Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“BARANG SWASTA”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

1. DINI ANGRAINI C 101 20 124

2. MARSELINA LIAN C 101 20 126

3. MUHAMMAD IRSYAD C 101 20 127

4. NURAFNI C 101 20 128

ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat,
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai “
Barang Swasta “ ini dengan tepat waktu.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang
harus dipenuhi, oleh karena itu kami memohon kesadaran para pembaca untuk memberikan
saran dan kritikan demi kesempurnaan makalah yang akan datang. Untuk itu semua, kami
mengucapkan banyak terima kasih atas berbagai saran dan kritikan yang konstruktif. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Tolitoli, 11 Oktober 2021

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................................2

BAB II...................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN...................................................................................................................................3

2.1 Pengertian Barang Swasta......................................................................................................3

2.2 Sifat-Sifat Barang Swasta......................................................................................................4

2.3 Efisiensi Konsumen...............................................................................................................5

2.4 Efisiensi Produsen.................................................................................................................9

BAB III................................................................................................................................................12

PENUTUP...........................................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12

3.2 Saran....................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Barang-barang swasta adalah barang yang disediakan melalui sistem pasar
yang menyebabkan alokasi sumber-sumber ekonomi secara efisien. Mengenai alokasi
sumber tersebut dalam perekonomian menggunakan sistem pasar tanpa adanya
campur tangan pemerintah. Adapun ciri-ciri barang swasta antara lain, yaitu :
“Excludablity dan Rivalry”. Excludablity adalah prinsip hak milik atau property right,
apabila konsumen yang tidak membayar dapat di exclude atau dikeluarkan dari
memiliknya dan tidak berhak menjualnya. Sedangkan Rivalry adalah prinsip dimana
manfaat dipribadikan bagi konsumen yang mampu membayar suatu barang swasta
serta apabila orang lain ikut dalam mengkosumsi barang tersebut akan mengurangi
hak atau manfaat konsumen yang membayar. Semua barang swasta yang bersifat
exludablity dan rivalry dapat disediakan di pasar, barang-barang tersebut dapat
mewujudkan harga yang berasal dari tarik menarik antara kepentingan produsen dan
konsumen. Jika barang ini disediakan oleh banyak produsen, maka produsen akan
ditekan oleh kompetisi dan menawarkan harga yang serendah mungkin, hal tersebut
merupakan ide dari bekerjannya sistem pasar. Harga sudah tepat apabila besarnya
sama dengan biaya marginal 1(tambahan biaya per satuan yang diperlukan untuk
memproduksi barang pada kapasitas perusahaan yang terakhir) untuk
menghasilkannya. Pada harga itu jumlah yang ingin diproduksi oleh seluruh produsen
sama dengan jumlah yang ingin dibeli oleh seluruh konsumen yang memiliki daya
beli. Akan tetapi untuk barang bersifat nonrival, jika suatu barang bersifat nonrival,
maka jika orang lain yang ikut menggunakan barang tersebut, tidak mengurangi
manfaat orang pertama (Konsumen).
Sebelum membahas lebih jauh mengenai barang swasta beserta komponen-
komponennya, ada baiknya dibahas dulu hubungan antara mekanisme pasar dalam
pemenuhan berbagai barang dan jasa bagi masyarakat dan hubungnnya dengan
efisisensi sumber-sumber ekonomi. Mekanisme pasar, jika memenuhi asumsi
asumsinya, terutama adanya kebebasan berusaha sehingga jumlah penjual menjadi
banyak dan jumlah pembelinya juga banyak, maka akan diperoleh harga yang tepat

1
bagi suatu barang. Harga tersebut tidak terlalu rendah sehingga penggunaan sumber
ekonomi akan menjadi boros, karena memproduk terlalu banyak. Demikian juga
harga tidak terlalu tinggi, sehingga potensi daya beli akan terakumulasi di tangan
penjual, sebagaimana terjadi dalam kasus monopoli. Dalam kasus monopoli harga
ditentukan terlalu tinggi, daya beli konsumen akan beralih ke penjual, kemudian
monopolis mencetak barang terlalu sedikit. Beralihnya daya beli konsumen disertai
pengurangan kepada pembelian barang yang lain, di sana barang dan jasa yang
ditawarkan tidak terbeli dan terjadilah kemunduruan, akhirnya terjadi pengangguran
atau hilangnya sumber pendapatan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang diangkat pada pembahasan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud barang swasta
2. Apa saja sifat-sifat barang swasta
3. apa itu efisiensi konsumen
4. apa itu efisiensi produsen

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan barang swasta
2. Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat barang swasta
3. Untuk mengetahui apa itu efisiensi konsumen
4. Untuk mengetahui apa itu efisiensi produsen

1.4 Manfaat Penulisan


Dapat diajdikan sebagai sumber dan juga untuk sekedar bahan pertimbangan terhadap
penulis lain agar dapat menguras dan juga melakukan berbagai eksperimen mengenai
Barang Swasta.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Barang Swasta


Barang swasta atau yang sering disebut dengan barang privat (private goods)
adalah barang-barang yang memiliki sifat berkebalikan dengan barang publik. Barang
swasta atau privat adalah barang yang diperoleh melalui mekanisme pasar, dimana
titik temu antara produsen dan konsumen adalah mekanisme harga. Barang swasta
adalah barang yang dapat di sediakan melalui sistem pasar dapat menyebabkan
alokasi sumber-sumber ekonomi secara efisien. Barang swasta atau barang privat
merupakan barang yang sifatnya bersaing dalam konsumsinya.
Oleh karena itu, kepemilikan barang swasta atau privat biasanya dapat
teridentifikasi dengan baik. Sebagian besar barang yang kita konsumsi adalah barang
swasta atau privat, yaitu barang yang hanya dapat digunakan oleh satu konsumen
pada satu waktu.
Barang swasta atau privat diproduksi dan dijual oleh oleh pihak swasta
(perusahaan/produsen). Perusahaan mau memproduksi barang swasta atau privat
karena konsumen bersedia membayar barang tersebut sehingga ada keuntungan yang
diperoleh pihak swasta.
 Karakteristik Barang Swasta
 Barang swasta yang dalam konsumsinya bersifat bersaing
Bersifat bersaing adalah jumlah yang dikonsumsi oleh seseorang tidak
akan dapat dikonsumsi lagi oleh orang lain. Contohnya yaitu pizza.
Meskipun makan pizza dapat makan bersama, tetapi setiap potongan
pizza yang dibagi bersifat bersaing karena potongan pizza yang
dimakan si A tidak akan bisa dimakan oleh si B, begitu pula
sebaliknya.
 Barang swasta bersifat eksklusif
Ekslusif artinya barang swasta dapat konsumsi bila bersedia membayar
dan orang yang tidak membayar dapat dikecualikan. Bersifat Ekslusif
adalah produsen dapat dengan mudah menyisihkan/mengecualikan

3
orang lain yang tidak membayar sehingga tidak dapat mengkonsumsi
barang. Dengan demikian, pelanggan yang membayarlah yang dapat
mengkonsumsi barang. Sedangkan barang publik bersifat non-
bersaing dan non-ekslusif.
 Contoh Barang Swasta
Adapun contoh dari barang Swasta atau privat adalah alat komunikasi
(HP), jelas HP memiliki sifat ekskludabel, karena tidak bisa diperoleh secara
Cuma-Cuma. Kalau tidak mempunyai uang, meskipun sangat ingin memiliki
Hp, kita tidak akan memperolehnya. Kalau kita mempunyai HP, maka
tentunya kita tidak akan memberikan secara Cuma-Cuma kepada orang lain
yang menginginkannya.
Barang yang sering kita kenal biasanya seperti makanan, pakaian,
mobil, dan lainnya. Barang-barang tersebut dibeli konsumen dan dinikmati
sendiri oleh konsumen yang membeli. Barang yang dibeli tersebut tidak bisa
dinikmati oleh orang lain yang tidak membelinya. Barang-barang tersebut
dikenal sebagai barang swasta atau barang privat.
 Jenis Barang Swasta, Pada barang privat ini mengenai jenisnya, tergantung
pada individu masing-masing. Mengenai jenis dan macam barang privat
disesuaikan oleh kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen. Jadi pada hal ini
tidak ada orang lain yang membatasi maupun melarang kebutuhan akan barang
privat apa yang ingin dikonsumsi guna memuaskan kebutuhan diri sendiri.

2.2 Sifat-Sifat Barang Swasta


Sifat-sifat barang tersebut adalah :
1) Rivalrous Consumption
Dimana konsumsi oleh satu konsumen akan mengurangi atau
menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan hal serupa. Terjadi
Rivalitas antara calon konsumen dalam mengkonsumsi barang ini. Rivalry
adalah prinsip di mana manfaat diinternalisasi atau dipribadikan. Orang lain
yang ikut mengkonsumsi barang tersebut akan mengurangi hak atau manfaat
orang pertama. Contoh Sepotong ikan yang dibeli di pasar akan berkurang
manfaatnya jika orang lain ikut memakannya.

4
2) Excludable Consumption
dimana konsumsi suatu barang dapat di batasi hanya pada mereka yang
memenuhi persyaratan tertentu (biasanya harga), dan mereka tidak membayar
atau tidak memenuhi syarat dapat di kecualikan dari akses untuk mendapatkan
barang tersebut (excludable). Excludablity adalah prinsip hak milik atau
property right , orang lain yang tidak membayar dapat diexclude atau
dikeluarkan dari memilikinya, dan tidak berhak menjualnya. Contohnya,
pakaian di toko hanya dapat dinikmati oleh mereka yang membeli atau
membayar, sementara mereka yang tidak membayar tidak dapat menikmati
pakaian tersebut.

3) Scarcity, yaitu kelangkaan atau keterbatasan dalam jumlah. Kelangkaan dan


ketersediaan inilah yang menimbulkan kedua sifat sebelumnya.

Semua barang yang bersifat swasta yaitu bersifat excludability dan


rivarly dapat disedikan di pasar. Barang barang ini dapat mewujudkan harga,
yaitu, berasal dari tarik menarik dari kepentingan konsumen dan produsen.
Jika barang barang ini di sediakan oleh banyak produsen, maka produsen akan
ditekan oleh kompetisi danmenawarkan harga yang serendah mungkin.
Demikianlah ide dari bekerjanya pasar. Harga sudah tepat jika besarnya sama
dengan biaya marginal untukmenghasilkannya. Pada harga itu jumlah yang
ingin diproduksi oleh seluruh produsen sama dengan jumlah yang ingin dibeli
oleh seluruh konsumen yangmemiliki daya beli.

Barang swasta atau privat biasanya memang diadakan untuk mencari


provit atau laba. Karena sifat-sifatnya tadi, barang privat dapat menjaga
efisiensi pasar dalam pengadaannya. Efisiensi inilah yang menarik minat
sektor swasta dan menimbulkan pemahaman bahwa barang privat adalah
barang yang di produksi oleh sektor swasta. Meskipun begitu, pemerintah pun
sebenarnya dapat berlaku sebagai sektor swasta dan menjadi bagian dari pasar
dalam penyediaan barang privat untuk tujuan-tujuan tertentu.

5
2.3 Efisiensi Konsumen
Dalam Perekonomian yang menggunakan sistem pasar, harga barang dan
jasa,upah dan sebagainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Permintaan
seluruh konsumen dapat mempengaruhi tingkat harga. Dalam sistem perekonomian
pasar yang sempurna , harga-harga merupakan data yang berarti tidak ada satu pihak
pun, baik produsen maupun konsumen secara sendiri dapat mempengaruhi harga. Hal
ini disebabkan oleh karena dalam sistem pasar persaingan sempurna,seorang
pengusaha maupun pembeli hanya merupakan sebagian yang sangat kecil sehingga
peranannya menjadi tidak berarti. Bagi seorang konsumen, permintaannya akan
suatu barang hanya merupakan sebagian kecil dibandingkan dengan permintaan
seluruh konsumen, sehingga ia tidak dapat mempengaruhi tingkat harga suatu barang
dengan merubah permintaannya akan barang tersebut, akan tetapi konsumen secara
berkelompok dapat mempengaruhi tingkat harga. Dalam analisa efisiensi konsumen,
ada beberapa asumsi yang digunakan untuk mempermudah analisis, yaitu :

Dalam masyarakat hanya ada 2 orang konsumen, di misalkan antara A dengan


B.Hanya ada 2 barang swasta yang tersedia, Makanan dan Pakaian, Distribusi
pendapatan sudah tertentu, Setiap konsumen dalam menentukan berapa jumlah barang
yang diminta sangat dipengaruhi oleh harga barang-barang dan tingkat
pendapatannya.

Barang swasta adalah barang-barang yg dapat disediakan melalui sistem pasar.


Sistem pasar dapat menyebabkan alokasi sumber-sumber ekonomi secara efisien.

Dalam Perekonomian yang menggunakan sistem pasar, harga barang dan jasa,upah
dan sebagainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran

Asumsi dalam analisis efisiensi konsumen.

✓Dalam masyarakat hanya ada dua konsumen, A dan B.

✓Hanya ada dua barang swasta yg tersedia, makanan (M) dan Pakaian (P).

✓ Distribusi pendapatan sudah tertentu. Efisiensi konsumen merupakan alokasi


barang konsumsi diantara konsumen.

6
Setiap titik kurva indiferens menunjukkan kesamaan dalam kesukaan A
terhadap kombinasi makanan dan pakaian yang berbeda-beda. Semakin jauh letaknya
dari titik 0 (nol) maka semakin besar kepuasan A. Setiap titik pada kurva indiferens
KA3 memberikan kepuasan yang lebih besar dibandingkan dengan KA2, akan tetapi hal
itu tidak dapat ia capai, oleh karena dengan pendapatannya yang sudah tertentu ia
hanya dapat memilih kombinasi makanan dan pakaian sepanjang garis M 0P0.
Kepuasan tertinggi yang dapat dicapai A dengan pendapatannya adalah kurva K A2,
yaitu kurva indiferens yang menyinggung garis M0P0. Jadi titk E akan memnberikan
kepuasan yang terbesar bagi A. Analisis yang sama juga berlaku bagi B, ia akan
memperoleh kepuasan yang terbasar pada persinggungan antara garis P 1M1.
Kombinasi makanan sebanyak OMB dan pakaian OPB adalah kombinasi kedua barang
yang memberikan kepuasan tertinggu bagi konsumen B.

7
Diagram dibawah berguna untuk menganalisis alokasi makanan dan pakaian yang
didapat oleh masing-masing konsumen.

Titik T bukan merupakan titik optimum, sebab dengan mengubah kombinasi


makanan dan pakaian, kedua konsumen (A dan B) dapat memperoleh kepuasan yang
lebih tinggi. Pada titik D, konsumen A mempunyai lebih sedikit pakaian dan lebih
banyak makanan dibandingkan pada titik T, akan tetapi kepuasan A di titik D terletak
pada kurva indiferens yang lebih tinggi. Titik D dan titik F adalah titik optimum. Arah
perpindahan posisi kedua konsumen, tergantung daripada kekuatan masing-masing
konsumen. Apabila konsumen A lebih kuat dari konsumen B, maka A dapat
meningkatkan kepuasannya sampai titik D tercpai, dimana usaha A untuk
meningkatkan kepuasannya tersebut tanpa merugikan konsumen B oleh sebab B tidak
berubah tingkat kepuasannya. Sebaliknya apabila yang leboh kuat ia akan berusaha
untuk pindah dari titik T ke titik F sehingga tindakannya tidak mengurangi kepuasan
A. Apabila A dan B sama-sama kuat, maka perpindahan dari titik T akan menuju ke
posisi di antara F-D dimana kedua-duanya dapat meningkatkan kepuasan mereka.
Titik-titik F-D, yaitu tempat kedudukan dimana seseorang konsumen tidak dapat
meningkatkan kepuasannya tanpa menyebabkan kepuasan konsumen lain menjadi
berkurang disebut pareto optimum. Pareto optimum terjadi pada setiap titik pada
sepanjang garis OAOB yang disebut garis kontrak.

8
2.4 Efisiensi Produsen
Asumsi dalam analisis efisiensi produsen
• Dalam masyarakat hanya ada dua produsen.
• Produsen menghasilkan dua jenis barang (X, pakaian danY,makanan).
• Hanya dua jenis faktor produksi yg digunakan (Tanah, T danTenaga Kerja/Buruh, B).

Kondisi keseimbangan produsen akan tercapai pada titik persinggungan antara Kurva
Anggaran dengan KPS.

Bahwa perubahan alokasi penggunaan faktor produksi tanah dan tenaga kerja
di antara kedua produsen dapat menyebabkan kenaikan produksi pakaian sedangkan
produksi makanan tidak mengalami perubahan. Sebaliknya perubahan kombinasi

9
penggunaan tanah dan tenaga kerja dapat pula menyebabkan kenaikan produksi
makanan sedangkan produksi pakaian tidak mengalami perubahan. Perpindahan dari
D ke titik F dan G merupakan titik terjauh yang dapat dicapai oleh masing-masing
produsen tanpa merugikan produsen yang lain, oleh karena itu maka titik F dan G
disebut titik PARETO EFISIENSI. Hal yang sama pada titik-titik selain D. Apabila
kita hubungkan semua titik pareto, kita dapatkan kurva kontrak Ox Oy. Pada titik D
jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak OxB1 dan tanah yang digunakan
sebanyak OxT1 untuk menghasilkan pakaian sebanyak KPSx1. Pada titik D, produsen
makanan menggunak tenaga kerja sebanyak B1BT dan tanah sebanyak T1TT untuk
menghasilkan makanan sebanyak KPSy1. Titik D bukan merupakan titik optimum
karena dengan merubah alokasi faktor di antara kedua produsen maka jumlah barang
yang dihasilkan dapat ditingkatkan, D ke F produksi pakaian bertambah, D ke G
produksi bertambah. Titik-titik F dan G merupakan titik pareto efisiensi. OxOy
merupakan kurva kontrak dimana terdapat kurva pareto.

Setiap titik pada kurva kontrak terjadi persinggungan antara KPSx dan KPSy
yang berarti setiap produsen harus membayar upah tenaga kerja dan sewa tanah yang
sama. Titik-titik pada kurva kontrak dapat diterjemahkan ke dalam suatu kurva
kemungkinan produksi ( KKP= PRODUCTION POSSIBILITY CURVE ).

Alokasi Optimum Produsen dan Konsumen

Analisis selanjutnya adalah bagaimana system pasar persaingan sempurna


dapat menentukan berapa jumlah barang (pakaian dan makanan) yang akan dihasilkan
oleh produsen (X dan Y) dan bagaimana kedua barang tersebut akan didistribusikan
diantara para konsumen.

Jumlah barang yang diproduksikan tergantung oleh harga kedua buah barang
tersebut. Semakin mahal harga suatu barang semakin banyak jumlah yang dihasilkan,
sebaliknya semakin murah harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang
yang akan diproduksi.

Misalkan harga makanan = Pm dan harga pakaian = Pp yang pada pasar


persaingan sempurna ditentukan secara eksogen sehingga merupakan data bagi
produsen maupun konsumen (asumsinya pasar semuanya dalam persaingan
sempurna).

10
Nisbah (Rasio) harga Pm/Pp menyebabkan jumlah makanan yang dihasilkan sebanyak
OAM1 dan pakaian sebanyak OAP1 pada gambar dibawah jumlah makanan dan pakaian
yang dihasilkan tersebut harus di distribusikan diantara para konsumen yang ada.

Jadi dari analisis konsumen dan produsen diatas, dapat disimpulkan bahwa apabila
semua pasar berada pada pasar persaingan sempurna maka mekanisme pasar akan
dapat memecahkan masalah alokasi sumber ekonomi secara efisien tanpa adanya
campur tangan pemerintah.

 Konsumen akan mencapai kepuasan yang optimal, sebab setiap konsumen


akan berada pada keseimbangan konsumen .

 Produsen akan mencapai kepuasan yang optimal, sebab setiap produsen akan
berada pada keseimbangan produsen.

 Nisbah harga barang konsumsi (PX/PY) menunjukkan berapa jumlah barang


X dan barang Y yang akan dihasilkan dalam perekonomian.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Barang swasta atau yang sering disebut dengan barang privat (private goods)
adalah barang-barang yang memiliki sifat berkebalikan dengan barang publik.
Sebagian besar barang yang kita konsumsi adalah barang swasta atau privat, yaitu
barang yang hanya dapat digunakan oleh satu konsumen pada satu waktu.
Barang swasta bersifat eksklusif Ekslusif artinya barang swasta dapat konsumsi bila
bersedia membayar dan orang yang tidak membayar dapat dikecualikan.
Barang yang sering kita kenal biasanya seperti makanan, pakaian, mobil, dan
lainnya. Barang-barang tersebut dibeli konsumen dan dinikmati sendiri oleh
konsumen yang membeli. Barang yang dibeli tersebut tidak bisa dinikmati oleh orang
lain yang tidak membelinya. Barang-barang tersebut dikenal sebagai barang swasta
atau barang privat.
Dalam Perekonomian yang menggunakan sistem pasar, harga barang dan
jasa,upah dan sebagainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Permintaan
seluruh konsumen dapat mempengaruhi tingkat harga.

3.2 Saran
Adapun saran dari penulis yaitu agar hasil pembahasan pada makalah ini dapat
menjadi acuan pada makalah-makalah selanjutnya mengenai “Barang Swasta”.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mangkoesoebroto, Guritno. Ekonomi Publik, (Yogyakarta: BPFE, 2001).


Noor, Ekonomika Publik. (Yogyakarta: Gema Insani, 2001). P,
Amiruddin Idris. Ekonomi Publik, (Deepublish, 2018)
https://studiekonomi.com/ekonomi/publik/barang-publik-public-goods-dan-barang-
swasta/
Mangkoesoebroto, Guritno. (2001).Ekonomi Publik , Edisi 3. Yogyakarta:
BPFEPublic Finance in Theory and Practice, 1989, McGraw-hill, Inc.
https://www.academia.edu/38005899/Barang_swasta_dan_barang_publik
https://www.coursehero.com/file/56930106/ISI-EKONOMI-Publik-2doc/
https://epmasanton.wordpress.com/2016/05/03/teori-barang-swasta/
https://dhanywisnup.wordpress.com/ekonomi-pembangunan/ekonomi-publik/teori-
barang-swasta/

13

Anda mungkin juga menyukai