Disusun Oleh:
1. Agus Hantera 1402311000
2. Aditya Baharudin Syah 1402311000
3. Siti Kholifah 1402311000
4. Nurul Jannatul Firda 1402311000
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
sehingga kritik serta saran yang mendukung akan sangat bermanfaat sebagai perbaikan.
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan khasanah ilmu pengetahuan ESDM dan
Ketenagakerjaan. Terima kasih.
Penulis
Daftar Isi
Cover...............................................................................................................................
Kata Pengantar................................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................................
Bab I Pendahuluan
Bab II Isi
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................
3.2. Saran..................................................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
.1. Latar Belakang
Suatu kegiatan ekonomi tidak lepas dari memproduksi suatu barang dan jasa untuk
pemenuhan kebutuhan. Kegiatan ekonomi tersebut membutuhkan faktor faktor produksi
sebagai penggerak untuk menghasilkan output. Salah satu faktor produksi adalah modal
tenaga kerja atau SDM. Masalah ketenagakerjaan merupaan masalah yang kompleks
karena mempengaruhi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak mudah untuk dipahami.
Kondisi kerja yang baik, kualitas output yang tinggi, serta upah menjadi Penawaran atau
penyediaan tenaga kerja mengandung pengertian jumlah penduduk yang sedang dan siap
untuk bekerja serta pengertian kualitas usaha kerja yang diberikan. Secara umum,
penyediaan tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah penduduk, jumlah
tenaga kerja, jumlah jam kerja, pendidikan produktivitas dan lain-lain. Untuk pengaruh
jumlah penduduk dan struktur umur, semakin banyak penduduk dalam umur anak-anak,
semakin kecil jumlah yang tergolong tenaga kerja.
Kenyataan di atas, menunjukkan tidak semua tenaga kerja atau penduduk dalam
usia kerja siap untuk bekerja, karena ada sebagian dari mereka masih bersekolah,
mengurus rumah tangga dan golongan lain-lain penerima pendapatan. Dengan kata lain,
semakin besar jumlah orang yang bersekolah dan mengurus rumah tangga, semakin kecil
penyediaan tenaga kerja. Jumlah yang siap kerja dan yang belum bersedia untuk bekerja,
dipengaruhi oleh kondisi keluarga masing-masing, kondisi ekonomi dan sosial secara
umum, dan kondisi pasar kerja itu sendiri. Penyediaan tenaga kerja juga dipengaruhi oleh
lamanya orang bekerja setiap minggu. Lama orang bekerja setiap minggu tidak sama, ada
orang bekerja penuh. Tetapi banyak juga orang yang bekerja hanya beberapa jam seminggu
atas keinginan dan pilihan sendiri atau karena terpaksa, berhubung terbatasnya kesempatan
untuk bekerja penuh. Oleh sebab itu, analisis penawaran atau penyediaan tenaga kerja tidak
cukup hanya dengan memperhatikan jumlah orang yang bekerja, akan tetapi perlu juga
memperhatikan berapa jam setiap orang bekerja dalam seminggu.
Hal ini menjadi menarik bahwa penawaran tenaga kerja akan menganalisis
mengenai jumah tenaga kerja, waktu dan pendapatan yang diperoleh pekerja.
BAB II
PEMBAHASAN
.1. Penawaran Tenaga Kerja
Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dapat disediakan oleh pemilik
tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu tertentu. Penawaran
tenaga kerja juga merupakan suatu hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenaga
kerja. Penawaran tenaga kerja menurut beberapa tokoh antara lain adalah sebagai berikut:
Menurut Ananta (1990) penawaran terhadap pekerja adalah hubungan antara tingkat
upah dengan jumlah satuan pekerja yang disetujui oleh pensuplai untuk di tawarkan. Jumlah
satuan pekerja yang ditawarkan tergantung pada beberapa faktor , faktor tersebut antara
lain:
Afrida (2003) menambahkan mengenai apa yang dimaksud dengan penawaran tenaga
kerja. Menurut Afrida (2003) penawaran tenaga kerja adalah fungsi yang menggambarkan
hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan. Penawaran
tenaga kerja dalam jangka pendek merupakan suatu penawaran tenaga kerja bagi pasar
dimana jumlah tenaha kerja keseluruhan yang di tawarkan bagi suatu perekonomian dapat
dilihat sebagai hasil pilihan jam kerja dan pilihan partisipasi oleh individu. Sedangkan
penawaran tenaga kerja dalam jangka panjang merupakan konsep penyesuaian yang lebih
lengkap terhadap perubahan-perubahan kendala. Penyesuaian-penyesuaian tesebut dapat
berupa perubahan-perubahan partisipasi tenaga kerja maupun jumlah penduduk.
Trdeoff
Keputusan untuk bekerja yang diambil seseorang tenaga kerja berhubungan juga dengan
tradeoff yang diambil seseorang. Tradeoff adalah situasi dimana seseorang harus membuat
keputusan terhadap dua hal atau mungkin lebih mengorbankan salah satu aspek dengan
alasan tertentu untuk meperoleh aspek yang lain dengan kualitas yang berbeda.
Penawaran tenaga kerja muncul dari tradeoff antara waktu kerja dan waktu luang
yang dimiliki seseorang. Dalam kurva penawaran tenaga kerja mencerminkan bagaimana
keputusan para perubahan mengenai tradeoff antara tenaga kerja dan waktu luang
merespons perubahan biaya kesepatannya. Kurva penawaran tenaga kerja memiliki
kemiringan positif menandakan bahwa masyarakat merespons peningkatan upah dengan
cara menikmati waktu luang yang lebih sedikit dari jam kerja yang lebih banyak. Dalam hal
ini seseorang mengambil keputusan untuk bekerja dilihat bagaimana seseorang pekerja
tetap meluangkan waktunya diantara jam kerja yang diambilnya.
Kurva penawaran tenaga kerja mengalami pergeseran setiap kali masyarakat mengubah
jumlah jam kerja sesuai keinginan mereka pada tingkat upah tertentu. Adapun beberapa
hal yang menyebabkan kurva penawaran tenaga kerja mengalami pergeseran adalah
sebagai berikut:
Perubahan Selera
Pada tahun 1950, hanya 34% wanita yang mencari pekerjaan, angkatan ini meningkat
menjadi 60% pada tahun 2000, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah perubahan
selera, atau sikap terhadap pekerjaan. Pada tahun 1950 merupaan hal yang wajar apabila
seorang wanita hanya tinggal di rumah sambil mengasuh anak tetapi saat ini banyak ibu
rumah tangga memilih untuk bekerja, dan akibatnya terjadilah peningkatan penawaran
tenaga kerja.
Imigrasi
Perpindah pekerja dari suatu wilayah ke wilayah lain, atau dari suatu negara kenegara
lain. Merupakan penyebabnyata dari pergeseran penawaran tenaga kerja. Contoh: Ketika
para imigran datang ke AS, penawaran tenaga kerja di AS meningkat dan penawaran
tenaga kerja di negara asal para imigran akan menurun.
Jumlah tenaga kerja keseluruhan yang disediakan bagi suatu perekonomian
bergantung pada jumlah penduduk, persentase jumlah penduduk yang memilih masuk
dalam angkatan kerja, dan jumlah jam kerja yang di tawarkan oleh angkatan kerja. Lebih
lanjut, masing-masing dari ketiga komponen dari jumlah tenaga kerja keseluruhan yang di
tawarkan tergantung pada upah pasar.
Jangka pendek dalam penawaran tenaga kerja yaitu jangka waktu dimana individu dalam
penduduk yang telah tertentu jumlahnya tidak dapat mengubah jumlah modal manusia.
Sehingga asumsi yang diguakan ketrampilan dari individu telah tertentu. Selanjutnya,
menutup kemungkinan terhadap penyesuaian-penyesuaian yang lain, seperti migrasi yang
memungkinkan individu dapat melakukan perubahan upah.
Sedangkan jangka panjang dalam penawaran tenaga kerja yaitu penyesuaian yang
dilakukan individu untuk memaksimalkan utilitas dalam jumlah tenaga kerja yang mereka
sediakan apabila kendala upah pasar dan pendapatan mengalami perubahan. Suatu
penyesuaian akan bersifat jangka panjang dalam perubahan-perubahan partisipasi tenaga
kerja. Terutama terdapat penambahan yang besar dalam tingkat partisipasi angkatan kerja
di kalangan wanita yang telah menikah dan penurunan dalam tingkat partisipasi kaum
pekerja yang berusia lanjut, berusia anak-anak, dan berusia lebih muda. Penyesuaian
lainnya ialah dalam bentuk jumlah penduduk. Suatu analisis jangka panjang tentang
penawaran tenaga kerja menjajaki hubungan antara kesuburan (fertilitas) dan perubahan
jangka panjang dalam upah pasar pendapatan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
3.3.