Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ESDM DAN KETENAGAKERJAAN

“Penawaran Tenaga Kerja”

Disusun Oleh:
1. Agus Hantera 1402311000
2. Aditya Baharudin Syah 1402311000
3. Siti Kholifah 1402311000
4. Nurul Jannatul Firda 1402311000

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2016
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik,
hidayah serta inayah Nya sehingga makalah ESDM dan Ketenagakerjaan yang berjudul
“Penawaran Tenaga Kerja” dengan tepat waktu dan baik. Penulis juga berterima kasih
kepada ibu Dr. Indah Kurniasari SE,. M.Si yang telah memberikan arahan dalam perbaikan
makalah ini. Terima kasih juga kepada teman teman kelas EP B yang telah memberikan
dukungannya dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini membahas mengenai penawaran tenaga kerja, khususnya dalam


keputusan untuk bekerja dan kurva penawaran.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
sehingga kritik serta saran yang mendukung akan sangat bermanfaat sebagai perbaikan.
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan khasanah ilmu pengetahuan ESDM dan
Ketenagakerjaan. Terima kasih.

Bangkalan, 12 Maret 2016

Penulis
Daftar Isi

Cover...............................................................................................................................

Kata Pengantar................................................................................................................

Daftar Isi..........................................................................................................................

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang....................................................................................................


1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3. Tujuan dan Manfaat............................................................................................

Bab II Isi

2.1. Pengertian Penawaran Kerja...............................................................................


2.2. Keputusan Untuk bekerja....................................................................................
2.3. Kurva Penawaran Tenaga Kerja..........................................................................

Bab III Penutup

3.1. Kesimpulan.........................................................................................................
3.2. Saran..................................................................................................................

Daftar Pustaka.................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
.1. Latar Belakang

Suatu kegiatan ekonomi tidak lepas dari memproduksi suatu barang dan jasa untuk
pemenuhan kebutuhan. Kegiatan ekonomi tersebut membutuhkan faktor faktor produksi
sebagai penggerak untuk menghasilkan output. Salah satu faktor produksi adalah modal
tenaga kerja atau SDM. Masalah ketenagakerjaan merupaan masalah yang kompleks
karena mempengaruhi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak mudah untuk dipahami.
Kondisi kerja yang baik, kualitas output yang tinggi, serta upah menjadi Penawaran atau
penyediaan tenaga kerja mengandung pengertian jumlah penduduk yang sedang dan siap
untuk bekerja serta pengertian kualitas usaha kerja yang diberikan. Secara umum,
penyediaan tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah penduduk, jumlah
tenaga kerja, jumlah jam kerja, pendidikan produktivitas dan lain-lain. Untuk pengaruh
jumlah penduduk dan struktur umur, semakin banyak penduduk dalam umur anak-anak,
semakin kecil jumlah yang tergolong tenaga kerja.

Kenyataan di atas, menunjukkan tidak semua tenaga kerja atau penduduk dalam
usia kerja siap untuk bekerja, karena ada sebagian dari mereka masih bersekolah,
mengurus rumah tangga dan golongan lain-lain penerima pendapatan. Dengan kata lain,
semakin besar jumlah orang yang bersekolah dan mengurus rumah tangga, semakin kecil
penyediaan tenaga kerja. Jumlah yang siap kerja dan yang belum bersedia untuk bekerja,
dipengaruhi oleh kondisi keluarga masing-masing, kondisi ekonomi dan sosial secara
umum, dan kondisi pasar kerja itu sendiri. Penyediaan tenaga kerja juga dipengaruhi oleh
lamanya orang bekerja setiap minggu. Lama orang bekerja setiap minggu tidak sama, ada
orang bekerja penuh. Tetapi banyak juga orang yang bekerja hanya beberapa jam seminggu
atas keinginan dan pilihan sendiri atau karena terpaksa, berhubung terbatasnya kesempatan
untuk bekerja penuh. Oleh sebab itu, analisis penawaran atau penyediaan tenaga kerja tidak
cukup hanya dengan memperhatikan jumlah orang yang bekerja, akan tetapi perlu juga
memperhatikan berapa jam setiap orang bekerja dalam seminggu.

Hal ini menjadi menarik bahwa penawaran tenaga kerja akan menganalisis
mengenai jumah tenaga kerja, waktu dan pendapatan yang diperoleh pekerja.

BAB II

PEMBAHASAN
.1. Penawaran Tenaga Kerja

Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dapat disediakan oleh pemilik
tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu tertentu. Penawaran
tenaga kerja juga merupakan suatu hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenaga
kerja. Penawaran tenaga kerja menurut beberapa tokoh antara lain adalah sebagai berikut:

Menurut Ananta (1990) penawaran terhadap pekerja adalah hubungan antara tingkat
upah dengan jumlah satuan pekerja yang disetujui oleh pensuplai untuk di tawarkan. Jumlah
satuan pekerja yang ditawarkan tergantung pada beberapa faktor , faktor tersebut antara
lain:

a) Banyaknya jumlah penduduk.


b) Presentase penduduk yang berada dalam angkatan kerja.
c) Jam kerja yang di tawarkanoleh angkatan kerja.

Simanjuntak (1985) mendefinisikan penawaran tenaga kerja merupakan jumlah usaha


atau jasa kerja yang tersedia dalam masyarakat untuk menghasilkan barang dan jasa.

Afrida (2003) menambahkan mengenai apa yang dimaksud dengan penawaran tenaga
kerja. Menurut Afrida (2003) penawaran tenaga kerja adalah fungsi yang menggambarkan
hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan. Penawaran
tenaga kerja dalam jangka pendek merupakan suatu penawaran tenaga kerja bagi pasar
dimana jumlah tenaha kerja keseluruhan yang di tawarkan bagi suatu perekonomian dapat
dilihat sebagai hasil pilihan jam kerja dan pilihan partisipasi oleh individu. Sedangkan
penawaran tenaga kerja dalam jangka panjang merupakan konsep penyesuaian yang lebih
lengkap terhadap perubahan-perubahan kendala. Penyesuaian-penyesuaian tesebut dapat
berupa perubahan-perubahan partisipasi tenaga kerja maupun jumlah penduduk.

.2. Keputusan Untuk Bekerja


Dalam teori klasik sumberdaya manusia (pekerja) merupakan individu yang bebas
mengambil keputusan untuk bekerja atau tidak. Bahkan pekerja juga bebas untuk
menetapkan jumlah jam kerja yang diinginkannya. Teori ini disasarkan pada teori tentang
konsumen, dimana setiap individu bertujuan untuk memksimumkan kepuasan dengan
kendala yang dihadapinya.
Menurut G.S Becker (1976), Kepuasan individu bisa diperoleh melalui konsumsi atau
menikmati waktu luang (leisure. Sedang kendala yang di hadapi individu adalah tingkat
pendapatan dan waktu. Bekerja sebagai kontroversi dari leisure menimbulkan penderitaan,
sehingga orang hanya mau melakukan jika mmeperoleh kompensasi dalam bentuk
pendapatan, sehingga solusi dari permasalahan individu ini adalah jumlah jam kerja yang
ingin di tawarkan pada tingkat upah dan harga yang di inginkan.

Trdeoff
Keputusan untuk bekerja yang diambil seseorang tenaga kerja berhubungan juga dengan
tradeoff yang diambil seseorang. Tradeoff adalah situasi dimana seseorang harus membuat
keputusan terhadap dua hal atau mungkin lebih mengorbankan salah satu aspek dengan
alasan tertentu untuk meperoleh aspek yang lain dengan kualitas yang berbeda.
Penawaran tenaga kerja muncul dari tradeoff antara waktu kerja dan waktu luang
yang dimiliki seseorang. Dalam kurva penawaran tenaga kerja mencerminkan bagaimana
keputusan para perubahan mengenai tradeoff antara tenaga kerja dan waktu luang
merespons perubahan biaya kesepatannya. Kurva penawaran tenaga kerja memiliki
kemiringan positif menandakan bahwa masyarakat merespons peningkatan upah dengan
cara menikmati waktu luang yang lebih sedikit dari jam kerja yang lebih banyak. Dalam hal
ini seseorang mengambil keputusan untuk bekerja dilihat bagaimana seseorang pekerja
tetap meluangkan waktunya diantara jam kerja yang diambilnya.

Tingkat upah dan jam kerja


Salah satu faktor yanga berpengaruh terhadap penawaran tenaga kerja adalah tingkat upah,
pertamabahan tingkat upah akan mengakibatkan pertambahan jam kerja bila subtitition
effect lebih besar dari pada income effect (simanjuntak, 1985). Semakin tinggi tingkat upah
yang ditawarkan akan menyebabkan seseorang berpikir kembali untuk memasuki dunia
kerja dengan penawaran upah tersebut. Tingkat upah tersebut biasa dihubungkan dengan
jam kerja yang harus diambil seseorang dalam bekerja. Hubungan antara tingkat upah dan
jam kerja tersebut disebut dengan kurva penawaran tenaga kerja

.3. Kurva Penawaran Tenaga Kerja


Kurva penawaran tenaga kerja yaitu hubungan antara jam kerja dan tingkat upah.
Misalkan seseorang akan memasuki pasar kerja jika upah yang ditawarkan melebiihi
reservasi (ŵ). Pada tingkat upah diatas upah reservasi, kurva penawaran tenaga kerja
memiliki slope positif sampai titik tertentu.
Pada awalnya, tingkat upah tertentu (w1) akan menyebabkan jam kerja seseorang
menjadi Q1. Apabila terjadi peningkatan upah dari W1àW2 maka akan menambah alokasi
waktu untuk bekerja (Q1àQ2) karena biaya kesempatan dari tidak bekerja makin mahal.
Penawaran tenaga kerja pun meningkat.
Tetapi sampai tingkat upah tertentu (W3), seseorang merasakan waktu nilai hidupnya
(untilitas hidupnya) telah menurun karena hampir seluruh waktu nilai dan jam kerja pun
berkurang (Q2àQ3) yang mengakibatkan slope kurva penawaran tenaga kerja menjadi
negatif. Lalu diagram tentang kurva penawaran tenaga kerja yang melengkung membalik
(backward bending labour supply curve).

Kurva penawaran tenaga kerja mengalami pergeseran setiap kali masyarakat mengubah
jumlah jam kerja sesuai keinginan mereka pada tingkat upah tertentu. Adapun beberapa
hal yang menyebabkan kurva penawaran tenaga kerja mengalami pergeseran adalah
sebagai berikut:

Perubahan Selera

Pada tahun 1950, hanya 34% wanita yang mencari pekerjaan, angkatan ini meningkat
menjadi 60% pada tahun 2000, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah perubahan
selera, atau sikap terhadap pekerjaan. Pada tahun 1950 merupaan hal yang wajar apabila
seorang wanita hanya tinggal di rumah sambil mengasuh anak tetapi saat ini banyak ibu
rumah tangga memilih untuk bekerja, dan akibatnya terjadilah peningkatan penawaran
tenaga kerja.

Perubahan Kesempatan Alternatif


Penawaran tenaga kerja pada setiap pasar tenaga kerja bergantung pada kesempatan
yang tersedia pada pasar tenaga kerja lainnya. Contoh : Apabila upah yang di peroleh para
pemetik buah pear tiba-tiba menurun, sebagian pemetik buah pear mungkin memilih untuk
beralih ke pekerjaan lain. Penawaran tenaga kerja pada pasar pemetik buah pear
mengalami penurunan.

Imigrasi
Perpindah pekerja dari suatu wilayah ke wilayah lain, atau dari suatu negara kenegara
lain. Merupakan penyebabnyata dari pergeseran penawaran tenaga kerja. Contoh: Ketika
para imigran datang ke AS, penawaran tenaga kerja di AS meningkat dan penawaran
tenaga kerja di negara asal para imigran akan menurun.
Jumlah tenaga kerja keseluruhan yang disediakan bagi suatu perekonomian
bergantung pada jumlah penduduk, persentase jumlah penduduk yang memilih masuk
dalam angkatan kerja, dan jumlah jam kerja yang di tawarkan oleh angkatan kerja. Lebih
lanjut, masing-masing dari ketiga komponen dari jumlah tenaga kerja keseluruhan yang di
tawarkan tergantung pada upah pasar.
Jangka pendek dalam penawaran tenaga kerja yaitu jangka waktu dimana individu dalam
penduduk yang telah tertentu jumlahnya tidak dapat mengubah jumlah modal manusia.
Sehingga asumsi yang diguakan ketrampilan dari individu telah tertentu. Selanjutnya,
menutup kemungkinan terhadap penyesuaian-penyesuaian yang lain, seperti migrasi yang
memungkinkan individu dapat melakukan perubahan upah.
Sedangkan jangka panjang dalam penawaran tenaga kerja yaitu penyesuaian yang
dilakukan individu untuk memaksimalkan utilitas dalam jumlah tenaga kerja yang mereka
sediakan apabila kendala upah pasar dan pendapatan mengalami perubahan. Suatu
penyesuaian akan bersifat jangka panjang dalam perubahan-perubahan partisipasi tenaga
kerja. Terutama terdapat penambahan yang besar dalam tingkat partisipasi angkatan kerja
di kalangan wanita yang telah menikah dan penurunan dalam tingkat partisipasi kaum
pekerja yang berusia lanjut, berusia anak-anak, dan berusia lebih muda. Penyesuaian
lainnya ialah dalam bentuk jumlah penduduk. Suatu analisis jangka panjang tentang
penawaran tenaga kerja menjajaki hubungan antara kesuburan (fertilitas) dan perubahan
jangka panjang dalam upah pasar pendapatan.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
3.3.

Anda mungkin juga menyukai