Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEGAGALAN PASAR
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro dan Makro
Dosen Pengampu:
Dr. Rokhmat Subagiyo, S.E., M.E.I.

Disusun oleh:
Kelompok 7
1. Ahmad Zidan Chusnaini (1860404221011)
2. Muhammad Luthfi Nurhuda (1860404222029)
3. Naila Fathma Salsabila (1860404222024)
4. Yaquta Brilliana (1860404221002)

PROGAM STUDI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF


JURUSAN BISNIS DAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
AGUSTUS 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi AllahSWT yang senantiasa melimpahkan Rahmat
dan hidyahnya sehingga penulis dpat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kegagalan Pasar”.
Penulis mengucapakan terimasih kepada Bapak Dr. Rokhmat Subagiyo, M.E.I.
selaku dosen pembimbing bidang studi dan teman teman yang turut memberi
semangat atas terbentuknya makalah ini karena berkat dari bantuan berbagi pihak
penulis dapat menyelesaikan tepat pada waktu yang ditentukan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan kepada
pembaca sekalian. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.
Wassalamulaikum wr.wb..

Tulungagung, Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah........................................................................................................ 1
BAB II ................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
A. Ketidakpastian Pasar................................................................................................ 2
B. Informasi Asimetris ................................................................................................. 6
C. Eksternalitas Dan Barang Publik ............................................................................. 7
BAB III ............................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegagalan pasar terjadi ketika mekanisme harga gagal memperhitungkan
keseluruhan harga dan keuntungan yang berkaitan dengan penyediaan maupun
konsumsi dari suatu barang dan jasa. Hal ini kemudian berdampak pada alokasi
atau penggunaan yang tidak effisien. Istilah kegagalan pasar pertama kali
digunakan pada tahun 1958, namun pondasi konseptual dari kegagalan pasar
telah muncul pada abad ke-18. Kegagalan pasar dapat terjadi karena beberapa
faktor misalnya: praktek monopoli atau oligopoli (kartel), barang publik,
eksternalitas, dan informasi yang tidak lengkap atau asimetris . Selain fakto-
faktor tersebut, aktivitas pasar juga dipengaruhi suatu regulasi atau peraturan,
dalam hal ini yang berkaitan dengan pemerintahan seperti pajak, subsidi, upah
minimum, dan pengaturan harga. Oleh karena itu, kebijakan yang tidak
terpikirkan dengan baik oleh suatu pemerintah juga dapat membuat suatu pasar
berjalan tidak efisien sehingga berujung pada kegagalan. 1

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ketidakpastian pasar?
2. Apa yang dimaksud dengan informasi asimetris?
3. Apa yang dimaksud dengan Eksternalitas?
4. Apa yang dimaksud dengan pengertian barang publik?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami penjelasan tentang ketidakpastian pasar
2. Untuk memahami penjelasan informasi asimetris
3. Untuk memahami penjelasan ekternalitas
4. Untuk memahami apa itu barang publik

1“Analysing and Evaluating Government Intervention in Markets Economics". (dalam bahasa


Inggris). Diakses tanggal 2017-10-26.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KETIDAKPASTIAN PASAR
Kegagalan pasar ada ketika tidak tercapainya kondisi Pareto optimal.Artinya,
konsumen tidak bisa lagi menyamakan tarif marginal substitusi dan produsen
menawarkan barang untuk dijual dengan harga lebih tinggi daripada biaya
marjinal produksi. Kegagalan pasar tersebar luas di negara berkembang. Barang
ekonomi dan faktor pasar yang berada dalam keadaan disekuilibrium
menyebabkan inefisiensi dalam alokasi sumber daya. Pasar barang ditandai
dengan kekurangan dan surplus, sedangkan faktor pasar menunjukkan tingkat
pengangguran yang tinggi dan kelangkaan modal. 2
Persaingan tidak sempurna adalah penyebab kegagalan pasar. Dibawah pasar
ini perusahaan menghadapi penurunan kemiringan kurva permintaan untuk
produknya. Menyimpangnya pendapatan marjinal dari pendapatan rata-rata dan
harga tidak lagi sama dengan biaya marjinal. Dalam skenario ini, perusahaan
monopoli menetapkan harga yang melebihi biaya marjinal, untuk
memaksimalkan keuntungan. Hal ini menyebabkan output yang jauh lebih
rendah daripada yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersaing sempurna dan
beroperasi di bawah kondisi biaya yang sama. Konsumen tidak memiliki
kedaulatan dalam hal alokasi sumber daya di bawah monopoli. Pengoperasian
perusahaan monopoli dikatakan tidak efisien, karena dapatmenyebabkan
alokasi dari sumber daya yang kurang optimal. Monopoli alami dan perusahaan
lain yang mengalami penurunan biaya rata-rata atas berbagai output adalah
sumber kegagalan pasar. Sebuah monopoli alamiah tidak diatur perbaikan
outputnya dengan harga yang lebih besar daripada biaya marjinal. Tingkat
output tidak berada pada kondisi Pareto optimal. Jika perusahaan mencoba
untuk harga produknya di biaya marjinal, kerugian harus dibiayai oleh pajak
atau diskriminasi harga. Contoh dari pasar persaingan tidak sempurna adalah
sebagai berikut:

2
Siti Kadariah, “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Pasar (Market Failure)”,
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, (Medan, 2022), hlm. 931

2
a. Monopoli
Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual, tidak
ada substitusi produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan
masuk (barriers to entry) ke pasar. Pada pasar monopoli, produsen
mempunyai prinsip keuntungan yang maksimum yaitu pada tingkat
produksi dimana MC=MR. gambaran dari pasar monopoli akan
digambarkan sebagai berikut :

Sumber: olahan peneliti


Gambar 2. Pasar Monopoli

Gambar 2 terlihat bahwa ekuilibrium jangka pendek terjadi pada titik E


dimana MC = MR. Pada kondisi ini produk yang dijual adalah 0Q*dengan
harga 0P*dan rata-rata biaya total OC* (= C*B ). Keuntungan perunit adalah
0P* – 0C* = P*C* Sehingga keuntungan monopoli jangka pendek adalah
P*C* x 0Q* = P*ABC* (luas terarsir). Kurva menggambarkan kondisi
pasar bersaing, maka titik ekuilibrium adalah pada titik F, dimana kurva
permintaan berpotongan dengan MC yang berarti MC = P (syarat
ekuilibrium pasar bersaing). Dengan demikian pasar bersaing akan
menurunkan harga dan memperbesar jumlah produk. 3
b. Oligopoli
Pasar oligopoli sebuah keadaan dimana dalam pasar jumlah perusahaan
yang menguasai pasar lebih dari dua tetapi tidak banyak (2-10) sehingga
tindakan dari pengusaha yang satu akan mempengaruhi kebijakan dari

3
Ibid., hlm.933

3
pengusaha lainnya. Ketika pasar terdiri dari dua perusahaan maka disebut
dengan istilah duopoly. Apabila produk yang dihasilkan oleh pengusaha
oligopoli homogen, maka pasar dinamakan oligopoli murni (pure
oligopoly)dan apabila produk yang dihasilkan tidak homogen maka
dinamakan oligopoli yang dibedakan (differentiated oligopoly). Akibat dari
bebasnya masing-masing pengusaha di dalam menentukan kebijakan-
kebijakannya, terutama kebijakan harga dan produksi, maka akan
menimbulkan perang harga diantara sesama pengusaha oligopoli tersebut.
Akhir dari perang harga ini adalah membuat kehancuran bagi beberapa
pengusaha tertentu. Sampai di mana kemampuan pengusaha oligopoli di
dalam perang harga ini, sangat tergantung kepada produk yang dihasilkan
dan biaya produksinya. Apabila produk dalam pasar oligopoli
adalahhomogen (oligopoli murni) maka tiaptiap pengusaha hanya akan turut
dalam perang harga sampai batas keuntungan normal. Jika produk yang
dihasilkan tidak homogen (oligopoli yang dibedakan) maka pengusaha akan
turut dalam perang harga sampai pada tingkat harga dimana biaya rata-rata
(AC) sama dengan nilai penjualan rata-rata (P). Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut:

Sumber: olahan peneliti


Gambar 3. Pasar Oligopoli

Gambar 3a menunjukkan keadaan suatu perusahaan oligopoli murni dalam


perang harga. Pengusaha itu hanya akan turut dalam perang harga sampai
harga sebesar P1 dengan jumlah produk yang dihasilkan sebesar Q1, dimana
harga sama dengan biaya rata-rata ( P1 = AC). Jika harga dibawah P1, maka

4
pengusaha akan memberhentikan perusahaannya karena dalam jangka
panjang ia akan menderita kerugian. Gambar 3b menunjukkan keadaan
suatu perusahaan “oligopoli yang dibedakan” dalam perang harga.
Pengusaha ini hanya akan dapat mengikuti perang harga. Pengusaha ini
hanya akan dapat mengikuti perang harga sampai pada tingkat harga P2
dengan tingkat produksi Q2. Dimana harga sama dengan biaya rata-rata
(AC). Tetapi kapasitas produksi Q2 belum optimum, karena produksi
optimum dicapai pada saat MC = AC.Jika harga lebih rendah dari pada P2
maka perusahaan terpaksa harus ditutup karena biaya rata-rata lebih besar
dari pada nilai penjualan rata-rata.
c. Monopoli Alamiah
Kontrol eksklusif perusahaan atas sumber bahan baku penting dapat
menimbulkan monopoli alami contoh yang sering dikutip adalah tambang
berlian debeers afrika selatan perusahaan hampir memiliki kontrol eksekutif
atas pasokan berlian mentah dunia. Ketika pemerintah berusaha untuk
menghapus monopoli pada produks suatu barang tetapi hal tersebut akan
menyebabkan diantara produsen terjadi persaingan yang menyebabkan
hanya ada satu produsen saja yang bertahan. Penyebab dari hal tersebut
karena pasar akan barang tersebut terlalu kecil atau investasi yang
dibutuhkan sangat besar sehingga ekonomi yang efisien akan terjadi ketika
tingkat produksi besar. Keadaan diatas disebut dengan monopoli alamiah.

Sumber: Mangkoesoebroto (2001)

Gambar 4. Monopoli Alamiah

5
B. INFORMASI ASIMETRIS
Informasi Asimetris merupakan perbedaan informasi yang didapat antara salah
satu pihak dengan pihak lainnya dalam kegiatan ekonomi. Hal ini misalnya saja
terjadi antara investor yang akan melakukan investasi di dalam pasar modal.
Investor harus mengetahui saham dengan baik sebelum investor tersebut
melakukan investasi. Hal ini membuat investor akan mencari tahu saham
dengan lengkap serta tepat. Namun, dalam pencariaan informasi tidaklah
mudah. Beberapa investor justru mendapatkan informasi yang sangat minim
mengenai saham di pasar modal. Hal ini dikarenakan agen perusahaan tidak
mungkin memberikan kondisi perusahaan secara lengkap kepada publik.
Informasi tersebut merupakan rahasia perusahaan yang diberikan kepada pihak
terpercaya dan pada waktu yang tepat. Dalam menyikapi hal ini, investor yang
cerdas akan mencari informasi kemudian melakukan analisis untuk
mendapatkan gambaran yang tepat . Informasi yang didapat akan mengalami
perbedaan antara investor dengan agen perusahaan, perbedaan inilah dinamakan
informasi asimetris.4
Kegagalan pasar karena asymmetric information bisa terjadi karena beberapa
pihak di pasar mempunyai lebih baik atau lebih banyak informasi dibandingkan
pihak lain. Informasi asimetris memiliki dua bentuk. Yang pertama adalah
adverse selection (salah pilih) timbul akibat adanya informasi yang tersembunyi
(hidden information). Yang kedua moral hazard timbul akibat adanya
perbuataan yang tersembunyi (hidden Action). Hidden information mengacu
pada situasi di mana satu pihak memiliki informasi lebih lanjut dari pihak lain
pada kualitas (atau "tipe") dari barang yang diperdagangkan atau kontrak
variable atau informasi yang tersembunyi. Adverse Selection merupakan
bagaimana pemilihan keputusan yang akan diambil berdasarkan informasi yang
lemah. Adverse selection menyebabkan kegagalan pasar. Namun, didianggap
penting di bidang ekonomi karena sering menghilangkan kemungkinan
pertukaran yang akan menguntungkan baik konsumen maupun penjual.

4Jehley, Geoffrey A, Philip J Reny, “Advanced Microeconomic” (Theory Third Edition 2011) First
published, hlm. 229

6
Dalam teori ekonomi, moral hazard adalah situasi dimana satu pihak akan
memiliki kecenderungan untuk mengambil risiko karena biaya yang dapat
dikenakan tidak akan dirasakan oleh pihak mengambil risiko. Moral hazard
muncul karena individu atau lembaga tidak mengambil konsekuensi penuh dan
tanggung jawab dari tindakannya dan karenanya memiliki kecenderungan untuk
bertindak kurang hati-hati, meninggalkan pihak lain untuk memegang beberapa
tanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan tersebut. Moral hazard timbul
akibat adanya perbuataan yang tersembunyi (hidden action). Hidden action
merupakan tindakan yang tersembunyi oleh salah satu pihak yang
mempengaruhi kualitas barang yang diperdagangkan dan tindakan tersebut
tidak dapat diamati oleh pihak lain. Hidden Action adalah ketika salah satu
pihak dapat mempengaruhi "kualitas" dari barang yang diperdagangkan atau
kontrak variabel dengan beberapa tindakan dan tindakan ini tidak dapat diamati
oleh pihak lain atau perbuatan yang tersembunyi. 5
Hal ini menimbulkan pihak tersebut melakukan tindakan yang tersembunyi
untuk mempengaruhi kualitas barang yang diperdagangkan sehingga
menyebabkan timbulnya masalah moral hazard. Permasalahan ini menimbulkan
ineffisiensi akibat kesulitan dalam mengambil skema insentif untuk
memastikan tindakan yang tepat.

C. EKSTERNALITAS DAN BARANG PUBLIK


1. Eksternalitas
Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang ditimpakan maupun diberikan
pada suatu individual atau kelompok yang berada di luar suatu transaksi. Jika
biaya atau manfaat sosial seperti itu diabaikan, keputusan rumah tangga maupun
perusahaan cenderung keliru atau in efisien. 6 Eksternalitas menyebabkan
alokasi sumber daya yang tidak efisien karena harga pasar tidak secara akurat
mencerminkan biaya tambahan atau manfaat yang diberikan kepada pihak
ketiga. Untuk mengilustrasikan inefisiensi ini diperlukan model ekuilibrium

5
Ibid., hlm. 243
6
Lukman Edy, “Kegagalan Pasar (Market Failure):Information Asymmetric, Externalities, Public
Goods dan Inefficient Allocation”, Jurnal IndraTech Volume 2 No 2 (Pekanbaru, 2021) hlm.21.

7
umum, karena alokasi yang tidak efisien di satu pasar menimbulkan keraguan
atas efisiensi hasil yang ditentukan pasar di mana pun.7
Eksternalitas terjadi ketika konsumsi atau penggunaan barang/jasa tertentu oleh
individu atau produksi barang/jasa tertentu oleh sebuah perusahaan swasta
mempengaruhi fungsi kemanfaatan dari Individu atau perusahaan lainnya.
Dapat bersifat positif (kemanfaatan bertambah) dan dapat juga bersifat negatif
(biaya meningkat, kemanfaatan berkurang).
Ada dua kategori utama dari definisi eksternalitas, yang pertama
mendefinisikan eksternalitas berdasarkan efek yang timbulkan dan yang kedua
mendefinisikan eksternalitas berdasarkan faktor penyebab dan konsekuensinya.
Definisi eksternalitas berdasarkan efek yang di timbulkan yaitu eksternalitas
akan timbul setiap kali kesejahteraan beberapa agen ekonomi yang utilitas atau
laba meliputi variabel riil dengan nilai yang dipilih oleh orang lain tanpa
memperhatikan efek kesejahteraan orang lain yang mempengaruhi mereka. Jika
ditinjau dari segi efek yang ditimbulkan, definisi eksternalitas menunjukkan
umumnya pasar gagal untuk mencapai eksternalitas. Penekanannya pada
hilangnya peran pasar dan inefisiensi dalam tawarmenawar informasi yang
tidak lengkap.8
Macam-macam eksternalitas ditinjau dari segi dampaknya dibagi menjadi dua
yaitu:
a. Eksternalitas Positif
Eksternalitas positif yaitu manfaat bagi pihak ketiga yang tidak dibayarkan
kepada pihak penjual dan pembeli barang atau jasa yang tidak tercermin
dalam harga.
Dampak eksternalitas positif menyebabkan Marginal Social Benefit (MSB)
lebih tinggi daripada manfaat marginal yang didapat penjual atau pembeli.
Manfaat marginal yang didapat pembeli atau penjual disebut dengan
Marginal Private Benefit (MPB). Anggap saja bahwa dampak eksternalitas
positif ini memberikan manfaat juga bagi pihak ketiga diluar penjual dan

7
Walter Nicholson, “Microeconomic Theory Basic Principles and Extensions”, (USA : Cenveo
Publisher Services, 2012) hlm. 643
8
Lukman Edy, “Kegagalan Pasar ...”, hlm.22

8
pembeli. Manfaat yang diterima pihak ketiga ini digambarkan sebagai
Marginal External Benefit (MEB).
Sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:

MPBi + MEB = MSB = MSC

Dari kurva diatas kita ingin membuat ilustrasi bahwa MSC sebagai biaya
marginal sosial sama dengan MPC. Transaksi penjual dan pembeli dipasar
sebelum diperhitungkan adanya dampak eksternalitas positif yaitu berada
pada titik a. Karena adanya dampak eksternalitas positif yang tidak
diperhitungkan penjual dan pembeli, manfaat marginal sosialnya (MSB)
lebih tinggi dari harga yang berlaku dipasar. 9
Awalnya aktivitas penjual dan pembeli terjadi di titik a, tapi karena ada
tambahan manfaat dari dampak eksternalitas positif. Sehingga manfaat
marginal sosial secara keseluruhan (MSB=MPB+MEB) berada pada garis
MSB. Pada garis MSB inilah diperhitungkan manfaat marginal keseluruhan
baik yang didapat oleh pembeli (MPB) dan manfaat tambahan yang
didapatkan oleh masyarakat yang tidak membeli (MEB).

9 Ibid., hlm. 25

9
b. Eksternalitas Negatif
Disebut external cost, yaitu biaya yang dibebankan kepada pihak ketiga
bukannya ke penjual maupun pembeli barang yang tidak tercermin dalam
harga pasar.
Dampak eksternalitas negatif yang muncul akan membuat harga barang/jasa
tidak mencerminkan Marginal Social Cost (MSC) secara penuh dalam
mengalokasi sumber daya untuk menghasilkan produk tersebut, sehingga
menimbulkan biaya bagi pihak ketiga. MSC dapat dirumuskan sebagai
berikut:
MPC + MEC = MSC

Marginal cost yang mendasari keputusan produsen untuk memproduksi


barang kita anggap sebagai Marginal Private Cost (MPC). Untuk
mendapatkan Marginal Social Cost (MSC), MPC harus ditambahkan
Marginal Eksternal Cost dari output (MEC). Dampak eksternalitas negatif
memunculkan biaya Marginal External Cost (MEC). MEC adalah biaya
ekstra pada pihak ketiga yang muncul dari produksi lagi barang atau jasa.

Dari kurva diatas kita ingin membuat ilustrasi dampak eksternalitas negatif.
Garis MPC menggambarkan biaya marginal perusahaan untuk
menghasilkan produk (MPC). Garis MPC pada gambar diatas adalah biaya
perusahaan menghasilkan barang tanpa memperhitungkan dampak

10
eksternalitas negatif. Sedangkan MSB menggambarkan Marginal Social
Benefit (MSB), sederhananya yang diminta konsumen.

2. Barang Publik (Public Goods)


Barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa
penggunanya dan sebisa mungkin bahkan diatur agar seseorang tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Barang publik juga merupakan
barang yang apabila dikonsumsi atau dipergunakan oleh suatu individu tidak
akan mengurangi konsumsi atau aspek kegunaan terhadap individu lainnya akan
barang tersebut.10
Ciri khas dari barang-barang ini adalah tidak adanya pengecualian; yaitu, pada
saat barang tersebut diproduksi. Mereka memberikan manfaat bagi seluruh
kelompok mungkin bagi semua orang. Secara teknis tidak mungkin untuk
membatasi manfaat ini hanya pada kelompok individu tertentu yang
membayarnya, sehingga manfaatnya tersedia bagi semua orang. 11 Public goods
yang terdiri dari barang dan jasa memenuhi 2 kriteria, yaitu: tak-terkecualikan
(non-excludeable) dan tak-tersaingkan (non-rivalrous). Non-excludable Goods
tidak murni public goods, dimana orang tidak dapat dicegah untuk
mengkonsumsinya, tapi jumlahnya dapat berkurang karena dikonsumsi.
Kondisi ini menimbulkan masalah free rider, yaitu orang yang menerima
manfaat dari barang publik namun tidak mau memberikan kontribusi.
Congestible goods adalah barang publik yang bisa diakses oleh siapa saja, dan
tidak ada saingan (non-Rivalry) ketika di pakai oleh sedikit orang. Ketika di
pakai oleh banyak orang sekaligus, menjadi saingan.
Barang publik menciptakan kegagalan pasar jika bagian dari populasi yang
mengkonsumsi barang gagal membayar tetapi terus menggunakan barang
tersebut sebagai pembayar sebenarnya. Kegagalan pasar terjadi karena kualitas
produk ini menjadikan marginal cost atas tambahan konsumen sama dengan
Rp.0. Penetapan harga yang efisien ini menjelaskan bahwa harga suatu produk
harus sama dengan biaya marjinalnya.

10
Walter Nicholson, “ Microeconomic Theory ...”, hlm 680
11
Ibid., hlm. 664

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kegagalan pasar dapat terjadi apabila alokasi sumber-sumber ekonomi tidak
dapat didistribusikan secara optimal dalam masyarakat. Dalam kondisi tersebut,
pasar akan menyebabkan barang maupun jasa yang dihasilkan terlalu banyak
atau terlalu sedikit dalam suatu perekonomian. Kegagalan pasar terjadi ketika
pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien. Kegagalan pasar dapat
terjadi karena adanya faktor-faktor di bawah ini, yaitu: Informasi , asimetris,
eksternalitas, barang-barang milik umum (publik), dan ketidaksempurnaan
pasar. Untuk menghilangkan kegagalan pasar, beberapa solusi dapat diterapkan
Penggunaan undang- undang & mekanisme harga.

B. SARAN
Adapun saran yang penulis berikan kepada pembaca, diantaranya para pembaca
dapat lebih memahami akan kegagalan pasar yang ada di dunia ekonomi.
Khususnya para pembaca yang akan terjun di dunia bisnis atau ekonom. Dengan
makalah ini diharapkan pembaca dapat terus belajar memahami ilmu ekonomi.
Kami juga membutuhkan saran akan isi dan penulisan dari makalah ini,
sehingga pembaca dapat memberikan kritikan kepada kami.

12
DAFTAR PUSTAKA

Analysing and Evaluating Government Intervention in Markets Economics”.


(Diakses tanggal 2017-10-26). (dalam bahasa Inggris).
Edy Lukman. (2021). “Kegagalan Pasar (Market Failure):Information
Asymmetric, Externalities, Public Goods dan Inefficient Allocation)” Jurnal
IndraTech (Volume 2 No 2 Pekanbaru) hlm.21.
Kadariah, Siti. (2022)“ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegagalan
Pasar (Market Failure)”, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi,
(Medan) hlm. 931.
Nicholson, Walter. (2012). Microconomic Theory Basic Principles and
Extensions”, (USA : Cenveo Publisher Services) hlm. 643

13

Anda mungkin juga menyukai