Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH EKONOMI

HARGA PASAR

Disusun Oleh:
Kelompok 8
1. Bastian Luxman H (09)
2. Debby Purwanto (10)
3. Riska Qurrota Ayunin (29)
4. Yayiuk Perwitasari (37)

SMA NEGERI 1 MANTUP


TAHUN PELAJARAN 2016/2017
MAKALAH EKONOMI
HARGA PASAR

Disusun Oleh:
Kelompok 8
1. Bastian Luxman H (09)
2. Debby Purwanto (10)
3. Riska Qurrota Ayunin (29)
4. Yayiuk Perwitasari (37)

SMA NEGERI 1 MANTUP


TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang Elastisitas
Permintaan dan Penawaran. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata pelajaran Ekonomi.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada guru pembimbing kami yang telah memberikan tugas
dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Mantup, Desember 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 2
1. Elastisitas Permintaan.............................................................................. 2
2. Elastisitas Penawaran............................................................................... 6
3. Pengertian atau Definisi Permintaan dan Penawaran.............................. 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 13
B. Saran saran.................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah
elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang
akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti
apa bentuk kurva dari masing masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya.
Dengan adanya pemahaman elastisitas tersebut kita dapat mengukur sejauh mana
pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang
dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata lain, elastisitas
merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.
Oleh karena itu Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual
bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan
dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan
permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. ELASTISITAS PERMINTAAN
A. Pengertian Elastisitas Permintaan
Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu
gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas
dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang
disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain.
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan
sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan.
Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut
biasanya naik sedangkan semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli.
Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan
dan persen perubahan harga.

B. Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan


Koefisien Elastisitas
n=0 Inelastis sempurna
0<n<1 Inelastis
n=1 Elastis uniter
1<n< Elastis
n= Elastis sempurna

a) Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)


Permintaan Inelastis Sempurna terjadi
jika tidak ada perubahan jumlah yang diminta
meskipun ada perubahan harga, atau Qd = 0,
meskipun P ada. Secara matematis %Qd = 0,
berapapun %P. Dengan kata lain perubahan
harga sebesar apapun sama sekali tidak
berpengaruh terhadap jumlah yang diminta.
Kasus permintaan inelastis sempurna terjadi bila
konsumen dalam membeli barang tidak lagi
memperhatikan harganya, melainkan lebih memperhatikan pada seberapa besar
kebutuhannya. Contoh: Pembelian Garam dapur oleh suatu keluarga atau pembelian
Obat ketika sakit. Konsumen membeli garam atau obat lebih mempertimbangkan
berapa butuhnya, bukan pada berapa harganya.

b) Permintaan Inelastis (Ed < 1)


Permintaan Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain kalau persentase

2
perubahan jumlah yang diminta relatif lebih
kecil dibanding persentase perubahan harga.
Secara matematis %Qd < %P. Permintaan
Inelastis atau sering disebut Permintaan yang
tidak peka terhadap harga, misal harga
berubah naik 10% maka perubahan
permintaannya akan turun kurang dari 10%.
Elatisitas kurang dari satu biasanya terjadi
pada barang-barang kebutuhan pokok seperti
gula, pupuk, bahan bakar dan lain-lain.

c) Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)


Permintaan Elastis Uniter kalau
perubahan harga pengaruhnya sebanding
terhadap perubahan kuantitas barang yang
diminta. Dengan kata lain persentase perubahan
jumlah yang diminta sama dengan persentase
perubahan harga. Jadi kalau harga berubah
turun sebesar 10% maka kuantitas yang diminta
juga akan berubah dalam hal ini akan naik
sebesar 10%. Secara matematis %Qd = %P.
Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis proporsional atau yang Ed tepat = 1
sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah
secara kebetulan.

d) Permintaan Elastis (Ed > 1)


Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap
perubahan kuantitas barang yang diminta.
Dengan kata lain persentase perubahan jumlah
yang diminta relatif lebih besar dari persentase
perubahan harga. Jadi kalau harga turun 10%
maka kuantitas barang yang diminta akan
mengalami kenaikan lebih dari 10%. Secara
matematis %Qd > %P. Permintaan yang
elastis atau peka terhadap harga (Ed >1) dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang-barang mewah,
seperti mobil, alat-alat elektronik, pakaian pesta dan lain-lain.

3
e) Permintaan Elastis Sempurna (Ed = )
Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada
perubahan jumlah yang diminta meskipun tidak ada
perubahan harga, atau Qd = Ada perubahan,
meskipun P = 0 (Tidak ada perubahan harga).
Secara matematis %Qd = Ada, %P = 0. Kasus
permintaan elastis sempurna terjadi pada bila
permintaan suatu barang dapat berubah-ubah
meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai
produk, yang jelas kalau permintaan akan produk tersebut bisa berubah-ubah
walaupun harga produk itu tetap.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan


a) Tingkat kebutuhan
Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga
tidak mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini
bersifat inelastic, sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting,
maka permintaan bersifat elastis.

b) Banyaknya barang pengganti yang tersedia.


Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti,
permintaanyya cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang
kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu
harga naik para pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih
suka menggunakan barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak
mengalami perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat
bahwa barang tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya dan
beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini menyebabkan permintaannya
bertambah dengan cepat.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti
adalah bersifat tidak elastis, karena jika harga naik para pembelinya sukar
memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli barang
tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak tambahan pembeli yang pindah
dan jika harga turun permintaannya tidak banyak bertambah karena tidak banyak
tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang bersaingan dengannya.

4
Dari uraian di atas dapatlah dibuat rumusan berikut: semakin banyak jenis barang
pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya.

c) Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.


Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang
dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut/. Perhatikanlah
sikap orang dalam membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika
seseorang itu sudah menyukai suatu jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga
minuman tidak akan banyak mempengaruhi permintaannya. Tetapi perhatikanlah
permintaan terhadap barang-barang yang agak mahal. Sebelum memutuskan untuk
membeli sesuatu orang akan membandingkan harga dari berbagai jenis barang yang
diinginkan. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli
barang dari suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Jadi
dapat dikatakan bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk
membeli sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.

d) Jangka waktu analisis.


Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis
sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan besifat
lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum
diketahui oleh permbeli. Oleh sebab itu mereka cenderung untuk meminta barang-
barang yang biasa dibelinya walaupun harganya mengalami kenaikan. Dengan
demikian dalam jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari barang
pengganti yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi
permintaan terhadap barang yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka
panjang barang pengganti mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan
menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada membeli barang pengganti.

2. ELASTISITAS PENAWARAN
A. Pengertian Elastisitas Penawaran
Elastisitas merupakan perbandingan perubahan yang akan terjadi apabila satu
atau hal yang lain berubah. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan
perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya.
Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi
konsumen terhadap perubahan harga.
Dalam konsep ini hal hal yang dapat mempengaruhi elastisitas :
1. Seberapa besar barang barang yang menggantikan barang yang bersangkutan
2. Seberapa besar dari pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang
yang bersangkutan

5
3. Banyak tidaknya macam penggunaan barang yang bersangkutan.

Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen sensitive terhadap


perubahan harga, tetapi disisi lain produsenpun sensitive terhadap perubahan harga.
Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik atau harga turun) akan
mempengaruhi keputusan produsen dalam berproduksi. Ukuran kepekaan produsen
terhadap perubahan harga inilah yang disebut dengan Elastisitas Harga dari
Penawaran atau sering disebut Elastisitas Penawaran. Elastisitas penawaran (Es)
diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan kuantitas barang yang ditawarkan yang
disebabkan karena perubahan harga barang itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas
penawaran sering diartikan sebagai perbandingan persentase perubahan kuantitas
barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan
angka-angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.Adapun yang dimaksud
koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara
perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran


Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu :
1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung
tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi
saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka
penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan
mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan
memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah
sebaliknya.

2. Jangka waktu analisis.


Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah,
para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka
menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut.
Adapun tiga waktu tersebut adalah:

6
1. Immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang
sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah,
yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja
semua input tetap. Oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera
menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar
harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya
persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat singkat,
penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran
menjadi tidak elastis sempurna.
2. The short run, Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para
produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel
(dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb).
Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal
pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam keadaan
demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang
dan proses produksinya. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka
pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas
yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya,
penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga
penawaran tidak elastis.
3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan
baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat
perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih
elastis. Dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut para produsen dapat
menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru,
mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi
dengan permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin elastis
penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor
industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun,
sehingga barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi
barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio
transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah
dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.

Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu
Stok persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input.

7
Stok persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena
produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang
ada.
Kemudahan substitusi faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas mesin (atau
kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis
mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi
perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih
fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.

C. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran


Berdasarkan besar kecilnya tingkat koefisien elastisitas penawarannya,
elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam yaitu:
a. Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang
ditawarkan meskipun ada perubahan harga, atau Qs = 0, meskipun P ada. Secara
matematis %Qs = 0, berapapun perubahan dalam %P. Dengan kata lain perubahan
harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang
ditawarkan. Kasus penawaran inelastis dalam kenyataan agak sulit ditemui dalam
kehidupan sehari-hari, kalaupun ada biasanya pada produk/barang-barang hasil
pertanian misalnya jumlah produksinya sudah tidak mungkin ditambah atau sulit
ditambah walaupun harga terus-menerus menaik. Sebagai contoh nya yaitu jumlah
penawaran kelapa di suatu daerah ketika musim kemarau sangat sedikit dan
tergantung/dipengaruhi dari faktor alam, walaupun harga tinggi maka jumlah yang
ditawarkan tetap relatif terbatas.

b. Penawaran Inelastis (Es < 1)


Penawaran Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh terhadap
perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain kalau persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan
harga. Secara matematis %Qs < %P. Penawaran Inelastis atau sering disebut
Penawaran yang tidak peka terhadap harga, misal harga berubah naik 10% maka
perubahan penawarannya akan naik kurang dari 10%. Elatisitas penawaran kurang
dari satu biasanya terjadi pada barang-barang hasil pertanian, karena barang-barang
produk pertanian tidak mudah untuk menambah atau mengurangi produksinya dalam
jangka pendek.

8
c. Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)
Penawaran Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding
terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga. Jadi
kalau harga berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang ditawarkan juga akan
berubah dalam hal ini akan turun sebesar 10%. Demikian juga kalau harga naik 10%
maka jumlah barang yang dtawarkan akan naik sebesar 10%. Secara matematis
%Qd = %P. Penawaran yang elastis uniter atau elastis proporsional atau Es tepat =
1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah
secara kebetulan.

d. Penawaran Elastis (Es > 1)


Penawaran Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap
perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase perubahan
jumlah yang ditawarkan relatif lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi
kalau harga turun 10% maka kuantitas barang yang ditawarkan akan mengalami
penurunan lebih dari 10%, dan sebaliknya kalau harga naik 10% maka kuantitas
barang yang ditawarkan akan mengalami kenaikkan lebih dari 10%. Secara matematis
%Qd > %P. Penawaran yang elastis atau peka terhadap harga (Es >1) dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang hasil industri
yang mudah ditambah atau dikurangi produksinya.

e. Penawaran Elastis Sempurna (Es = )


Penawaran Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang
ditawarkan meskipun tidak ada perubahan harga, atau Qs = Ada perubahan,
meskipun P = 0. Secara matematis %Qs = Ada, %P = 0.Kasus penawaran elastis
sempurna terjadi pada bila penawaran suatu barang dapat berubah-ubah meskipun
harga barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang
jelas kalau penawaran akan produk tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga
produk itu tetap, sehingga kurva penawarannya sejajar dengan sumbu X atau Q.

3. PENGERTIAN ATAU DEFINISI PERMINTAAN DAN PENAWARAN


Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga
dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang
dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

9
Contoh permintaan adalah di pasar Pandeglang yang bertindak sebagai
permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi
transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi
pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar - menawar yang sangat lama .

1. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran


Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah
maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga
semakin rendah atau murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar - besarnya
dari harga dan barang yang ada.
Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit
karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia
akan mencoba memperbanyak barang yang di jual atau di produksi agar keuntungan
yang di dapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen
atau pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya
mahal.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)


1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Misalnya pada Saat ini handphone yang sedang trend dan banyak di beli oleh
konsumen, terutama para muda - mudi adalah handphone merk blackberry.
Akan tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap
kuno. Ini bisa terjadi karena adanya perubahan dan perkembangan teknologi
dari waktu ke waktu yang semakin pesat.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Misalnya jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises,
selai dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan atau penghasilan konsumen Orang yang punya gaji dan tunjangan
besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, akan tetapi jika
pendapatan orang tersebut rendah maka orang tersebut mungkin akan
menghemat pemakaian barang yang dibelinya, agar jarang membeli barang
tersebut.
4. Perkiraan harga di masa depan Barang yang harganya diperkirakan akan naik,
maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah
misalnya seperti perhiasan emas dan bahan bakar minyak (BBM).

10
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen Ketika pencemaran atau polusi
udara akibat asap atau debu yang ditimbulkan dari kebakaran hutan atau
meletusnya gunung berapi, maka produk masker pelindung akan sangat laris
dan di beli oleh masyarakat. Ini dikarenakan fungsi atau kegunaan dari barang
tersebut sangatlah penting untuk kesehatan tubuh agar terhindar dari polusi
udara dan infeksi pernafasan . Misalnya Pada bulan puasa (ramadhan)
permintaan konsumen terhadap belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu,
kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya. Ini
dikarenakan banyaknya orang yang mengkonsumsi barang tersebut.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)


1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan Jika biaya produksi atau
pembuatan suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk
lebih sedikit dengan harga jual yang mahal, ini terjadi karena produsen takut
produk tersebut tidak laku terjual dan produk tidak mampu bersaing dengan
produk lain yang sejenis. Dengan adanya teknologi yang canggih dalam
memproduksi barang tersebut bisa menyebabkan pemangkasan atau
penghematan biaya produksi suatu produk sehingga memicu penurunan harga
terhadap produk yang dihasilkan.
2. Tujuan Perusahaan Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-
besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan keuntungan yang
besar sehingga harga jual jadi tinggi. Sedangkan jika perusahaan ingin
produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga
yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan
rendah untuk menarik minat konsumen terhadap produk tersebut.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi. Karena
dengan naiknya pajak maka biaya yang dikeluarkan oleh produsen atau
perusahaan terhadap produk yang di produksi akan naik sehingga produsen
atau perusahan tersebut mau tidak mau harus menaikan harga jual kepada
konsumen. Sehingga akibatnya permintaan konsumen terhadap produk
tersebut akan turun dikarenakan harga produk tersebut mengalami kenaikan
harga.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap Jika ada produk pesaing
sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang
beralih ke produk yang lebih murah tersebut. Sehingga terjadi penurunan

11
permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi oleh produsen dikarenakan
produk tersebut kurang begitu laku dipasaran.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan Ketika harga jual akan naik di masa
mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak
output produksi dengan harapan bisa menawarkan atau menjual lebih banyak
produknya, ketika harga naik akibat berbagai faktor ekonomi.

12
BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang
dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan
ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai
akibat dari satu persen perubahan harga. Elastisitas harga penawaran mengukur
seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya
berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk presentase perubahan atas
kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Setiap
perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana
setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara
satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas
yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas
permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana
kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat
dari suatu perubahan harga.
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu
harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang
yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu. Jika semua asumsi
diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli
akan semakin banyak dan sebaliknya.Jika harga semakin rendah atau murah maka
penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya. Permintaan dan penawaran
mempunyai beberapa faktor yang bisa menyebabkan permintaan dan penawaran turun
atau naik.

D. Saran saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan
harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta
konsumen, sama persis dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis
keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran
berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.

DAFTAR PUSTAKA

13
Adji,Wahyu.2007. Ekonomi. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
Putong,iskandar. 2010. Economics PengantarMikro dan Makro. Edisi 4. Jakarta:Mitra
Wacana Media
Raharja,pratama. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Edisi 3. Jakarta: Lembaga penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rasyidi,suherman. 2009. Pengantar Teori Ekonomi. Cetakan 8. Jakarta: Raja Wali
pers
Samuelson,paul.2003.Ilmu Mikro Ekonomi.Edisi 17.PT Media Global Edukasi
Soeharno.2006. Teori Mikro Ekonomi. Surakarta: Penerbit Andi
Sukirno,Sadono.1998. Pengantar Toeri Mikro Ekonomi. Edisi 2, Cetakan 10. Jakarta:
PT.Raja Wali Grafindo Persada
Sukirno,Sadono.2011. Mikro Ekonomi Pengantar Toeri. Edisi 3, Cetakan 26. Jakarta:
PT.Raja Wali Pers
http://kamarmakalah.blogspot.co.id/2012/02/makalah-permintaan-dan-penawaran-
barang.html

14

Anda mungkin juga menyukai