25
15
MR D
0 500 700 800 1600 Q
Biaya Sosial Dari Monopoli
Dalam pasar persaingan sempurna, kurva
LMC=LAC merepresentasikan kurva P ($)
penawaran pasar. Karena itu
keseimbangan terjadai pada titik E, ketika 16 G Surplus Konsumen
Q=1000 unit, P=$6, ENG=$5000 Dalam Pasar Monopoli
merepresentasikan surplus konsumen
(yaitu, perbedaan antara apa yang rela
dibayarkan konsumen dengan apa yang 11 T H
sesungguhnya dibayar untuk 1000 unit Laba Monopolis
produk tsb), dan semua perusahaan
mencapai titik impas. Jika pasar tsb Social Lost
dimonopoli, tingkat output terbaik adalah 6 N E’ E LMC=LAC
500 (titik E’), yaitu ketika MR=LMC, dan
P=$11. Laba monopoli adalah HE’NT =
$2500, surplus konsumen adalah HTG =
$1250 dan KERUGIAN MASYARAKAT yang MR D
ditanggung masyarakat (terjadi karena
penggunaan sumber daya yang kurang J
efisien) adalah EE’H = $1250. 0 500 800 1000 1600 Q
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Adalah bentuk organisasi pasar dimana terdapat banyak penjual dari sebuah produk yang heterogen
atau terdiferensiasi, dan masuk atau keluarnya perusahaan baru ke dalam industry agak mudah dalam
jangka panjang.
Produk Terdiferensiasi (Differentiated Products) adalah produk yang mirip tetapi tidak identic dan
memenuhi kebutuhan dasar yang sama. Contoh : berbagai merk sereal, pasta gigi, rokok, deterjen,
makanan cepat saji, dsb. Diferensiasi produk juga bisa didasarkan pada lokasi yang lebih nyaman atau
pelayanan yang lebih baik.
PPM adalah campuran antara PPS dan monopoli. Unsur persaingan berasal dari kenyataan bahwa dalam
PPM terdapat banyak penjual dari produk yang terdiferensiasi. Dan masing-masing terlalu kecil untuk
mempengaruhi yang lain. Unsur monopoli timbul dari produk yang terdiferensiasi (artinya, bahwa produk
yang dijual oleh setiap penjual agak berbeda dengan penjual lainnya). Namun kekuatan monopoli yang
dihasilkan sangatlah terbatas, karena tersedia banyak produk subtitusi yang dekat.
Karena dalam PPM setiap perusahaan menjual produk yang agak berbeda, maka tidak dapat
menurunkan kurva demand dan supply atas produk tsb.
Juga tidak memiliki satu tingkat harga keseimbangan atas produk tsb, tetapi memiliki sekumpulan
tingkat harga.
Perusahaan di PPM bisa menentukan karakteristik produk dan jumlah beban penjualan (mis. Iklan) yang
akan dikeluarkan, sebagaimana dia dapat menentukan harga dan kuantitas produk tsb.
Penetapan Harga Dan Output Jangka Pendek Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
• Karena menghasilkan produk yang terdiferensiasi,
Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek Dalam PPM
kurva permintaannya memiliki kemiringan negative
P($)
tetapi sangat elastis terhadap perubahan harga.
13
• Karena kurva demand yang dihadapi perusahaan
memiliki kemiringan negative dan linier, maka kurva
MR berada di bawah kurva demand, yang memotong MC
sumbu harga pada titik yang sama dan memiliki
kemiringan absolut dua kali lipat kurva demand. 9 C A
• Tingkat output terbaik dari perusahaan PPM dalam 7 B F ATC
jangka pendek dicapai ketika MR=MC, sepanjang
harga melebihi biaya variable rata-rata (P > AVC) D
• Tingkat output terbaik jk pendek adalah 6 unit (E). 5 E
Pada Q=6, P=$9 dan ATC=$7, sehingga perusahaan
memperoleh laba per unit sebesar AF=$2 dan laba
total sebesar AFBC = $12
MR
• Dalam jangka panjang semua perusahaan PPM
hanya mencapai titik impas dan berproduksi pada
bagian LAC yang memiliki kemiringan negatif 0 3 6 9 Q
PASAR OLIGOPOLI
Sebagai suatu bentuk organisasi pasar dimana terdapat sedikit penjual dari sebuah produk yang
homogen atau terdiferensiasi. Meskipun ada kemungkinan untuk masuk ke dalam industry yang
oligopolistic, tidaklah mudah melakukannya.
Jika hanya terdapat dua penjual, maka yang terjadi adalah Duopoli. Jika produknya homogeny, maka
disebut Oligopoli Murni, jika produknya terdeferensiasi maka disebut Oligopoli Terdiferensiasi.
Oligopoli adalah bentuk organisasi pasar yang paling banyak terjadi dalam sector manufaktur di
suatu negara industry. Ciri yang istimewa dari oligopoly adalah ketergantungan, atau persaingan
antara berbagai perusahaan dalam industry. Karena persaingan harga bisa berakibat pada perang
harga yang saling mematikan, oligopolies biasanya lebih memilih untuk bersaing dalam diferensisasi
produk, iklan, dan pemberian layanan. Dikenal sebagai Persaingan Non-Harga (Nonprice
Competition).
Karena para pesaing bisa memberikan reaksi yang beragam jenisnya (tergantung sifat industry, jenis
produk, dsb) maka kita harus memiliki banyak model oligopoly. Masing-masing model berdasarkan
pada jenis reaksi yang diberikan oleh pesaing terhadap tindakan perusahaan yang pertama. Karena
ketergantungan ini, pengambilan keputusan manajerial lebih rumit dalam pasar oligopoly
disbanding bentuk struktur pasar lainnya.
Sumber Terjadinya Oligopoli :
• Skala Ekonomi yang bisa dicapai jika jumlah outputnya cukup besar, sehingga dengan sedikit perusahaan
saja kebutuhan pasar sudah terpenuhi.
• Investasi modal yang besar dan input yang terspesialisasi biasanya dibutuhkan untuk memasuki industry
yang oligopolistic.
• Beberapa perusahaan bisa jadi memiliki hak paten untuk secara eksklusif memproduksi suatu komoditas
atau memanfaatkan suatu proses produksi tertentu.
• Perusahaan yang sudah berdiri lama dan sudah memiliki pelanggan setia karena kualitas produk dan
pelayanannya, sehingga perusahaan baru sulit untuk menyainginnya.
• Beberapa perusahaan bisa jadi memiliki atau menguasai seluruh penawaran bahan mentah untuk
menghasilkan suatu produk.
• Pemerintah bisa jadi memberikan waralaba hanya kepada beberapa perusahaan untuk beroperasi dalam
pasar.
• Penentuan harga limit (Limit Pricing), yaitu perusahaan yang ada mengenakan harga yang cukup rendah
untuk menghalangi perusahaan baru masuk ke dalam industry.
Tingkat Dominasi Beberapa Perusahaan Besar Dalam Suatu Industry Diukur :
1. Rasio Konsentrasi (Concentration Ratios)
Rasio ini mengukur persentase penjualan total yang dilakukan oleh 4, 8, atau 12 perusahaan
terbesar terhadap total penjualan dalam industry.
2. Indeks Herfindahl (H)
Indeks ini dihitung dengan menjumlahkan kuadrat dari pangsa pasar semua perusahaan
dalam pasar.
Model Oligopoli
3. Model Kurva Permintaan Terpatah (Kinked Demand Curve Model)
4. Kesepakatan Kartel
5. Kepemimpinan Harga
PENENTUAN HARGA UNTUK BEBERAPA JENIS PRODUK
•mengharuskan
Kebanyakan
perusahaan modern menghasilkan beberapa jenis produk dan bukan hanya sebuah produk. Hal ini
kita memperluas aturan penentuan harga, untuk memperhitungkan factor keterkaitan
permintaan dan produk.
1. Penentuan Harga Berbagai Jenis Produk Yang Memiliki Keterkaitan Permintaan
Produk-produk yang dijual oleh sebuah perusahaan bisa memiliki keterkaitan sebagai barang substitusi atau
barang komplementer. Dalam menentukan harga produk yang memiliki keterkaitan, sebuah perusahaan
perlu mempertimbangkan dampak dari perubahan harga salah satu produknya terhadap permintaan produk
lainnya. Alasannya, karena pengurangan harga sebuah produk menyebabkan turunnya permintaan produk
substitusi yang dijual perusahaan yang sama, dan menyebabkan naiknya permintaan terhadap produk
komplementer. Dengan demikian, untuk memaksimalkan laba, perusahaan harus menetapkan tingkat
output dan harga dari berbagai jenis produk yang dihasilkan, secara bersama dan tidak terpisah.
2.Pemanfaatan Kapasitas •
Pabrik Dan Penentuan
Harga Produk Yang
Optimal
Salah satu alasan
perusahaan untuk
menghasilkan lebih dari
satu jenis produk adalah
agar bisa lebih
memanfaatkan kapasitas
pabrik dan kapasitas
produksinya.
3. Penentuan Harga Optimal Untuk
Produk Gabungan Yang Diproduksi
Dalam Proporsi Tetap
Produk yang dihasilkan oleh sebuah
perusahaan bisa memiliki keterkaitan
tidak hanya dalam permintaan, tetapi
juga dalam hal produksi. Keterkaitan
produksi muncul ketika produk
dihasilkan secara gabungan. Produk
bisa dihasilkan secara gabungan
dalam proporsi yang tetap atau
berubah-ubah. Contoh produk
gabungan dengan proporsi tetap
adalah peternakan-sapi, yang
menghasilkan baik daging sapi
maupun kulit sapi dengan proporsi
satu-banding-satu.
Ketika produk2 dihasilkan secara
gabungan dalam proporsi yang tetap,
produk2 tersebut harus dianggap
sebagai sebuah “Paket Produksi”
4. Penentuan Harga Optimal
Untuk Produk Gabungan Yang
Diproduksi Dalam Proporsi
Yang Berubah-Ubah.
Kasus produk yang dihasilkan
secara gabungan, yang lebih
umum adalah kasus produk2
yang dihasilkan secara
gabungan dalam proporsi yang
berubah-ubah (yaitu bersifat
substitusi dalam produksi).
Dapat ditentukan kombinasi
produk yang diproduksi secara
bersama-sama serta dapat
memaksimalkan laba (jointly).
Garis Isorevenue : Garis yang
menunjukkan semua
kombinasi dari output produk
A dan B yang menghasilkan TR
yang sama bagi perusahaan.
DISKRIMINASI HARGA (PRICE DISCRIMINATION)
Mengacu pada penentuan harga yang berbeda-beda, pada kuantitas yang berbeda dari sebuah produk, pada waktu yang
berbeda untuk kelompok pelanggan yang berbeda, atau pasar yang berbeda, tetapi bukan berdasarkan perbedaan biaya.
Melakukan Diskriminasi Harga, perusahaan bisa meningkatkan penerimaan dan laba totalnya untuk suatu tingkat penjualan
dan biaya total tertentu.
Contoh :
1. Tarif Telepon, menerapkan tariff berbeda pada jam-jam bisnis ketimbang hari libur, malam hari, dsb.
2. Praktik penentuan harga oleh perusahaan energy (yaitu listrik dan gas), yang menentukan harga murah untuk rumah
tangga dan harga mahal untuk kalangan bisnis.
3. Praktik penentuan harga oleh professional dalam bidang kesehatan dan hokum, yang menentukan harga murah untuk
kelompok berpenghasilan rendah dan harga mahal untuk yang berpenghasilan tinggi.
4. Penentuan harga yang lebih mahal di luar negeri disbanding di dalam negeri untuk berbagai produk dan jasa, mulai dari
buku hingga obat-obatan dan film.
5. Penentuan harga yang lebih murah untuk pertunjukkan siang hari dbanding malam hari, pertunjukkan bioskop dan olah
raga
6. Penentuan harga jasa potong rambut, angkutan umum, dan tiket pesawat yang lebih murah untuk anak-anak dan lanjut
usia.
7. Penentuan tariff menginap di hotel yang lebih murah untuk acara-acara rapat, dsb.
Kondisi Yang Harus Dipenuhi Agar Perusahaan Dapat Menerapkan Diskriminasi
Harga :
Perusahaan harus memiliki kemampuan mengendalikan harga produk (artinya,
perusahaan haruslah perusahaan persaingan tidak sempurna)
Elastisitas harga dari permintaan terhadap produk tersebut harus berbeda untuk
jumlah produk yang berbeda, pada waktu yang berbeda untuk kelompok pelanggan
yang berbeda atau dalam pasar yang berbeda
Jumlah produk atau jasa tersebut, kapan waktu dikonsumsi atau digunakannya produk
tersebut, dan kelompok pelanggan atau pasar bagi produk tersebut harus dapat
dipisahkan (artinya, perusahaan tersebut harus mampu melakukan segmentasi pasar)
DISKRIMINASI HARGA INTERNASIONAL DAN DUMPING
Diskriminasi harga juga bisa diterapkan antara pasar domestic dan luar negeri. Diskriminasi harga
internasional disebut DUMPING. Hal ini mengacu pada pengenaan harga yang lebih murah di luar
negeri disbanding di dalam negeri untuk komoditas yang sama, karena lebih tingginya elastisitas
harga permintaan di pasar luar negeri.
Predatory Dumping
Adalah penjualan sementara sebuah komoditas di bawah biaya produksinya atau pada tingkat
harga yang lebih murah di luar negeri agar bisa menyingkirkan produsen luar negeri dari
persaingan, dan setelah itu harga di luar negeri akan dinaikkan untuk mengambil keuntungan dari
kekuatan monopoli yang baru saja diperoleh.
Sporadic Dumping
adalah penjualan sekali-sekali sebuah produk di bawah biaya produksinya atau pada tingkat harga
yang lebih murah di luar negeri, untuk menghabiskan kelebihan produksi yang bersifat sementara
atau tidak diperkirakan sebelumnya, tanpa harus menurunkan harga domestic
Subsidi ekspor juga merupakan salah satu bentuk dumping
TERIMAKASIH