Dosen Pengampu :
Oleh Kelompok :
PRODI MANAJEMEN
2022/2023
A. Latar Belakang
Teori ekonomi mikro mula-mula dikembangkan oleh ahli-ahli ilmu klasik pada
abad ke 18 mikro berasal dari kata Yunani. Micros, artinya kecil.. Teori ekonomi
mikro sering mendapat perhatian lebih besar daripada teori ekonomi makro.
Ekonomi mikro membicarakan tentang unit-unit individu seperti perusahaan dan
rumah tangga mengalokasikan pendapatanya untuk membeli barang-barang dan
jasa-jasa yang beranekaragam. Teori ini juga akan mempelajari ekonomi secara
khusus maksudnya membahas tentang aktivitas ekonomi dari suatu satuan ekonomi
dari keseluruan seperti konsumen, pemilik faktor-faktor produksi, tenaga kerja,
perusahaan, industri dan lain sebagainya. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa ilmu ekonomi mikro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari
erilaku individu dalam membuatkeputusan-keputusan yang berhubungan dengan
aspek-aspek ekonomi. Individu dimaksud seperti konsumen, pemilik sumber-
sumber daya dan perusahaan dalam perekonomian pasar bebas.
Adapun ruang lingkup dari ekonomi mikro adalah mempelajari tentang kegiatan
ekonomi dari masing masing unit ekonomi seperti:
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep biaya produksi?
2. Jelaskan teori jangka pendek dan jangka Panjang!
3. Bagaimana bentuk kurva permintaan dan penawaran?
4. Apa itu skala produksi dan ekonomis?
C. Pembahasan
Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung
oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi
dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang
diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan
faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha.
Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses
produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang.
Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya
oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang
memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana Sebagian faktor produksi
tidak dapat di tambah jumlahnya. Teori– teori biaya produki dalam jangka pendek,
yakni:
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau
input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi
dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua
biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjangadalah
biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total
adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal. Cara
meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas
produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plansize) yang akan
meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat
digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana
produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya
dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-
beda. Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu
tingkat produksi yang akan dicapai serta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang
tersedia.
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
dan jasa. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produks yaitu :
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat akan suatu barang ditentukan oleh
banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah :
Untuk analisis permintaan ini sangat sukar menganalisis pengaruh dari semua
faktor-faktor tersebut terhadap permintaan suatu barang secara bersama-sama sekaligus.
Oleh karena itu, ahli ekonomi menyederhanakan analisis tersebut, dengan menganggap
bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri ,
sedangkan faktor-faktor lainnya dianggap tidak berubah atau ceteris paribus. Jadi, sesuai
dengan hukum permintaan, yang dianalisis dalam permintaan suatu barang adalah
hubungan antara jumlah barang yang diminta dan harga barang itu sendiri. Analisis
permintaan ini dapat dilakukan dengan pendekatan grafis atau matematis. Pendekatan
grafis akan menghasilkan kurva permintaan, sedangkan pendekatan matematis akan
menghasilkan fungsi permintaan.
Kurva Permintaan
Fungsi Permintaan
di mana :
Y = pendapatan
S = selera
D = jumlah penduduk.
Fungsi permintaan tersebut merupakan fungsi umum sehingga belum bisa mem-
berikan keterangan secara spesifik seberapa besar pengaruh dari masing-masing faktor
tersebut. Untuk itu perlu disusun fungsi permintaan spesifik, misalnya dalam bentuk
linear sebagai berikut:
Dengan demikian fungsi permintaan ini dapat untuk menganalisis semua faktor-
faktor secara simultan atau bersama-sama sekaligus. Tentu saja fungsi ini tidak dapat
digambar dalam diagram dua dimensi. Jika kita hanya ingin menganalisis hubungan
antara jumlah barang yang diminta dan harga barang itu sendiri, maka fungsi
permintaan umum tersebut dapat ditulis menjadi:
Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah kurve yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga
barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Kurve ini
dibuat atas dasar data riel mengenai hubungan tingkat harga barang dan jumlah
penawaran barang tersebut yang dinyatakan dalam daftar penawaran (tabel penawaran)
Fungsi Penawaran
Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T)
di mana :
Fungsi ini dapat untuk menganalisis pengaruh semua faktor tersebut secara bersama-
sama sekaligus, tentu dengan perhitungan yang lebih rumit. Untuk memudahkan
perhitungan, umumnya dilakukan analisis secara parsial, yaitu analisis satu demi
satu dengan menganggap faktor-faktor lain ceteris paribus.
di mana :
a = konstante
b = koefisien perubahan.
III. SKALA PRODUKSI
a. Faktor Produksi
Faktor alam/tanah
Faktor alam adalah faktor dasar dalam produksi. Alam yang dimaksud di sini adalah
bumi, dan segala isinya, baik yang ada di atas permukaan bumi, maupun yang
terkandung di dalam bumi itu sendiri. Dalam produksi, semua itu dikategorikan sebagai
sumber alam yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran umat
manusia
Tenaga kerja merupakan faktor pendaya guna dari faktor produksi sebelumnya
yakni faktor alam. Tenaga kerja juga merupakan asset bagi keberhasilan suatu
perusahaan, karena kesuksesan suatu produksi terletak pada kinerja sumber daya
manusia yang ada di dalamnya.
Modal
Modal (capital) yaitu meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang
kegiatan produksi barang-barang lain serta jasa-jasa atau barang-barangatau peralatan
yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal juga bisa berarti barang
hasil produksi yang kemudian digunakan untuk menghasilkan produk lain.Termasuk ke
dalam bilangan barang-barang modal misalnya mesinmesin, pabrikpabrik, jalan raya,
pembangkit tenaga listrik, gudang serta semua peralatannya.
Organisasi (Manajemen)
b. Fungsi Produksi
Semakin besar jumlah output yang bisa dihasilkan, maka akan semakin rendah
juga biaya tetap per unit. Selain itu, perusahaan juga akan mendapatkan penghematan
biaya lain saat operasional perusahaan semakin besar.
Pengertian lain dari economies scale adalah adalah salah satu sumber
keunggulan yang kompetitif. Perusahaan mempunyai struktur biaya yang lebih rendah,
sehingga memungkinkan mereka dalam untuk mengajukan tawaran produk pada harga
yang lebih kompetitif daripada harga pesaing. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan
pangsa pasar yang lebih luas.
Beberapa alasan kenapa perusahaan menghasilkan biaya per unit yang lebih murah
adalah sebagai berikut:
1. Spesialisasi tenaga kerja dan teknologi yang lebih terintegrasi mampu
meningkatkan jumlah dan juga volume produksi. Sehingga, keduanya mampu
meningkatkan produktivitas sehingga pihak perusahaan bisa menghasilkan
output yang lebih banyak dengan menggunakan input yang sama.
2. Biaya per unit yang lebih rendah bisa berasal dari pesanan yang banyak dari
pihak pemasok atau supplier, pembelian iklan yang lebih besar, ataupun biaya
yang lebih murah.
3. Pihak perusahaan bisa menyebarkan biaya fungsi bisnis pada lebih banyak
output, serta menghasilkan biaya per unit yang lebih murah.
Berdasarkan sumber penghematan biaya, maka skala ekonomi terbagi menjadi skala
ekonomi internal dan skala ekonomi eksternal.
Skala ekonomi internal adalah salah satu jenis skala ekonomi yang mana sumber
daya penurunan biaya rata-ratanya berasal dari pihak internal perusahaan itu sendiri.
Sehingga, hal tersebut membuatnya menjadi lebih unik dan hanya untuk perusahaan
tertentu saja. Hal tersebut kemungkinan dihasilkan dari ukuran perusahaan atau karena
keputusan dari manajemen perusahaan itu sendiri.
Perusahaan yang lebih besar dalam mencapai skala ekonomi internal dikarenakan
mereka mampu membeli input dalam jumlah yang lebih banyak, mempunyai hak paten
ataupun teknologi khusus, ataupun karena mereka mampu mengakses model yang besar
dan juga lebih murah.
Diskon pembelian suatu bahan baku dalam jumlah yang sangat banyak. Diskon
harga akan mampu mengurangi biaya bahan baku per unit output.
Penyebaran biaya input modal yang sangat mahal pada jumlah besar output.
Seperti, biaya mesin per unit output akan bisa lebih murah saat perusahaan
mampu menghasilkan lebih banyak output.
Spesialisasi tenaga kerja. Perusahaan membagi proses pada kompleks yang
menjadi beberapa tugas spesifik, sehingga memungkinkan pekerja untuk bekerja
lebih produktif.
Kurva pengalaman. Konsep seperti ini tidak hanya berlaku untuk mereka, tapi
juga untuk perusahaan. Perusahaan bisa menemukan cara yang paling efektif
untuk bisa menghasilkan output melalui belajar sambil melakukan.
Berinvestasi dalam sumber daya manusia. Contohnya saja seperti pelatihan,
peningkatan keterampilan, dan juga kemampuan pekerja. Selain lebih produktif,
itu pun memungkinkan perusahaan untuk bisa mengurangi tenaga kerja teknis
luar.
Skala ekonomi modal. Perusahaan besar biasanya mempunyai kelayakan kredit
akses keuangan yang baik dibandingkan perusahaan yang lebih kecil lainnya.
Mereka akan bisa mengakses modal yang lebih murah.
Skala ekonomi eksternal ini adalah skala ekonomi yang mana sumber penghematan
biayanya didapat dari luar perusahaan dan berlaku untuk semuanya.Berikut ini adalah
beberapa sumber skala ekonomi eksternal :
Aglomerasi
Struktur biaya yang lebih rendah memungkinkan suatu perusahaan untuk bisa
mendapatkan keunggulan yang kompetitif. Perusahaan akan lebih siap apabila pesaing
memperoleh strategi agresif dengan cara menurunkan harga jual.
Penurunan biaya rata-rata yang merujuk pada keuntungan tinggi akan lebih banyak
menghasilkan profit untuk perusahaan guna mendanai ekspansi di masa depan.
Pengurangan biaya per unit akan memungkinkan suatu perusahaan dalam menawarkan
harga yang lebih rendah. Untuk konsumen, hal tersebut akan meningkatkan
keterjangkauan mereka dalam membeli produk.
Variasi Produk
Karyawan akan bisa menegosiasikan gaji yang lebih tinggi lagi saat keuntungan
perusahaan mereka bisa meningkat.
D. PENUTUP