Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI PROSES

Strategi proses (process strategy) atau transformasi adalah sebuah


pendekatan organisasi dalam mengubah sumber daya menjadi barang
dan jasa. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara
memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan
dan spesifikasi produk dalam batasan biaya dan manajerial. Proses yang
dipilih akan mempunyai dampak jangka panjang pada efisiensi, fleksibilitas,
biaya, dan kualitas barang. Keputusan disain proses berkaitan dengan
seleksi proses, pemilihan teknologi dan perencanaan proses.

Strategi Proses
Variasi strategi proses : (1) fokus pada proses, (2) fokus berulang, (3)
fokus pada produk.

Fokus pada Proses
Membuat produk bervolume rendah, tetapi bervariasi tinggi. Fasilitas diatur
sesuai dengan aktivitas atau proses tertentu (peralatan dan tenaga kerja
diatur dalam pusat-pusat kerja menurut tipe ketrampilan atau peralatan
yang serupa). Suatu produk akan mengalir hanya pada pusat-pusat kerja
yang diperlukan, jadi tidak ada pola yang pasti, sehingga juga disebut
proses intermiten. Dalam pabrik, proses dapat berupa departemen
pengelasan, penghalusan, dan pengecatan.
1













memberikan fleksibilitas produk yang tinggi, karena produk berpindah
di antara proses. Setiap proses didesain untuk melaksanakan
beragam aktivitas, karena itu disebut juga proses intermittent.

memiliki biaya variabel yang tinggi, dengan utilitas yang sangat
rendah, seperti kasus pada rumah sakit.
Operasi atau pusat kerja
Aliran produk
Gambar Aliran Intermitten
2
Contoh. Job Shop yang terfokus pada Proses

Standard Register merupakan perusahaan percetakan yang
mengelompokkan orang dan mesin berdasarkan aktivitas tertentu ( job
shop) seperti mencetak, memotong, atau menjilid, menjadi
departemen-departemen.
Pesanan diproses dalam batch, berpindah dari satu departemen ke
departemen, bukan dalam aliran yang kontinu.
Proses dimulai dengan seorang perwakilan penjualan membantu
pelanggan mendesain formulir bisnis. Saat formulir telah siap,
pemesanan dilayangkan secara elektronik ke Departemen Pendukung
Penjualan di pabrik. Seorang kordinator pemesanan menetapkan
bahan apa yang akan dibutuhkan pada proses produksi (tinta, kertas,
label, dan lain-lain), menghitung waktu produksi yang dibutuhkan, dan
menjadwalkan pekerjaan pada mesin tertentu.
Departemen Pracetak (prepress department) menggunakan CAD untuk
mengubah desain produk menjadi plat pencetak untuk proses
pencetakan dan kemudian mencetak gambar formulir tersebut pada
sebuah plat pencetak dari aluminium. Operator mesin pada
Departemen Percetakan memasang plat dan tinta pada mesin cetak
dan mencetak formulir. Setelah dicetak, semua produk disatukan pada
sebuah mesin. Produk menjalani proses lebih lanjut ( penempelan,
penjilidan, pengikatan, atau pemberian label). Saat formulir sudah
lengkap, dibungkus, kemudian pesanan dikirim ke pemesan, tagihan
dikirimkan ke bagian Keuangan, dan faktur dikirim kepada pelanggan 4
Accounting
PRINTING DEPT
COLLATING DEPT
(penyatuan)
GLUING, BINDING,
STAPLING, LABELING
(tempel, jilid,ikat, label)
POLYWRAP DEPT
(pengepakan)
SHIPPING (pengiriman)
Vendors
Receiving
Warehouse
Purchasing
PREPRESS DEPT (
mempersiapkan
pencetakan)
Process Flow Diagram
Customer
Customer sales
representative
(perwakilan
penjualan)
Information flow
Material flow
5
Fokus pada Produk
Proses ini disebut juga proses kontinu, sebab mempunyai lintasan
produksi yang sangat panjang, dan kontinu, misalnya kaca, kertas.
Sebuah fasilitas yang terfokus pada produk menghasilkan produk
dengan volume tinggi dan variasi rendah. Fasilitasnya
membutuhkan biaya tetap yang tinggi, tetapi biaya variabel rendah,
sebagai imbalan atas utilisasi fasilitas yang tinggi.



Aliran produk atau bahan
Operasi atau tempat kerja
6
Contoh Nucor Steel, perusahaan baja dengan proses Produksi
Terfokus pada Produk.
Dalam diagram alir proses ini, pertama kali potongan baja yang dingin
dimasukkan dalam sebuah tungku perapian yang menggunakan busur
elektrik untuk melelehkan baja dalam waktu 20 detik (A). Kemudian
lelehan baja ini dituangkan dari tungku perapian ke dalam satu ember
besar yang telah dipanaskan (B). Penciduk berjalan pada jalur derek
gantung menuju pengecor kontinu (C). Kemudian penciduk membuka,
dan baja masuk kedalam pengecor (D). Baja keluar dari pengecor
dalam keadaan tercetak sebagai lembaran berukuran 2" x 52" (E).
Lembaran baja ini keluar dari terowongan tungku perapian (F) pada
temperatur tertentu yang diperlukan untuk digiling. Lembaran baja
yang bermutu tinggi dapat diproduksi jika temperatur lembaran
seragam. Lembaran baja kemudian memasuki mesin penggiling baja
(G). Air mendinginkan baja yang digiling dalam keadaan panas
sebelum baja tersebut digulung (H). Lembaran baja yang sudah
digiling digulung menjadi gulungan-gulungan yang masing-masing
berbobot 25 ton (I). Akhirnya, berbagai jenis variasi sentuhan akhir
dapat memodifikasi karakteristik lembaran baja sesuai dengan
keinginan pelanggan. Nucor beroperasi 24 jam per hari, 6 hari per
minggu, dengan hari ketujuh digunakan untuk pemeliharaan berkala.
7
Product Focus
Nucor Steel Plant
C
o
n
t
i
n
u
o
u
s

c
a
s
t
e
r

p
e
n
g
e
c
o
r

b
a
j
a

k
o
n
t
i
n
y
u

Continuous cast steel
sheared into 24-ton slabs
Hot tunnel furnace - 300 ft
Hot mill for finishing, cooling, and coiling
D
E
F
G
H
I
Scrap
steel
Ladle of molten steel
Electric
furnace
A
B
C
Tungku
Perapian elektrik
Lelehan baja
Baja cor kontinyu dipotong menjadi Lembaran 24 t
Teowongan tungku perapian
Lembaran baja panas difinishing,
Didinginkan dan digulung
8
Fokus Berulang (repetitive proces)

Proses berulang menggunakan modul yaitu bagian atau
komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya dalam
proses yang kontinu. Digunakan di dalam perakitan : mobil ,
peralatan rumah tangga;
Lebih terstruktur tetapi tidak fleksibel dibandingkan dengan
tipe proses.

Perusahaan makanan cepat saji adalah suatu contoh yang
menggunakan modul (module). Produksi jenis ini
memungkinkan adanya customizing yang lebih dibandingkan
dengan proses kontinu; modul (contoh, daging, keju, saus,
tomat, bawang) dirakit untuk mendapatkan suatu produk
tertentu. Dengan cara ini, perusahaan memperoleh
keunggulan ekonomis dari model yang kontinu (di mana
banyak modul disiapkan) dan keunggulan umum model, yaitu
volume rendah, dengan banyak variasi.
9
Contoh. Manufaktur dengan Proses Berulang pada Harley-Davidson
Diagram Alir yang Proses Produksi pada Pabrik Perakitan Harley
Davidson di York, Pennsylvania. Harley-Davidson merakit modul.
Hampir semua manufaktur yang terfokus pada proses yang berulang
menghasilkan suatu bentuk lini perakitan di mana produk akhir terdiri
atas berbagai bentuk bergantung pada campuran modul. Inilah yang
terjadi pada Harley, di mana modulnya adalah komponen dan pilihan
sepeda motor.
Mesin motor Harley diproduksi di Milwaukee dan dikirimkan secara
just-in-time ke pabrik York, di Pennsylvania. Di York, Harley
mengelompokkan komponen yang membutuhkan proses serupa
dalam sebuah keluarga (lihat Gambar). Hasilnya adalah sel kerja
(work cell). Sel kerja melaksanakan semua operasi yang dibutuhkan
untuk memproduksi modul tertentu pada satu tempat. Sel kerja ini
memberi masukan pada lini perakitan.
Harley-Davidson merakit 2 tipe mesin dalam 3 ukuran yang dapat
diubah untuk 20 model sepeda motor, tersedia dalam 13 warna dan 2
pilihan roda, sehingga memungkinkan adanya 95 kombinasi. Harley
juga memproduksi 4 sepeda motor polisi dan 2 sepeda motor Shriner,
dan menawarkan banyak pilihan cat sesuai pesanan. Strategi ini
memerlukan tidak kurang dari 20.000 komponen yang bermacam-
macam untuk dirakit menjadi modul-modul dan kemudian menjadi
sepeda motor.
10
Process Flow Diagram
THE ASSEMBLY LINE
TESTING
28 tests
Oil tank work cell
Shocks and forks
Handlebars
(kemudi)
Fender work cell
(ban)
Air cleaners
Fluids and mufflers
(saringan)
Fuel tank work cell
Wheel work cell
Roller testing
(tes drive)
Incoming parts
From Milwaukee
on a J IT arrival
schedule
Engines and
transmissions

Frame tube
bending
(penekukan
rangka)

Frame-building
work cells
(pembuatan
rangka)

Frame
machining
(permesinan
rangka)

Hot-paint
frame painting
(pengecatan)
Crating (pengepakan
Figure 7.3
11
Analisis Titik Impas (Break Even)
Tujuan analisis break even adalah untuk menentukan jumlah
unit produk (volume produksi) yang akan dijual dan diproduksi
sehingga pendapatan total akan sama dengan biaya total. Titik
dimana pendapatan total sama dengan biaya total disebut titik
break even dan pada titik ini keuntungan sama dengan nol. Titik
break even memberikan acuan bagi manajer dalam menentukan
berapa unit yang dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan.

Komponen Analisis Break Even
Analisis break even memiliki 3 komponen yaitu volume, biaya
dan keuntungan.
Volume adalah tingkat produksi perusahaan. Volume dapat
dinyatakan sebagai jumlah unit (kuantitas) yang diproduksi dan
dijual.
Biaya dalam proses produksi dibagi dalam biaya tetap dan biaya
tidak tetap (variabel). Biaya tetap (fixed cost) biasanya tidak
tergantung pada volume produksi atau penjualan.
12
Biaya tetap mencakup jenis biaya sewa pabrik dan peralatan,
pajak, gaji staf dan manajemen, asuransi , iklan depresiasi, listrik
pemeliharaan pabrik dan lainnya.
Biaya tidak tetap (Variable cost) adalah biaya yang tergantung
pada jumlah unit yang diproduksi, mencakup biaya bahan baku,
tenaga kerja langsung, biaya pengepakan, biaya angkut. Biaya
produksi total merupakan fungsi dari volume dan biaya variabel
per unit.
Jika : Biaya variabel total = VC
v
, dimana C
v =
biaya variabel per unit
dan V =Volume ( jumlah unit ) yang dijual. Biaya tetap = C
f ,
, maka
biaya Total , TC = C
f
+VC
v,
.

Keuntungan adalah selisih antara pendapatan total dan biaya total.

Keuntungan Total = pendapatan total - biaya total
Z = VP (C
f
+VC
v
)
Z = VP C
f
-VC
v



13
Secara umum, volume BEP, dapat ditentukan
dengan rumus :
Z = VP C
f
-VC
v

0= V(p-Cv) - C
f

V = C
f
/(p-C
v
)

Solusi Model dapat disajikan secara grafik dan
keunggulannya dapat memberikan gambar secara
visual sehingga mudah memahami.

14
Pemilihan Alternatif Pemrosesan

Diagram Silang (crossover chart).
Analisis B E P dapat digunakan untuk
membantu pemilihan berbagai alternatif
proses.
Gambar berikut tiga proses alternatif yang
dibandingkan dalam satu diagram yang
disebut diagram silang. Proses A memiliki
biaya terendah untuk volume di bawah V
1
,
proses B memiliki biaya terendah di
antara V
1
dan V
2
, dan proses C memiliki
biaya terendah pada volume di atas V
2
.
15
Contoh.

Kleber Enterprises sedang mengevaluasi tiga produk
software keuangan (A, B, dan C) untuk mendukung
perubahan dalam proses keuangan internal
perusahaan. Proses yang dihasilkan akan memiliki
struktur biaya seperti berikut :


Dolar yang Dibutuhkan
Biaya Tetap per Laporan Keuangan
Software A $200.000 $60
Software B $300.000 $25
Software C $400.000 $10

16
Crossover Charts (Diagram silang)
Fixed costs
Variable
costs
$
High volume, low variety
Process C
Fixed costs
Variable
costs
$
Repetitive
Process B
Fixed costs
Variable
costs
$
Low volume, high variety
Process A
Fixed cost
Process A


Fixed cost
Process B




Fixed cost
Process C
V
1

(2,857)
V
2

(6,666)
400,000
300,000
200,000
Volume
$
Figure 7.6
17

Software A menghasilkan sebuah proses yang paling
ekonomis hingga V
I
, Untuk mendapatkan V
1
,
ditetapkan biaya software A sama dengan biaya
software B, sehingga :
200.000 + (60) V
1
= 300.000 + (25) V
1

V
1
= 2.857
Hal ini berarti software A paling ekonomis pada
laporan = 0 hingga 2.857 (V1).
untuk menetapkan titik persilangan V
2
, biaya software
B sama dengan biaya software C.
300.000 + (25) V
2
= 400.000 + (10) V
2

V
2
= 6.666
Hal ini berarti software B paling ekonomis jika jumlah
laporan berada di antara 2.857 (V,) dan 6.666 (V
2
),

dan software C paling ekonomis jika jumlah laporan
lebih dari 6.666 (V
2
).
18
ANALISIS DAN DESAIN PROSES
Sejumlah alat analisis dapat membantu memahami kompleksitas desain
dan mendesain ulang proses yaitu : diagram alir, pemetaan fungsi
waktu, dan diagram proses.

Diagram Alir
Diagram alir (flow diagram), merupakan suatu skema atau gambaran
perpindahan bahan, produk, atau orang. Diagram ini membantu
memahami, menganalisis, dan mengomunikasikan sebuah proses.
Contoh, proses Nucor Steel.

Pemetaan Fungsi Waktu
Diagram alir dengan waktu ditambahkan pada sumbu horizontal, disebut
pemetaan fungsi waktu (time function mapping) atau pemetaan proses
(process mapping). Titik-titik mengindikasikan aktivitas dan panah
mengindikasikan arah aliran, dengan waktu pada sumbu horizontal.
Pengguna dapat mengidentifikasikan dan menghilangkan
pemborosan seperti langkah tambahan, pengulangan, dan
keterlambatan yang tidak perlu. Gambar berikut menunjukkan
kegunaan sebelum dan sesudah pemetaan proses pencetakan kaleng
pada American National Can Company. Dengan contoh ini,
pengurangan waktu tunggu dalam proses pesanan sebesar 46 hari.
19
Pelanggan
Penjualan

Pengendalia
n Produksi

Pabrik A

Gudang
Pabrik B
Transportasi
Peme
sanan
Pemro
sesan
Pence
takan
Extrude
Menu
nggu
Menu
nggu
Pindah
Menu
nggu
Menu
nggu
Pindah

Permin
taan

Pesan
an
Pesanan

Produk
Produk

Produk
12 hari
13 hari

1 hari 4 hari
1 hari

10 hari
1 hari

9 hari

1 hari
Peta Fungsi Waktu Dasar
20
Pelanggan
produk
Penjualan

pesan
an
Pengendalia
n Produksi

Pabrik A

Gudang
Transportasi
Peme
sanan
Pemro
sesan
Pence
takan
Extrude
Menu
nggu
Menu
nggu
Pindah

Permin
taan

Pesan
an
Pesanan

Produk
Produk
1 hari
2 hari 1 hari 1 hari 1 hari

Peta Fungsi Waktu Target
Teknik ini menunjukkan bahwa proses menunggu dan memesan
Berkontribusi besar pada waktu proses total selama 6 hari, yg dapat dihilangkan
21
Diagram Proses
Diagram proses (process charts) menggunakan simbol, waktu, dan
jarak untuk mendapatkan cara yang objektif dan terstruktur dalam
menganalisis dan mencatat aktivitas sebuah proses. Diagram ini
memusatkan perhatian pada aktivitas penambahan nilai.
Sebagai contoh, diagram proses perakitan hamburger pada
restoran cepat saji.
Dengan mengidentifikasikan semua operasi yang dapat menambah
nilai (sebagai lawan dari pemeriksaan, penyimpanan, keterlambatan
dan transportasi, yang tidak menambah nilai) dapat ditetapkan
persentase nilai tambah pada aktivitas total.
Perhitungan dapat dilihat pada Gambar tersebut bahwa nilai
tambah kasus ini adalah 85,7%. Tugas manajer operasi adalah
mengurangi pemborosan dan meningkatkan persentase nilai
tambah. Segala hal yang tidak menambah nilai merupakan
pemborosan; dan merupakan sumber kerugian bagi perusahaan
dan juga masyarakat.
22
Process Chart
Figure 7.8
(daging cincang)
(dipindahkan ke pemanggang)
(pemanggangan)
( pemeriksaan)
(Dipindahkan ke rak)
(penyimpanan sementara)
(mengambil roti, slada dll)
(merakit pesanan)
(menempatkan pd rak barang jadi)
23

Anda mungkin juga menyukai