“BARANG SWASTA”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat,
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai “
Barang Swasta “ ini dengan tepat waktu.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang
harus dipenuhi, oleh karena itu kami memohon kesadaran para pembaca untuk memberikan
saran dan kritikan demi kesempurnaan makalah yang akan datang. Untuk itu semua, kami
mengucapkan banyak terima kasih atas berbagai saran dan kritikan yang konstruktif. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
3.2 Saran....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bagi suatu barang. Harga tersebut tidak terlalu rendah sehingga penggunaan sumber
ekonomi akan menjadi boros, karena memproduk terlalu banyak. Demikian juga
harga tidak terlalu tinggi, sehingga potensi daya beli akan terakumulasi di tangan
penjual, sebagaimana terjadi dalam kasus monopoli. Dalam kasus monopoli harga
ditentukan terlalu tinggi, daya beli konsumen akan beralih ke penjual, kemudian
monopolis mencetak barang terlalu sedikit. Beralihnya daya beli konsumen disertai
pengurangan kepada pembelian barang yang lain, di sana barang dan jasa yang
ditawarkan tidak terbeli dan terjadilah kemunduruan, akhirnya terjadi pengangguran
atau hilangnya sumber pendapatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
orang lain yang tidak membayar sehingga tidak dapat mengkonsumsi
barang. Dengan demikian, pelanggan yang membayarlah yang dapat
mengkonsumsi barang. Sedangkan barang publik bersifat non-
bersaing dan non-ekslusif.
Contoh Barang Swasta
Adapun contoh dari barang Swasta atau privat adalah alat komunikasi
(HP), jelas HP memiliki sifat ekskludabel, karena tidak bisa diperoleh secara
Cuma-Cuma. Kalau tidak mempunyai uang, meskipun sangat ingin memiliki
Hp, kita tidak akan memperolehnya. Kalau kita mempunyai HP, maka
tentunya kita tidak akan memberikan secara Cuma-Cuma kepada orang lain
yang menginginkannya.
Barang yang sering kita kenal biasanya seperti makanan, pakaian,
mobil, dan lainnya. Barang-barang tersebut dibeli konsumen dan dinikmati
sendiri oleh konsumen yang membeli. Barang yang dibeli tersebut tidak bisa
dinikmati oleh orang lain yang tidak membelinya. Barang-barang tersebut
dikenal sebagai barang swasta atau barang privat.
Jenis Barang Swasta, Pada barang privat ini mengenai jenisnya, tergantung
pada individu masing-masing. Mengenai jenis dan macam barang privat
disesuaikan oleh kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen. Jadi pada hal ini
tidak ada orang lain yang membatasi maupun melarang kebutuhan akan barang
privat apa yang ingin dikonsumsi guna memuaskan kebutuhan diri sendiri.
4
2) Excludable Consumption
dimana konsumsi suatu barang dapat di batasi hanya pada mereka yang
memenuhi persyaratan tertentu (biasanya harga), dan mereka tidak membayar
atau tidak memenuhi syarat dapat di kecualikan dari akses untuk mendapatkan
barang tersebut (excludable). Excludablity adalah prinsip hak milik atau
property right , orang lain yang tidak membayar dapat diexclude atau
dikeluarkan dari memilikinya, dan tidak berhak menjualnya. Contohnya,
pakaian di toko hanya dapat dinikmati oleh mereka yang membeli atau
membayar, sementara mereka yang tidak membayar tidak dapat menikmati
pakaian tersebut.
5
2.3 Efisiensi Konsumen
Dalam Perekonomian yang menggunakan sistem pasar, harga barang dan
jasa,upah dan sebagainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Permintaan
seluruh konsumen dapat mempengaruhi tingkat harga. Dalam sistem perekonomian
pasar yang sempurna , harga-harga merupakan data yang berarti tidak ada satu pihak
pun, baik produsen maupun konsumen secara sendiri dapat mempengaruhi harga. Hal
ini disebabkan oleh karena dalam sistem pasar persaingan sempurna,seorang
pengusaha maupun pembeli hanya merupakan sebagian yang sangat kecil sehingga
peranannya menjadi tidak berarti. Bagi seorang konsumen, permintaannya akan
suatu barang hanya merupakan sebagian kecil dibandingkan dengan permintaan
seluruh konsumen, sehingga ia tidak dapat mempengaruhi tingkat harga suatu barang
dengan merubah permintaannya akan barang tersebut, akan tetapi konsumen secara
berkelompok dapat mempengaruhi tingkat harga. Dalam analisa efisiensi konsumen,
ada beberapa asumsi yang digunakan untuk mempermudah analisis, yaitu :
Dalam Perekonomian yang menggunakan sistem pasar, harga barang dan jasa,upah
dan sebagainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran
✓Hanya ada dua barang swasta yg tersedia, makanan (M) dan Pakaian (P).
6
Setiap titik kurva indiferens menunjukkan kesamaan dalam kesukaan A
terhadap kombinasi makanan dan pakaian yang berbeda-beda. Semakin jauh letaknya
dari titik 0 (nol) maka semakin besar kepuasan A. Setiap titik pada kurva indiferens
KA3 memberikan kepuasan yang lebih besar dibandingkan dengan KA2, akan tetapi hal
itu tidak dapat ia capai, oleh karena dengan pendapatannya yang sudah tertentu ia
hanya dapat memilih kombinasi makanan dan pakaian sepanjang garis M 0P0.
Kepuasan tertinggi yang dapat dicapai A dengan pendapatannya adalah kurva K A2,
yaitu kurva indiferens yang menyinggung garis M0P0. Jadi titk E akan memnberikan
kepuasan yang terbesar bagi A. Analisis yang sama juga berlaku bagi B, ia akan
memperoleh kepuasan yang terbasar pada persinggungan antara garis P 1M1.
Kombinasi makanan sebanyak OMB dan pakaian OPB adalah kombinasi kedua barang
yang memberikan kepuasan tertinggu bagi konsumen B.
7
Diagram dibawah berguna untuk menganalisis alokasi makanan dan pakaian yang
didapat oleh masing-masing konsumen.
8
2.4 Efisiensi Produsen
Asumsi dalam analisis efisiensi produsen
• Dalam masyarakat hanya ada dua produsen.
• Produsen menghasilkan dua jenis barang (X, pakaian danY,makanan).
• Hanya dua jenis faktor produksi yg digunakan (Tanah, T danTenaga Kerja/Buruh, B).
Kondisi keseimbangan produsen akan tercapai pada titik persinggungan antara Kurva
Anggaran dengan KPS.
Bahwa perubahan alokasi penggunaan faktor produksi tanah dan tenaga kerja
di antara kedua produsen dapat menyebabkan kenaikan produksi pakaian sedangkan
produksi makanan tidak mengalami perubahan. Sebaliknya perubahan kombinasi
9
penggunaan tanah dan tenaga kerja dapat pula menyebabkan kenaikan produksi
makanan sedangkan produksi pakaian tidak mengalami perubahan. Perpindahan dari
D ke titik F dan G merupakan titik terjauh yang dapat dicapai oleh masing-masing
produsen tanpa merugikan produsen yang lain, oleh karena itu maka titik F dan G
disebut titik PARETO EFISIENSI. Hal yang sama pada titik-titik selain D. Apabila
kita hubungkan semua titik pareto, kita dapatkan kurva kontrak Ox Oy. Pada titik D
jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak OxB1 dan tanah yang digunakan
sebanyak OxT1 untuk menghasilkan pakaian sebanyak KPSx1. Pada titik D, produsen
makanan menggunak tenaga kerja sebanyak B1BT dan tanah sebanyak T1TT untuk
menghasilkan makanan sebanyak KPSy1. Titik D bukan merupakan titik optimum
karena dengan merubah alokasi faktor di antara kedua produsen maka jumlah barang
yang dihasilkan dapat ditingkatkan, D ke F produksi pakaian bertambah, D ke G
produksi bertambah. Titik-titik F dan G merupakan titik pareto efisiensi. OxOy
merupakan kurva kontrak dimana terdapat kurva pareto.
Setiap titik pada kurva kontrak terjadi persinggungan antara KPSx dan KPSy
yang berarti setiap produsen harus membayar upah tenaga kerja dan sewa tanah yang
sama. Titik-titik pada kurva kontrak dapat diterjemahkan ke dalam suatu kurva
kemungkinan produksi ( KKP= PRODUCTION POSSIBILITY CURVE ).
Jumlah barang yang diproduksikan tergantung oleh harga kedua buah barang
tersebut. Semakin mahal harga suatu barang semakin banyak jumlah yang dihasilkan,
sebaliknya semakin murah harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang
yang akan diproduksi.
10
Nisbah (Rasio) harga Pm/Pp menyebabkan jumlah makanan yang dihasilkan sebanyak
OAM1 dan pakaian sebanyak OAP1 pada gambar dibawah jumlah makanan dan pakaian
yang dihasilkan tersebut harus di distribusikan diantara para konsumen yang ada.
Jadi dari analisis konsumen dan produsen diatas, dapat disimpulkan bahwa apabila
semua pasar berada pada pasar persaingan sempurna maka mekanisme pasar akan
dapat memecahkan masalah alokasi sumber ekonomi secara efisien tanpa adanya
campur tangan pemerintah.
Produsen akan mencapai kepuasan yang optimal, sebab setiap produsen akan
berada pada keseimbangan produsen.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Barang swasta atau yang sering disebut dengan barang privat (private goods)
adalah barang-barang yang memiliki sifat berkebalikan dengan barang publik.
Sebagian besar barang yang kita konsumsi adalah barang swasta atau privat, yaitu
barang yang hanya dapat digunakan oleh satu konsumen pada satu waktu.
Barang swasta bersifat eksklusif Ekslusif artinya barang swasta dapat konsumsi bila
bersedia membayar dan orang yang tidak membayar dapat dikecualikan.
Barang yang sering kita kenal biasanya seperti makanan, pakaian, mobil, dan
lainnya. Barang-barang tersebut dibeli konsumen dan dinikmati sendiri oleh
konsumen yang membeli. Barang yang dibeli tersebut tidak bisa dinikmati oleh orang
lain yang tidak membelinya. Barang-barang tersebut dikenal sebagai barang swasta
atau barang privat.
Dalam Perekonomian yang menggunakan sistem pasar, harga barang dan
jasa,upah dan sebagainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Permintaan
seluruh konsumen dapat mempengaruhi tingkat harga.
3.2 Saran
Adapun saran dari penulis yaitu agar hasil pembahasan pada makalah ini dapat
menjadi acuan pada makalah-makalah selanjutnya mengenai “Barang Swasta”.
12
DAFTAR PUSTAKA
13