Anda di halaman 1dari 3

11.

Penyesuaian Neraca Pembayaran :


1. Pengertian ketidakseimbangan.
Secara akuntansi NPI itu selalu seimbang. Ketidakseimbangan yang dimaksud
apabila transaksi autonomous debet tidak sama dengan transaksi autonomous
kredit. NPI defisit apabila transaksi autonomous debet > transaksi autonomous
kredit atau sebaliknya. Transaksi autonomous adalah transaksi yang timbul
dengan sendirinya atau bukan akibat dari adanya transaksi lain. Biasanya motif
transaksi ini adalah mencari keuntungan. Yang termasuk transaksi autonomous
adalah transaksi current account dan modal. Transaksi induced adalah transaksi
yang timbul sebagai akibat adanya transaksi lain. Yang termasuk dalam transaksi
ini adalah aliran modal jangka pendek pemerintah.

2. Sebab-sebab timbulnya ketidakseimbangan.


Ketidakseimbangan dapat timbul akibat dari beberapa faktor : alam, kegiatan
ekonomi swasta, kegiatan ekonomi pemerintah, perubahan permintaan dan
penawaran valuta asing. Perubahan penawaran dan permintan valas karena :
- Perubahan X dan M karena perubahan musim,
- Perubahan pendapatan karena kebijakan harga, tingkat bunga atau kesempatan
kerja negara lain,
- Kemajuan teknologi (penemuan karet sistetis) menyebabkan ketidakseimba
ngan NPI negara pengahsilkaret alam.
- Aliran modal sebagai akibat kegiatan spekulasi.

Alternatif mengatasi ketidakseimbangan.


Rp
Do D1 S
R1

Ro

D1
S Do

0 Xo X21 US $
Keseimbangan mula-mula 0Ro dengan kurva SS dan DoDo. Permintaan DoDo
terganggu menjadi D1D1. Pada harga Ro terdapat kelebihan permintaan valas
sebesar XoX1. Untuk mengatasi ini, alternatifnya :
- Membiarkan kurs naik menjadi 0R1 (kurs berubah-ubah)
- Membiarkan proses penyeimbangan berjalan secara otomatis melalui
perubahan harga dan pendapatan (kurs tetap).
- Pemerintah dapat menambah penawaran devisa di pasar dengan menggunakan
cadangan yang dimiliki.
- Kebijakan deflasi (untuk menurunkan ongkos produksi dan harga) serta
mengurangi permintaan gotal dan pendapatan guna menekan impor.
- Melakukan pengawasan devisa.

3. Proses penyeimbangan dalam kurs berubah-ubah.


Dalam sistem ini, kesimbangan terjadi melalui perubahan kurs (devaluasi untuk
defisit dan revaluasi untuk surplus). Kerubahan kurs tidak meyakinkan
keseimbangan akan terjadi karena akan terjadi perubahan produksi dan konsumsi.
1
Keberhasilan devaluasi untuk mengatasi ketidakseimbangan tergantung pada
elastisitas permintaan dan penawaran valuta asing. Makin elastis permintaan
akan barang ekspor dan impor suatu negara, devaluasi akan semakin efektif.

Devaluasi terhadap NPI

Rp Rp S
D D
S
E’ P’

E P

0 F G US$ 0 M N US$
(a) (b)
FG =defisit NPI harus mendevaluasi EE’ MN = defisit NPT harus mendevaluasi
PP’ Marshall-Lerner menyatakan, apabila elastisitas permintaan akan ekspor dan
impor :
a. Lebih besar dari 1, devaluasi akan memberikan perbaikan,
b. Sama dengan 1, devaluasi tak akan memberikan efek apa-apa,
c. Lebih kecil dari 1, devaluasi akan merugikan.

4. Proses penyeimbangan dalam kurs tetap.


Kurs tetap terutama terjadi pada sistem standard emas. Dalam sistem standard
emas, penyeimbangan kembali suatu NPI dapat terjadi secara otomatis melalui
suatu mekanisme specie flow. Cara kerja specie flow : bila terjadi defisit dalam
NPI (X<M) maka akan terjadi a;liran meas keluar sehingga cadangan emas
berkurang, akan terjadi penurunan jumlah uang yang beredar. Selanjutnya harga
dan pendapatan akan menurun, lalu ekspor akan naik dan impor akan menurun.
Proses ini akan berjalan terus sampai keseimbangan tercapai (X=M). Ide ini
bearasal dari David Hume.

5. Keseimbangan pendapatan. 47
X dan M juga tergantung pada pendapatan. Keseimbangan pendapatan tercapai
bila jumlah pengeluaran = penghasilan. Jika permintaan tidak sama dengan
pengeluaran adalah karena X dan M.
---------------

2
3

Anda mungkin juga menyukai