Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

PADA PT. PLN UP2B JATIM

Disusun oleh :

Wening Kharisma M / 10311710003007

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO OTOMASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2019
KATA PENGANTAR

Di masa ini perkembangan menjadi sangat pesat di era perdagangan bebas. Persaingan
global ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen, dimana konsumen akan
mempertimbangkan biaya, nilai dan manfaat suatu produk. Perkembangan perdagangan dunia
menuntut perusahaan-perusahaan yang sudah ada untuk tetap dapat bertahan agar dapat bersaing
dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Dalam bersaing, perusahaan dapat
menggunakan tiga ide dasar untuk menghasilkan produk yang berkualitas, yaitu : (1) setiap
tindakan perusahaan dalam menghasilkan produk selalu berorientasi pada pelanggan, (2)
melibatkan seluruh entitas yang berkaitan dengan jalannya perusahaan baik pihak internal
(karyawan) dan pihak eksternal (pemasok dan pelanggan), (3) menggunakan data dan alasan yang
ilmiah dalam memperbaiki kinerja yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Sampai saat ini sistem yang paling cocok sebagai alat untuk membuat perusahaan tetap
going concern adalah Total Quality Management (TQM) atau di Indonesia lebih dikenal dengan
istilah Pengendalian Mutu Terpadu (PTM). Total Quality Management merupakan suatu
pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.
Kompetisi yang semakin kuat di dunia industri menyebabkan setiap pelaku bisnis yang
ingin memenangkan kompetisi akan memberikan perhatian penuh pada kualitas perusahaannya.
Perhatian penuh pada kualitas akan memberikan dampak positif antara lain dampak terhadap biaya
produksi dan dampak terhadap pendapatan perusahaan. Dampak terhadap biaya produksi terjadi
melalui proses pembuatan produk yang memliki derajat conformance yang tinggi terhadap standar-
standar sehingga bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin terjadi.
Total Quality Management adalah suatu sistem terstruktur dengan serangkaian alat, teknik
dan filosofi yang di desain untuk menciptakan budaya perusahaan yang memiliki fokus terhadap
pelanggan, melibatkan partisipasi aktif para pekerja dan perbaikan kualitas yang
berkesinambungan, yang menunjang tercapainya kepuasan pelanggan secara total dan terus
menerus (Sumarsan 2015 : 197)
Dengan demikian Total Quality Management merupakan sistem akuntansi manajemen
yang mengangkat kualitas strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melihat
seluruh anggota organisasi. Selain itu penerapan TQM perlu ada dalam perusahaan agar sistem
akuntansi manajemen sebagai suatu mekanisme untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku
karyawan dalam berbagai cara untuk memaksimalkan kinerja karyawan. Dengan kemudahan
tersebut maka perusahaan akan mampu meningkatkan kinerja karyawannya agar mampu
memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen.

Surabaya, 25 Desember 2019


` Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di masa ini perkembangan menjadi sangat pesat di era perdagangan bebas. Persaingan
global ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen, dimana konsumen akan
mempertimbangkan biaya, nilai dan manfaat suatu produk. Perkembangan perdagangan
dunia menuntut perusahaan-perusahaan yang sudah ada untuk tetap dapat bertahan agar
dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Dalam bersaing,
perusahaan dapat menggunakan tiga ide dasar untuk menghasilkan produk yang
berkualitas, yaitu : (1) setiap tindakan perusahaan dalam menghasilkan produk selalu
berorientasi pada pelanggan, (2) melibatkan seluruh entitas yang berkaitan dengan jalannya
perusahaan baik pihak internal (karyawan) dan pihak eksternal (pemasok dan pelanggan),
(3) menggunakan data dan alasan yang ilmiah dalam memperbaiki kinerja yang akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Sampai saat ini sistem yang paling cocok sebagai alat untuk membuat perusahaan tetap
going concern adalah Total Quality Management (TQM) atau di Indonesia lebih dikenal
dengan istilah Pengendalian Mutu Terpadu (PTM). Total Quality Management merupakan
suatu pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimalkan daya saing organisasi
melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.
Kompetisi yang semakin kuat di dunia industri menyebabkan setiap pelaku bisnis yang
ingin memenangkan kompetisi akan memberikan perhatian penuh pada kualitas
perusahaannya. Perhatian penuh pada kualitas akan memberikan dampak positif antara lain
dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan perusahaan. Dampak
terhadap biaya produksi terjadi melalui proses pembuatan produk yang memliki derajat
conformance yang tinggi terhadap standar-standar sehingga bebas dari tingkat kerusakan
yang mungkin terjadi.
Total Quality Management adalah suatu sistem terstruktur dengan serangkaian alat,
teknik dan filosofi yang di desain untuk menciptakan budaya perusahaan yang memiliki
fokus terhadap pelanggan, melibatkan partisipasi aktif para pekerja dan perbaikan kualitas
yang berkesinambungan, yang menunjang tercapainya kepuasan pelanggan secara total dan
terus menerus (Sumarsan 2015 : 197)
Dengan demikian Total Quality Management merupakan sistem akuntansi manajemen
yang mengangkat kualitas strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
melihat seluruh anggota organisasi. Selain itu penerapan TQM perlu ada dalam perusahaan
agar sistem akuntansi manajemen sebagai suatu mekanisme untuk memotivasi dan
mempengaruhi perilaku karyawan dalam berbagai cara untuk memaksimalkan kinerja
karyawan. Dengan kemudahan tersebut maka perusahaan akan mampu meningkatkan
kinerja karyawannya agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai Pengaruh Total
Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PLN UP2B Jatim, maka
berdasarkan uraian di atas permasalahan yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana penerapan Total Quality Management (TQM) pada PT. PLN UP2B
Jatim?
2. Bagaimana kinerja karyawan pada PT. PLN UP2B Jatim?

2
3. Bagaimana pengaruh penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap
kinerja karyawan pada PT. PLN UP2B Jatim?

1.3 Tujuan
1. Menganalisis penerapan Total Quality Management (TQM) pada PT. PLN UP2B Jatim
2. Menganalisis kinerja karyawan pada PT. PLN UP2B Jatim
3. Menganalisis pengaruh penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja
karyawan pada PT. PLN UP2B Jatim

1.4 Manfaat
1. Menjadi bahan masukan untuk mengembangkan pengetahuan mengenai pengaruh
TQM terhadap kinerja perusahaan berdasarkan 3 factor-faktor tertentu seperti kinerja
kepemimpinan dan perilaku produktif karyawan.
2. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk yang
terkait dalam menerapkan TQM yang efektif sebagai alat bantu untuk meningkatkan
kinerja perusahaan melalui kinerja kepemimpinan dan perilaku produktif karyawan.

3
BAB III
LANDASAN TEORI
2.1 Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management adalah suatu pendekatan dalam usaha yang mencoba
untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya (Siswanto 2015 : 195). Total Quality
Management merupakan sebuah merode dengan budaya, sikap, struktur organisasi dari
sebuah perusahaan yang berusaha untuk menyediakan produk dan jasa yang memenuhi
atau melebihi kebutuhan pelanggan dengan melibatkan manajemen dan seluruh karyawan
dalam perbaikan terus menerus terhadap produk dan jasa yang diproduksi dengan
mengurangi kerugian akibat praktik-praktik pemborosan, pembuangan dan cacat.
2.2 Aspek-aspek Total Quality Management
Untuk mencapai Total Quality Management perlu diperhatikan aspek-aspek
sebagai berikut (Siswanto 2015 : 195) :
1. Perhatian pada pelanggan baik pelanggan internal maupun eksternal.
2. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap mutu.
3. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengembalian keputusan dan pemecahan
masalah.
4. Memiliki komitmen jangka panjang.
5. Membutuhkan kerja sama tim.
6. Memperbaiki proses secara berkesinambungan.
7. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
8. Memberikan keterbatasan yang terkendali.
9. Memiliki kesatuan tujuan.
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
2.3 Karakteristik Total Quality Management
Menurut Thomas Sumarsan, karakteristik Total Quality Management adalah
sebagai berikut :
1. Fokus pada pelanggan
2. Perencanaan mutu
3. Peningkatan mutu
4. Pengendalian mutu
2.4 Prinsip Total Quality Management
Total Quality Management merupakan suatu konsep yang berupaya untuk
melaksanakan sistem manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu diperlukan perusahaan
besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Ada empat prinsip utama dalam
Total Quality Management, keempat prinsip tersebut antara lain (Nasution 2010 : 30) :
1. Kepuasan pelanggan
2. Respek terhadap semua orang
3. Manajemen berdasarkan fakta
4. Perbaikan berkesinambungan

4
BAB III
PEMBAHASAN
Total Quality Management adalah suatu pendekatan dalam usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungannya (Siswanto 2015 : 195). Total Quality Management merupakan
sebuah merode dengan budaya, sikap, struktur organisasi dari sebuah perusahaan yang berusaha
untuk menyediakan produk dan jasa yang memenuhi atau melebihi kebutuhan pelanggan dengan
melibatkan manajemen dan seluruh karyawan dalam perbaikan terus menerus terhadap produk dan
jasa yang diproduksi dengan mengurangi kerugian akibat praktik-praktik pemborosan, pembuangan
dan cacat. PT. PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
dalam bidang jasa penyediaan listrik baik untuk industri maupun rumah tangga. Sektor
ketenagalisrikan seperti halnya sektor-sektor jasa lainnya dituntut untuk menjaga tingkat pelayanan
kerja yang baik dimata masyarakat dalam menjalankan operasionalnya. Berikut ini merupakan
penerapan Total Quality Management pada PT. PLN (Persero) APJ Surakarta :

1. Fokus pada Pelanggan (Customer Focused)


Pelanggan merupakan pihak yang menentukan apakah kualitas produk maupun jasa yang
dihasilkan perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan atau tingkatan kualitas yang
diinginkannya. Apapun yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan seperti
pelatihan karyawan, perbaikan proses, penggunaan mesin canggih ataupun adopsi teknologi
terbru yang pada akhirnya pelangganlah yang menilai. Dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas pada pelanggannya PT. PLN (Persero) APJ Surakarta berusaha menjalankan tugas
dan kewajibannya untuk memberikan pelayanan penyediaan tenaga listrik dengan baik
sehingga kebutuhan pelanggan bisa terpenuhi. Pada bulan desember 2017 lalu, PT. PLN
(Persero) APJ Surakarta meluncurkan program PASOPATI (Pasang Baru Online Cepat dan
Pasti) sebagai komitmen untuk meningkatkan pelayanan. Selain itu berdasarkan informasi yang
dipaparkan di mading PT. PLN (Persero) APJ Surakarta, ada upaya lain yang dilakukan yaitu
dengan penyediaan tempat pembayaran rekening listrik bagi pelanggan yang menyerupai
tempat pembayaran pada bank. PT. PLN (Persero) APJ Surakarta sengaja meniru konsep
pelayanan yang diterapkan bank karena dinilai sangat menarik dan eksklusif dalam
memperlakukan pelanggan. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan demi kepuasan
pelanggan, PT. PLN (Persero) APJ Surakarta juga menyediakan kotak saran yang
dikategorikan dalam tiga kriteria yaitu puas, cukup puas dan tidak puas.
2. Keterlibatan Karyawan Secara Keseluruhan (Total Employee Involvement)
Karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang penting karena keterlibatan karyawan
secara keseluruhan dapat mendukung perusahaan dalam meningkatkan proses dan kualitas
yang berkesinambungan sehingga dapat menghasilkan produk dan layanan yang perbaik untuk
pelanggan. Dalam pemberdayaan karyawan diperlukan pelatihan dan peningkatan terhadap
keterampilan karyawan. Dalam mengerjakan tugasnya, pimpinan PT. PLN (Persero) APJ
Surakarta memotivasi seluruh karyawan dalam melaksanakan semua tugas-tugasnya,
memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas karyawan, serta memupuk kerja sama tim
agar semua tujuan dapat tercapai. Dalam program PASOPATI jumlah karyawan yang
dilibatkan semakin banyak, termasuk tim diluar penyambungan salah satunya petugas bagian
administrasi. Selain itu, PT. PLN (Persero) APJ Surakarta juga menerjunkan tim pemeliharaan
dan tim pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB). Langkah tersebut dilakukan untuk
merealisasikan target rasio elektridikasi Soloraya pada tahun 2019 agar mencapai 100 persen.
3. Pemusatan Perhatian pada Proses (Proces Sentered)

5
Perhatian pada peningkatan proses merupakan fondasi dasar dalam sistem manajemen TQM.
Seperti perusahaan-perusahaan lainnya, PT. PLN (Persero) APJ Surakarta juga memiliki
beberapa bagian dalam perusahaannya seperti bagian niaga yang bertanggung jawab dalam
pemberian pelayanan, bagian pemasaran, bagian keuangan dan bagian-bagian lainnya yang
setiap bagian mempunyai proses bisnis yang harus dijalankan dan seriap bagian memiliki
pimpinan/manager yang bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilaksanakan. Pimpinan
PT. PLN (Persero) APJ Surakarta selalu mengawasi setiap kegiatan perusahaannya, agar
kegiatan berjalan sesuai dengan rencana sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai.
4. Pendekatan Strategi dan Sistematic (Strategy and Systemic Approach)
Salah satu bagian yang penting dalam kualitas adalah pendekatan strategi dan sistematik dalam
mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan. Proses tersebut biasanya disebut perencanaan
strategi atau manajemen strategi yang melakukan perumusan dan perencanaan strategi dalam
mengintegrasikan konsep kualitas ke dalam strtaegi perusahaan secara keseluruhan. Tujuan PT.
PLN (Persero) adalah memberikan pelayanan penyediaan tenaga listrik kepada masyarakat
umum. Dalam upaya ini pimpinan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta selalu mengawasi
pelaksanaan strategi yang telah ditentukan dan mengawasi semua kegiatan pelayanan yang ada
agar berjalan dengan baik dan sesuai rencana.
5. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan
Peningkatan yang berkesinambungan dapat mendorong perusahaan untuk melakukan analisis
dan menciptakan cara-cara yang lebih bersaing dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan
serta memenuhi harapan semua pihak yang berkepentingan. Selain itu PT. PLN (Persero) APJ
Surakarta juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kualitas
pendidakan dan menambah keahlian karyawan sehingga semua strategi bisa terlaksana dengan
baik. Dengan adanya program kotak saran diharapkan dapat membantu PT. PLN (Persero) APJ
Surakarta dalam memperbaiki sistem demi pelayanan yang lebih baik.

6
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kunjungan Industri yangdilakukan ke PT. Yakult Indonesia Persada
menjelaskan bagaimana perusahaan itu berdiri, berkembang dan mengenalkan cara-
cara produksi yang dilakukan hingga pemasaran dan distribusi. Yakult merupakan
minuman susu fermentasi pertama dengan kandungan probiotik serta memiliki
beberapa manfaat bagi tubuh. Bahan-bahan dasar pembuatan yakult adalah susu
skim, bakteri lactobacillus casei shirota, gula dll. Botol yakult dibuat dengan jenis
plastik polistiren yang food grade (layak untuk mengemas makanan) karena
dipercaya akan meminimalisir migrasi kepada produk. Untuk penyimpanan, yakult
haruslah disimpan dalam keadaan dingin karena untuk menjaga fungsi dari bakteri
lactobascillus shirota agar berfungsi semaksimal mungkin. Pendistribusian yakult
dapat melalui dua tahap, pertama dengan menggunakan mobil box yang terdapat
cooler box kepada supermarket-supermarket dan satu lagi dengan adanya yaklut
ladies yang mengantarkan produk yakult dari satu rumah ke rumah lain. Manfaat
meminum Yakult, dengan mengkonsumsi Yakult setiap hari berarti kita
memasukkan sekurang-kurangnya 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota
strain hidup kedalam usus kita. Usus kita memainkan peran yang penting dalam
kesehatan kita. Bahkan proses penuaanpun dimulai dari usus. Karena itu yang
terpenting dalam menjaga kesehatan adalah menjaga kesehatan usus.

B. SARAN
1. Lebih menjelaskan secara detail mengenai proses produksi dan system K3 dari
PT. Yakult Indonesia Persada
2. Untuk menambah cara dalam hal sistem distribusi
3. Pihak perusahaan sebaiknya lebih menyampaikan informasi secara komukatif
dan berusaha berbaur dengan pengunjung agar supaya pengunjung bisa
merasakan keikut-sertaanya dalam pemrosesan produksi.

Anda mungkin juga menyukai