Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK EKONOMI MIKRO

(PASAR MONOPOLI)
Dosen Pengampu: Litra Diantara, SE., MM

Oleh Kelompok 2:

FILDO AMRI PRATAMA (21100915302431)


NUR HAFIRA (21100915302456)
MUHAMMAD ISRO AZIDAN (21100915302441)
PEPRI ROMADHON (21100915302418)
RIO AZHARI NASUTION (21100915302374)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANGKINANG 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana pencipta

dan pemelihara alam semesta, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga

kami dapat menyusun  makalah dengan judul “Pasar Monopoli”. Makalah ini dapat di

selesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu,

kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung penyelesaian

makalah ini.

            Seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak’’ maka dari itu kami sangat

mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk memotivasi kami agar kedepannya

menjadi lebih baik dalam makalah ini.

Bangkinang, 15 Oktober 2021

Penulis
Daftar Isi

Daftar Isi...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................1
A. Pengertian Pasar Monopoli.......................................................................3
B. Konsep Pasar Monopoli.............................................................................4
C. Entry Barries..............................................................................................5
D. Undang-Undang Tentang Monopoli........................................................5
E. Ciri-Ciri Pasar Monopoli..........................................................................6
F. Jenis-jenis Monopoli..................................................................................7
G. Jenis-jenis Monopoli Yang Tidak Dilarang............................................8
H. Faktor-faktor Timbulnya Monopoli........................................................8
I. Dampak Monopoli dan Pemecahannya..................................................10
BAB III ANALISA DAN KESIMPULAN...........................................................12
A. Analisa.......................................................................................................12
B. Kesimpulan...............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Monopoli dan persaingan usaha tidak sehat merupakan hal yang baru bagi

Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan baru keluarnya Undang-Undang tentang Monopoli

pada tanggal 5 Maret 1999 dan berlaku secara efektif pada tanggal 5 Maret 2000, secara

lengkapnya dengan nama Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sementara di negara-negara Eropa dan

Amerika Serikat hal ini sudah menjadi perhatian sejak masa lalu, bahkan telah

diundangkan sejak ratusan tahun lalu.

Berlakunya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat diharapkan dapat menjamin tercapainya

iklim usaha yang kondusif bagi para pelaku pasar, sehingga nantinya dapat tercipta

kesempatan berusaha yang lebih kompetitif1. Dengan adanya undang-undang tersebut

diharapkan dapat menciptakan efisiensi dalam melakukan kegiatan usaha, serta

mendorong suatu kondisi persaingan usaha yang sehat dan wajar sehingga tidak

menimbulkan adanya pemusatan kekuatan ekonomi pada pelaku usaha tertentu.

Pasar sebagai kumpulan jumlah pembeli dan penjual individual mempunyai

karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut muncul karena masing-masing

individu pembeli dan penjual mempunyai perilaku individual yang berbeda pula. Didalam

biaya produksi terdapat karakteristik pasar tertentu, dimana dalam pasar tersebut hanya

terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang mempunyai alternatif

produk pengganti (subtitusi).

Pasar monopoli hanya terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa)

1
yang tidak mempunyai alternatif produk pengganti (subtitusi) maka dalam pasar monopoli

tidak ada persaingan dari penjual lain.

Dalam kehidupan perekonomian yang faktual, sangat jarang mendapat penjual

yang tidak menghadapi persaingan dari penjual lain. Meskipun dalam suatu pasar misalnya

hanya terdapat satu penjual sehingga tidak ada persaingan secara langsung dari penjual

lain, tetapi penjual tunggal tersebut akan menghadapi persaingan secara tidak langsung

dari penjual lain yang menghasilkan produk yang dapat merupakan alternatif produk

pengganti yang tidak sempurna.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Monopoli

Di dalam pasal 1 ayat 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan sebagai suatu

penguasaan atas produksi / pemasaran barang / penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku

usaha. Secara harafiah monopoli berasal dari Bahasa Yunani : monos yang artinya satu dan

polein yang artinya menjual sehingga pasar monopoli dapat didefinisikan sebagai suatu

bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.

Penentu harga pada pasar monopoli adalah seorang penjual atau sering disebut

sebagai “monopolis”. Atau bisa juga diartikan sebagai suatu bentuk pasar dimana hanya

terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak

mempunyai barang pengganti yang sangat dekat oleh sebab itu penjual dapat menentukan

harga dan memperoleh keuntungan yang tinggi. Hal ini merupakan kasus monopoli murni

atau “pure monopoli”.

Namun pada kenyataannya keadaan ini sangat sulit terealisasi karena meskipun

secara teori pada pasar monopoli sangat sulit bagi perusahaan lain untuk menjadi

subtitusi, namun secara tidak langsung ada produsen yang mempunyai subtitusinya

walaupun secara fisik atau teknologi tidak sama namun secara fungsi sama. Bahkan

sekalipun itu regulated monopolies yang diatur dan diawasi pemerintah sekalipun. Sebagai

contoh, meskipun pengelolaan listrik nasional diberikan hak kepada PT. Perusahaan

Listrik Negara (PLN) dan tidak ada pesaingnya, namun masih ada perusahaan genset

sebagai subtitusi bagi daerah yang belum terjamah oleh PLN. Tidak hanya itu, kekuasan

pemerintah terhadap pasar monopoli juga berpengaruh terhadap kelancaran proses

monopoli itu sendiri. Belum lagi para innovator yang berambisi untuk menciptakan
3
sumber listrik yang lebih ekonomis, efisien dan ramah lingkungan, ini juga menjadi

pesaing pasar monopoli. Jadi pengertian pasar monopoli yang banyak digambarkan atau

yang penulis cantumkan di atas tidaklah sepenuhnya benar.

B. Konsep Pasar Monopoli

Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekuatan

ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi

dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha

tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.

            Walau di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat

memperoleh keuntungan yang besar. Hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi

berada diatas harga pasar. Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan

kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata

dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva

penerimaan rata-rata dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi perusahaan

monopolis, kurva penerimaan marginal lebih rendah dari harga, karena penjual harus

menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.

            Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang

ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air, dan listrik yang

benar-benar dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia dipegang oleh perusahaan

pemerintah). Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari industri lain, dan untuk

jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar-benar bebas dari serangan pesaing,

artinya kemungkinan pasar monopoli tidak akan ada lagi.

C. Entry Barries

4
Ciri utama dari monopoli adalah tertutup pintu masuknya ke pasar (barries to

entry) sehingga pesaing tidak dapat masuk kepasar dan bersaing dengan penguasa pasar.

Mengapa pesaing tidak bisa masuk? Ada tiga alasannya :

1. Sumber daya kunci dikuasai oleh satu perusahaan tunggal.

Artinya, barang utama untuk memproduksi barang tersebut hanya dikuasai oleh satu

perusahaan saja, sehingga tidak mungkin bagi perusahaan lain untuk memperolehnya.

Maka dari itu perusahaan monopolis dapat menetapkan harga yang tinggi , walau biaya

marginalnya rendah.

2. Pemerintah memberikan hak eksklusif kepada sebuah perusahaan tunggal untuk

memproduksi dan menjual barang tertentu. Inilah yang dikatakan regulated

monopolies. Dalam monopoli ini pemerintah sengaja menciptakan monopoli demi

melayani kepentingan publik. Sebagai contoh, pemerintah memberikan hak

mengelolah air kepada PAM, listrik kepada PLN dll.

Biaya-biaya produksi akan lebih efisien jika hanya satu produsen tunggal yang

membuat produk dari pada banyak perusahaan. Inilah yang dikatakan natural

monopoly . Contohnya adalah distribusi air bersih, pipa gas dan listrik. Untuk dapat

melayani kebutuhan produk, sebuah perusahaan harus membuat jaringan.

Bayangkan, jika banyak perusahaan yang membangun jaringan betapa tidak

efisiennya biaya produksi.

D. Undang-Undang Tentang Monopoli

Terlepas dari kenyataaan bahwa dalam situasi tertentu kita membutuhkan

perusahaan besar dengan kekuatan ekonomi yang besar, dalam banyak hal praktik

monopoli, oligopoli, suap harus dibatasi dan dikendalikan, karena bila tidak dapat

merugikan kepentingan masyarakat pada umumnya dan kelompok-kelompok tertentu

dalam masyarakat. Strategi yang paling ampuh untuk itu, sebagaimana juga ditempuh oleh

5
negara maju semacam Amerika, adalah melalui Undang-Undang Anti-Monopoli.

            Di Indonesia untuk mengatur praktik monopoli telah dibuat sebuah undang-undang

yang mengaturnya. Undang-undang itu adalah Undang-undang Republik Indonesia Nomor

5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

            Undang-undang ini menerjemahkan monopoli sebagai suatu tindakan penguasaan

atas produksi dan pemasaran barang atau penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha

atau satu kelompok pelaku usaha.

            Sedangkan praktik monopoli pada UU tersebut dijelaskan sebagai suatu pemusatan

kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya

produksi dan pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan

usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. UU ini dibagi menjadi 11 bab

yang terdiri dari beberapa pasal.

E. Ciri-Ciri Pasar Monopoli

Adapun ciri-cirinya secara umum:

1. Pasar Monopoli adalah industri satu perusahaan

Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi monopoli diatas, yaitu hanya ada satu

saja perusahaan dalam industri tersebut. Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak

dapat diberi dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka

menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli

tersebut.

2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip

Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang

lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang

tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut.

3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri

6
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai

kekuasaan monopoli. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh menghadirkan

berlakunya keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan dalam

pasar monopoli.

Ada yang bersifat legal yaitu dibatasi dengan undang-undang. Ada yang bersifat

teknologi yaitu teknologi yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh.

Dan ada pula yang bersifat keuangan yaitu modal yang diperlukan sangat besar.

4. Dapat mempengaruhi penentuan harga

Karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjualan didalam pasar maka,

perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter. Dengan

mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan

perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikendakinya.

5. Promosi iklan kurang diperlukan

Karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan didalam industri, ia tidak

perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Walau bagaimanapun

perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk

menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.

F. Jenis-jenis Monopoli

1. Monopoli Alamiah

Yaitu monopoli yang disebabkan oleh keadaan alam tertentu ataupun yang disebabkan

oleh adanya bakat khusus melebihi orang lain.

2. Monopoli Undang-Undang

Yaitu monopoli yang diberikan oleh pemerintah melalui peraturan undang-undang baik

kepada swasta maupun monopoli yang dikuasai atau dimiliki oleh negara dengan

ketetapan undang-undang.

7
Contoh monopoli undang-undang kepada swasta :

Adanya pemberian hak paten, hak cipta, hak konsesi, hak merek dagang dan sebagainya.

Contoh monopoli yang dipegang oleh negara dengan ketetapan undang-undang:

Bank Indonesia, PT. PLN(persero), PT. Postel, Perum Kereta Api dan sebagainya.

G. Jenis-jenis Monopoli Yang Tidak Dilarang

1. Monopoli by Law

Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan

menguasai hajat hidup orang banyak.

2. Monopoli by Nature

Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan

lingkungan tertentu.

3. Monopoli by Lisence

Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.

H. Faktor-faktor Timbulnya Monopoli

Hal-hal yang dapat menimbulkan monopoli diantaranya:

1. Adanya penguasa bahan mentah (sumber daya) tertentu. Satu jenis produk tertentu

mungkin hanya dapat dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi tertentu.

Misalnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN). Karena listrik merupakan kebutuhan vital

masyarakat secara luas, maka penguasaan atau pengelolanya ditangani oleh pemerintah

seperti yang tercantum dalam UUD 1945. satu perusahaan yang memiliki tanah atau

hutan yang menghasilkan jenis kayu tertentu (ukir misalnya) maka perusahaan tersebut

mempunyai kedudukan monopoli untuk produksi kayu ukir.

2. Adanya penguasaan teknik produksi tertentu atau memiliki keunggulan teknologi. Satu

produsen yang memiliki teknik atau keunggulan teknologi jauh diatas calon
8
pesaingnya, untuk satu periode tertentu dapat mempunyai kedudukan monopoli.

Misalnya penguasaan teknik foto, dulu hanya ada pada “Kodak”, sehingga sampai

sekarang orang sering menyebut tustel dengan sebutan kodak. Demikian pula dengan

IBM, untuk menyebut komputer. Selama teknik produksi tidak ada yang meniru, maka

pasar barang-barang tersebut akan dikuasai oleh si monopolis.

3. Adanya penguasaan hak paten untuk produk tertentu (merupakan unsur yuridis). Untuk

mendapatkan hak paten ini biasanya harus didahului oleh adanya suatu penemuan.

Satu produsen menemukan cara-cara produksi baru atau menghasilkan produk jenis

baru kemudian dimintakan hak paten pada pemerintah. Dalam hal ini produsen

mendapatkan monopoli untuk menghasilkan barang tersebut. Misalnya Graham Bell

untuk pesawat telepon dan Thomas Edison untuk bola lampu pijar. Hak paten ini

diberikan oleh departemen kehakiman dan mempunyai masa berlaku tertentu. Selama

jangka waktu tersebut maka tidak ada orang lain yang dapat memproduksi barang yang

sama, karena jika memproduksi maka akan dituntut ke pengadilan.

4. Adanya lisensi (izin). Hal ini terjadi karena diperoleh secara institusional

(kelembagaan). Misalnya monopoli yang dipegang oleh PT ASTRA Internasional,

yaitu monopoli unutk perakitan dan penjualan mobil baru merk TOYOTA.

5. Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah (tidak perlu adanya hak paten atau

lisensi). Misalnya karena faktor luas pasar yang terlalu besar sehingga tidak

memungkinkan untuk dilayani oleh lebih dari satu penjual. Masuknya perusahaan baru

biasanya tidak akan menguntungkan, sebab perusahaan lama yang memegang

monopoli sudah mempunyai pengalaman yang lebih luas dan mempunyai kekayaan

non material atau good will dari masyarakat. Oleh sebab itu pendatang baru akan dapat

bertahan jika mempunyai teknologi yang lebih efisien.

9
I. Dampak Monopoli dan Pemecahannya

Pemberlakuan monopoli pada perekonomian menimbulkan 2 sisi dampak yaitu :

Sisi Positif :

1. Memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan tujuan biaya per unit

dapat ditekan sehingga keuntungan dapat ditingkatkan.

2. Meningkatkan produksi secara masal dan meningkatkan produktivitas, sehingga status

sebagai pemegang monopoli dapat dipertahankan.

3. Kesejahteraan karyawaan relatif lebih baik.

4. Aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan perusahaan lebih

diperhatikan.

Sisi Negatif :

1. Ketidakadilan karena monopoli memperoleh keuntungan diatas keuntungan normal.

Jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan keuntungan yang ingin

diperolehnya.

2. Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output kompetitif (yang sesuai

dengan permintaan konsumen).

3. Mengenakan harga lebih tinggi daripada harga kompetitif.

4. Terjadi eksploitasi monopolis terhadap pemilik faktor produksi dan konsumen.

Pemecahan Masalah :

Salah satu langkah yang dapat dilakukan Pemerintah untuk mengatasi monopoli adalah

dengan mengeluarkan kebijakan perekonomian mengenai:

1. Membatasi ruang gerak monopolis dengan campur tangan pemerintah dalam produksi

dan harga.

10
2. Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya tidak dapat

dihindari lagi.

3. Kebijakan anti-trust yang berupaya mencegah monopolis atau penyalahgunaan

antikompetitif.

4. Pengenaan Pajak.

11
BAB III

ANALISA DAN KESIMPULAN

A. Analisa

Berdasar pada uraian Bab II, pasar monopoli ataupun monopoli sebagai salah satu

pilihan dalam perekonomian hanyalah sebagai obyek dari perekonomian itu sendiri. Sama

halnya dengan sebuah pisau yang tajam, dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi

seorang koki untuk membuat masakan yang nikmat dan dinikmati banyak orang;

sebaliknya apabila di tangan seorang penjahat maka pisau sangat mematikan.

Monopoli dapat bermanfaat bagi masyarakat luas apabila Pemerintah sebagai

subyek atau pengatur dan pengawas perekonomian bijak dalam kebijakan dan langkahnya.

Regulated monopolies yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dilakukan. Dan

sistem monopoli yang melibatkan komunikasi dua arah antara produsen, konsumen, dan

Pemerintah mungkin bisa menjadi alternatif penyelesaian masalah. Transparansi juga

harus diterapkan agar tidak terjadi salah persepsi antar pihak.

B. Kesimpulan

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan

saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti

yang sangat dekat. Atau bisa disebut suatu pelaku usaha atau penjual yang menjadi pusat

kekuatan ekonomi yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pasar atas barang

dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan

kepentingan umum.  

Untuk meminimalisir dampak negatif monopoli yang dapat merugikan masyarakat


12
luas maka Pemerintahan Negara Republik Indonesia telah mengeluarkan Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan

Persaingan.

DAFTAR PUSTAKA

13
Adji, Wahyu dkk. 2007. Ekonomi Untuk Sma/Sma Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Sukardi. 2009. Ekonomi Untuk Sma/Sma Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Depertemen
Pendidikan Nasional

Endang S, Dkk.. 2003. Ekonomi Mikro Pengantar. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE
YKPN.

Nuraini, Ida. 2005. Pengantar Ekonomi Mikro, Cetakan ke empat. Malang : UMM Pres.

Nopirin. 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Yogyakarta: BPFE.

Rosyidi, Suherman. 1991. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi
Mikro Dan Makro,Cetakan ke empat. Surabaya: Duta Jasa.

Pasar Monopoli. 2013, 6 April. Diperoleh 24 September 2013 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopoli

Pasar Monopoli. 2010, April. Diperoleh 21 September 2013 dari

http://profilaminkutbi.blogspot.com/2010/04/pasar-monopoli-oleh-m.html

Pasar Monopoli. 2013, 04 April. Diperoleh 25 September 2013 dari

http://tyuzeka.blogspot.com/2013/04/pasar-monopoli_4.html

Tugas Sistem Ekonomi Indonesia : Pasar Monopoli Indonesia . 2012, 14 April.

Diperoleh 21 September 2013 dari

http://daninur.blog.fisip.uns.ac.id/2012/04/14/tugas-sistem-ekonomi-indonesia-pasar-

monopoli-indonesia/

14

Anda mungkin juga menyukai