011
:
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis MK Bisnis Internasional
:
Kelas Selasa 18.30 – 21.00

BISNIS INTERNASIONAL Dr. Sarfilianty Anggraini,


Dosen. : M.B.A

Membutuhkan lebih sedikit Lebih banyak resiko daripada tidak


pengetahuan tentang cara langsung mengekspor, lebih banyak
melaksanakan transaksi ekspor pengetahuan diperlukan dan lebih
banyak biaya

Dalam ekonomi Indonesia model exporting yang coocok adalah direct exporting.

3. Berikan opini bahwa industri makanan, hotel, fitness, dan kecantikan lebih banyak
menggunakan modus franchisingdibanding industri lainnya ?
Jawab :

Dalam franchising atau waralaba, perusahaan (franchisor) sebagai pemilik dari


produk atau jasa memberikan hak kepada perusahaan (franshisee) di negara target
pasar untuk menjual produk atau jasa dengan menggunakan teknologi, merek,
prosedur produksi dan pemasaran yang harus diikuti dengan seksama. Kkonsep
yang diterapkan oleh usaha industry makanan, hotel, firness dan kecantikan
memiliki konsep bisnis yang sama hanya dengan lokasi yang berbeda tempat atau
lokasi dengan adanya system waralaba atau modus franchising ini sudah diatur
oleh pebisnis utama merancang konsep bisnis lalu membuat kesepakatan untuk
memperluas pasar dengan modus franchise dengan jenis konsep yang sama.
dengan konsep ini industry makanan, hotel, fitness, dan kecantikan menggunakan
modus franchising.

CHAPTER 10
Universitas Trisakti Nama : Destiana Paramita
Jakarta NIM 022001902011
:
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis MK Bisnis Internasional
:
Kelas Selasa 18.30 – 21.00

BISNIS INTERNASIONAL Dr. Sarfilianty Anggraini,


Dosen. : M.B.A

1. Bagaimana sebuah perusahaan menanggulangi ketidakmampuan ekspor ?


Jawab :
Perusaahn dapat menanggulanggi ketidakmampuan ekspor kalau masalahnya
karena ketidak mampuan dari produknya sendiri dan dalam teknologi proses
produksinya, maka penyelesaian yang layak adalah perusahaan harus membenahi
kemampuan diri sendiri tersebut. Bila masalahnya ada dalam kemampuan
pemasaran, dalam keuangan, dalam prosedur untuk melakukan ekspor dan
keuangan serta pembayaran, maka sebetulnya hal ini tidak susah untuk
diselesaikan. 254 Memang diperlukan dukungan banyak pihak termasuk
pemerintah agar ekspor Indonesia dapat ditingkatkan, khususnya ekspor dari
perusahaanperusahaan yang belum pernah melakukan ekspor.

2. Menurut Anda, apa kelebihan dan kekurangan impor barang dibanding produksi
barang domestik?
Jawab :

KELEBIHAN KELEMAHAN

Dengan adanya impor dapat Adanya persaingan yang tidak sehat


meningkatkan kesejahteraan dengan industry barang barang dalam
konsumen negeri

Dengan impor meningkatkan industri Masyarakat lebih banyak dan ketagihan


dalam negeri untuk mengimpor barang

Impor barang juga dapat mengimpor barang dari luar negeri


mengembangkan teknologi berarti kita tidak mempunyai
kesempatan untuk
memproduksi barang - barang
Universitas Trisakti Nama : Destiana Paramita
Jakarta NIM 022001902011
:
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis MK Bisnis Internasional
:
Kelas Selasa 18.30 – 21.00

BISNIS INTERNASIONAL Dr. Sarfilianty Anggraini,


Dosen. : M.B.A

tersebut. 

4. Apa yang Anda ketahui mengenai Incoterm?


Jawab :

Incoterms adalah berbagai istilah yang diciptakan untuk bisa menyamakan


pengertian yang terjalin antara pihak penjual dan pihak pembeli di dalam
perdagangan internasional. Tujuan utamanya adalah agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik dan perdagangan internasional pun bisa dilakukan secara
lancar. Incoterms sendiri mencakup berbagai hal yang erat kaitannya dengan jual
beli internasional, mulai dari pertanggungjawaban atas setiap kegiatan ekspor dan
impor, pengiriman barang, serta penanggungan biaya, dll.

Anda mungkin juga menyukai