Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga
aktivitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam
dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan
yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu, tentunya
semua ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami menerima kritik maupun saran yang
kami harap dapat sangat berguna bagi kami kedepannya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Prakata
Sebelum membahas lebih jauh mengenai barang swasta beserta kompenen-
kompenennya, ada baiknya kita membahas hubungan mekanisme pasar
dalam pemenuhan berbagai barang dan jasa bagi masyarakat dan
hubungannya dengan efisiensi sumber-sumber ekonomi. Mekanisme pasar,
jika memenuhi asumsi terutama adanya kebebasan berusaha sehingga jumlah
penjual menjadi banyak dan jumlah pemb elinya juga banyak, maka akan
memperoleh harga yang tepat bagi suatu barang. Harga tersebut tidak terlalu
rendah sehingga penggunaan sumber ekonomi akan menjadi boros, karena
memproduksi terlalu banyak. Demikian juga harga tidak terlalu tinggi,
sehingga potensi daya beli akan terakumulasi di tangan penjual, sebagaimana
terjadi dalam kasus monopoli, dalam kasus monopoli harga ditentukan terlalu
tinggi , daya beli konsumen akan beralih ke penjual, kemudian monopolis
mencetak barang terlalu sedikit. Beralihnya daya beli konsumen disertai
pengurangan kepada pembelian barang yang lain, dimana barang dan jasa
yang ditawarkan tidak terbeli dan terjadinya kemunduran, akhirnya terjadi
pengangguran atau hilangnya sumber pendapatan. Pasar hanya merespon
permintaan efektif dan hasil distribusi pendapatan yang terjadi. Distribusi
tersebut sering kali tidak sesuai harapan atau tujuan bersama dalam suatu
masyarakat, dimana pendapatan negara terdistribusi meleset misalnya; sedikit
orang yang memiliki kekayaan sampai setenggah dari PDB dan sebagian
besar rakyat berposisi sebagai petani kecil, pekerja informal dan buruh
miskin. Pasar tidak bekerja otomatis ketika terdapat pengangguran, inflasi
dan pertumbuhan ekonomi yang lamban. Barang swasta memiliki nilai
tertentu yang disepakati antara penjual dan pembeli yaitu harga. Harga dari
suatu jenis barang swasta bisa naik dan turun (fluktuatif) mengikuti
mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran,
yaitu hukum yang tercipta karena adanya tarik antara kepentingan dari
3
produsen dan konsumen. Jika suatu jenis barang swasta jumlahnya banyak
disediakan oleh produsen (penawaran tinggi) sedangkan permintaan
konsumen sedikit ( permintaan rendah), maka kondisi ini membuat harga
barang turun. Sebaliknya, jika jenis barang tersebut tidak banyak disediakan
(penawaran rendah) sedangkan permintaan dari konsumen terhitung banyak
(permintaan tinggi), maka harga akan terdongkrak naik.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka permasalahan yang akan kami
bahas adalah:
dan jasa?
dan jasa?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
dan jasa.
dan jasa.
4
1. 4 Manfaat
barang swasta.
5
BAB II
PEMBAHASAN
bagi orang lain. Barang swasta murni diasumsikan secara bersaing dan
penjual dan pembeli yaitu harga. Harga dari suatu jenis barang swasta bisa
oleh hukum permintaan dan penawaran, yaitu hukum yang tercipta karena
adanya tarik antara kepentingan dari produsen dan konsumen. Jika suatu
rendah), maka kondisi ini membuat harga barang turun. Sebaliknya, jika
6
sedangkan permintaan dari konsumen terhitung banyak (permintaan
barang dan jasa, upah dan sebagainya ditentukan oleh permintaan dan
merupakan data, yang berarti tidak ada satu pihak pun, baik produsen
7
Gambar 2. 1
Gambar 2. 2
diagram 2.2 menunjukkan hal yang sama bagi B, Apabila A menggunakan seluruh
memperoleh OP0 unit pakaian. Setiap titik pada garis lurus P0M0 menunjukkan
8
Kurva KA1, KA2, KA3 adalah kurva indeferens (indiference curve) bagi A.
terhadap kombinasi makanan dan pakaian yang berbeda-beda. Titik L dan titik M
terletak pada satu kurva indiferens, yang berarti bagi A, ia merasa kepuasannya
sama walupun pada titik L ia mempunyai lebih banyak pakaian dan lebih sedikit
makanan daripada di titik M. Semakin tinggi (semakin jauh letaknya dari titik
pusat O) berarti semakin besar kepuasan A. Jadi setiap titik pada kurva K A2
menunjukkan kepuasan yang lebih besar daripada setiap titik pada kurva K A1.
Begitu juga setiap titik pada kurva KA3 menunjukkan kepuasan lebih besar dari
kurva KA1 dan KA2. A akan memilih kombinasi pakian dan makanan yang
makanan pada titik L dan titik M yang terletak pada kurva indeferen K A1 tidak
makanan dan pakian ,maka A akan memperoleh kepuasaan yang lebih besar yang
ditunjukkan dengan semakin tingginya kurva indiferen yang dapat dicapai. pada
titik kurva indifern KA3 memberikan kepuasan yang lebih besaar dibandingkan
KA2, akan tetapi hal itu tidak dapat dicapai, oleh karena dengan pendapatannya
yang sudah tertentu, ia hanya dapat memilih kombinasi pakaian dan makanan
kurva KA2, yaitu kurva indiferens yang menyinggung garis M0P0. Jadi titik
E,dengan kombinasi makanan sejumlah OMA unit dri pakian sejumlah OPA akan
memberikan kepuasan yang terbesar bagi A. Analisis yang sama juga berlaku bagi
9
antara garis P1M1 ( garis yang menunjukkan kombinasi makanan dan pakaian
yang dapat diperoleh dengan harga dan pendapatan tertentu) dengan kurva
indiferens K B2. Kombinasi makanan sebanyak OMB dan pakaian sebanyak OPB
OMA + OMB.
Gambar 2. 3
diagram 2.1. diagram 2.3 berguna untuk menganalisis alokassi makanan dan
pakaian sebanyak P1PE unit.Pada titk T , A mendapat makanan sebanyak OAP2 unit
10
titik optimum , sebab dengan mengubah kombinassi makanan dan pakian , kedua
dibandingkan pada titik T , akan tetapi kepuasan A di titik D lebih besaar daripada
kepuasan A dititik T oleh karena di titik D terletak pada kurva indiferens yang
lebih tinggi (KA3) daripada titk T yang terletak pada kurva indiferens KA2.Pada
titik D kepuasan B tidak berubah dibandingkan pada titik T oleh karena kedua
kepuassan B menjadi lebih besar (dari KB3 ke KB4) sedangkan kepuasan A tidak
kepuasan salah seorang konsumen menjadi semakin rendah, sehingga titik D dan
titik F adalah titik-titik optimum. Arah perpindahan posisi kedua orang konsumen,
11
terjadi pada setiap titik pada garis OAOB yang disebut garis kontrak. Jadi, Pareto
optimum tidak hanya terjadi pada satu atau dua titik saja melainkan banyak, yaitu
sepanjang garis OAOB. Di titik mana sepanjang OAOB kedua konsumen A dan B
atas, dimana efisiensi maksimum yang dicapai berakhir di titik F atau D adalah
dengan pandangan bahwa distribusi awal terjadi pada titik T dimana konsumen A
memiliki pakaian sebanyak OAP1 unit dan makan sebanyak OAM1 unit sedangkan
Pada titik OB, alokasi kedua barang (pakaian dan makanan) juga sangat
efisien akan tetapi distribusi kedua barang tersebut sangat tidak merata oleh
mengkonsumsikan apa-apa. Begitu juga pada titik optimum OA, efisiensi alokasi
pakaian dan makanan tercapai, akan tetap alokasi yang terjadi adalah sangatlah
tidak merata karena B memiliki semua pakaian dan makanan yang ada, sedangkan
Jadi uraian di atas dapat dijelaskan bahwa mekanisme pasar tanpa adanya
efisien di antara para konsumen akan tetapi tidak dapat memecahkan masalah
distribusi barang yang dianggap adil sehingga pemerintah harus campur tangan
12
adalah angka yang menunjukkan kesediaan seorang konsumen untuk menukarkan
satu unit terakhir dari suatu barang untuk mendapatkan beberapa unit barang
lainnya. Setiap konsumen akan selalu menyamakan TPM-nya dengan harga relatif
kedua barang, yaitu pakaian dan makanan. Dengan kata lain konsumen selalu
Kurva Anggaran P0M0 atau P1M1, titik E pada Diagram 2.1 dan 2.2 pareto
optimum akan tercapai apabila setiap orang mencapai titik keseimbangan, yaitu
dimana bagi setiap orang TPM mereka sama dengan harga relatif, yaitu dimana
TPM A untuk makanan dan pakaian = TPM B untuk makanan dan pakaian, atau
Diagram 2.4
13
Kedudukan pareto dalam Diagram 2.3 dapat diterjemahkan menjadi
Diagram 2.6. menunjukkan kurva Hasil Fisik Total (HFT) dari penggunaan
satu jenis faktor produksi. Pada Diagram 2.5,a, tanah merupakan faktor
produksi variable sedangkan pada diagram 2.5.b. tenaga kerja yang
merupakan faktor produksi variable.
14
B. Kurva Hasil Fisik Total
1. Diagram 2.6.
15
Diagram 2.7.a. menunjukka kurva produksi yang isoquant dimana didapat dari
kedudukan kombinasi penggunaan tanah dan tenaga kerja yang memberikan hasil
yang sama. Pada diagram diatas pula dapat diketahui bahwa tingkat produksi H1
tidak hanya dapat dicapai dengan kombinasi tenaga kerja dan tanah sebanyak
T1B1, tetapi juga dengan kombinasi T2 dan B2, T3 dan B3. Jumlah tenaga yang
digunakan dan tingkat produksi yang dicapai ditentukan oleh besarnya dana yang
tersedia, harga dari tanah dan upah tenaga.
2. Diagram 2.7.b.
tanah sebanyak T1 unit dan tenaga kerja sebanyak B1, yang ditunjukkan oleh titik
K pada diagram 2.8. akan tetapi pada diagram 2.8 dapat pula diketahui bahwa
tingkat produksi H1 tidak hanya dapat dicapai dengan kombinasi tenaga dan tanah
sebanyak T1B1, tetapi juga dengan kombinasi T2 dan B2, T3 dan B3. Jumlah tenaga
yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai ditentukan oleh besarnya dana
yang tersedia, harga dari tanah, dan upah tenaga. Dengan upah dan sewa tanah
tertentu, maka sejumlah dana tertentu oleh produsen dapat digunakan seluruhnya
16
D. Kurva Anggaran
1. Diagram 2.8.
menggunakan tenaga kerja sebanyak OBE orang dan OTE Ha tanah. Diagram 2.9
menunjukkan bagaimana tenaga kerja dan tanah dipergunakan oleh dua orang
produsen yang menghasilkan produk yang berbeda, yaitu pakaian dan makanan.
(KKP), peningkatan produksi satu jenis barang hanya dapat dilakukan dengan
makanan dari OM1 ke OM0 hanya dapat dilakukan apabila produksi pakaian
17
E. Kurva Keseimbangan Produsen
1. Diagram 2.9.
sempurna dapat menentukan berapa jumlah barang (pakaian dan makanan) yang
akan dihasilkan oleh produsen (X dan Y) dan bagaimana kedua barang tersebut
akan didistribusikan di antara para konsumen (A dan B)? Jumlah barang yang
diproduksikan tergantung oleh harga kedua barang tersebut. Semakin mahal harga
suatu barang semakin banyak jumlah yang dihasilkan, sebaliknya semakin murah
1. Diagram 2.10.
18
Misalkan harga makanan = PM dan harga pakaian = PP yang pada pasar
dihasilkan sebanyak OAM1 dan pakaian sebanyak OAP1 pada diagram 2.11.
terdapat dua orang konsumen dan distribusi dua barang diantara kedua orang
konsumen dapat dilihat pada diagram 2.11. dengan membuat diagram kotak (box
Diagram 2.9
Dalam segi empat OAP1OBM1, hanya terdapat satu titik pada kurva
kontrak dimana garis harga PM/PP sejajar dengan tingkat pertukaran marginal
(TPS = marginal rate of substitution), yaitu pada titik T. Pada titik T tersebut
19
jumlah makanan yang didapat oleh A adalah sebanyak OAM0 unit dan makanan
yang dikonsumsikan oleh B sebanyak M0M1, dan OAM0 + M0M1 = OAM1 adalah
makanan yang dihasilkan oleh produsen makanan (Y). Sebaliknya, pada titik T
bahwa apabila semua pasar berada pada pasar persaingan sempurna maka
Dimana:
P = harga
A dan B = konsumen
Dimana:
20
T dan B = faktor produksi
P = harga
terjadinya pareto optimum bagi konsumen dan produsen, dalam hal ini,
yang demikian itu sangatlah sempit, sebab setiap kondisi berarti telah
kompensasi kepada pihak yang dirugikan dan tetap lebih baik keadaannya
21
kemudian menyatakan bahwa sebaliknya dapat juga terjadi, yaitu pihak
C lebih baik dari D, dan D lebih baik dari A. kesimpulan tersebut menjadi
lebih baik dari A. oleh karena itu, kriteria kompensasi dalam prakteknya
Akan tetapi dapat pula disimpulkan bahwa mekanisme pasar tidak dapat
mendapatkan satu barang apapun, yaitu apabila titik T berada pada Oa atau
ahli filosof.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Barang swasta adalah barang yang dapat disediakan melalui
dari suatu jenis barang swasta bisa naik dan turun (fluktuatif)
merupakan data, yang berarti tidak ada satu pihak pun, baik
tingkat harga.
23
Jumlah barang yang diproduksikan tergantung oleh harga kedua
3.2 Saran
Sebaiknya penyediaan barang swasta dapat memenuhi
24
DAFTAR PUSTAKA
25