Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MENGELOLA PASAR PERSAINGAN MONOPOLI, DAN


PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Ekonomi Manajerial

Dosen Pengampu : Sania Nuraziza M.B.A

Disusun oleh:
1. Aditiya Farchan Maulana 2151040005
2. Deri Oktariza 2151040031
3. Deti Anas Talina 2151040033
4. Elta Meitia 2151040044

Kelas / Semester : A / 3 (Tiga)

FROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 1444H / 2022M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak luput
pula sholawat dan salam semoga senantiasa Tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, para keluarga, dan sahabat-sahabatnya, Yang kita nantikan
syafaatnya di yaumil Akhir Kelak.

Kemudian tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Sania Nuraziza selaku
dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Manajerial , yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyusun makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
matakuliah Ekonomi Manajerial, Juga untuk memperluas ilmu tentang ” MENGELOLA
PASAR PERSAINGAN MONOPOLI, DAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK”.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan
dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun dari tata bahasa. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan makalah ini. Akhir kata kami ucapkanTerimakasih dan semoga makalah
tentang Mengelola Pasar Persaingan Monopoli, dan Persaingan Monopolistik dapat
menambah wawasan bagi penulis dan juga pembaca.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Bandar Lampung, 20 Oktober 2022

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Mengelola Pasar Persaingan Sempurna......................................................... 3


B. Mengelola Pasar Persaingaan Monopolistik ................................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pasar sebagai kumpulan jumlah pembeli dan penjual individual mempunyai


karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut muncul karena masing-
masing individu pembeli dan penjual mempunyai perilaku individual yang berbeda
pula. Di dalam biaya produksi terdapat karakteristik pasar tertentu dimana dalam pasar
tersebut hanya terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak
mempunyai alternatif produk pengganti (substitusi). Pasar dengan karakteristik tersebut
disebut dengan pasar monopoli. Mengingat dalam pasar monopoli hanya terdapat satu
penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak mempunyai alternatif produk
pengganti (subtitusi) maka dalam pasar monopoli tidak ada persaingan dari penjual lain.

Dalam kehidupan perekonomian yang faktual, sangat jarang mendapat penjual


yang tidak menghadapi persaingan dari penjual lain. Meskipun dalam suatu pasar
misalnya hanya terdapat satu penjual sehingga tidak ada persaingan secara langsung
dari penjual lain, tetapi penjual tunggal tersebut akan menghadapi persaingan secara
tidak langsung dari penjual lain yang menghasilkan produk yang dapat merupakan
alternatif produk pengganti yang tidak sempurna.1

Pasar Monopolistik adalah salah satu pasar yang dimana terdapat banyak produsen
yangmemproduksi atau menghasilkan barang serupa tetapi mempunyai perbedaan
dalam beberapaaspek. Penjual di pasar monopolistik tidak terbatas, tapi setiap produk
yang dihasilkan pastimempunyai karakter tersendiri yang membedakannya dengan
produk-produk lainnya.Seperti misalnya sabun mandi, shampo, pasta gigi, dan
sebagainya. Meskipun fungsi dari semuasabun mandi sama yaitu untuk membersihkan
badan, akan tetapi setiap produk yang dihasilkanoleh produsen yang berbeda memiliki
ciri yang khusus, seperti misalnya perbedaan wangi, warna,kemasan, bentuk dan

1
Khairah Talia Zakaria, ”Pasar Monopoli”, ResearchGate, Maret, 2021,
https://www.researchgate.net/publication/350430614_PASAR_MONOPOLI .

1
sebagainya. Atau ada juga definisi pasar monopolistik yaitu pasar yangdimana terdapat
banyak produsen atau perusahaan yang menjual barang yang berbeda corak.

Di pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah suatu faktor yang dapat


mendongkrak penjualan. Tapi bagaimana kemampuan produsen atau perusahaan
menciptakan citra yang baik didalam benak konsumen atau masyarakat, sehingga
membuat mereka ingin membeli produktersebut meskipun dengan harga yang agak
mahal. Oleh sebab itu, setiap perusahaan yang beradadalam pasar monopolistik harus
selalu aktif mempromosikan produknya sekaligus menjaga citra perusahaannya. Dalam
makalah ini, penulis makalah akan membahas lebih rinci mengenai pasarmonopolistik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengelola Pasar Persaingan Sempurna
2. Bagaimana cara mengelola Pasar Pesaingan Monopolistik

C. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami cara mengelola Pasar Persaingan Sempurna
2. Mengetahui dan Memahami cara mengelola Pasar Persaingan Monopolistik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. MENGELOLA PASAR PERSAINGAN MONOPOLI

Struktur pasar yang bertentangan ciri-cirinya dengan persaingan sempurna adalah


pasar monopoli. Monopoli adalah bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan
saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti
yang sangat dekat. Biasanya keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli
adalah keuntungan melebihi normal dan inidiperoleh karena terdapat hambatan yang
dihadapi perusahaan-perusahaan lainuntuk memasuki industri tersebut.

Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu dinamika tersendiri yang tidak
dapat dihindari. Bagi beberapa pebisnis, persaingan berkonotasi negatif karena bisa
mengancam bisnis karena takut akan berkurangnya profit atau konsumen lebih memilih
harga rendah dari pesaing. Namun pada kenyataannya tidak demikian. Persaingan yang
sehat dapat memberikan hal yang baik bagi pebisnis, pesaing itu sendiri dan bahkan
para pelanggan, Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu
pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan
dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu.2

Apabila dalam pasar persaingan sempurna sejumlah besar penjual dan pembeli suatu
produk memastikan bahwa tidak satupun penjual atau pembeli dapat mempengaruhi
harga. Dalam hal ini kekuatan penawaran dan permintaan yang menentukan harga.
Produsen secara sendiri-sendiri menerima harga sebagai dasar untuk menentukan berapa
banyak yang harus mereka produksi. Demikian halnya konsumen mengambil harga
pasar dalam mempertimbangkan berapa barang atau jasa yang dibeli.3

Pada umumnya jumlah produk yang ditawarkan oleh perusahaan monopoli lebih
sedikit dan harganya lebih tinggi dibanding dengan jumlah dan harga pada pasar

2
Sadono Sukino, 2005, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, PT Raga Grafindo Persada: Jakarta, hlm 3
3
Puspa ningrum galuh, 2013, Hukum persaingan usaha. Aswaja pressindo: Yogyakarta, Hlm 2-3

3
persaingan sempurna. Oleh karena itu, dalam konteks monopoli masyarakat akan
terbebani biaya karena lebih sedikit konsumen membeli produk tersebut, dan konsumen
membeli produk dengan harga yang lebih mahal. Hal itulah yang menyebabkan pada
beberapa negara membuat undang-undang anti monopoli yang melarang perusahaan
untuk melakukan monopoli pada sebagian besar pasar.

1. Pengertian Pasar Monopoli


Pasar Monopoli (monopoly) adalah struktur pasar yang ditandai oleh adanya
seorang produsen tunggal. Suatu perusahaan monopoli dapat menentukan harga produk
dan jumlah outputnya. Sebuah perusahaan monopoli dapat memperoleh laba di atas
normal, bahkan dalam jangka panjang sekalipun. Pasar monopoli adalah bentuk pasar
yang bertolak belakang dengan pasar persaingan sempurna. Monopoli adalah suatu
bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan yang menjual barang atau jasa di
pasar, serta barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut tidak memiliki
barang pengganti yang dekat. 4

Oleh karena monopoli adalah satu-satunya produsen atas suatu produk, dan kurva
permintaan yang dihadapinya adalah kurva permintaan pasar. Kurva permintaan pasar
dalam hal ini menghubungkan harga yang diterima oleh pelaku monopoli dengan
jumlah produk yang akan ditawarkan untuk dijual. Dalam konteks monopoli masyarakat
akan terbebani biaya karena lebih sedikit konsumen membeli produk tersebut, dan
konsumen membeli produk dengan harga yang lebih mahal. Hal itulah yang
menyebabkan pada beberapa negara membuat undang-undang anti monopoli yang
melarang perusahaan untuk melakukan monopoli pada sebagian besar pasar.5

Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekuatan
ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan
atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha
tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Pada umumnya jumlah produk

4
Tati Suharti dan Fathorrozi, 2003, Teori Ekonomi Mikro, Jakarta: Selamba empat, hlm 5
5
Akhmad, Ekonomi Mikro, 2014, Yogyakarta: CV Andi Offest, hlm 229

4
yang ditawarkan oleh perusahaan monopoli lebih sedikit dan harganya lebih tinggi
dibanding dengan jumlah dan harga pada pasar persaingan sempurna. Kekuatan
monopoli membatasi perusahaan lain untuk masuk dalam pasar industri melalui
kebijaksanaan harga. Kebijaksanaan harga lewat pengaturan jumlah produk yang
dipasarkan dapat menimbulkan kenaikan harga barang atau jasa, dengan begitu
munculnya perlakuan harga tidak wajar.

2. Ciri – Ciri Pasar Persaingan Monopoli


Pasar monopoli memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan pasar persaingan sempurna.
Adapun ciri-ciri perusahaan monopoli antara lain:6

a. Hanya terdapat satu perusahaan dalam industri.


Sifat ini pada dasarnya sudah jelas dalam pengertian pasar monopoli. Oleh karena
itu barang dan jasa yang dihasilkan tidak dapat diperoleh dari perusahaan lain. Jadi para
pembeli tidak pilihan lain, apabila mereka menginginkan barang tersebut, maka mereka
harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. Syarat-syarat dan harga jual
sepenuhnya ditentukan oleh monopoli serta para pembeli tidak dapat berbuat banyak
dalam menentukan harga dan syarat jual beli.

b. Barang yang dihasilkan tidak memiliki barang pengganti yang mirip.


Barang yang dihasilkan oleh perusahaan monopoli merupakan satu-satunya jenis
barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang pengganti yang mirip yang dapat
menggantikan barang tersebut. Mocrosof Window mempunyai dan Listrik misalnya
tidak memiliki barang pengganti yang mirip. Yang ada adalah barang pengganti yang
sifatnya sangat berbeda, seperti listrik barang pengganti adalah lilin dan lampu minyak.
Lampu minyak dan lilin tidak dapat menggantikan listrik karena tidak dapat digunakan
untuk mendinginkan kulkas dan menyalakan TV dan sebagainya.

c. Sangat sulit bagi perusahaan lain untuk masuk dalam industri.


Ciri ini merupakan sebab utama yang menyebabkan perusahaan memiliki kekuatan

6
Ibid, hlm 229.

5
monopoli. Apabila ciri ini tidak ada maka tidak akan ada perusahaan monopoli, karena
tanpa adanya halangan yang besar, maka perusahaan lain akan turut dalam industri
tersebut. Keuntungan yang diperoleh perusahaan monopoli tidak mendorong perusahaan
lain untuk ikut dalam industri tersebut, disebabkan karena adanya hambatan yang cukup
kuat. Hambatan itu dapat berupa Undang-Undang, ada bersifat teknologi yang sangat
canggih seperti Mocrosof Window sehingga sangat sulit untuk dicontoh, dan hambatan-
hambatan lainnya.

d. Perusahaan adalah penentu harga.


Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya perusahaan dalam
industri maka dialah yang menentukan harga (price maker). Oleh karena itu perusahaan
monopoli dapat melakukan pengendalian jumlah produk yang ditawarkan untuk dapat
menentukan harga pada tingkat yang diinginkan.

e. Perusahaan tidak perlu melakukan promosi yang gencar.


Oleh karena monopoli merupakan satu-satunya perusahaan dalam industri, maka
perusahaan tidak perlu melakukan promosi dengan iklan. Konsumen yang membeli
produk yang dihasilkan tidak punya pilihan lain. Walaupun perusahaan monopoli
terkadang melakukan iklan, namun pada dasarnya iklan yang dilakukan bertujuan untuk
menjaga hubungan baik dengan konsumen.7

3. Keseimbangan dan Memaksimumkan Keuntungan Jangka Pendek Pasar


Monopoli

Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam


monopoli dua cara akan digunakan, yaitu dengan menggunakan angka-angka dan secara
grafik. Untuk masing-masing cara ini akan ditunjukkan prinsip penentuan
pemaksimuman keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya total dan hasil penjualan
total dan (ii) biaya marginal dan hasil penjualan marginal. Sebelum melaksanakan hal-
hal tersebut terlebih dahulu akan dilihat hubungan di antara harga dan jumlah barang

7
Ibid, hlm 230.

6
yang ditawarkan/diproduksikan, dan implikasi dari sifat hubungan tersebut kepada hasil
penjualan total.

a) Pendekatan TR-TC (Biaya Total dan Hasil Penjualan) Dalam jangka pendek,
perusahaan monopoli akan mencapai keuntungan maksimum jika ia
memproduksi pada tingkat output dimana perbedaan positif antara TR dan TC
adalah paling besar. Atau ia meminimumkan kerugian jika perbedaan negatif
antara TR dan TC paling kecil. Berikut gambar yang menunjukkan keuntungan
maksimum perusahaan monopoli.
b) Pendekatan MR-MC (Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal) Perusahaan
monopoli juga harus menyamakan MR dan MC agar mencapai laba maksimum.
Pada gambar di bawah ini laba maksimum tercapai pada output dimana MR
=MC

4. Keseimbangan dan Memaksimumkan Keuntungan Jangka Panjang Pasar


Monopoli

Perusahaan monopoli tidak mempunyai masalah besar dengan keseimbangan jangka


panjang, selama dalam jangka pendek memperoleh laba maksimum. Dalam pasar
persaingan sempurna, laba supernormal akan menarik perusahaan lain untuk masuk ke
dalam industri sehingga dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba
normal saja. Hal tersebut tidak berlaku dalam pasar monopoli. Hambatan untuk masuk
menyebabkan perusahaan monopoli mampu menikmati laba supernormal baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.

Perusahaan monopoli akan kehilangan laba supernormal jangka panjang bila tidak
mampu memperthankan daya monopolinya. Hal tersebut terjadi jika perusahaan lalai
melakukan riset dan pengembangan untuk memperoleh teknologi yang meningkatkan
efisiensi produksi. Sehingga perusahaan tergantikan oleh perusahaan lain yang mampu
menghasilkan atau memanfaatkan teknologi produksi yang lebih efisien. Keseimbangan

7
jangka panjang akan menjadi masalah bila dalam jangka pendek perusahaan mengalami
kerugian.8

5. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Monopoli


Ada 3 Faktor yang Menyebabkan Wujudnya Pasar Monopoli, Yaitu :
a. Memiliki Sumber daya yang unik
Salah satu sumber penting dari adanya monopoli adalah pemilikan satusumber daya
yang unik (istimewah) yang tidak dimiliki oleh orang lain atau perusahaan lain.
Didalam suatu perekonomian, monopoli juga dapat berlakuapabila sesuatu perusahaan
menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentahyang tersedia. Contohnya
perusahaan permata De Beers Company di afrikaselatan hampir semua pertambangan
permata yang ada didunia ini dimiliki oleh perusahaan tersebut.

b. Kekuasaan Monopoli yang diperoleh melalui Peraturan Pemerintah


Didalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-
perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli.
Peraturan-peraturan yang seperti itu adalah: peraturan paten dan hakcipta (copy rights),
dan hak usaha ekslusif (exklusife franchise) yang diberikankepada perusahaan.

c. Dapat Menikmati Sekala Ekonomi


Keadaan seperti ini berarti sati perusahaan hanya akan menikmati sekala ekonomi
yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar jumlahnya. Pada
waktu perusahaan mencapai keadaan dimana biaya produksi mencapai minimum,
jumlah produksi adalah hampir jumlah pemerintah yang wujud dipasar. Dengan
demikian sebagai akibat dari skala ekonomi yang demikian sifatnya perusahaan dapat
menurunkan harga barangnya apabila produksi semakin tinggi. Pada tingkat produksi
yang sangat tinggi adalah harga sedemikian rendahnya sehingga perusahaan-perusahaan
baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu berkembang
(sukirno).9

8
Sri Rahayu, Buku Ajar Teori Ekonomi Mikro, 2021, Univ. Muhammadiyah Palembang: Palembang, hlm
119-122
9
Junaidi Zakariah, ”Pengantar Ekonomi Mikro” 2018, PT. Umitoha Ukhuwah Grafika: Makassar, Hlm 7

8
B. MENGELOLA PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu jenis struktur pasar yang ada,
semua unsur ada dalam struktur pasar ini mulai dari kegiatan produksi, distribusi,
ataupun unsur konsumsi, serta didalamnya terdapat penjual dan pembeli. Jenis struktur
pasar ini ada di semua pasar baik tradisional ataupun modern. Kenyataan yang ada
menunjukkan bahwa pada pencapaian tingkat harga dan output sangat ditentukan
struktur pasar.

Pasar monopolistik merupakan bentuk pasar secara nyata (riil) ada dalam kenyataan,
pasar ini mempunyai ciri dari kedua jenis pasar persaingan monopoli dan pasar
persaingan sempurna. Jenis pasar monopolistik mempunyai ciri-ciri gabungan dari pasar
persaingan sempurna dan monopoli.

Pasar Persaingan Monopolistik adalah satu diantara bentuk pasar yang memiliki
banyak produsen yang memproduksi barang sejenis dan saling menggantikan dalam
berbagai mutu dan kualitas. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, mereka
saling bersaing non harga.

Aplikasi karakter yang bisa diterapkan melalui pembelajaran di hutan mangrove


pada materi pasar monopolistik, adalah penjual menjual produk yang sejenis, tetapi
produknya memiliki ciri yang masing-masing berbeda. Sama memproduksi sirup
mangrove tapi berbeda pada kemasan, rasa, kandungan gizi. Masing-masing produsen
ingin membuat ciri tersendiri pada produk hasil produksinya.

Fakta lain juga dapat diamati dari penjualan layanan penjualan makanan, penjual
mengemas layanan yang berbeda pada stand yang disewakan, mereka bersaing untuk
mendapatkan konsumen dengan cara memberikan pelayanan yang ramah dan
menyediakan tempat senyaman mungkin bagi konsumen, untuk memperoleh konsumen
sebanyak mungkin.10

10
Ichsan Ichwanul, ”Pasar Persaingan Mnopolistik”, academia.edu, September 18, 2018,
https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/manajemen/makalah-pasar-persaingan-
monopolistik/20841018 .

9
1. Pengertian Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua
jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu
sifat-sifatnya mengandung unsure-unsur sifat monopoli, dan unsure-unsur sifat pasar
persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat didefenisikan sebagai suatu
pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(different products).

Dalam pasar persaingan monopolistik konsumen merasakan adanya perbedaan


karakteristik Dari komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan
komoditas-komoditas yang dihasilkan perusahaan lainnya. Dalam hal ini dijumpai
banyak aspek deferensiasi komoditas. Sebagai contohnya, perbedaan komoditas bisa
didasarkan atas perbedaan bentuk fisiknya seperti bedafungsi, design dan kualitas.

Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merk, logo atau kemasan.
Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang terkait
dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas, kemudahan
dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, lokasi perolehan komoditas, pelayanan
dan sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restaurant dan banyak komoditas
makanan adalah contoh-contoh komoditas monopolistic yang umum dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.11

2. Ciri - Ciri Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar Persaingan Monopolistik memiliki beberapa ciri utama yaitu; pertama produk
yang dihasilkan telah di diffrensiasi (diffrentiated product), kedua jumlah perusahaan
dalam industri banyak (large number of firms), dan ketiga perusahaan mempunyai
sedikit kekuatan dalam mempengaruhi harga, dan keempat perusahaan bebas keluar
masuk dalam industri (free antre and exit) :

11
M. Ridwan, Ekonomi Mikro dan Makro Islam, Citapustaka Media, 2003. Hlm 101.

10
a) Produk yang dihasilkan terdiffrensiasi (diffrentiated product)

Karakteristik ini merupakan ciri yang sangat penting untuk membedakan antara
pasar persaingan monopolistik dengan pasar persaingan sempurna. Sebagaimana telah
dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna, bahwa produkyang dihasilkan adalah
identik atau serupa. Dalam pasar persaingan sempurna produk sangat sulit dibedakan
antara produk yang dihasilkan antara satu produsen dengan produsen yang lainnya.
Berbeda dengan pasar persaingan monopolistik produk antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain berbeda coraknya (diffrentiated product), dan secara fisik mudah
dibedakan antara produksi satu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya.

b) Jumlah Perusahaan dalam Industri Banyak

Karakteristik kedua dalam pasar persaingan monopolistik adalah terdapat banyak


penjual dalam industri, namun tidak sebanyak seperti pada pasar persaingan sempurna.
Dalam pasar persaingan monopolistik tidak terdapat satupun perusahaan yang
ukurannya terlalu besar, jadi ukuran perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik
mirip atau hampir sama besar. Kondisi tersebut menyebabkan produksi yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik relatif kecil dibanding
volume produk yang ada dalam pasar secara keseluruhan.

c) Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuatan dalam Harga

Pasar persaingan monopolistik, berbeda dengan pasar persaingan sempurna yang


tidak mempunyai kekuatan sama sekali dalam mempengaruhi harga. Perusahaan dalam
persaingan monopolistik mempunyai sedikit kekuatan dalam mempengaruhi harga,
namun kekuatan tersebut relatif kecil apabila dibanding dengan pasar monopoli dan
pasar oligopoli.

Kekuatan untuk mempengaruhi harga dalam pasar persaingan monopolistik


bersumber dari sifat produk yang dihasilkan, dimana produk yang dihasilkan berbeda
dengan produk perusahaan lain yang ada di pasar. Perbedaan tersebut menyebabkan
para pembeli memilih antara produk satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Oleh
karena itu apabila suatu perusahaan menaikkan harga produknya, maka perusahaan
tetap dapat memperoleh pembeli, walaupun pembeli mereka tidak sebanyak dengan

11
ketika perusahaan tidak menaikkan harga. Sebaliknya ketika perusahaan menurunkan
harga, maka tidak serta bahwa produk yang ditawarkannya akan habis terjual.

d) Perusahaan Bebas Keluar Masuk dalam Industri

Dalam pasar persaingan monopolistik perusahaan tidak banyak mengalami


hambatan untuk masuk dalam industri, namun tidak semudah pada pasar persaingan.
sempurna. Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor antara lain, pertama adalah
modal yang diperlukan relatif besar dibanding dengan mendirikan perusahaan pada
pasar persaingan sempurna, kedua karena perusahaan harus menghasilkan produk yang
berbeda dengan yang sudah ada di pasar, serta diperlukan promosi untuk menjual
produk. Oleh karena dalam pasar persaingan monopolistik perusahaan harus dapat
menghasilkan produk yang lebih menarik dibanding dengan produk yang sudah ada di
pasar, serta harus dapat meyakinkan konsumen akan kelebihan dari produk yang
dihasilkannya.

3. Keseimbangan Jangka Pendek pada Pasar Persaingan Monopolistik

Seperti halnya dengan pasar persaingan monopoli, pada pasar persaingan


monopolistik perusahaan menghadapi kurva permintaan dengan kemiringan negatif
(berslop menurun), karena perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki
kekuatan untuk mempengaruhi harga, Namun karena terdapat banyak produk substitusi
yang dekat dengan produk itu, maka kurva permintaan sangat elastis terhadap
perubahan harga.

Elastisitas harga terhadap permintaan semakin tinggi, apabila diffrensiasi produk


semakin sedikit. Seperti hal dengan monopoli, karena kurva permintaan yang dihadapi
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki kemiringan negatif dan
linear, maka kurva pendapatan marjinalnya berada di bawah kurva permintaan, yang
memotong sumbu harga pada titik yang sama dan memiliki kemiringan absolut dua kali
lipat dari kurva permintaan.12

12
Saragi Sylvia Vera, ”Modul Eknomi Mikro”, eprints.universitassuryadarma, July, 2019,
http://eprints.universitassuryadarma.ac.id/84/1

12
4. Keseimbangan Jangka Panjang pada Pasar Persaingan Monopolistik

Apabila perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dalam jangka pendek


dapat memperoleh keuntungan di atas normal, maka perusahaan baru akan tertarik
untuk masuk dalam industri tersebut, sehingga jumlah perusahaan dalam industri
bertambah banyak. Hal tersebut disebabkan karena dalam pasar persaingan
monopolistik tidak terdapat hambatan yang berarti untuk masuk dalam industri.
Dampak dari banyaknya perusahaan yang terlibat dalam industri, maka masingmasing
perusahaan akan menghadapi permintaan yang sedikit pada masing-masing tingkat
harga. Seperti halnya dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan
monopolistik setiap perusahaan akan memperoleh keuntungan normal dalam jangka
panjang.

Karakteristik perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik ketika memperoleh


keuntungan normal, berbeda dengan perusahaan pada pasar persaingan sempurna.
Perbedaan itu antara lain;

a) Harga dan biaya produksi pada pasar persaingan monopolistik lebih tinggi
b) Kegiatan produksi dalam pasar

persaingan monopolistik belum mencapai tingkat yang optimal dalam arti bahwa
biaya produksi per unit perusahaan adalah minimal.13

13
Ibid, Akhmad, hlm 274-276.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pasar monopoli adalah suatu model pasar yang mempunyai ciri hanyaterdapat satu
penjual di pasar, output yang dihasilkan oleh produsen bersifat laindaripada yang lain
(unique), tidak mempunyai barang pengganti yang sangatdekat dan di pasar ada
rintangan bagi produsen lain untuk memasukinya (barriersto entry), keuntungan karena
adanya pasar monopoli ialah ketika Kesejahtraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila
monopoli dapat terus menghasilkan barangyang lebih murah dan lebih bermutu,
sedangkan kerugian yang diakibatkan dengan adanya perusahaan monopoli yaitu
kecenderungan biaya barang yang di produksi oleh pasar monopoli akan lebih tinggi
dari harga normalnya karenaadanya permainan dari pasar monopoli untuk mendapatkan
keuntungan lebih.

Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual (produsen) dengan
barangyang diperjual belikan bersifat homogen. Meskipun homogen, namun dengan
merk dankeunggulan masing-masing yang berbeda. Pasar monopolistik timbul karena
ketidakpuasan akan pasar persaingan sempurna danmonopoli, sumber daya alam yang
tersedia melimpah dan differensiasi produk yang tidak terlalu tinggi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Akhmad. Ekonomi Mikro. 2014. Yogyakarta: CV Andi Offest.

Galuh, Puspa ningrum. 2013. Hukum persaingan usaha. Yogyakarta: Aswaja pressindo.

Ichwanul, Ichsan. 2018. ”Pasar Persaingan Mnopolistik”,


https://www.studocu.com/id/document/universitas-
udayana/manajemen/makalah-pasar-persaingan-monopolistik/20841018.
Diakses pada tanggal 28 September 2022 pada pukul 20.08

Khairah Talia Zakaria, 2021 ”Pasar Monopoli”,


https://www.researchgate.net/publication/350430614_PASAR_MONOPOLI.
Diakses Pada tanggal 27 Sepember 2022, pada pukul 14.03

Rahayu, Sri. 2021. Buku Ajar Teori Ekonomi Mikro. Palembang: Univ. Muhammadiyah
Palembang.

Ridwan, Muhammad. 2003. Ekonomi Mikro dan Makro Islam. Citapustaka Media.

Suharti, Tati dan Fathorrozi. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Selamba empat.

Sukino, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. PT Raga Grafindo Persada:
Jakarta.

Vera, Saragi Sylvia. ”Modul Eknomi Mikro”,


http://eprints.universitassuryadarma.ac.id/84/1, diakses pada tanggal 29
September 2022 pada pukul 13.35

Zakariah, Junaidi. 2018. Pengantar Ekonomi Mikro. PT. Umitoha Ukhuwah Grafika:
Makassar.

15

Anda mungkin juga menyukai