Dosen Pengampu: Ida Ayu Komang Tiara Pratistha Sari, S.E., M.M.
Disusun Oleh:
Ni Kadek Ayu Sefia Subrata (120113167)
Natasha Audry Estrelita (120113288)
Dwi Selvita Sari (120113470)
Made Ferdo Ardianata W. (120113345)
Komang Gede Agus Theo M. (120113391)
Om Swastyastu,
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sumber Daya Manusia dalam Manajemen Operasional”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok di mata kuliah “Manajemen
Operasional” di Universitas Pendidikan Nasional.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga
makalah ini dapat digunakan dengan baik. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penyusun serta
bermanfaat bagi dunia perusahaan.
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................................................................................i
Bab I.....................................................................................................................................................1
Pendahuluan........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah...................................................................................................................1
Bab II....................................................................................................................................................2
Pembahasan.........................................................................................................................................2
2.1 Peran Strategis Sumber Daya Manusia dalam Produksi.......................................................2
2.2 Pendekatam Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Proses Produksi...........................3
2.3 Elemen desain pekerjaan (Job design): analisis pekerjaan (job analysis), kualifikasi
karyawan yang diperlukan, dan lingkungan kerja yang diperlukan..........................................5
2.4 Metode analisis pekerjaan: Process Flowchart, Motion study...............................................7
2.4.1 Process Flowchart...............................................................................................................7
2.4.2 Motion Study.......................................................................................................................8
2.5 Job design dan Kepuasan Kerja Karyawan............................................................................9
2.5.1 Job Design...........................................................................................................................9
2.5.2 Kepuasan Kerja Karyawan..............................................................................................11
Bab III................................................................................................................................................12
Penutup..............................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................................................13
ii
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan faktor inti dalam sebuah perusahaan atau organisasi
produksi. Kebutuhan sumber daya manusia akan disesuaikan dengan bentuk dan tujuan
perusahaan.Bentuk dan tujuan tersebut didasarkan pada visi manfaat dan dikelola oleh
sumber daya manusia pada saat melaksanakan tugas, karena sumber daya manusia
merupakan faktor strategis dalam organisasi atau institusi.
Kinerja manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam kinerja organisasi, tanpa
adanya manusia maka organisasi tidak akan berfungsi. Tanpa orang yang andal dan giat,
tidak ada organisasi yang bisa menonjol. Oleh karena itu, manajer operasi harus
mengembangkan strategi sumber daya manusia (SDM) yang tepat untuk mengatur bakat
yang tersedia untuk mendukung operasi perusahaan. Selain itu, biaya tenaga kerja yang
tinggi, dan biaya upah mencapai sepertiga dari total biaya, oleh karena itu diperlukan
strategi sumber daya manusia (SDM).
1
Bab II
Pembahasan
2.1 Peran Strategis Sumber Daya Manusia dalam Produksi
Pentingnya Sumber Daya Manusia sejalan dengan kepentingan dalam menganalisis
pertumbuhan ekonomi. Di satu sisi tujuan pengembangan sumber daya manusia adalah untuk
meningkatkan kemampuan kerja personel yang terlibat dalam berbagai aktivitas. Di sisi lain,
pembangunan sumber daya manusia berkaitan erat dengan upaya peningkatan taraf hidup
manusia, sehingga peran dan fungsinya menjadi asumsi dasar pembangunan sumber daya
manusia.
Adapun peran dan fungsi sumber daya manusia secara ekonomi diantaranya dapat
diuraikan sebagai berikut:
2
fungsi sumber daya manusia itu yang berkaitan dengan produktivitas dalam
berjalannya proses produksi.
Dengan kata lain, sumber daya manusia sebagai proses produksi yakni
bahwa manusia itu sendiri yang terdapat dan melakukan proses produksi
misalnya seperti menjadi faktor produksi, modal non-material, dan sebagai
penggerak, pengawas dan yang lain sebagainya dalam sesama produksi.
1) Peran Mekanis
Mekanisasi (oromazisasi) adalah mengganti peranan tenaga kerja
manusia dengan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan. Penggantian ini
didasarkan kepada pertimbangan ekonomis, kemanusiaan, efektivitas, dan
kemampuan yang lebih besar dan lebih baik.
Pendekatan mekanis ini menitik beratkan analisisnya kepada
spesialisasi, efektivitas, standarisasi, dan memperlakukan karyawan sama
dengan mesin. Spesialisasi semakin mendalam dan pembagian kerja semakin
mendetail sebaga iakibat perkembangan perusahaan dan kemajuan teknologi
canggih. Dalam hal ini seorang pekerja hanya mengerjakan satu jenis
pekerjaan saja.
Pendekatan mekanis ini juga bisa mengakibatkan timbulnya masalah-
masalah sebagai berikut:
a. Pengangguran Teknologis, Mekanisasi berarti bahwa pekerjaan
yang dilaksanakan dengan metode padat karya (labor
intensive) menjadi metode utama modal (capital intensive).
Penggantian metode kerja ini akan mengakibatkan banyak
pekerja yang kehilangan pekerjaannya, sebab tenaga satu mesin
dapat mengganti pekerjaan banyak orang.
3
b. Keamanan Ekonomis, keamanan ekonomis dimaksudkan ketika
seseorang karyawan takut di PHK, sehingga dia kehilangan
pekerjaan yang mengakibatkan hilanganya pendapatannya.
c. Organisasi Buruh, Pengangguran teknologi, keamanan
ekonomis dan politis mendorong terbentuknya organisasi buruh
atau serikat-serikat buruh. Organisasi buruh ini mulanya
terbentuk dalam setiap perusahaan, tetapi kemudian
berkembanglah organisasi buruh nasional dan internasional.
Organinisasi buruh ini berkembang dan semakin kuat dengan
tujuan utama melindungi kepentingan buruh dari perlakuan
yang sewenang-wenang oleh majikan atau manajer serta
ditunggangi oleh unsur-unsur politis dari golongan-golongan
tertentu.
d. Kebanggaan dalam Pekerjaan, Dengan pembagian kerja yang
berdasarkan spesialisasi secara mendetail maka setiap buruh
hanya mengerjakan semacam pekerjaan saja. Hal ini akan
meningkatkan keterampilannya, tetapi di sisi lain pekerjaan
menjadi membosankan, dan kebanggaan terhadap pekerjaan
semakin rendah, sebab hasil akhir dari pekerjaan itu dirasa
kurang berarti.
2) Pendekatan Paternalis
Pada pendekatan paternalis (paternalistic approach), manajer untuk
peng-arahan bawahannya bertindak seperti bapak terhadap anak-anaknya. Para
bawahan diperlakukan dengan baik, fasilitas-fasilitas diberikan bawahan
dianggap sebagai anak-anaknya. Misalnya, diberikan pinjaman uang serta
didirikan toko sehingga karyawan dapat membeli keperluannya secara kredit.
Pendekatan ini mulai menghilang selama tahun 1930-an.
3) Pendekatan Sistem Sosial
Pendekatan sistem sosial ini memandang bahwa suatu organisasi /
perusahaan adalah sistem kompleks yang beroperasi di lingkungan yang
kompleks yang dapat disebut sistem eksternal.
4
sesama karyawan, bawahan dan atasan, dan interaksi yang baik antara semua
karyawan. Pemikiran ini didasarkan pada adanya saling ketergantungan,
interaksi, dan hubungan antar sesama karyawan.
Sistem adalah suatu proses yang terdiri dari berbagai elemen atau
komponen yang saling terkait secara struktural dan fungsional, saling
mendukung dan mengisi, sesuai dengan peran dan posisi masing-masing,
tetapi keseluruhannya mutlak didukung oleh masing-masing komponen,
betapapun kecilnya nilai. Jadi setiap sistem mengandung input (input), proses,
keluaran (output), dan merupakan unit yang bekerja sendiri.
Komunikasi yang diterapkan haruslah komunikasi dua arah (two way /
traffic), dan umpan balik positif (umpan uang). Dengan komunikasi dua arah,
saling pengertian akan berkembang, yang pada akhirnya membentuk
hubungan sosial yang baik dan bermanfaat.
2.3 Elemen desain pekerjaan (Job design): analisis pekerjaan (job analysis),
kualifikasi karyawan yang diperlukan, dan lingkungan kerja yang diperlukan.
Dalam menjalankan organisasi, desain pekerjaan (Job Design) sangat penting untuk
menentukan tugas dan fungsi yang akan dikerjakan sampai pada mekanisme data metode
kerja. Desain pekerjaan juga mengatur pengaruh dan hubungan antara pekerjaan satu dengan
yang lainnya. Berikut merupakan elemen dari job design:
5
Adapun tujuan-tujuan dilaksanakannya analisis pekerjaan (Job
Analysis):
a. Sebagai faktor menunjang dalam proses manajerial.
b. Sarana proses rekrutmen.
c. Mengetahui kinerja karyawan.
d. Adanya Manajemen Kompensasi
e. Sarana pelatihan dan pengembangan karyawan.
f. Untuk meningkatkan produktivitas.
2) Spesifikasi Jabatan
Job Spesification adalah spesifikasi jabatan yang merupakan suatu
uraian tertulis tentang tentang latar belakang pendidikan, pengalaman,
kemampuan dan kompetensi atau hal-hal lain yang berhubungan dengan
pekerjaan yang harus dimiliki sebelum mengisi jabatan tertentu sehingga dapat
berfungsi dengan efektif. Job specification disebut juga dengan Hiring
Spesification dan biasanya dijadikan informasi dasar untuk memulai proses
rekrutmen, seleksi dan penempatan karyawan. Job specification sangat
berguna dalam mencocokkan seseorang dengan posisi atau jabatan tertentu,
dan mengidentifikasi pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan.
3) Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Kinerja
karyawan akan meningkat dengan segala aspek lingkungan kerja. Aspek yang
memiliki pengaruh paling besar terhadap lingkungan kerja adalah kondisi
lingkungan kerja yang terbagi menjadi dua jenis yaitu lingkungan kerja fisik
dan lingkungan kerja non fisik. Kedua kondisi kerja ini saling terkait dan
seimbang. Dalam hal lingkungan kerja yang seimbang ini, lingkungan kerja
yang kondusif akan memberikan lebih banyak dukungan untuk pekerjaan,
sehingga membuat prestasi kerja semakin ideal. Berikut merupakan aspek
lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan:
a. Lingkungan Kerja Fisik, dalam aspek lingkungan kerja ini,
beberapa hal yang mempengaruhi adalah penerangan, warna
ruangan, sirkulasi udara, dan kenyamanan ruangan. Jika tempat
kerja terdapat tempat untuk bersantai, berkumpul, dan bermain,
kinerja karyawan akan semakin meningkat. Hal ini karena
tempat kerja merupakan hal primer yang memberikan efek
6
langsung bagi psikologis masing-masing anggota tim yang
nantinya kinerja masing-masing individu akan meningkat.
b. Lingkungan kerja non-fisik, dalam aspek lingkungan kerja ini
hal yang paling mempengaruhi adalah budaya kerja di dalam
perusahaan. Budaya kerja meliputi struktur kerja, job design,
pola kerjasama dalam tim, dan leadership. Budaya kerja diukur
dengan kebiasaan yang ada perusahaan, karakter leader, dan
struktur organisasi pekerjaan.
Flowchart (Diagram Alir) merupakan alat (tool) dasar dan mudah dipergunakan serta
sangat bermanfaat bagi suatu perusahaan Manufakturing dalam mengidentifikasikan proses
operasionalnya terutama untuk menjelaskan setiap langkah dalam menjalankan Proses
Operasionalnya.
Berikut ini adalah bentuk atau symbol standar yang sering ditemukan dalam Flowchart:
7
2.4.2 Motion Study
Motion Study adalah ilmu yang mempelajari gerakan manusia yang dilakukan pada
saat bekerja. Ilmu ini sangat penting untuk para pekerja atau orang yang melakukan aktifitas
rutin dan terus-menerus Tujuannya agar tidak melakukan gerakan yang membahayakan atau
menyebabkan cedera tubuh.
8
2.5 Job design dan Kepuasan Kerja Karyawan
2.5.1 Job Design
Desain pekerjaan atau job design merupakan salah satu faktor pendorong keberhasilan
produktivitas organisasi dan merupakan faktor penting dalam manajemen terutama
manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga
kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan (Job Design)
adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu
perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan
perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara
produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain
pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan
Ada 3 (tiga) elemen dasar pada desain pekerjaan, yaitu sebagai berikut:
1) Elemen Organisasional
Elemen ini menyangkut masalah efisiensi, artinya setiap pekerjaan harus
dirancang secara efisien agar mendapatkan hasil yang maksimal dari pekerjaan
yang dilakukan. Desain pekerjaan harus dapat memanfaatkan sumber daya dan
waktu untuk bekerja.
Pemborosan sumber daya dan waktu akan menyebabkan penurunan kinerja.
Oleh karena itu, pekerjaan harus dirancang untuk memanfaatkan sumber daya
dan waktu secara lebih efektif untuk menghindari pemborosan.
2) Elemen Lingkungan
Disain pekerjaan harus memperhatikan elemen lingkungan, karena
organisasi dapat memperoleh sumber daya dari lingkungan tersebut. Ini
termasuk sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat memberikan
kontribusi pekerjaan yang lebih baik untuk organisasi.
9
Elemen lingkungan memiliki pengaruh bagi organisasi dalam
tersedianya sumber daya manusia yang berpotensi, berpendidikan maupun
berpengalaman. Elemen lingkungan juga harus memperhatikan pengaruh
masyarakat sekitar yang mungkin bisa memberikan pengaruh yang baik bagi
organisasi.
3) Elemen Keperilakuan
Untuk merancang desain pekerjaan juga harus mempertimbangkan
elemen keperilakuan yang merupakan sifat dasar dan karakter dari sumber
daya manusia. Ada empat hal yang harus diperhatikan organisasi dari elemen
ini untuk menyusun desain pekerjaan:
a. Bagaimana seseorang mampu bekerja sesuai dengan tugas dan
fungsi yang telah ditetapkan secara bertanggung jawab dan
memberikan hasil yang baik bagi organisasi.
b. Organisasi juga harus membuat pekerjaan yang bisa membuat
seseorang bisa bekerja dengan senang hati, tidak tertekan, dan
tidak bosan.
c. Organisasi juga harus membuat pekerjaan yang bisa membuat
seseorang bisa bekerja dengan senang hati, tidak tertekan, dan
tidak bosan.
d. Organisasi juga harus membuat pekerjaan yang bisa membuat
seseorang bisa bekerja dengan senang hati, tidak tertekan, dan
tidak bosan.
Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam desain
pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan agar
pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Berikut adalah manfaat job design
adalah sebagai berikut:
10
absenteeism, keluhan ketidakpuasan karyawan, sabotase, pemogokan
karyawan, pengunduran diri, dan masalah lain-lain
3) Job design mengintegrasikan substansi pekerjaan (job content), kualifikasi dan
imbalan untuk masing-masing pekerjaan sesuai kepentingan karyawan dan
organisasi.
4) Design pekerjaan seringkali menjadi kunci penting yang memastikan
karyawan termotivasi atau sebaliknya.
11
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Sumber daya manusia yang mempunyai nilai lebih tidak pasti hasil kerjanya maksimal,
tergantung adanya perencanaan, pengembangan, pemeliharaan tenaga kerja oleh perusahaan.
Manusia mempunyai tujuan masing-masing, tetapi tetap satu visi, misi dan tujuan organisasi.
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan, manusia harus mempunyai nilai kompetensi.
Karakteristik kompetensi seperti motif, sifat/ciri, konsep diri, pengetahuan, ketrampilan.
12
Daftar Pustaka
http://sukasukadoong.blogspot.com/2015/01/peran-dan-fungsi-sumber-daya-
manusia.html#:~:text=Dengan%20demikian%2C%20fungsi%20sumber%20daya,tuntutannya%20dan
%20memanfaatkan%20kesempatan%20kerja.&text=Sumber%20daya%20manusia%20sebagai
%20proses,jasa%20yang%20disumbangkan%20dalam%20produksi.
http://dadangdjoko.blogspot.com/2014/05/pendekatan-manajemen-sdm.html
https://accurate.id/marketing-manajemen/analisis-jabatan/
https://www.sodexo.co.id/aspek-lingkungan-kerja-pengaruhnya-terhadap-kinerja-karyawan/
#:~:text=Lingkungan%20kerja%20sangat%20mempengaruhi%20kinerja,dan%20lingkungan
%20kerja%20non%2Dfisik.
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-flowchart-diagram-alir-dan-simbol-
simbolnya/
https://standarku.com/motion-study/
http://sdmberkualitas.blogspot.com/2016/10/desain-pekerjaan-job-design.html
13