Anda di halaman 1dari 16

EKONOMI MIKRO LANJUTAN (EKI 213 B1)

“PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI”


SAP 2

Oleh:
Kelompok 2

I WAYAN AGUS PRAYOGI (1707511060)


ANGGI HARBA PRAMAYSTI (1707511061)

EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019

PEMBAHASAN
1. KONSEP PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

A.    Teori Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan memproses suatu input (faktor produksi) menjadi
suatu output. Dalam aktifitasnya, produsen (perusahaan) mengubah berbagai faktor
produksinya menjadi barang dan jasa. Faktor produksi dibedakan menjadi faktor produksi
tetap dan faktor produksi variabel.

 Fungsi Produksi Q=f (K,L,R,T)

Dalam membahas teori produksi masalah yang sering mendapat perhatian adalah
jumlah output, yang selalu ditentukan oleh faktor – faktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi. Hubungan antara tingkat output yang dihasilkan dan tingkat faktor – faktor
produksi yang digunakan dalam proses produksi sering dinyatakan dalam suatu fungsi
produksi. Dalam bentuk persamaan, suatu produksi dapat dinyatakan dengan
Q= f (X,X2,X3,...............X n) dimana Q adalah tingkat produksi, sedangkan X,
X2, X3,...............X n adalah berbagai faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi
atau  Sifat dari suatu fungsi produksi di asumsikan tunduk pada hukum: the Law of
Diminishing return, yang menyatakan bahwa bila satu macam faktor produksi ditambah
pengunaannya, sedangkan faktor produksi lainnya adalah tetap, maka tambahan produksi
yang dapat dihasilkan dari setiap tambahan satu unit faktor produksi, pada awalnya akan
meningkat, akan tetapi bila faktor produksi variable tersebut ditambah terus menerus, maka
tambahan produksi akan mengalami penurunan.

  Model Produksi Dengan Satu Faktor Produksi Variable

Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat output yang
dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja (labor) yang digunakan untuk menghasilkan output
tersebut. Proses produksi pada umumnya membutuhkan berbagai macam faktor produksi,
diantaranya adalah tanah, tenaga kerja dan modal serta bahan mentah. Dalam pembahasan
kita sekarang, dianggap hanya terdapat satu faktor produksi variable (faktor produksi yang
berubah-ubah jumlahnya) yaitu tenaga kerja, sedangkan faktor produksi lainnya merupakan
faktor produksi tetap. Faktor produksi tetap adalah faktor produksi di mana jumlah yang
digunakan dalam proses produksi tidak dapat diubah secara cepat dalam jangka pendek, bila
keadaan pasar menhendaki perubahan jumlah output. Sedangkan faktor produksi variable
adalah faktor produksi di mana jumlahnya dapat diubah – ubah dalam waktu yang relatif
pendek sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan.

Dalam analisis produksi dengan satu input variable diasumsikan bahwa semua faktor
produksi selain tenaga kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi produksi dengan satu input
variable: Q = f (L) Fungsi Produksi dengan Satu Variabel Tunduk pada “Law of Diminishing
Return”
Konsep produksi

1)      Produksi Total  adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari penggunaan total


faktor produksi. TP = f(K,L) secara matematis TP (Produksi total) akan maksimum
apabila turunan pertama dari fungsi nilainya sama dengan nol. Turunan pertama TP
adalah MP (MP=TP’) maka TP maksimum pada saat MP sama dengan nol

2)      Produksi Marjinal adalah tambahan produksi karena penambahan penggunaan satu


unit faktor produksi.

MP = TP’ =  Perusahaan / produsen dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0.
Jika MP sudah < 0, penambahan tenaga kerja justru mengurangi produksi total.
Penurunan nilai MP merupakan indikasi telah terjadinya hukum pertambahan hasil yang
semakin menurun atau the Law of Diminishing Return.

3)      Produksi Rata-rata adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi.

AP = Ap akan maksimum bila turunan pertama fungsi AP adalah 0 (nol) (AP’=0).
Dengan penjelasan matematis, AP maksimum tercapai pada saat AP = MP, dan MP akan
memotong AP pada saat nilai AP maksimum.

 Model Produksi Dengan Dua Faktor Produksi Variable


Teori produksi dengan dua input variabel:
Jika faktor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal
atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Q=f(L,C)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan
merubah faktor tenaga kerja dan jumlah modal. Produksi dengan menggunakan 2 variabel
yaitu terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output yang sama.
Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, tenaga kerja dan modal atau dengan
teknologi( perkecualian dengan teknologi yang tidak mudah harus diubah karena memerlukan
waktu relative yang lama).
Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurvayang diberi
nama kurva isoquant. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk
tersebut disebut isoqost (biaya sama).

B.     Teori Biaya Produksi

Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan factor-faktor produksi seperti bahan


baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang
dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai
ukuran untuk menentukan harga pokok barang.

Menurut Sherman Rosyidi, biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh


pengusaha untuk dapat diambil kesimpulan bahwa biaya apa saja yang diperlukan untuk
membuat produk, baik barang maupun jasa.
Biaya Produksi dapat dibagi menjadi dua, biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya
eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melihat laporan keuangan,
pengeluaran-pengeluaran nyata dari kas perusahaan untuk membeli atau menyewa jasa-jasa
faktor produksi yang dibutuhkan dalam berproduksi. Contoh: biaya tenaga kerja, sewa
gedung, dll. Biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat. Biaya implisit ini tidak
dikeluarkan langsung dari kas perusahaan. Biaya implicit diperhitungkan dari faktor-faktor
produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaa, bisa disebut juga dengan biaya
kesempatan (oportunity cost) Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.

1. Konsep Biaya

a.       Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah Biaya yang harus di keluarkan untuk menggunakan tenaga kerja
per orang per satuan waktu.  

b.      Biaya barang modal

Ada perbedaan konsep antara Biaya ekonom dan akuntan dalam perhitungan Biaya barang
modal. Akuntan menggunakan konsep Biaya historis (Historical cost).Ekonom melihat Biaya
barang modal bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya,
melainkan berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada pengusaha
lain.

c.       Biaya kewirausahaan

Wirausaha (pengusaha) adalah orang yang mengkombinasikan berbagai factor produksi


untuk di transformasi menjadi output berupa barang dan jasa. Dalam upaya tersebut, dia
harus menanggung resiko kegagalan. Atas keberanian menanggung resiko, pengusaha
mendap balas jasa berupa laba. Makin besar (tinggi) resikonya, laba yang diharapkan harus
makin besar. Begitu juga sebaliknya.

2. Jenis – jenis Biaya Produksi

a.      Berdasarkan Periode Produksi

Periode produksi di perusahaan dibagi menjadi :

1)      Biaya Jangka Pendek

a)      Biaya tetap (Fixed Cost, FC)

Biaya tetap adalah biaya yang timbul akibat penggunaan sumber daya tetap dalam proses
produksi. Sifat utama biaya tetap adalah jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksi
mengalami perubahan (naik atau turun). Keseluruhan biaya tetap disebutbiaya total (total
fixed cost, TFC) Kurva Total Biaya Tetap

b)      Biaya Variable  (Variable Cost, VC)


Biaya variable  atau sering disebutbiaya variable total (total variable cost,TVC) adalah
jumlah biaya produksi yang berubah menurut tinggi rendahnya jumlah output yang akan
dihasilkan.
c)      Biaya Total (Total Cost, TC)

Biaya Total adalah keseluruhan biaya yang terjadi pada produksi jangka pendek. Biaya
diperoleh dari

TC = TFC-TVC

TFC = Biaya Tetap

TVC = Biaya Variabel

d)     Biaya Rata – Rata

Biaya rata – rata terdiri dari:

1. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost, AFC) adalah hasil bagi antara biaya tetap
total dan jumlah barang yang dihasilkan.
2. Biaya variable rata-rata (average variable cost, AVC)
Kurva AVC akan menurun karena tergantung kepada besar kecilnya output (Q).
3. Biaya total rata-rata (Average Cost, AC) adalah biaya persatuan unit output (produksi)

AC= AFC+AVC

e)      Biaya Marginal (Marginal Cost, MC)

Biaya Marginal adalah perubahan biaya total akibat penambahan satu unit output (Q). Oleh
karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau mengurangi biaya
produksi tetap (TFC), maka tambahan biaya marginal ini akan menambah biaya variable total
(TVC).

2)      Biaya Jangka Panjang

Jangka panjang dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka
panjang oleh para ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang
digunakan tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam
proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat berubahubah. Produksi dalam jangka
panjang memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala produksi (tingkat produksi)
dengan cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini
tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam jangka panjang hanya dikenal
biaya total rata-rata (ATC).

2. PRODUKSI JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi
dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Adapun tujuan dari
pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalah untuk meminimumkannya
Biaya Produksi.

Di dalam menganalisis teori produksi, ada 2 hal:

1. Produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan
lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).

Produksi Total, Produksi Marginal, Dan Produksi Rata-Rata


Produksi total (total product) adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari
penggunaan total faktor produksi. Produksi marginal (marginal product) adalah tambahan
produksi karena penambahan penggunaan satu unit faktor produksi. Produksi rata-rata
(average product) adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi

Produksi Total :

TP = f(K,L)
Dimana;TP  =  produksi total
            K=       barang modal(yang dianggap konstan)
            L          =          tenaga kerja/buruh
Secara matematis TP akan maksimum apabila turunan pertama dari fungsi nilainya
sama dengan nol. Turunan pertama dari TP adalah MP, maka TP maksimum pada saat MP
sama dengan nol.

Produksi Marginal

MP = TP’ = αTP/αL

Dimana:MP  = produksi marginal

Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0. Jika MP <
0,penambahan tenaga kerja justru menguragi produksi total. Penurunan nilai MP merupakan
indikasi telah terjadinya hukum Pertambahan Hasil Yang Semakin Menurun atau The Law of
Diminishing Return (LDR).

Produksi Rata-Rata
AP = TP/L
Dimana: AP = produksi rata-rata.
AP akan maksimum bila turunan pertama fungsi AP adalah 0 (AP’=0). Dengan
penjelasan matematis,AP maksimum tercapai pada saat AP = MP,dan MP memotong AP
pada saat nilai AP maksimum.

 Tiga Tahap Produksi


Untuk kasus umum dan bila dianggap penambahan faktor produksi dianggap kontinyu
kurva akan menjadi pada diagram 1.1. Diagram 1.1 menunjukan ada tiga tahap penting dari
gerakan perubahan nilai TP. Yang pertama,pada saat MP maksimum (titik 1 dan 4).
Kedua,pada saat AP maksimum (titik 2 dan 5). Ketiga,pada saat MP = 0 atau TP maksimum
(titik 3 dan 6). Diagram tersebut dapat dibagi menjadi tiga tahap produksi (The Three Stages
of Production):

G3
G2 A
TP
Tahap I Tahap II Tahap II
G1

0 L1 L2 L3 L4

L1 L L3 L4

MPL APL

Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan
meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.

Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang produksi
rata-rata menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol.

Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-
rata, sedangkan produksi marginal negatif.

2. Produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah


sesuai kebutuhan. Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan
mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.
a. kurva produksi sama (isoquant)

Isoquant menunjukkan kombinasi 2 macam input yang berbeda yang menghasilkan


output yang sama.

Ciri-ciri isoquant:
• Mempunyai kemiringan negatif 

• Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output

• Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya

• Isoquant cembung ke titik origin.Garis ongkos sama (isocost)/ kurva biaya sama.

• Menunjukkan semua kombinasi 2 macam input yang dibeli perusahaan dengan pengeluaran


total dan harga faktor produksi tertentu.

K
A
K1

B
K2
C
K3
Isoquant

0 L1 L2 L3 L
b.      Kurva Anggaran Produksi (Isocost)

Kurva anggaran produksi (isocost) adalah kurva yang menggambarkan berbagai


kombinasi penggunaan dua macam factor produksi yang memerlukan Biaya yang sama. Jika
harga factor produksi tenaga kerja adalah upah (w) dan harga factor produksi barang modal
adalah sewa ( r ), maka kurva isocost ( I ) adalah :

I = rK + wL

Sudut kemiringan kurva isocost adalah rasio harga kedua factor produksi. Jika terjadi
perubahan harga factor produksi, kurva I berotasi. Jika yang berubah adalah kemampuan
anggaran, kurva isocost bergeser sejajar.

3. BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK

Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan mentah yang akan di
gunakan untuk menciptakan barang-barang yang di produksi perusahaan tersebut. 
Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan
untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian
tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga
yang sulitdiidentifikasikan dan hitungannya.
Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat di bedakan dalam 2 jenis, yaitu :
1. Biaya Ekplisit yaitu: Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor  produksi
dan input lain yang di bayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang). 
2. Biaya Tersembunyi yaitu: pembayaran untuk keahliaan keusahawanan produsen
tersebut modalnya tersendiri yang di gunakan dalam perusahaan dan banguanan
perusahaan yang di miliki.

A.     Biaya Produksi dalam Jangka Pendek dan Kurvanya


Teori produksi jangka pendek/ satu faktor berubah adalah teori produksi yang sederhana
menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah
tenaga kerja yang digunakan untuk mengasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.
Dan apabila jumlah dari sesuatu faktor produksi yang digunakan adalah tetap, maka biaya
produksi yang dikeluarkan untuk memperoleh adalah tetap nilainya. Dengan demikian
keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan kepada dua
jenis pembiayaan yaitu biaya selalu berubah dan biaya tetap.
Analisis mengenai biaya produksi akan memperhatikan juga tentang biaya produksi rata-
rata yang meliputi biaya produksi total rata-rata, biaya produksi berubah rata-rata, dan biaya
produksi marjinal, yaitu tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk menambah
satu unit produksi.
 Biaya total dan jenis-jenis biaya total
Biaya total adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Konsep biaya
total dobedakan kepada tiga pengertian: Biaya Tetap Total (Total Costs), Biaya Tetap Total
(Total Fixed Costs), dan Biaya Berubah Total (Total Variable Costs). Berikut diterangkan arti
dari ketiga konsep tersebut.
1. Biaya Total (TC)
Keseluruhan jumlah biaya produksi dikeluarkan dinamakan biaya total. Biaya produsen
total atau biaya (Total Costs) didapat dari menjumlahkan biaya tetap total (TFC dari
perkataan Total Fixed Cost) dan biaya berubah total (TVC dari perkataan Total Variable
Cost). Dengan demikian biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

               TC= TFC + TVC


2.    Biaya Tetap Total (TFC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input) yang tidak
dapat diubah jumlahnya dinamakan biaya tetap total. Contohnya membeli mesin dan
mendirikan pabrik  itulah faktor produksi yang dianggap tidak mengalami perubahan.
3.  Biaya Variable Total (TVC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya dinamakan biaya variable. Dimisalkan bahwa faktor produksi yang dapat berubah
jumlahnya dan tenaga kerja. Semakin tinggi produksi, semakin banyak bahan mentah yang
diperlukan. Dalam analisis biasanya biaya untuk memperoleh bahan mentah diabaikan. Oleh
sebab itu biaya berubah biasanya merupakan perbelajaan utuk membayar tenaga kerja yang
digunakan. 
4. Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk memproduksi
sejumlah barang tertentu Q dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap rata-rata
dapat dihitung dengan menggunakan rumus: AFC = TFC / Q                
5. Biaya Berubah Rata-rata (AVC)
Biaya variable rata-rata merupukan biaya yang apabila biaya variable (VC) untuk
memproduksi sejumlah barang (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya variable
rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus: AVC = TVC / Q
6. Biaya Total Rata-rata (AC)
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk memproduksi
sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh perusahaan. Biaya total
rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus: AC = TC / atau AC = AFC + AVC
7. Biaya marginal
Dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental cost). Biaya marginal
merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak
unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
MCn =TCn – TC n-1 atau MCn =ATC – AQ

Bentuk Kurva Biaya Jangka Pendek

600

550 TC
TVC
400 e c
Biaya Produksi
(Ribu Rupiah)

d Biaya Tetap Total


200 b

50 TFC

0 2 6 12 20 35 48
Jumlah Produksi (Unit)

Kurva Biaya-biaya Total


Dalam gambar diatas digambarkan 3 jenis kurva yang termasuk dalam golongan kurva-kurva
biaya total rata-rata, yaitu:
 Kurva TFC yang menggambarkan biaya tetap total
 Kurva TVC yang menggambarkan biaya berubah total
 Kurva TC yang menggambarkan biaya total
Pada pemulaannya apabila jumlah faktor berubah adalah sedikit, produksi marjinal
meninngkat dan menyebabkan TVC berbentuk agak landai (lihat bagian ab) tetapi, apabila
produksi sudah semakin banyak, produksi marjinal semakin berkurang menyebabkan kurva
TVC semakin tegak(lihat bagian bc).

Kurva Biaya Rata-Rata


Kurva dalam gambar dibawah  berdasarkan kepada angka-angka yang terdapat dalam kurva
biaya tetap rata-rata berbentuk menurun darikiri atas ke kanan bawah. Bentuk yang demikian
disebabkan karna ia menggambarkan bahwa semakin besar jumlah produksi, semakin kecil
biaya tetap rata-rata.
Produksi

Rupiah)
Biaya

(Ribu

25

20
ATC (AC)
15 AV
C
10
AFC
5

2 6 12 20 27 33 38 42 45 47
Jumlah Produksi (Unit)

Analisis Biaya Produksi Jangka Pendek


Terdapat banyak pembedaan jenis biaya:
 Biaya langsung yaitu biaya yang langsung masuk dalam proses produksi suatu barang,
bahan baku, tenaga kerja  dll.
 Biaya tidak langsung yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi
misalnya biaya telepon, listrik, iklan dll.
 Biaya eksplisit yaitu biaya yang muncul atau kelihatan dalam proses produksi.
 Biaya implisit yaitu biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun
sebenarnya ada dan dikeluarkan
Perilaku biaya produksi jangka pendek
Perubahan Output menurun (Decreasing Return to input variable);
Fungsi output;      Q=bX – cX2
Fungsi biaya   ;      TC= a +bQ =cQ2
                                 TVC= bQ – cQ2 +dQ3 ; TFC=a
                                 MC>AC>AVC
Perubahan Output menaik dan menurun (Increasing Decreasing Return to input variable);
Fungsi output;       Q=bx + cX2 – dX3
Fungsi biaya   ;       TC= a + bQ –cQ2 +dQ3
                                 TVC= bQ –cQ2 +dQ3 ; TFC=a
                                 mc>AC>AVC

B.     Biaya Produksi dalam Jangka Panjang dan Kurvanya


Sejauh ini, analisis kita terfokus pada perubahaan biaya bersamaan dengan naiknya
output dalam jangka pendek dari suatu perusahaan dengan ukuran tertentu. Dalam jangka
pajang, semua input perusahaan dapat diubah, sehinggah tidak ada biaya tetap. Jangka pajang
tidak hanya sekedar gabungan dari bebarapa jangka pendek. Dalam jangka pajang, pilihan
kombinasi input adalah fleksibel, tatepi fleksibilitas ini hanya berlaku bagi perusahaan yang
belum melaksanakan rencananya. Perusahaan membuat rencana untuk jangka pajang, tetapi
mereka berproduksi dalam jangka pendek.

Kurva Biaya Rata-Rata Jangka Panjang

Kurva biaya rata-rata jangka panjang (LAC) menunjukkan biaya produksi per unit
minimum untuk setiap tingkat output pada setiap skala operasi yang diinginkan. LAC
diperlihatkan oleh kurva yang menyinggung semua kurva biaya rata-rata jangka pendek
(SAC) yang mencerminkan semua alternatif skala operasi yang dapat dibangun oleh
perusahaan dalam jangka panjang. Secara matematis, kurva LAC merupakan sampul
(envelope) dari kurva SAC.

CONTOH. Anggaplah 4 alternatif skala operasi yang dapat dibangun oleh perusahaan
dalam jangka panjang ditunjukkan oleh SAC1, SAC2, SAC3, dan SAC4, dari Tabel berikut dan
Gambar berikut. Jika perusahaan ingin memproduksi 2 unit output per unit waktu maka
perusahaan itu akan membangun skala operasi seperti yang digambarkan oleh SAC 1 dan
beroperasi pada titik A, dengan nilai SAC adalah $17. Akan tetapi, jika perusahaan ingin
memproduksi 4 unit output, maka perusahaan akan membangun skala operasi yang
ditunjukkan oleh SAC2 dan akan beroperasi pada titik B, di mana nilai AC adalah $13.
(Perhatikanlah bahwa 4 unit output dapat juga diproduksi pada titik terendah SAC 1 tetapi
pada AC yang lebih tinggi yaitu sebesar $15). Jika perusahaan ingin memproduksi 8 unit
output, maka perusahaan akan membangun skala operasi yang lebih besar yang ditunjukkan
oleh SAC3 dan beroperasi di titik C. Akhirnya, untuk memproduksi 12 unit output,
perusahaan akan beroperasi di titik D pada SAC 4. Kita dapat menggambarkan lebih banyak
kurva SAC dalam Gambar, sebanyak alternatif skala operasi yang dapat dibangun oleh
perusahaan tersebut dalam jangka panjang. Kemudian, dengan menggambarkan suatu garis
singgung terhadap semua kurva SAC tadi, kita dapat memperoleh kurva LAC.

Tabel
SAC1 SAC2 SAC3 SAC4

Q AC ($) Q A,C ($) Q AC ($) Q AC ($)

1 20,00 3 16.00 5 13,00 9 12,00

2 17,00 4 13,00 6 11,50 10 11,50

3 15,50 5 12,20 7 10,50 11 11,70

4 15.00 6 12,00 8 10,00 12 12,00

5 16,00 7 13,00 9 10,50 13 13,50

6 18,00 8 15,00 10 11,00

11

$
20
A SAC1
18

16 SAC2
SAC4
LAC
14 B SAC3
12 D
C
10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Q
Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang
Bentuk Kurva Biaya Rata-rata Jangka Pajang
Meskipun kurva SAC dan kurva LAC dalam Gambar tersebut keduanya berbentuk U,
namun masing-masing mempunyai alasannya tersendiri. Kurva SAC mula-mula turun, tetapi
akhirnya naik karena berlakunya hukum hasil yang semakin berkurang (akibat adanya input
tetap dalam jangka pendek). Dalam jangka panjang, tidak ada input tetap, dan bentuk kurva
LAC ditentukan oleh skala ekonomis dan disekonomis. Yaitu, jika output diperluas dari
tingkat yang sangat rendah, maka hasil yang meningkat atas skala produksi menyebabkan
kurva LAC turun. Tetapi jika output semakin diperluas, maka skala disekonomis akan
berlaku, dan menyebabkan kurva LAC mulai naik.
Studi empiris membuktikan bahwa kurva LAC beberapa perusahaan mempunyai
bentuk-U dan bagian bawah kurva yang mendatar (menunjukkan hasil yang konstan
sepanjang suatu rentang output) atau berbentuk L (menunjukkan bahwa sepanjang tingkat
output yang diamati, tidak ada skala disekonomis).
Kurva Biaya Marjinal Jangka Panjang
       Kurva biaya marjinal jangka panjang (LMC) mengukur perubahan biaya total jangka
panjang (LTC) per unit perubahan output. LTC untuk setiap tingkat outpot dapat diperoleh
dengan mengalikan output dengan Lac untuk setiap tingkat output tersebut. Dengan
menggambar pola nilai LMC pada pertengahan antara tingkat output yang berurutan dan
menghubungkan titik-titiknya, kita peroleh kurva LMC. Kurva ini berbentuk U dan mencapai
titik minimum sebelum kurva LAC mencapai titik minimumnya. Disamping itu, bagian kurva
LMC yang menaik akan melalui titik terendah kurva LAC tersebut.
Analisis Biaya Jangka Panjang
 Proses produksi yang sudah tidak menggunakan input tetap, seluruhnya biaya produksi
adalah variable.
 Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan penggunaan input variable oleh
perusahaan dalam jangka pendek.
 Fungsinya biaya jangka panjang; biaya rata-rata jangka panjang (LAC), biaya marjinal
jangka panjang (LMC), yang diperoleh dari biaya total jangka panjang

4. HUBUNGAN KONSEP PRODUKSI DENGAN BIAYA PRODUKSI

Produksi dan biaya produksi bagaikan kepingan mata uang logam berisi dua. Jika
produksi berbicara tentang nilai fisik penggunaan faktor produksi, biaya mengukurnya
dengan nilai uang. Dalam ekonomi yang sudah modern, dimana peranan uang amat penting,
maka ukuran efisiensi yang paling baik (walaupun bukan paling lengkap) adalah uang.
Sesuatu yang efisien secara teknis, belum tentu secara finansial dan ekonomi
menguntungkan.

Dalam aktifitasnya produsen (perusahaan) mengubah berbagai faktor produksinya


menjadi barang dan jasa. Faktor prduksi dibedakan menjadi faktor produksi tetap (fixed
input) dan faktor produksi variable (Variable input).

Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan factor-faktor produksi seperti bahan


baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang
dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai
ukuran untuk menentukan harga pokok barang.

Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat
diambil kesimpulan bahwa biaya apa saja yang diperlukan untuk membuat produk, baik
barang maupun jasa. Biaya Produksi juga di bagi menjadi dua, biaya eksplisit dan biaya
Implisit.

DAFTAR PUSTAKA

Sadono Sukirno,2012. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

Dominic Salvatore,2006.Mikroekonomi,Penerbit Erlngga

http://www.inspirasi.club/2012/01/teori-produksi-dan-biaya-produksi.html

https://www.academia.edu/34759077/Biaya_Produksi_Jangka_Panjang

http://mautauekonomi.blogspot.com/2014/12/teori-produksi-jangka-pendek.html

https://www.academia.edu/4813852/teori_produksi_jangka_pendek_dan_jangka_panjang

https://www.ekomarwanto.com/2012/04/teori-biaya-produksi.html

http://randosoniputrasmafebiiainbsk.blogspot.com/2018/03/makalah-biaya-produksi-dalam-
jangka.html

http://www.inspirasi.club/2012/01/teori-produksi-dan-biaya-produksi.html

Anda mungkin juga menyukai