Anda di halaman 1dari 13

PAPER PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PASAR MONOPOLI

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Made Sinthya Aryasthini Mahaendrayasa, S.E.,M.E.

Disusun Oleh :
Kelompok 11 (EKU 111M/B2)

1. Clarissa Regina Lumingkewas (2207521237)


2. Ni Putu Sukma Mahesa Iswari (2207521255)

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga akhirnya
kami dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya, yang berjudul “Pasar
Monopoli”.
Paper yang membahas tentang Pasar Monopoli ini yang kami buat untuk
memenuhi penugasan pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Kak Made Sinthya Aryasthini M.,S.E.,M.E.
selaku dosen pengampu kami pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro atas
segala bimbingannya.
Kami menyadari bahwa paper ini masih kurang sempurna. Untuk itu kami
mengharapkan kritikan serta saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan paper ini.

Jimbaran, 3 Maret 2023


Penulis

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan ....................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 Karakteristik Pasar Monopoli ........................................................................ 3
2.2 Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Monopoli .......................................... 5
2.3 Keseimbangan Monopolis Jangka Pendek .................................................... 6
BAB III ................................................................................................................... 9
PENUTUP ............................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar pada umumnya merupakan tempat bertemunya atau proses hubungan
timbal balik antara para penjual dan pembeli di mana di dalam pasar tersebut
menjual berbagai macam kebutuhan manusia seperti kebutuhan pangan, sandang,
dan papan. Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik
masyarakat yang berada di kalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada
di kalangan kelas atas.
Terdapat beberapa jenis pasar yang digolongkan berdasarkan strukturnya.
Salah satunya adalah pasar yang di dalamnya hanya terdapat satu penjual dan
banyak pembeli. Hal itu terjadi karena tidak ada pasar lain yang dapat dijadikan
alternatif pengganti pasar tersebut. Kondisi pasar yang seperti ini disebut dengan
pasar monopoli.
Karena tidak adanya kompetitor, pasar tersebut mampu memengaruhi harga
produknya yang biasa disebut dengan price maker (pembuat harga).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, adapun rumusan masalah
dari paper ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja karakteristik dari pasar Monopoli?
2. Apa saja faktor penyebab terbentuknya pasar Monopoli?
3. Bagaimana keseimbangan Monopolis jangka pendek?

1.3 Tujuan Pembahasan


Berdasarkan rumusan yang telah dipaparkan, adapun tujuan pembahasan
dari paper ini adalah sebagai berikut :

1
1. Untuk mengetahui karakteristik dari pasar monopoli.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab terbentuknya pasar monopoli.
3. Untuk mengetahui keseimbangan monopolis jangka pendek.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Pasar Monopoli

Di dalam pasal 1 ayat 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan sebagai


suatu penguasaan atas produksi/pemasaran barang/penggunaan jasa tertentu oleh
satu pelaku usaha. Secara harfiah monopoli berasal dari Bahasa Yunani: monos
yang artinya satu dan polein yang artinya menjual sehingga pasar monopoli dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai pasar.
Pasar monopoli sangat bertentangan ciri-cirinya dengan pasar persaingan
sempurna. Karena di dalam pasar monopoli, hanya terdapat satu penjual saja yang
menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti/substitusi.
Pasar monopoli muncul sebagai akibat dari praktek monopoli, yaitu
pemusatan kekuatan ekonomi pedagang atau penjual yang mengakibatkan
dikuasainya produksi dan/atau pemasaran barang dan jasa tertentu, yang
menimbulkan praktek usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada diatas harga pasar.
Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva permintaan
pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata dan kurva
penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva
penerimaan rata-rata dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi
perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal lebih rendah dari harga, karena
penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.
Saat ini jarang ditemukan yang seratus persen perusahaan monopoli dan
hanya beberapa komoditi seperti telepon, gas, air dan listrik yang benar-benar
dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia dipegang oleh pemerintah). Tetapi
mereka juga harus menghadapi persaingan dari industri lain, dan tidak ada
perusahaan yang benar-benar bebas dari persaingan dalam jangka panjang.

3
Adapun karakteristik atau ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut:

1. Pasar Monopoli merupakan Industri Satu Perusahaan


Disebut demikian karena pasar monopoli menghasilkan barang atau jasa
yang hanya dapat dibeli di perusahaan tersebut, tidak dapat dibeli dari tempat lain.
Dengan demikian, pembeli tidak memiliki opsi lain dan mengharuskan pembeli
untuk membeli dari perusahaan monopoli tersebut.

2. Tidak Terdapat Barang Pengganti yang Mirip


Dalam hal ini misalnya yaitu aliran listrik. Aliran listrik tidak hanya ada satu
dan tidak memiliki barang pengganti yang mirip. Lampu minyak merupakan barang
pengganti namun berbeda sifatnya. Lampu minyak tidak dapat menggantikan listrik
karena tidak mampu untuk menghidupkan barang elektronik yang membutuhkan
daya listrik misalnya setrika, kulkas, dan lain sebagainya.

3. Kemungkinan Masuk Industri Tidak Ada


Hal ini karena adanya hambatan-hambatan perusahaan lain untuk masuk ke
dalam pasar monopoli. Ada yang bersifat legal, yang dibatasi oleh undang-undang.
Ada yang karena teknologi, karena tidak mudah dicontoh. Ada pula karena modal
yang diperlukan sangat besar.

4. Menjadi Penentu Harga


Perusahaan monopoli disebut price maker atau price setter, karena tidak ada
perusahaan lain yang masuk di pasar. Perusahaan monopoli menjadi satu-satunya
penentu harga karena menguasai semua pengendalian produksi dan jumlah yang
akan dihasilkan.

5. Perusahaan Hanya Memerlukan Sedikit Promosi


Promosi dalam pasar monopoli kurang diperlukan karena pembeli
memerlukan barang di pasar tersebut dan tidak ada pilihan lain. Promosi iklan
bukan untuk menarik pembeli, namun semata-mata untuk menjalin hubungan baik
dengan pelanggan atau konsumen.

4
2.2 Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Monopoli

Terdapat beberapa faktor yang menimbulkan pasar monopoli. Monopoli


terjadi karena perusahaan lain menganggap bahwa tidak akan menguntungkan
untuk mereka masuk pasar tersebut, atau memang terhalang masuk pasar. Halangan
tersebut dikenal dengan istilah Barriers to Entry yang digolongkan menjadi dua
jenis, antara lain:

1. Alasan Teknis (technical barriers to entry)


Perusahaan unggul secara teknis karena memiliki kemampuan dan
pengetahuan khusus (special knowledge) dalam memproduksi barang tersebut.
Perusahaan tersebut memiliki sumber daya yang unik (istimewa) yang tidak
dimiliki oleh perusahaan lain.
Contoh dari adanya penguasaan teknik yaitu penguasaan teknik foto. Zaman
dahulu, hanya ada perusahaan “Kodak”, hingga sampai saat ini banyak orang
menyebut tustel dengan sebutan kodak.
Suatu perusahaan akan mengalami skala ekonomi yang maksimum ketika
tingkat produksinya sangat besar jumlahnya. Biaya produksi minimum pada
perusahaan monopoli ketika jumlah produksinya hampir sama dengan jumlah
permintaan pasar. Dengan demikian, perusahaan dapat menurunkan harga barang
apabila produksinya semakin tinggi. Bila produksi tinggi, harga akan semakin
rendah sehingga perusahaan lain tidak mampu bersaing dengan perusahaan yang
terlebih dahulu berkembang.
Selain itu, perusahaan monopoli juga memiliki kemampuan kontrol sumber
faktor produksi (alam, manusia, maupun lokasi produksi).
Terdapat penguasa sumber daya (bahan mentah) tertentu. Misalnya
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Listrik merupakan kebutuhan masyarakat luas,
maka dikuasai dan dikelola oleh pemerintah seperti pada UUD 1945.

2. Hambatan Legalitas (legal barriers to entry)


Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan perusahaan-
perusahaan yang tidak efisien tetapi memiliki daya monopoli, karena secara hukum

5
mereka diberi hak monopoli (legal monopoly). Di Indonesia, Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) banyak yang memiliki daya monopoli karena undang-undang.
Berdasarkan undang-undang tersebut mereka memiliki hak khusus (special
franchise) untuk mengelola industri tertentu. Sebagai contoh, pemerintah
memberikan hak mengolah air kepada PAM, listrik kepada PLN, dan sebagainya.
Hak paten (patent right) atau hak cipta juga merupakan monopoli
berdasarkan hukum karena pengetahuan khusus (special knowledge) yang
menciptakan daya monopoli secara teknik. Agar usaha pengembangan teknologi
berjalan dengan baik, yaitu dengan menciptakan barang baru yang akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan, maka pemerintah melarang dan
bahkan menghukum kegiatan penjiplakan. Dengan demikian pemerintah
mengambil langkah untuk memberikan hak paten kepada perusahaan yang
mengembangkan barang baru. Misalnya Graham Bell untuk pesawat telepon dan
Thomas Edison untuk bola lampu pijar. Hak paten ini diberikan oleh departemen
kehakiman dan mempunyai masa berlaku tertentu. Selama jangka waktu tersebut
maka tidak ada orang lain yang dapat memproduksi barang yang sama, karena jika
memproduksi maka akan dituntut ke pengadilan.

2.3 Keseimbangan Monopolis Jangka Pendek

Perusahaan monopoli tidak akan mempunyai masalah besar dengan


keseimbangan jangka panjang, jika selama jangka pendek memperoleh laba yang
maksimum. Hambatan yang ada pada masuknya perusahaan lain untuk masuk
pasar monopoli menyebabkan perusahaan monopoli akan memperoleh laba
supernormal baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan
monopoli akan kehilangan laba supernormalnya dalam jangka panjang jika tidak
mampu mempertahankan daya monopolinya.

Sebagaimana halnya perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan


sempurna, perusahaan monopoli juga harus menyamakan MR dengan MC agar
mencapai laba maksimum, seperti gambar di bawah ini.

6
Penjelasan kurva:
1. Pada Diagram 9.3 laba maksimum tercapai pada output Q*, di mana MR =
MC. Besar laba seluas bidang AP*BC.
2. Jika output lebih kecil dari Q*, misalnya Q1, laba perusahaan belum
maksimum sebab MR > MC.
3. Sebaliknya jika ouputlebih besar dari Q*, misalnya Q2, laba akan berkurang
karena MR < MC

Tidak menutup kemungkinan perusahaan monopolis juga mengalami


kerugian. Jika menderita rugi, akan diusahakan agar kerugiannya adalah minimum.
Di bawah ini merupakan monopolis yang menderita rugi.

Tingkat outputnya adalah Q*, harga P*, TR = OP*CQ*, sedangkan TC =

7
OABQ*, sehingga daerah kerugian adalah bidang P*ABC (kerugian yang
minimum).

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu
perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai
barang pengganti yang sangat dekat. Atau bisa disebut suatu pelaku usaha atau
penjual yang menjadi pusat kekuatan ekonomi yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan atau pasar atas barang dan jasa
tertentu.
Pasar monopoli merupakan industri satu perusahaan, karena tidak ada
barang pengganti yang mirip. Tidak ada kemungkinan industri lain masuk karena
hambatan-hambatan yang ada. Perusahaan monopoli menjadi penentu harga dan
hanya memerlukan sedikit promosi.
Jika ingin mencapai laba maksimum, perusahaan monopoli harus
menyamakan marginal revenue dengan marginal cost. Ketika dalam jangka pendek
perusahaan memperoleh laba maksimum, tidak akan ada masalah besar dengan
keseimbangan jangka panjang perusahaan monopoli.

9
DAFTAR PUSTAKA

Utami, Sri Rahayu Dina Rossi. 2016. Buku Ajar Teori Ekonomi Mikro. Palembang:
Universitas Muhammadiyah Palembang.

Mankiw, Gregory; Quah, Euston; Wilson, Peter. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro.
Jakarta: Salemba Empat.

Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nuraini, Ida. 2002. Pengantar Ekonomi Mikro. Malang: UMM Pres.

10

Anda mungkin juga menyukai