(PASAR MONOPOLI)
Dosen Pengampu: Litra Diantara, SE., MM
Oleh Kelompok 2:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana pencipta
dan pemelihara alam semesta, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga
kami dapat menyusun makalah dengan judul “Pasar Monopoli”. Makalah ini dapat di
selesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu,
kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung penyelesaian
makalah ini.
Seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak’’ maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk memotivasi kami agar kedepannya
Penulis
Daftar Isi
Daftar Isi...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................1
A. Pengertian Pasar Monopoli.......................................................................3
B. Konsep Pasar Monopoli.............................................................................4
C. Entry Barries..............................................................................................5
D. Undang-Undang Tentang Monopoli........................................................5
E. Ciri-Ciri Pasar Monopoli..........................................................................6
F. Jenis-jenis Monopoli..................................................................................7
G. Jenis-jenis Monopoli Yang Tidak Dilarang............................................8
H. Faktor-faktor Timbulnya Monopoli........................................................8
I. Dampak Monopoli dan Pemecahannya..................................................10
BAB III ANALISA DAN KESIMPULAN...........................................................12
A. Analisa.......................................................................................................12
B. Kesimpulan...............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Monopoli dan persaingan usaha tidak sehat merupakan hal yang baru bagi
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan baru keluarnya Undang-Undang tentang Monopoli
pada tanggal 5 Maret 1999 dan berlaku secara efektif pada tanggal 5 Maret 2000, secara
lengkapnya dengan nama Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sementara di negara-negara Eropa dan
Amerika Serikat hal ini sudah menjadi perhatian sejak masa lalu, bahkan telah
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat diharapkan dapat menjamin tercapainya
iklim usaha yang kondusif bagi para pelaku pasar, sehingga nantinya dapat tercipta
mendorong suatu kondisi persaingan usaha yang sehat dan wajar sehingga tidak
individu pembeli dan penjual mempunyai perilaku individual yang berbeda pula. Didalam
biaya produksi terdapat karakteristik pasar tertentu, dimana dalam pasar tersebut hanya
terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang mempunyai alternatif
Pasar monopoli hanya terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa)
1
yang tidak mempunyai alternatif produk pengganti (subtitusi) maka dalam pasar monopoli
yang tidak menghadapi persaingan dari penjual lain. Meskipun dalam suatu pasar misalnya
hanya terdapat satu penjual sehingga tidak ada persaingan secara langsung dari penjual
lain, tetapi penjual tunggal tersebut akan menghadapi persaingan secara tidak langsung
dari penjual lain yang menghasilkan produk yang dapat merupakan alternatif produk
2
BAB II
PEMBAHASAN
penguasaan atas produksi / pemasaran barang / penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku
usaha. Secara harafiah monopoli berasal dari Bahasa Yunani : monos yang artinya satu dan
polein yang artinya menjual sehingga pasar monopoli dapat didefinisikan sebagai suatu
bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
Penentu harga pada pasar monopoli adalah seorang penjual atau sering disebut
sebagai “monopolis”. Atau bisa juga diartikan sebagai suatu bentuk pasar dimana hanya
terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat dekat oleh sebab itu penjual dapat menentukan
harga dan memperoleh keuntungan yang tinggi. Hal ini merupakan kasus monopoli murni
Namun pada kenyataannya keadaan ini sangat sulit terealisasi karena meskipun
secara teori pada pasar monopoli sangat sulit bagi perusahaan lain untuk menjadi
subtitusi, namun secara tidak langsung ada produsen yang mempunyai subtitusinya
walaupun secara fisik atau teknologi tidak sama namun secara fungsi sama. Bahkan
sekalipun itu regulated monopolies yang diatur dan diawasi pemerintah sekalipun. Sebagai
contoh, meskipun pengelolaan listrik nasional diberikan hak kepada PT. Perusahaan
Listrik Negara (PLN) dan tidak ada pesaingnya, namun masih ada perusahaan genset
sebagai subtitusi bagi daerah yang belum terjamah oleh PLN. Tidak hanya itu, kekuasan
monopoli itu sendiri. Belum lagi para innovator yang berambisi untuk menciptakan
3
sumber listrik yang lebih ekonomis, efisien dan ramah lingkungan, ini juga menjadi
pesaing pasar monopoli. Jadi pengertian pasar monopoli yang banyak digambarkan atau
Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekuatan
ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi
dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha
Walau di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat
memperoleh keuntungan yang besar. Hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi
berada diatas harga pasar. Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan
kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata
dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva
penerimaan rata-rata dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi perusahaan
monopolis, kurva penerimaan marginal lebih rendah dari harga, karena penjual harus
Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang
ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air, dan listrik yang
benar-benar dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia dipegang oleh perusahaan
pemerintah). Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari industri lain, dan untuk
jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar-benar bebas dari serangan pesaing,
C. Entry Barries
4
Ciri utama dari monopoli adalah tertutup pintu masuknya ke pasar (barries to
entry) sehingga pesaing tidak dapat masuk kepasar dan bersaing dengan penguasa pasar.
Artinya, barang utama untuk memproduksi barang tersebut hanya dikuasai oleh satu
perusahaan saja, sehingga tidak mungkin bagi perusahaan lain untuk memperolehnya.
Maka dari itu perusahaan monopolis dapat menetapkan harga yang tinggi , walau biaya
marginalnya rendah.
Biaya-biaya produksi akan lebih efisien jika hanya satu produsen tunggal yang
membuat produk dari pada banyak perusahaan. Inilah yang dikatakan natural
monopoly . Contohnya adalah distribusi air bersih, pipa gas dan listrik. Untuk dapat
perusahaan besar dengan kekuatan ekonomi yang besar, dalam banyak hal praktik
monopoli, oligopoli, suap harus dibatasi dan dikendalikan, karena bila tidak dapat
dalam masyarakat. Strategi yang paling ampuh untuk itu, sebagaimana juga ditempuh oleh
5
negara maju semacam Amerika, adalah melalui Undang-Undang Anti-Monopoli.
Di Indonesia untuk mengatur praktik monopoli telah dibuat sebuah undang-undang
5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
atas produksi dan pemasaran barang atau penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha
Sedangkan praktik monopoli pada UU tersebut dijelaskan sebagai suatu pemusatan
kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan
usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. UU ini dibagi menjadi 11 bab
Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi monopoli diatas, yaitu hanya ada satu
saja perusahaan dalam industri tersebut. Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak
dapat diberi dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka
menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli
tersebut.
Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang
lain yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang
tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut.
6
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai
berlakunya keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan dalam
pasar monopoli.
Ada yang bersifat legal yaitu dibatasi dengan undang-undang. Ada yang bersifat
teknologi yaitu teknologi yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh.
Dan ada pula yang bersifat keuangan yaitu modal yang diperlukan sangat besar.
perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter. Dengan
perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk
F. Jenis-jenis Monopoli
1. Monopoli Alamiah
Yaitu monopoli yang disebabkan oleh keadaan alam tertentu ataupun yang disebabkan
2. Monopoli Undang-Undang
Yaitu monopoli yang diberikan oleh pemerintah melalui peraturan undang-undang baik
kepada swasta maupun monopoli yang dikuasai atau dimiliki oleh negara dengan
ketetapan undang-undang.
7
Contoh monopoli undang-undang kepada swasta :
Adanya pemberian hak paten, hak cipta, hak konsesi, hak merek dagang dan sebagainya.
Bank Indonesia, PT. PLN(persero), PT. Postel, Perum Kereta Api dan sebagainya.
1. Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan
2. Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan
lingkungan tertentu.
3. Monopoli by Lisence
1. Adanya penguasa bahan mentah (sumber daya) tertentu. Satu jenis produk tertentu
Misalnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN). Karena listrik merupakan kebutuhan vital
masyarakat secara luas, maka penguasaan atau pengelolanya ditangani oleh pemerintah
seperti yang tercantum dalam UUD 1945. satu perusahaan yang memiliki tanah atau
hutan yang menghasilkan jenis kayu tertentu (ukir misalnya) maka perusahaan tersebut
2. Adanya penguasaan teknik produksi tertentu atau memiliki keunggulan teknologi. Satu
produsen yang memiliki teknik atau keunggulan teknologi jauh diatas calon
8
pesaingnya, untuk satu periode tertentu dapat mempunyai kedudukan monopoli.
Misalnya penguasaan teknik foto, dulu hanya ada pada “Kodak”, sehingga sampai
sekarang orang sering menyebut tustel dengan sebutan kodak. Demikian pula dengan
IBM, untuk menyebut komputer. Selama teknik produksi tidak ada yang meniru, maka
3. Adanya penguasaan hak paten untuk produk tertentu (merupakan unsur yuridis). Untuk
mendapatkan hak paten ini biasanya harus didahului oleh adanya suatu penemuan.
Satu produsen menemukan cara-cara produksi baru atau menghasilkan produk jenis
baru kemudian dimintakan hak paten pada pemerintah. Dalam hal ini produsen
untuk pesawat telepon dan Thomas Edison untuk bola lampu pijar. Hak paten ini
diberikan oleh departemen kehakiman dan mempunyai masa berlaku tertentu. Selama
jangka waktu tersebut maka tidak ada orang lain yang dapat memproduksi barang yang
4. Adanya lisensi (izin). Hal ini terjadi karena diperoleh secara institusional
yaitu monopoli unutk perakitan dan penjualan mobil baru merk TOYOTA.
5. Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah (tidak perlu adanya hak paten atau
lisensi). Misalnya karena faktor luas pasar yang terlalu besar sehingga tidak
memungkinkan untuk dilayani oleh lebih dari satu penjual. Masuknya perusahaan baru
monopoli sudah mempunyai pengalaman yang lebih luas dan mempunyai kekayaan
non material atau good will dari masyarakat. Oleh sebab itu pendatang baru akan dapat
9
I. Dampak Monopoli dan Pemecahannya
Sisi Positif :
1. Memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan tujuan biaya per unit
diperhatikan.
Sisi Negatif :
Jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan keuntungan yang ingin
diperolehnya.
2. Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output kompetitif (yang sesuai
Pemecahan Masalah :
Salah satu langkah yang dapat dilakukan Pemerintah untuk mengatasi monopoli adalah
1. Membatasi ruang gerak monopolis dengan campur tangan pemerintah dalam produksi
dan harga.
10
2. Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya tidak dapat
dihindari lagi.
antikompetitif.
4. Pengenaan Pajak.
11
BAB III
A. Analisa
Berdasar pada uraian Bab II, pasar monopoli ataupun monopoli sebagai salah satu
pilihan dalam perekonomian hanyalah sebagai obyek dari perekonomian itu sendiri. Sama
halnya dengan sebuah pisau yang tajam, dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi
seorang koki untuk membuat masakan yang nikmat dan dinikmati banyak orang;
subyek atau pengatur dan pengawas perekonomian bijak dalam kebijakan dan langkahnya.
Regulated monopolies yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dilakukan. Dan
sistem monopoli yang melibatkan komunikasi dua arah antara produsen, konsumen, dan
B. Kesimpulan
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan
saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti
yang sangat dekat. Atau bisa disebut suatu pelaku usaha atau penjual yang menjadi pusat
kekuatan ekonomi yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pasar atas barang
dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan
kepentingan umum.
Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan.
DAFTAR PUSTAKA
13
Adji, Wahyu dkk. 2007. Ekonomi Untuk Sma/Sma Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Sukardi. 2009. Ekonomi Untuk Sma/Sma Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Depertemen
Pendidikan Nasional
Endang S, Dkk.. 2003. Ekonomi Mikro Pengantar. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE
YKPN.
Nuraini, Ida. 2005. Pengantar Ekonomi Mikro, Cetakan ke empat. Malang : UMM Pres.
Nopirin. 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Yogyakarta: BPFE.
Rosyidi, Suherman. 1991. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi
Mikro Dan Makro,Cetakan ke empat. Surabaya: Duta Jasa.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopoli
http://profilaminkutbi.blogspot.com/2010/04/pasar-monopoli-oleh-m.html
http://tyuzeka.blogspot.com/2013/04/pasar-monopoli_4.html
http://daninur.blog.fisip.uns.ac.id/2012/04/14/tugas-sistem-ekonomi-indonesia-pasar-
monopoli-indonesia/
14