Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN KUALITAS

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

MANAJEMEN KUALITAS

Pengertian Manajemen Kualitas


Pada dasarnya manajemen kualitas (Quality Management) atau manajemen kualitas
terpadu (total quality management) didefinisikan sebagai suatu cara untuk meningkatkan
performansi secara terus menerus (continuous performance improvement) pada setiap
level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan
menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia.
ISO 8402 (quality vocabulary) mendefinisikan manajemen kualitas sebagai semu
aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijaksanaan
kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alatalat seperti perencanaan kualitas (quality planning), pengendalian kualitas (quality
control), jaminan kualitas (quality assurance) dan peningkatan kualitas (quality
improvement). Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level dari
manajemen, tetapi harus dikendalikan oleh manajemen puncak (top management), dan
implementasinya harus melibatkan semua anggota organisasi.
Dr. Joseph M. Juran adalah salah seorang guru dalam manajemen kualitas memberikan
definisi tentang manajemen kualitas sebagai suatu kumpulan aktivitas yang berkaitan
dengan kualitas tertentu yang memiliki karakteristik:

Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen atas.

Sasaran kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis.

Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking: fokus adalah pada pelanggan dan
pada kesesuaian kompetisi; disana adalah sasaran untuk peningkatan kualitas tahunan.

Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan.

Pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat.

Pengukuran ditetapkan seluruhnya.

Manajer atas secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran.

Penghargaan diberikan untuk performansi terbaik.

Sistem imbalan (reward system) diperbaiki.

Mengapa inti bisnis dalam era globalisasi yang akan datang harus berfokus pada kualitas?
Karena kualitas dalam era globalisasi telah menjadi harapan dan keinginan semua orang
khususnya pelanggan. Oleh karena itu, para pelaku bisnis dan produsen harus terus
berusaha mengembangkan konsepsi dan teknologi kualitas sejalan dengan trend
globalisasi. Bahkan banyak perusahaan yang secara progresif mencari pola manajemen
yang dianggap paling efektif untuk menyiasati kualitas dalam era globalisasi. Pola
manajemen kualitas yang dianggap paling efektif tersebut harus mampu menjadi strategi
kompetisi yang paling dapat diandalkan.
Keberhasilan organisasi untuk menjadikan manajemen kualitas sebagai unggulan daya
saing harus mempunyai empat kriteria persyaratan :
1. Manajemen kualitas harus didasari oleh kesadaran akan kualitas dan dalam semua
kegiatan harus selalu berorientasi pada kualitas, baik kualitas proses maupun kualitas
produk.
2. Manajemen kualitas harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dengan
memberlakukan, mengikutsertakan dan memberi inspirasi kepada karyawan.
3. Manajemen kualitas harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang
memberikan wewenang disemua tingkat, terutama digaris depan sehingga antusiasme
keterlibatan karyawan untuk mencapai tujuan bersama menjadi kenyataan, bukan
hanya slogan kosong.
4. Manajemen kualitas harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip dan
kebijaksanaan dapat mencapai setiap tingkat dalam organisasi.
Pengaruh Kualitas
Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada tiga alasan kualitas
itu penting, yaitu:
Reputasi Perusahaan.

Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan
pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
Kehandalan Produk.
Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang, memproduksi,
atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya mengakibatkan kerusakan
atau kecelakaan. Contohnya: Consumer Product Safety Act.
Keterlibatan global.
Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang akan bersaing
di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan harganya
secara global.
Biaya Kualitas
Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus dibayar
karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama yang dikaitkan dengan
biaya kualitas, yaitu:
Biaya Pencegahan
Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa mengalami
kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas.
Biaya Penaksiran
Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa. Contoh:
biaya pengujian, laboraturium, dan pemeriksa.
Kegagalan internal
Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke
pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu akibat mesin rusak
Biaya eksternal

Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contoh: rework, barang
yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan kepercayaan, dan biaya pada masyarakat.
Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang
meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM
menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin
terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan.
Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yaitu
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap
berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Standar Kualitas Internasional


ISO 9000
Kualitas secara global sangat penting sehingga dunia bersatu menciptakan
kualitas, ISO 9000. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu
(SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional
di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987
oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC)
176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen
mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna
menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk
organisasi.

CASE MANAJEMEN KUALITAS PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk,


Grup astra merupakan kelompok bisnis di indonesia yang memiliki sistem manajemen
termaju. Astra menyebut sistem manajemennya astra management system (AMS). Sistem
manajemen ini sebagai roda penggerak organisasi astra untuk mencapai visi , misi , tujuan ,
filosofi korporat astra. Kehadiran AMS menjadi cermin untuk PT Astra International Tbk
sebagai organisasi yang tanggap terhadap perubahan dan seringkali menjadi motor perubahan
sebagai konteks bisnis nasional . ini yang menjadi kunci keberhasilan PT Astra International
Tbk , mendapatkan banyak mendapatkan penghargaan beserta anak perusahaannya dan
merupakan perusahaan terunggul di indonesia. Dan juga empat butir yang terkandung dalam
filosofi Catur Dharma adalah, Menjadi Milik Yang Bermanfaat Bagi Bangsa dan Negara,
Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Pelanggan, Saling Menghargai Individu dan
Membina Kerjasama serta Senantiasa Berusaha Mencapai Yang Terbaik. Selain itu dengan
pendekatan 3W (Winning Concept, Winning Team dan Winning System) membuat manajemen
Grup Astra semakin kompak dan kuat.
Pengembangan sumber daya manusia
Berkat dukungan 185.580 karyawan yang berkualitas, Astra berhasil meraih
berbagai prestasi. Astra memahami bahwa Sumber Daya Manusia memegang
peran penting dalam pencapaian sukses bisnis. Mengacu pada kerangka strategis
Winning Concept, Winning System & Winning Team Astra selalu berusaha
meningkatkan kualitas karyawan sehingga mampu berkontribusi signifikan
terhadap kinerja perusahaan.
Pengembangan SDM di Astra tidak hanya menjadi tanggung jawab Corporate
and Human Capital Development (CHCD), melainkan seluruh jajaran manajemen
di Grup Astra. Seluruh jajaran manajemen bertanggung jawab mengembangkan
SDM melalui upaya-upaya yang mengarah pada penguatan kultur perusahaan
dengan mengacu pada Catur Dharma sehingga berdampak pada perkembangan
bisnis Astra secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai