1. Spiritual Leadership
kepemimpinan, adalah konsep sulit dipahami, dan memiliki konotasi yang berbeda.
Menurut Wang et al. (2017) spiritual leadership memberikan pendekatan yang unik
untuk melindungi bawahan atau karyawan dan dapat mengurangi kesalahan bawahan
berurusan dengan siapa pemimpinnya, generasi kedua fokus pada apa yang dilakukan
dalam memimpin suatu tim, tindakan pemimpin yang dipadukan dengan Spiritual
untuk berperilaku baik dalam suatu organisasi (Mahyarni, 2019). Fairholm (2011)
adalah sebuah gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi, semangat dan
tingkat percaya diri agar bawahan atau para karyawan dapat bekerja dengan
maksimal.
1. Visi (Vision )
yang jelas untuk perencanaan dan pelaksanaan strategi yang akan dilaksanakan.
2. Harapan (Hope)
kemampuan dan keahlian yang dimilikinya untuk mencapai tujuan di masa depan.
imbalan apapun.
yang kecil seperti rekan kerja yang memalukan dan pulang lebih awal, hingga
tindakan korektif, seperti sabotase dan pencurian. Para korban Deviant Behavior di
tempat kerja adalah karyawan lain atau orang-orang yang memiliki hubungan dengan
pelaku Deviant Behavior, termasuk atasan atau pimpinan. Suatu tindakan
Behavior adalah suatu jenis dari perilaku yang mengambil keuntungan dari organisasi
yang secara negatif mempengaruhi norma dan ekspetasi dari organisasi dan dapat
Deviant Behavior disebabkan oleh berbagai hal yaitu. terdapat dasar yang luas
yang dapat diterima, kemarahan, permusuhan dan balas dendam Bamikole et al.
Menurut Muafi (2011) Deviant Behavior di tempat kerja disebabkan oleh niat
tidak etis tampaknya memiliki dampak lebih lanjut pada penghindaran pelanggan.
organisasi. Dalam jangka panjang, implikasi negatif yang disebabkan oleh Workplace
Behavior adalah sebuah perilaku yang sengaja dilakukan oleh karyawan yang
dimensi, yaitu :
1. Interpersonal Deviance
kasar.