Anda di halaman 1dari 10

Pasar Monopoli

Menurut Sadono Sukirno (2009), monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat
satu perusahaan saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang
pengganti yang sangat dekat. Biasanya keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah
keuntungan melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang
dihadapi perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industry tersebut.

Ciri-ciri pasar monopoli

1. Pasar monopoli adalah industry satu perusahaan


Di dalam pasar monopoli hanya ada satu perusahaan dalam industry tersebut. Dengan
demikian barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli
tidak mempunyai pilihan lain kalau mereka menginkan barang tersebut maka mereka harus
membeli dari perusahaan monopoli tersebut.
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
Barang yang dihasilkan dari pasar ini tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam
pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak
terdapat barang mirip (close substitute) close substitute) yang dapat menggantikan barang
tersebut.
3. Tidak terdapat kemungkinan masuk ke dalam industry
Ini adalah sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan
monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud. Keuntungan perusahaan
monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan lain memasuki industry tersebut.
4. Dapat memengaruhi harga
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka
penentuan harga dapat dikuasai. Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai
penentu harga atau price setter.
5. Promosi iklan kurang diperlukan
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahan di dalam industry, ia tidak
perlu mempromosikan barang dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang
yang diproduksikannya terpaksa membeli daripadanya. Walau bagaimanapun perusahaan
monopoli sering mmebuat iklan. Tetapi iklan tersebut hanya untuk menarik pembeli, tetapi
untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat

Faktor yang menimbulkan monopoli


1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki
oleh perusahan lain
2. Perusahan monopoli pada umumnnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat
produksi yang sangat tinggi
3. Monopoli wujud ddan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak
monopoli kepada perusahaan tersebut.

Pemaksimuman Kuntungan dalam monopoli

Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemkasimuman keuntungan dalam monopoli dua cara akan
digunakan, yaitu dengan menggunakan angka-angka dan grafik. Untuk masing-masing cara ini akan
ditunjukkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya total dan
hasil penjualan total dan (ii) biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal.
Menentukan Keuntungan Maksimum

Di dalam gambar 12.2 dan gambar 12.3 ditunjukkan cara menentukan keuntungan maksimum
monopoli secara grafik. Di dalam gambar 12.2 keuntungan maksimum ditentukan dengan
menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan dalam gambar 12.3
keuntungan maksimum tersebut ditentukan dengan menggunakan pertolongan kurva biaya marjinal
dan hasil penjualan marjinal.

Kurva TR dalam Gambar 12.2 menggambarkan hasil penjualan total, dan kurva TC
menggambarkan kurva biaya total. Apabila kurva TC berada di atas kurva TR, maka keadaan ini
berarti biaya total melebihi hasil penjualan total, yaitu kedudukan yang merugikan
perusahaan.keuntungan hanya dapat dinikmati apabila TR-TC > 0, dan ini berlaku antara titik A dan
B.

Menunjukkan cara untuk menentukan tingkat produksi dimana keuntungan maksimumdi capai
dengan menggunakan pendekatan hasil MR = MC. Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan
bentuk kurva-kurva tersebut. Seterusnya telah diterangkan bahwa keuntungan maksimum dapat
ditentukandengan melihat pada tingkat produksi yang mana keadaan MR = MC wujud.

Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan

60

50
Hasil Penjualan (ribu rupiah)

40

30
Hasil Penjualan Total (TR)
Biaya Total (TC)
20

10

0
0 2 4 6 8 10 12
Jumlah Barang

Gambar 12.2
Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Gambar 12.3

Hasil Penjualan Marjinal, biaya Marjinal, dan Keuntungan Maksimum


Pemaksimuman Keuntungan dalam Monopoli
1. Pemaksimuman keuntungan: contoh angka
 Pendekatan hasil Penjualan total – biaya total
Pendekatan ini membandingkan data hasil penjualan total dengan biaya total. Melaui
perbandingan itulah ditentukan untung dan rugi produksi tersebut
 Pendekatan hasil penjualan marjinal – biaya marjinal
Pendekatan ini terlebih dahulu perlu dihitung hasuk oebhyakab narhubak dan biaya
marjinal.
2. Pemaksumuman keuntungan: contoh grafik

PASAR MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual
pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter
tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi,
dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk
yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan
warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga
walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini
berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen
tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen
menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang
cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda
motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki
keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai
pelanggan setia masing-masing.
BentukTeori Pasar persaingan monopolistik (monopolisic competition) dikembangkan karena
ketidak puasan terhada dya analisis model persaingn sempurna (perfect competition) maupun
monopoli. Struktur pasar persaingan monopolistuk hampir sama dengan persaingan sempurna.
Didalam Industri terdapat banyak perusahaan yang bebas keluar masuk. Namun produk yang di
hasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensiasi (differentiated product). Namun perbedaan barang
antara satu poduk (merek) dengan produk (merek) yang lain tidak terlalu besar. Diferensiasi ini
mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. Walaupun demikian output yang
dihasilkan sangat mungkin saling menjadi substitusi. Perusahaan memiliki kemampuan monopoli
yang relatif terbatas/kecil, contohnya seperti toko obat, toko persewaan video, pom bensin pertamina.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak
penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak
masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal
akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada
dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

Sifat-sifat Monopolistik

 Untuk unggul di perlukan keunggulan persaingan yang berbeda


 Mirip dengan persaingan sempurna
 Produsen atau Penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
 Relatif keluar masuk pasar
 citra perusahaan.

Ciri-ciri sifat persaingan yang monopolistik menurut buku sadono sukirno

1. Selalu ada sejumlah besar penjual dan pembeli di pasaran.


2. Produksi barang dan jasa yang diperjualbelikan lazimnya bervariasi baik dalam merk, mutu,
kampanye iklan yang dilakukan dan dampak-dampak psikologis yang berbeda-beda terhadap
konsumen.
3. perusahaan yang memasuki pasar mempunyai kemampuan kendali yang terbatas terhadap
harga, karena dibandingkan dengan luasnya pasar yang harus dijangkau, perusahaan itu
masuk kategori perusahaan sedang, namun mereka memproduksi aneka ragam barang yang
tetap mampu menjangkau konsumen membeli barang-barang produksinya.
4. N Memasuki pasar persaingan monopolistik selalu mudah, namun sebelumnya memerlukan
kampanye iklan yang luas dan besar biayanya.
5. Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan persaingan dalam harga tetapi persaingan dalam
diferensiasi jenis komoditi yang’ dihasilkan dan persaingan dalam kampanye iklan yang
dilakukan untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.
6. kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkup
konsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisa
dicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih
juga tetap ada persaingan antara perusahaan, terutama dalam persaingan kampanye periklanan
yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya konsumen.
7. Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam persaingan
monopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka masing masing. Dampak yang timbul dari
keadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya mendekati keadaan pasar persaingan
sempuma, dengan demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok produksi.

Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik


¬ Produk yang terdiferensiasi
¬ Maksimasi laba dan minimisasi rugi jangka pendek
¬ Laba ekonomi nol dalam jangka panjang
¬ Biaya Marginal sama dengan penerimaan marginal
¬ Jumlah produsen Banyak dalam indusri (large number of firms)

PERMINTAAN PASAR MONOPOLISTIK


Permintaan dari suatu perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah condong menurun
karena preferensi konsumen terhadap fitur-fitur produk yang dibedakan tersebut. Akan tetapi, karena
terdapat beberapa barang pengganti dekat (jika tidak sempurna) yang langsung tersedia, maka
permintaannya menjadi sangat elastis. Pada jangka pendek kemungkinan akan terjadi laba maksimum
dan kerugian. Karena pada waktu yang relatif singkat tidak akan ada penambahan pesaing baru. Pada
jangka pendek, keuntungan maksimum dicapai saat MR = MC sedangkan harga permintaan lebih
besar dari biaya rata-rata.
Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang daapat dinikmati oleh
perusahaan. Sedangkan besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC di bawah.
Kerugian yang diderita adalah kelebihan biaya yang dikeluarkan atau biaya total terhadap pendapatan.
Kerugian dapat diminimumkan saat MR=MC.

Dalam jangka panjang, akan semakin banyak perusahaan yang masuk ke pasar menjadi
saingan dari perusahaan-perusahaan pendahulunya. Akibatnya, setiap perusahaan akan menghadapi
permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Tindakan Non Harga Pasar Tindakan
non harga adalah usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik
lebih banyak pembeli barang yang diproduksinya.

Tindakan non harga dapat dibedakan menjadi dua jenis :


► Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya
dengan perusahaan-perusahaan lain.
► Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan
Jadi Pasar monopolistic pasar yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga
walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari monopoli atau oligopoly, kemampuan ini berasal
dari sifat barang yang di inginkan karena perbedaan dan cirri khas dari suatu barang yang di hasilkan,
konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain. Pada pasar ini harga bukan lah factor
yang bias mendongkrak penjualan, bagaimanapun juga pasar ini mampu menciptakan citra yang baik
di dalam benak masyarakat sehingga membuat pembeli mau membeli produk tsb, oleh karena itu
pasar ini aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga.
Dalam pasar persaingan monopolistik, koperasi punya peluang untuk bersaing dalam harga
dan produk karena setiap penjual bisa menentukan harga (walaupun tidak sebanyak pengusaha
monopolis) sehingga kurva permintaan yang dihadapinya elastis tidak sempurna (tidak horisontal
seperti di pasar persaingan sempurna), dan diferensiasi produk (atau produk non homogen) dalam hal
kualitas, iklan, lokasi, pengepakan, dan lain-lain. Dalam persaingan produk, setiap penjual mencoba
membuat produknya berbeda sedikit dibandingkan barang buatan perusahaan lain. Oleh karena itu,
setiap penjual bisa berperilaku sebagai monopolistik kecil. Jika koperasi menaikkan harga jualnya
sedikit lebih mahal dibandingkan harga jual dari pesaingnya, maka tidak aka ada perpindahan
konsumen secara total dari koperasi ke pesaingnya

PASAR OLIGOPOLY
Adalah struktur pasar di mana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar, baik
secara individu maupun yang secara diam-diam bekerja sama. Karena jumlah penjual sedikit, maka
selalu ada hambatan untuk memasuki pasar. Penetapan harga oleh penjual harus dipertimbangkan oleh
pesaing-pesaing lain. Dengan kata lain, reaksi pesaing terhadap keputusan harga dan output adalah
paling penting dalam pasar oligopoli. Di Indonesia, dewasa ini banyak koperasi di pasar-pasar lokal
yang telah berintegrasi vertikal, yang menandakan bahwa banyak koperasi di Indonesia beroperasi di
dalam pasar oligopoli, yakni struktur pasar dengan jumlah penjual yang sedikit. Integrasi vertikal
yang dilaksanakan oleh banyak koperasi disamping sebagai upaya meningkatkan efisiensi, juga untuk
menghindari persaingan yang ketat antar penjual
Dalam struktur pasar seperti ini, jika koperasi menjual produknya yang homogen ke para
anggota dengan harga yang lebih murah dari pesaing-pesaingnya, maka pesaing-pesaingnya segera
meresponsnya dengan tindakan yang sama, yakni menurunkan harga, yang memunculkan perang
harga. Jika proses ini terus berlangsung, koperasi yang kondisi keuangannya lemah akan tersingkir
dari pasar strategi yang dapat dilakukan oleh koperasi untuk bisa bertahan di pasar dengan struktur
oligopili adalah strategi harga dan non-harga. Dalam strategi harga,pasar ada empat pilihan: (a)
melakukan kebijakan harga aktif, yakni menerapkan harga (secara perlahan) dibawah harga
pesaingnya; (b) kebijakan harga sama dengan pesaingnya; (c) kebijakan harga pasif yakni mengikuti
pemimpin harga; dan (d) kebijakan harga penjarah. Strategi harga mana yang dipilih oleh koperasi
sangat tergantung pada apakah koperasi memiliki kemampuan yang sama atau lebih kuat atau lebih
rendah dari pesaingnya. .
Untuk meningkatkan penjualan tanpa mengakibatkan perang harga, masih menurut mereka,
koperasi dapat mengadakan pembedaan produk (dalam mutu atau bentuk) dengan pesaing-pesaingnya
dan .advertensi yang memungkinkan koperasi menjual dalam jumlah yang lebih besar dengan harga
yang sama atau dengan harga yang sedikit lebih rendah tanpa menimbulkan perang harga.
kemampuan pesaing oligopolistik menyingkirkan koperasi dengan perang harga sangat tergantung
pada faktor-faktor berikut. Pertama, perbedaan keunggulan biaya. Jika biaya produksi dari koperasi
lebih rendah dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya, koperasi bisa bertahan di pasar. Kedua, posisi
likuiditas dari pesaing. Jika pesaing memiliki dana yang besar yang cukup untuk melakukan perang
harga dengan penerapan harga yang lebih ekstrem (harga predator), maka koperasi bisa tergusur dari
pasar karena tidak mampu terus menerus menurunkan harga. Ketiga, keinginan para
Struktur pasar atau industri oligopoly (oligopoly) ialah pasar (industri) yang terdiri dari hanya
sedikit perusahaan (produsen). Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk
memengaruhi harga pasar. Produk dapat homogeny atau terdiferensiasi. Perilaku setiap perusahaan
akan memengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industry. Struktur pasar oligopoly sering kali
terlacak sebagai akibat adanya halangan suatu halangan masuk tertentu, seperti economies of scale,
larangan legal, merek yang kuat melalui iklan bertahun-tahun, atau biasa juga kendali atas adanya
sumberdaya penting.Dari definisi di atas, kondisi pasar oligopoly mendekati pasar monopoli. Contoh
industry mobil.

Ciri-ciri pasar oligopoli :

1. Hanya ada beberapa perusahaan saja yang memproduksi barang-barang manufaktur untuk
keperluan masyarakat.
2. Produk yang dijual bersifat homogen atau variasi dari jenis merk yang sama.
3. Secara teknologi kedudukan oligopoli dapat juga timbul, jika sebuah industri atau perusahaan
memiliki tingkat teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan perusahaan yang lain.

Oligopoli juga dapat ditimbulkan oleh adanya merger atau penyatuan antara beberapa perusahaan
besar sehingga mereka dapat memadukan modal, teknologi, faktor produksi danpasar yang dapat lebih
mereka kuasai.

 Perusahaan yang tergabung dalam oligopoli lazimnya mempunyai saling ketergantungan satu
sarna lain.
Perusahaan oligopoli lazimnya saling bersaing bukan dalam harga tetapi lebih pada persaingan
dalam kampanye komoditi yang mereka jual melalui iklan, promosi, atau melalui diferensiasi jenis
barang yang mereka jual

Sifat-sifat oligopoly

 Harga produk relative sama


 Perbedaan produk merupakan kunci sukses
 Sulit masuk pasar, karena butuh sumber daya yang cukup besar
 Perubahan harga akan di ikuti perusahaan lainnya

Karakteristik Pasar Oligopoly

1. Hanya sedikit perusahaan dalam industry (few number of firms)


2. Produknya homogen atau terdiferensiasi (homogen or differentiated product)
3. Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (Interdependence Decisions)
4. Kompetisi non harga

Faktor-faktor Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli


a. Efisiensi Skala Besar
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen,
kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly. Tekhnologi padat modal (capital
intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum)
baru tercapai bila output diproduksi dalamskala sangat besar. Keadaan diatas merupaka hambatan
untuk masuk (barriers to entry) bagi perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar
oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.

b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar
monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan
juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan
dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli, kemampuan keungan yang besar saja tidak
cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan
manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih
kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar
oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.

Keseimbangan Oligopoly
Perusahaan yang bergerakdalam pasar oligopoly disebut oligopolis (oligopolist). Sebagai
produsen, keseimbangan terjadi bilalaba maksimum tercapai. Analisis keseimbangan oligopoly tidak
menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi. Perusahaan seimbang atau tidak bukan saja dilihat
dari kemampuan mengatur output dan harga, tetapi juga kemampuan memprediksi prilaku pesaing.
Karena itu oligopolies akan mencapai keseimbangan jika perusahaan dapat melakukan apa yang
dapay dilakukan dan tidak mempunyai alasan lagi untuk mengubah jumlah output dan harga.
Demikian juga dengan para pesaing. Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoly, sehingga
para ekonomi mengembangkan beberapa modeluntuk menganalisi perilaku oligopolis. Sayangnya,
tidak ada satupun model yang dapat diterima secara umum sebagai model terbaik.

Berbagai model yang terdapat di oligopoly:

1. Kartel
2. Kepemimpinan harga
3. Teori permainan
4. Kurva permintaan patah

Perbandigan antara oligopoly dengan pasar lainnya :


µ Harga biasanya lebih tinggi dalam oligopoly
µ Laba lebih tinggi dalam oligopoly

Dampak negatif oligopoli terhadap perekonomian:

 Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
 Timbul inifisiensi produksi
 Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
 Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
 Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
 Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk
menciptakan persaingan
 Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen.

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk
pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga,
dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-
perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan
menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Jika terdapat
beberapa perusahaan yang menjadi pemegang monopoli maka perusahaan-perusahaan ini berada
dalam keadaan yang disebut oligopoli.
Suatu struktur pasar yang lebih mendekati kenyataan adalah bahwastruktur pasar umumnya selalu
berbentuk pasar oligopoli atau persaingan yang monopolistik. Keadaan ini merupakan semacam
bentuk campuran antara persaingan bebas yang sarna sekali sempuma dengan monopoli yang sama
sekali mumi. Bahkan dapat dikatakan bahwa 80 % kehidupan nyata dalam perilaku ekonomi
masyarakat sepenuhnya berada dalam naungan dan kondisikondisi pasar yang bersifat oligopolistik
atau persaingan monopolistik.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pegantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2009
Adiningsih, Sri. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE, 1991

Nordhaus, Samuelson. Ilmu Mikro Ekonomi Jakarta:PT Media Global Edukasi

Anda mungkin juga menyukai