Anda di halaman 1dari 20

PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro II

Dosen Pengampu: H. Ahmad Mansur, BBA., MEI. MA

Disusun Oleh:

1. Mayang Wangi Sukma Irawan (08020120048)


2. M. Rifky Alfiansyah (08020120055)
3. Nasha Indi Pratama Putri (08020120058)
4. Nur Afiyatur Rohmah (08020120059)

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur dengan berkat rahmat dan karunia Allah SWT. Kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Pasar Persaingan Tidak Sempurna”.
Semuanya tidak terlepas dari pertolongan serta Rahman Rahim-Nya, sehingga semua kendala
dan hambatan yang kami hadapi dapat terselesaikan dengan lancar. Sholawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa
membimbing umatnya ke jalan yang benar dan diridhai-Nya.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen terutama kepada H.
Ahmad Mansur, BBA., MEI. MA. selaku dosen pada mata kuliah Ekonomi Mikro II.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam mempelajari mata kuliah
Ekonomi Mikro II

Kami menyadari dalam proses penyusunan makalah ini tidak lepas dari hambatan dan
rintangan. Kami bersedia untuk menerima kritik maupun saran atas kesalahan dan kekurangan
yang masih ada dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih sekali lagi untuk semua pihak
dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Surabaya, 12 November 2021

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 1

BAB II .................................................................................................................................................... 3

2.1 Pasar Monopoli, Konsepsi, dan Penyebab Terjadinya Monopoli ............................................ 3

2.2 Karakteristik Pasar Monopoli ...................................................................................................... 4

2.3 Permintaan dan Penawaran di dalam Pasar Monopoli ............................................................. 5

2.4 Keseimbangan di dalam Pasar Monopoli ................................................................................... 7

2.5 Maksimalisasi Keuntungan di Pasar Monopoli ......................................................................... 9

2.6 Diskriminasi dan Penetapan harga dalam Pasar Monopoli .................................................... 11

2.7 Monopoli dan Kesejahteraan Masyarakat ................................................................................ 12

2.8 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopoli ........................................................................... 13

BAB III ................................................................................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................... 15

3.2 Saran .............................................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Struktur pasar pada pasar monopoli bertentangan dengan pasar persaingan sempurna
dan itulah yang mengakibatkan pasar monopoli termasuk ke dalam kategori pasar
persaingan tidak sempurna. Pada pasar monopoli hanya terdapat seorang penjual output.
Produsen tersebut berwenang sebagai penguasa pasar atas semua barang yang diproduksi
sehingga produsen tersebut berwenang juga dalam menentukan tingkat harga yang ada di
pasar.
Pada pasar monopoli tidak terdapat barang sejenis ataupun barang substitusi untuk
barang tersebut. monopolis merupakan penentu pada pasar monopoli. Monopolis tidak
peduli atas tindakan produsen-produsen dalam industri yang lain karena monopolis tidak
percaya bahwa tindakannya akan mempengaruhi produsen-produsen lain dalam industri
yang lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsepsi dan penyebab terjadinya pasar monopoli?


2. Bagaimana karakteristik pasar monopoli?
3. Bagaimana permintaan dan penawaran di dalam pasar monopoli?
4. Bagaimana terjadinya keseimbangan jangka pendek dan keseimbangan jangka panjang
di dalam pasar monopoli?
5. Bagaimana upaya maksimalisasi keuntungan di pasar monopoli?
6. Bagaimana bentuk diskriminasi dan konsep penetapan harga di dalam pasar monopoli?
7. Bagaimana monopoli dan kesejahteraan masyarakat?
8. Apa kelebihan dan kekurangan pasar monopoli?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui konsepsi dan penyebab terjadinya pasar monopoli


2. Untuk mengetahui karakteristik pasar monopoli

1
3. Untuk mengetahui permintaan dan penawaran di dalam pasar monopoli
4. Untuk mengetahui Bagaimana terjadinya keseimbangan jangka pendek dan
keseimbangan jangka panjang di dalam pasar monopoli
5. Untuk mengetahui upaya maksimalisasi keuntungan di pasar monopoli
6. Untuk mengetahui bentuk diskriminasi dan konsep penetapan harga di dalam pasar
monopoli
7. Untuk mengetahui monopoli dan kesejahteraan masyarakat
8. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar monopoli

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pasar Monopoli, Konsepsi, dan Penyebab Terjadinya Monopoli

Secara bahasa, monopoli berasal dari bahasa Yunani yaitu “monos” berarti sendiri dan
“polien” berarti panjual. Secara garis besar adalah “menjual sendiri” yang berarti bahwa
orang atau suatu lembaga/organisasi yang menguasai penawaran pasar (penjualan barang
dan jasa di pasar) kepada para pelanggannya. Seorang monopolis mempunyai kekuasaan
untuk menentukan harga pasar, mengingat bahwa monopolis adalah penjual tunggal yang
menguasai pasar.1

Pasar Monopoli adalah struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual, tidak ada
substitusi produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan masuk (barriesrs
to entry) ke pasar. Suatu perusahaan monopoli dapat menentukan harga produk dan jumlah
outputnya, dan juga perusahaan monopoli dapat memperoleh laba diatas normal, bahkan
dalam jangka panjang.

Adapun bentuk-bentuk dari pasar monopoli dapat dibedakan menjadi dua jenis,
diantaranya sebagai berikut:

1) Pasar monopoli murni yaitu bentuk pasar yang ekstrim, contohnya : PLN, PDAM, PT
KAI, dll.
2) Pasar yang mendekati (near monopoly) yaitu pasar yang hanya terdiri dari satu orang
pengusaha (single produucer), contohnya penjual sate disuatu daerah tertentu
merupakan monopoli murni di daerah itu, tetapi ia disebut near monopoly karena
diluar daerah tersebut juga ada penjual sate yang sama.
Terdapat tiga faktor yang menyebabkan timbulnya pasar monopoli. Adapun faktor-
faktor tersebut sebagai berikut:
a) Melalui undang-undang. Adanya beberapa peraturan/undang-undang yang dikeluarkan
pemerintah tentang kegiatan ekonomi seperti undang-undang tentang hak paten, hak
cipta, dan hak monopoli yang akan menimbulkan monopoli. Di Indonesia secara

1
Jun Surjanti, Musdholifah, Budiono. 2018. EDISI BELAJAR TEORI EKONOMI (PENDEKATAN
MIKRO) BERBASIS KARAKTER. Yogyakarta : Deepublish. Hlm 30.

3
konstitusional memberikan hak monopoli pada negara untuk mengelola sumber
ekonomi untuk masyarakat, contohnya PLN.
b) Skala produksi yang ekonomis (economies of scale). Skala ekonomis tercapai pada saat
perusahaan meproduksi output dalam jumlah yang sangat besar dan tingkat produksi
yang tinggi. Skala ekonomis memungkinkan perusahaan untuk memproduksi produk
sengan biaya yang rendah sehingga harga jual produk juga rendah. Dengan harga
rendah, perusahaan dapat bersaing behkan menggagalkan perusahaan lain yang tidak
bisa mewujudkan skala ekonomis. Dengan demikian skala ekonomis dapat
menciptakan timbulnya monopoli.
c) Penguasaan sumber daya. Sumber daya yang unik tidak dimiliki oleh pihak lain,
sehingga akan menimbulkan monopoli. Contohnya, pada awal abat ke-20, Standart Oil
Company yang pernah memegang monopoli untuk sumber minyak di Amerika Serikat.

2.2 Karakteristik Pasar Monopoli

Pada umumnya karakteristik dari pasar monopoli dapat ditandai dengan empat ciri-
ciri. Ciri-ciri pasar monopoli dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Hanya ada satu penjual. Karena hanya ada satu penjual maka pembeli tidak memiliki
pilihan lain. Dalam hal ini pembeli hanya menerima syarat-syarat jual beli yang
ditentukan oleh penjual
2) Tidak ada substitusi produk yang mirip. Misalnya aliran listrik yang tidak memiliki
pengganti, ada barang pengganti tetapi sifatnya berbeda, seperti lampu minyak. Lampu
minyak tidak dapat menggantikan fungsi listrik untuk menyalakat TV, Kulkas dan
sebagainya.
3) Terdapat hambatan masuk pasar. Hambatan ini dapat berbentuk undang-undang,
memerlukan teknologi canggih, dan memerlukan modal yang besar.
4) Sebagai penentu harga (price setter). Dengan mengendalikan tingkat produksi dan
jumlah produk yang ditawarkan, perusahaan monopoli dapat menentukan harga yang
dikehendaki.2

2
Vera Sylvia Saragi Sitio, MP.MBA. MODUL EKONOMI MIKRO. UNSURYA. Hlm 47.

4
2.3 Permintaan dan Penawaran di dalam Pasar Monopoli

Permintaan di dalam Pasar Monopoli


Bentuk kurva permintaan pada pasar monopoli sama dengan kurva permintaan pasar
karena monopolis merupakan satu-satunya produsen di dalam pasar. Pada kurva
permintaan menunjukkan bahwa nilai penjualannya sebesar rata-rata. Pada umumnya arah
kurva permintaan menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk tersebut menunjukkan
bahwa produsen dapat mempengaruhi harga pasar dengan cara menjual barang produksinya
lebih sedikit ataupun lebih banyak. Oleh karena itu, produsen perlu menentukan jumlah
barang yang dijual sekaligus menentukan harga jualnya agar keuntungan maksimum dapat
dicapai.
Hal tersebut bertolak belakang dengan kondisi pada pasar persaingan sempurna. Jika
pada pasar monopoli monopolis berwenang untuk menentukan harga jual, hal tersebut tidak
berlaku pada pasar persaingan sempurna karena produsen di pasar persaingan sempurna
tidak dapat menentukan harga jual. Akibat dari perbedaan tersebut adalah adanya
perbedaan permintaan antara pasar monopoli dengan pasar persaingan sempurna.
Perbedaan permintaan tersebut ditunjukkan pada gambar grafik di bawah ini:

Pasar Monopoli Pasar Persaingan Sempurna

Secara matematis fungsi permintaan pada pasar monopoli berlaku rumus sebagi berikut
ini:

Q = f (P) dan P = g (Q)

Dimana:

P = harga satuan produk

Q = jumlah produk yang dihasilkan dan dijual

5
Berdasarkan persamaan tersebut menunjukkan bahwa pada perusahaan monopoli,
jumlah produk yang dihasilkan dapat ditentukan oleh harga jual. Hal tersebut berlaku juga
sebaliknya. Harga jual dapat ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilkan3.

Pergeseran Kurva Permintaan Pasar Monopoli


Perusahaan A pada awalnya menghasilkan output sebesar Q1 unit dengan tingkat harga
sebesar P1. Kemudian adanya penurunan harga dari P1 menjadi P2 akan meningkatkan
permintaan menjadi Q2. Hal tersebut akan menggeser kurva permintaan kedua D2 yang
menyebabkan penurunan permintaan perusahaan A dari Q2 menjadi Q3 pada tingkat harga
P2.

Penawaran di dalam Pasar Monopoli

Kurva Penawaran

Pada awalnya harga pasar sebesar P1 maka output yang diproduksi perusahaan adalah
Q1. Apabila terjadi peningkatan harga pasar menjadi P2 maka output perusahaan menjadi
Q3. Kurva penawaran perusahaan ditunjukkan oleh kurva MC yang dimulai dari P.
selanjutnya dapat diturunkan kurva penawaran untuk penawaran industri secara

3
Nuhfil; Rosihan; Fahriyah, Monopoli dalam Ekonomi Mikro (Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, 2011),
hlm. 98-99.

6
keseluruhan. Kurva penawaran industri menunjukkan penjumlahan horisontal dari seluruh
kurva penawaran4.

2.4 Keseimbangan di dalam Pasar Monopoli

Keseimbangan Jangka Pendek di dalam Pasar Monopoli


a) Pendekatan TR-TC
Pada keseimbangan jangka pendek, keuntungan maksimum dapat dicapai apabila
monopolis mampu memproduksi dan menjual pada tingkat harga di mana perbedaan
positid antara TR dan TC adalah yang paling besar. Dalam arti lain, monopolis mampu
untuk meminimumkan kerugian apabila perbedaan negatif antara TR dan TC paling
kecil.

TR, TC, dan Keuntungan Maksimum


Terlihat bahwa di sebelah kiri titik A dan di sebelah kanan titik B, TC berada di atas
TR. Hal tersebut mengindikasikan bahwa biaya total melebihi nilai penjualan total
sehingga perusahaan menderita kerugian. Dengan kata lain, keuntungan hanya
diperoleh antara titik A dan titik B.
b) Pendekatan MR-MC
Pada keseimbangan jangka pendek yang lain dapat juga dianalisis melalui pendekatan
MR-MC. Apabila monopolis mampu untuk memproduksi dan menjual produknya pada
tingkat dimana MR sama dengan MC maka monopolis dapat mencapai keuntungan
maksimum.

4
Bernardus Wishman Siregar, Pasar Monopoli dalam Modul 6 Ekonomi Mikro (International Golden Institute
Jakarta, 2018), hlm. 3-4.

7
Pendekatan MR-MC

Keseimbangan jangka pendek dicapai ketika MC = MR yang terjadi pada titik E. pada
situasi tersebut 0Q’ merupakan produk yang dijual denga harga 0P’ dan rata-rata biaya
total 0C’ (= C’B). P’C’ merukapan keuntungan per uniy yang diperoleh dari 0P’ – 0C’.
keuntungan monopoli jangka pendek terdapat pada luas daerah yang terarsir yaitu
P’ABC’ yang diperoleh dari P’C’ x 0Q’.

Keseimbangan Jangka Panjang di dalam Pasar Monopoli

Keseimbangan jangka panjang antara pasar monopoli dengan pasar persaingan


sempurna terdapat perbedaan. Jika pada perusahaan yang berada di pasar persaingan
sempurna hanya mendapatkan keuntungan normal, hal tersebut dapat tidak berlaku untuk
perusahaan monopolis. Hal tersebut dikarenakan perusahaan monopolis dapat
memperoleh keuntungan melebihi normal.

Keseimbangan Monopoli Jangka Panjang


Dimana:

D = Kurva permintaan jangka pendek dan jangka panjang

MR = Marginal Revenur jangka pendek dan jangka panjang

SMC = Short-run Marginal Cost

8
SAC = Short-run Average Total Cost

LMC = Long-run Marginal Cost

LAC = Long-run Average Total Cost

Pada saat perusahaan monopolis mampu memproduksi dan menjual produk sebanyak
Q2 dengan harga jual P2 dan biaya total rata-rata C2, maka keseimbangan jangka panjang
dapat tercapai. Artinya, ketika harga produk masih diatas biaya total rata-rata (OP2 > OC2)
perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan di atas rata-rata5.

2.5 Maksimalisasi Keuntungan di Pasar Monopoli

Di dalam pasar monopoli, memaksimisasi keuntungan dijelaskan dengan pendekatan,


yaitu pendekatan total dan pendekatan marjinal. Seorang monopolis dapat menentukan
harga dan output yang akan dijual ke pasar. Maksimalisasi keuntungan baru akan diperoleh
apabila penerimaan marjinal dama dengan biaya marjinal (MR=MC).

a. Pendekatan Total (Totality Approach)


Pendekatan total bekerja dengan cara membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya
total (TC). Jika total revenue merupakan jumlah unit output terjual dikali dengan harga
output per unit, maka dapat dikatakan bahwa, TR=P.Q . Sedangkan, total cost (TC)
merupakan FC + VC. Dalam pendekatan total, biaya variablenya dianggap konstan
sehingga VC adalah jumlah output dikali dengan biaya variabel per unit. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa = PQ – (FC+ v.Q)

5
Nuhfil; Rosihan; Fahriyah, Monopoli dalam Ekonomi Mikro (Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, 2011),
hlm. 103-106.

9
Dari analisis data diatas didapat keuntungan maksimum yang diperoleh produsen
adalah sebesar Rp 1.690.000 yaitu pada tingkat output 650 unit. Kerugian total
maksimum adalah sebesar Rp 1.200.000 pada tingkat output sebesar 100 unit.
Perpotongan TR dan TC merupakan BEP, sebesar 300 dan 800 unit. Jadi, dapat
disimpulkan bila TR> TC maka produsen akan untung. Apabila TR < TC maka
prosuden akan rugi.
b. Pendekatan Marginal (Marginal Approach)
Pendekatan marjinal dilakukan dengan memabandingkan biaya marginal (MC) dan
pendapatan marginal (MR). Maksimum laba akan tercapai ketika MR=MC.
Keuntungan suatu perusahaan akan bertambah bila perusahaan menambah produksinya
pada saat MR> MC. Dalam kondisi hasil penjualan melebihi biaya produksi,
pertambahan volume produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya.Tapi,
apabila MR< MC dalam suatu kondisi teretentu (diminishing return), dengan
mengurangi produksi dan penjualan akan menambah untung, maka keuntungan
maksimumnya akan tercapai di keadaan MR=MC sehingga berlaku = TR-TC

Dari gambar diatas, keuntungan maksimum produsen dalam pasar persaingan murni
akan tercapai pada tingkat output 650 unit dengan keuntungan Rp 1690.000. biaya
marginal mengacu pada titik tengan antara dua output yang beruurtan, nilai MC pada
tingkat output 650 dan 700 unit adalah sama yaitu 8. Tingkat keuntungan perunit

10
tertinggi adalah 2,67 , akan tetapi perusahaan bukan mencari keuntungan perunit tetapi
mencari keuntungan total maksimum.

2.6 Diskriminasi dan Penetapan harga dalam Pasar Monopoli

Dalam kehidupan sehari hari harga yang ada dalam pasar tidak kesemuanya adalah
sama. Ada produsen yang mematok harga yang berbeda di seetiap konsumen. Hal ini
disebut dengan diskriminasi harga.

Kurva sebelah kiri produsen memberlakukan harga yang sama. Sebagian konsmen
bersedia melakukan pembelian sehingga terciptalah surplus konsumen. Hal ini tercermin
dalam segitiga A-P1-V. Namun, disisi lain ada sebagian konsumen yang tidak bersedia
membeli, sehingga tercipta deadweight loss yang digambarkan area dsegitiga V-U-X.
Profit yang diterima tergambar dalam segi empat P1-B-U-V1.

Pada kurva kanan, produsen memberlakukan diskriminasi harga, semua konsumen


bersedia membayar dengan harga yang telah ditentukan. Tidak terjadi deadweight loss,
sehingga seluruh area surplus merupakan profit bagi produsen (segitiga ABX).
Diskriminasi harga tidak berlaku untuk semua pasar. Diskriminasi harga dalam
pembahasan ini hanya menunjukkan bahwa diskriminasi harga juga berpengaruh terhadap
peningkatan laba produsen di pasar monopoli. Oleh karenanya diskriminasi harga hanya
berlaku dengan syarat:

a. perusahaan harus memiliki daya monopoli, sebab hanya perusahaan monopoli yang
hanya dapat melakukan diskriminasi harga.
b. Pasar dapat dibagi menjadi beberapa (min.2 kelompok) ynag elastisitas
permintaannya berbeda.

11
c. Pembagian pasar harus efektif , artinya tidak memungkinkan terjadinya penjualan
kembali dari konsumen ang menikmat harga rendah kepada konsumen yang dibebani
harga tinggi.
d. MR disetiap pasar adalah sama agar diskriminasi harga mencapai laba maksimum.

Diskriminasi harga digolongkan menjadi 3 level, yakni :

1. Diskriminasi harga derajat ketiga, dimana pembali dibedakan menjadi kelas kelas
berdasarkan kadar elastisitas permintaaanya. Permintaan yang lebih elastis akan
dikenai harga yang lebih murah.
2. Diskriminasi harga derajat kedua yaitu pembedaan harga yang didasarkan pada
banyak sedikitnya jumlah pembelian.
3. Diskriminasi harga tingkat pertama, yaitu dengan mengenakan harga maksimal yang
mampu dibayar konsumen untuk setiap produk yang mau dibeli. Contoh , lelang6.

2.7 Monopoli dan Kesejahteraan Masyarakat

Implikasi terhadap kesejahteraan masyarakat perlu diperhatikan bahwa dalam pasar


monopoli :

a. Ada kemungkinan keuntungan monopoli tetap bisa dinikmati oleh produsen monopoli
dalam jangka panjang. Keuntungan monopoli adalah keuntungan yang dianggap lebih
tinggi dari keuntungan normal. Dalam hal distribusi pendapatan di antara warga, pasar
monopoli dapat menciptakan ketidakadilan (misalnya, mengapa produsen monopoli
menerima keuntungan lebih tinggi dari perusahaan lain?). jika LAC monopoli
bersinggungan dengan kurva permintaan, maka masalah ketidakadilan ini tidak timbul
karena perusahaan (dalam hal ini) hanya menerima keuntungan normal (seperti
pengusaha lain).
b. Volume produksi lebih kecil dari volume otimum. Dengan kata lain, volume produksi
perusahaan monopoli lebih rendah dari volume output yang dihasilkan dengan average
cost yang minimum (dalam jangka panjang akan terjadi persaingan sempurna). Artinya
produksi di pasar monopoli tidak efisien karena monopoli tidak sepenuhnya
memanfaatkan skala ekonomi (economies of scale). Dari segi masyarakat, ini adalah
“pemborosan” (perhatikan ketika kurva permintaan turun, perusahaan selalu memilih

6
Iswandono, Teori Ekonomi Mikro (Universitas Gunadarma, 1994), hlm. 95-99.

12
tingkat output yang average costnya menurun. Dan ini berlaku baik ketika ada
keuntungan monopoli atau ketika monopoli hanya menerima keuntungan normal).
c. Ada unsur “eksploitasi” oleh perusahaan monopoli terhadap :
1) Konsumen dengan harga jual tetap (= P) diatas ongkos produksi dari unit terakhir
outputnya (= MC).
2) Pemilik faktor produksi yang digunakan oleh produsen monopoli dengan
membayar faktor dengn harga (= MC) lebih rendah dari nilai pasar (= P) dari
produksi yang dihasilkan. Misalnya, untuk pemilik faktor tenaga kerja jika dinilai
pada harga pasar saat ini dari output, pekerja akan menerima upah yang lebih
rendah daripada kontribusi tenaga kerja (dalam bentu output). Jika monopoli
mendominasi pasar input, maka eksploitasi/pengembangan akan berlipat ganda7.

2.8 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopoli

Pasar monopoli pada dasarnya memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan
jenis pasar yang lain. Terdapat tiga kelebihan dari pasar monopoli, diantaranya sebagai
berikut:

1. Biaya produksi lebih murah


Tingkat produksi yang dilakukan oleh perusahaan monopoli pada umumnya besar
mengakibatkan biaya produksi menjadi lebih murah.
2. Kemungkinan ada peningkatan mutu barang dan harga barang murah
Adanya kemungkinan pada peningkatan mutu barang dan perubahan harga barang
menjadi murah dapat terwujud apabila perusahaan monopoli selalu melakukan
pengembangan dan inovasi.
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat
Apabila perusahaan monopoli mampu untuk menghasillkan barang yang berkualitas
yang diimbangi dengan harga barang yang murah, maka dapat mendorong peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

Disisi lain, pasar monopoli juga memiliki beberapa kekurangan. Terdapat tiga
kekurangan yang dimiliki oleh pasar monopoli, diantaranya sebagai berikut:

1. Hanya terdapat satu pihak saja yang diuntungkan

7
Satia Negara Lubis, Teori Pasar I : Pasar Monopoli (Universitas Sumatera Utara, 2006), hlm. 38-39.

13
Hanya satu pihak saja yang diuntungkan karena hanya terdapat satu perusahaan yang
menguasai atau memonopoli pasar.
2. Nominal keuntungan yang besar dapat dengan bebas ditentukan oleh produsen/penjual
Produsen/penjual berpotensi dapat leluasa menentukan/mentarget nominal keuntungan
karena mereka yang memegang kendali penuh pasar.
3. Konsumen tidak memiliki alternatif pilihan lain
Konsumen terbatas dalam memberikan pilihan terhadap barang yang ingin dikonsumsi
karena konsumen tidak memiliki pilihan. Hal tersebut dikarenakan produk yang
disediakan oleh pasar monopoli merupakan hasil dari perusahaan PLN, Pertamina,
PDAM, dll8.

8
Ni’matul Fitria Mukaromah, “Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna Dalam
Perspektif Islam”, Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan, Vol. 4 No. 2 (2020), 11.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar Monopoli adalah struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual, tidak ada
substitusi produk yang mirip, dan terdapat hambatan masuk ke pasar. Terdapat empat
ciri-ciri dari pasar monopoli yaitu hanya ada satu penjual, tidak ada substitusi produk
yang mirip, terdapat hambatan masuk pasar, dan sebagai penentu harga.
Pada umumnya arah kurva permintaan menurun dari kiri atas ke kanan bawah dan
menunjukkan bahwa produsen dapat mempengaruhi harga pasar dengan cara menjual
barang produksinya lebih sedikit ataupun lebih banyak. Kurva penawaran industri
menunjukkan penjumlahan horisontal dari seluruh kurva penawaran.
Keseimbangan jangka pendek di pasar monopoli dapat dianalisis melalui
pendekatan TR-TC dan pendekatan MR-MC. Sedangkan keseimbangan jangka panjang
di pasar monopoli apabila dianalisis dapat diketahui bahwa perusahaan monopolis
berpotensi memperoleh keuntungan melebihi normal.
Di dalam pasar monopoli, memaksimisasi keuntungan dapat dianalisis melalui
pendekatan total dan pendekatan marjinal. Pendekatan total bekerja dengan cara
membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total (TC). Pendekatan marjinal
dilakukan dengan memabandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal
(MR).
Diskriminasi harga bermula dari adanya produsen yang mematok harga yang
berbeda di setiap konsumen. Terdapat tiga level dalam diskriminasi harga yaitu
diskriminasi harga derajat ketiga, diskriminasi harga derajat kedua, dan diskriminasi
harga tingkat pertama.
Pasar monopoli juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun
kelebihan dari pasar monopoli yaitu biaya produksi lebih murah, kemungkinan ada
peningkatan mutu barang dan harga barang murah, dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Sedangkan kekurangan dari pasar monopoli yaitu hanya terdapat satu pihak
saja yang diuntungkan, nominal keuntungan yang besar dapat dengan bebas ditentukan
oleh produsen/penjual, konsumen tidak memiliki alternatif pilihan lain.

15
3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan para mahasiswa agar lebih mudah
memahami secara mendalam tentang “Pasar Persaingan Tidak Sempurna” yang
dipelajari dalam mata kuliah Ekonomi Mikro II. Kami menyadari bahwa dalam makalah
ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kepada para pembaca, saran dan kritik
yang sifatnya membangun akan diterima dengan senang hati demi kesempurnaan
makalah selanjutnya. Dengan demikian, kepada semua pihak yang telah memberikan
saran dan kritik kontruktif demi kesempurnaan makalah ini, kami ucapkan terima kasih.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bernardus Wishman Siregar. (2018). Modul 6 Ekonomi Mikro Pasar Monopoli. Jakarta:
International Golden Institute.

Iswardono. (1994). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Gunadarma.

Jun Surjanti, Musdholifah, Budiono. (2018). Edisi Belajar Teori Ekonomi (Pendekatan Mikro)
Berbasis Karakter. Yogyakarta: Deepublish.

Ni’matul Fitria Mukaromah. (2020). Pasae Persaingan Sempurna dan Pasar Persaingan Tidak
Sempurna Dalam Perspektif Islam. Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan, 4 (2), hlm.
11.

Nuhfil, Rosihan, Fahriyah. (2011). Ekonomi Mikro. Malang: Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya.

Satia Negara Lubis. (2006). TEORI PASAR I : PASAR MONOPOLI. Medan: Universitas
Sumatera Utara.

Vera Sylvia Saragi. (2020). Modul Ekonomi Mikro. Jakarta: Universitas Dirgantara Marsekal
Suryadarma.

17

Anda mungkin juga menyukai