Anda di halaman 1dari 18

EKONOMI MIKRO

Dosen Pengampu :

Oleh Kelompok :

1. Ni Putu Puspa Sari 2202612010636


2. Ni Made Sri Widyantari 2202612010641

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

2022/2023
A. Latar Belakang

Teori ekonomi mikro mula-mula dikembangkan oleh ahli-ahli ilmu klasik pada
abad ke 18 mikro berasal dari kata Yunani. Micros, artinya kecil.. Teori ekonomi
mikro sering mendapat perhatian lebih besar daripada teori ekonomi makro.
Ekonomi mikro membicarakan tentang unit-unit individu seperti perusahaan dan
rumah tangga mengalokasikan pendapatanya untuk membeli barang-barang dan
jasa-jasa yang beranekaragam. Teori ini juga akan mempelajari ekonomi secara
khusus maksudnya membahas tentang aktivitas ekonomi dari suatu satuan ekonomi
dari keseluruan seperti konsumen, pemilik faktor-faktor produksi, tenaga kerja,
perusahaan, industri dan lain sebagainya. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa ilmu ekonomi mikro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari
erilaku individu dalam membuatkeputusan-keputusan yang berhubungan dengan
aspek-aspek ekonomi. Individu dimaksud seperti konsumen, pemilik sumber-
sumber daya dan perusahaan dalam perekonomian pasar bebas.

Adapun ruang lingkup dari ekonomi mikro adalah mempelajari tentang kegiatan
ekonomi dari masing masing unit ekonomi seperti:

a) Interaksi di pasar barang Pasar


diartikan sebagai pertemuan atau hubungan antara permintaan (demand)
dan penawaran (supply) atau pertemuan antara penjual dan pembeli suatu
barang dengan jumlah tertentu sehingga tercipta suatu harga. Misalnya
pasar beras, pasar mobil, pasar elektronik.
b) Perilaku penjual dan pembeli Baik penjual maupun pembeli sama-sama
memiliki sifat yang rasional, yaitu dimana penjual menginginkan adanya
keuntungan yang maksimal (maximum profit) sedangkan pembeli
menginginkan kepuasan maksimal (maximal utility).
c) Interaksi di pasar faktor produksi
Dari sisi pembeli (konsumen) memiliki faktor produksi dan
membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya, sedangkan penjual
(produsen)memiliki barang kebutuhan manusia dan membutuhkan
faktor-faktor produksi dengan cara membelinya. Dari hubungan tersebut
dapat diketahui bahwa antara konsumen dan produsen memiliki
hubungan timbal balik atau saling membutuhkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep biaya produksi?
2. Jelaskan teori jangka pendek dan jangka Panjang!
3. Bagaimana bentuk kurva permintaan dan penawaran?
4. Apa itu skala produksi dan ekonomis?

C. Pembahasan

I. Konsep Biaya Produksi

Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung
oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi
dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang
diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan
faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha.
Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses
produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang.
Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya
oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang
memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.


2. Bahan-bahan pembantu atau penolong
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur
4. Penyusutan peralatan produksi.
5. Uang modal, sewa.
6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi,
pemeliharaan,biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi.
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8. Pajak

Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biaya langsung, biaya-


biaya historis, dan biaya-biaya lainnya.

A. Teori Produksi Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana Sebagian faktor produksi
tidak dapat di tambah jumlahnya. Teori– teori biaya produki dalam jangka pendek,
yakni:

Dalam hubungannya dengan tujuan biaya

a) Biaya Langsung (Direct Cost)


Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh
adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya
yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu
b) Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapatdiidentifikasi
secara langsung pada suatu proses tertentu atau outputtertentu, misalnya biaya
lampu penerangan dan Air Conditioning padasuatu fasilitas.
c) Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun
perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu
untuk pembelian input tetap. Misalnya: gaji pegawai, biaya pembuatan gedung,
pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain-lain. Biaya tetap dapat dihitung
sama seperti biaya variable.
d) Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan
besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi.
Semakin banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar,
begitu juga sebaliknya.
e) .Biaya Total (Total Cost/TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain,
biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = FC +VC
Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat
yang juga dimiliki biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya totalitu berubah-
ubah seiring dengan berubah-ubahnya output yang dihasilkan.
f) Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah
barang yang dihasilkan.
Rumus: AFC = FC/Q
Keterangan:
FC = Biaya tetap total
Q = kuantitas
g) Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost/AVC)
Biaya variable rata-rata adalag biaya variable satuan unit produksi.
Rumusnya : AVC = VC/Q
Keterangan :
VC = Biaya variable total
Q = Kuantitas
B. Teori Produksi Jangka Panjang

Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau
input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi
dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua
biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjangadalah
biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total
adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal. Cara
meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas
produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plansize) yang akan
meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat
digambarkan kurva biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana
produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya
dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-
beda. Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu
tingkat produksi yang akan dicapai serta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang
tersedia.

C. Faktor – factor Biaya Produksi

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
dan jasa. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produks yaitu :

1. Sumber Daya Alam


Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alamyang dapat
dimanfaatkan manusia/ persahaan untuk memenuhikebutuhannya. Sumber daya
alam di sini meliputi segala sesuatu yangada di dalam bumi.
2. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmanimaupun
rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untukmenghasilkan barang dan
jasa.
3. Sumber Daya Modal
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksiyang
digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut.
4. Sumber Daya Pengusaha
Sumber daya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperanmengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangkameningkatkan kegunaan
barang atau jasa secara efektif dan efisien.Faktor yang akan menentukan
kapasitas produksi yang digunaan adalahtingkat produksi yang ingin dicapai.

II. Bentuk Kurva


A. Kurva Permintaan dan Fungsi Permintaan

Permintaan seseorang atau suatu masyarakat akan suatu barang ditentukan oleh
banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah :

a. Harga barang itu sendiri


b. Harga barang-barang lain yang bersifat substitutif terhadap barang
tersebut
c. Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan masyarakat
d. Selera seseorang atau masyarakat
e. Jumlah penduduk

Untuk analisis permintaan ini sangat sukar menganalisis pengaruh dari semua
faktor-faktor tersebut terhadap permintaan suatu barang secara bersama-sama sekaligus.
Oleh karena itu, ahli ekonomi menyederhanakan analisis tersebut, dengan menganggap
bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri ,
sedangkan faktor-faktor lainnya dianggap tidak berubah atau ceteris paribus. Jadi, sesuai
dengan hukum permintaan, yang dianalisis dalam permintaan suatu barang adalah
hubungan antara jumlah barang yang diminta dan harga barang itu sendiri. Analisis
permintaan ini dapat dilakukan dengan pendekatan grafis atau matematis. Pendekatan
grafis akan menghasilkan kurva permintaan, sedangkan pendekatan matematis akan
menghasilkan fungsi permintaan.

 Kurva Permintaan

Kurva permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan


antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli.
Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riel di masyarakat tentang jumlah permintaan
suatu barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk table.

 Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan ( demand function) adalah persamaan yang menunjukkan


hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dan semua faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan seperti
yang telah disebutkan diatas, maka dapat disusun fungsi permintaan umum, sebagai
berikut: Qd = f ( Pq, Ps.i, Y, S, D)

di mana :

Qd = jumlah barang yang diminta

Pq = harga barang itu sendiri

Ps.i = harga barang-barang substitusi ( i = 1,2,…,n)

Y = pendapatan

S = selera

D = jumlah penduduk.

Fungsi permintaan tersebut merupakan fungsi umum sehingga belum bisa mem-
berikan keterangan secara spesifik seberapa besar pengaruh dari masing-masing faktor
tersebut. Untuk itu perlu disusun fungsi permintaan spesifik, misalnya dalam bentuk
linear sebagai berikut:

Qd = β0 + β1Pq + β2Ps.1 + β3Ps.2 + β4Y +β5S + β6D + ε. ( ε = error term).

Dengan demikian fungsi permintaan ini dapat untuk menganalisis semua faktor-
faktor secara simultan atau bersama-sama sekaligus. Tentu saja fungsi ini tidak dapat
digambar dalam diagram dua dimensi. Jika kita hanya ingin menganalisis hubungan
antara jumlah barang yang diminta dan harga barang itu sendiri, maka fungsi
permintaan umum tersebut dapat ditulis menjadi:

Qd = f (Pq  Ps.i ,Y,S,D)


di mana variabel di belakang garis tegak dianggap ceteris paribus. Fungsi
permintaan spesifiknya dapat ditulis :

Qd = a – bPq , dimana a adalah konstante dan b adalah koefisien yang


menunjukkan besar perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh
perubahan satu satuan harga barang tersebut.

B. Kurva Penawaran dan Fungsi Penawaran

Sampai di mana keinginan para penjual menawarkan barangnya pada berbagai


tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor. Diantaranya yang penting adalah:

1) Harga barang itu sendiri


2) Harga barang-barang lain (barang-barang substitusi)
3) Biaya produksi
4) Tujuan-tujuan perusahaan
5) Tingkat teknologi yang digunakan.

Seperti pada analisis permintaan, untuk menganalisis semua faktor-faktor yang


mempengaruhi penawaran secara bersama-sama sekaligus agak rumit, bahkan tidak
dapat dilakukan dengan analisis grafis (kurve). Oleh karena itu, harus dilakukan satu per
satu, dengan menganggap faktor-faktor lain tidak berubah (ceteris paribus). Seperti yang
dinyatakan dalam hukum penawaran, yang dianalisis hanya hubungan antara harga
barang itu sendiri dengan jumlah barang itu yang ditawarkan, sedangkan faktor-faktor
lain seperti harga barang-barang lain, biaya produksi, tujuan-tujuan perusahaan, dan
teknologi yang digunakan dianggap tidak berubah.

 Kurva Penawaran

Kurva penawaran adalah kurve yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga
barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Kurve ini
dibuat atas dasar data riel mengenai hubungan tingkat harga barang dan jumlah
penawaran barang tersebut yang dinyatakan dalam daftar penawaran (tabel penawaran)
 Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah


barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya.
Fungsi penawaran secara umum ditulis :

Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T)

di mana :

Qs = jumlah barang yang ditawarkan

Pq = harga barang itu sendiri

Pl.i = harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n) O = tujuan-tujuan perusahaan

T = tingkat teknologi yang digunakan.

Fungsi ini dapat untuk menganalisis pengaruh semua faktor tersebut secara bersama-
sama sekaligus, tentu dengan perhitungan yang lebih rumit. Untuk memudahkan
perhitungan, umumnya dilakukan analisis secara parsial, yaitu analisis satu demi
satu dengan menganggap faktor-faktor lain ceteris paribus.

Fungsi penawaran parsial, ditulis sebagai berikut:

Qs = f( Pq | Pl , C, O, T) di mana faktor-faktor yang dibelakang garis tegak adalah


ceteris paribus. Dari persamaan umum ini dapat dibuat fungsi penawaran spesifik,
yaitu: Qs = a + b Pq

di mana :

a = konstante

b = koefisien perubahan.
III. SKALA PRODUKSI

Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output.Kegiatan


tersebut dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produk,fungsi produk
menunjukkan jumlaah maksimun output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah
input dengan menggunakan teknologi tertentu.Produksi sering didefinisikan sebagai
penciptaan guna. tujuan produksi dalam Islam pada dasarnya adalah untuk menciptakan
maslahah yang optimum bagi manusia secara keseluruhan sehingga akan dicapai falāh
yang merupakan tujuan akhir dari kegiatan ekonomi sekaligus tujuan hidup manusia.

a. Faktor Produksi

Produksi merupakan suatu siklus kegiatan-kegiatan ekonomi untuk menghasilkan


barang atau jasa tertentu dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi dalam jangka
waktu tertentu. Terdapat beberapa faktor sebagai alat produksi, yaitu:

 Faktor alam/tanah

Faktor alam adalah faktor dasar dalam produksi. Alam yang dimaksud di sini adalah
bumi, dan segala isinya, baik yang ada di atas permukaan bumi, maupun yang
terkandung di dalam bumi itu sendiri. Dalam produksi, semua itu dikategorikan sebagai
sumber alam yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran umat
manusia

 Faktor tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan faktor pendaya guna dari faktor produksi sebelumnya
yakni faktor alam. Tenaga kerja juga merupakan asset bagi keberhasilan suatu
perusahaan, karena kesuksesan suatu produksi terletak pada kinerja sumber daya
manusia yang ada di dalamnya.

 Modal

Modal (capital) yaitu meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang
kegiatan produksi barang-barang lain serta jasa-jasa atau barang-barangatau peralatan
yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal juga bisa berarti barang
hasil produksi yang kemudian digunakan untuk menghasilkan produk lain.Termasuk ke
dalam bilangan barang-barang modal misalnya mesinmesin, pabrikpabrik, jalan raya,
pembangkit tenaga listrik, gudang serta semua peralatannya.

 Organisasi (Manajemen)

Dalam sebuah produksi hendaknya terdapat sebuah organisasi untuk mengatur


kegiatan dalam perusahaan.

b. Fungsi Produksi

Fungsi produksi merupakan landasan teknis dari proses produksi yang


menggambarkan hubungan antara faktor produksi dengan kuantitas produksi.

c. Skala hasil (Return to Scale)

Skala hasil produksi (return to scale) mempunyai tiga kemungkinan hasil


produksi. Skala produksi atau skala hasil produksi merupakan perubahan skala output
(hasil produksi) akibat dari penggandaan input/faktor produksi yang digunakan. Ingat
bahwa, skala produksi dari sisi produksi disini masih berhubungan dengan pembahasan
teori produksi. Ada tiga kemungkinan hasil produksi (output) yang terjadi akibat
penggandaan input. Kemungkinan tersebut yaitu skala hasil konstan, skala hasil
menurun, dan skala hasil meningkat. Uraian ringkas mengenai ketiga hal tersebut
sebagai berikut:

a) Skala hasil konstan (constant return to scale)


Skala hasil produksi konstan (constant return to scale) yaitu kondisi dimana
penggandaan input yang dilakukan perusahaan akan memberikan penggandaan
output (hasil produksi) yang sama.
b) Hasil menurun (decrease return to scale)
Skala hasil menurun (decrease return to scale) yaitu dimana perusahaan
menggandakan input yang digunakan, namun skala output yang dihasilkan lebih
kecil dari skala penggandaan input.
c) Skala hasil meningkat (increase return to scale)
Skala hasil meningkat (increase return to scale) yaitu kondisi dimana skala
penggandaan input mengakibatkan perubahan skala penggandaan output yang
lebih besar. Misalkan input yang digunakan ditambah menjadi dua kali lipat,
ternyata outputnya bertambah menjadi tiga kali lipat atau empat kali lipat.

IV. SKALA EKONOMIS


a. Pengertian Skala Ekonomis

Skala ekonomi atau yang biasa disebut dengan economies scale adalah suatu


penghematan biaya saat perusahaan meningkatkan skala produksinya. Peningkatan
output ini memungkinkan pihak perusahaan untuk bisa mendapatkan biaya produksi
rata-rata yang menurun. Sehingga, produksi akan menjadi lebih efisien, karena pihak
perusahaan bisa lebih mendistribusikan total biaya tetap pada sejumlah besar output.

Kondisi sebaliknya adalah skala disekonomi, yakni suatu kondisi dimana


peningkatan output mampu menghasilkan peningkatan biaya rata-rata. Di dalam suatu
grafik, titik balik sebelum biaya rata-rata menuju skala ekonomi atau kuarter satu yang
kita sebut sebagai skala efisien minimum atau minimum efficient scale.

Semakin besar jumlah output yang bisa dihasilkan, maka akan semakin rendah
juga biaya tetap per unit. Selain itu,  perusahaan juga akan mendapatkan penghematan
biaya lain saat operasional perusahaan semakin besar.

Pengertian lain dari economies scale adalah adalah salah satu sumber
keunggulan yang kompetitif. Perusahaan mempunyai struktur biaya yang lebih rendah,
sehingga memungkinkan mereka dalam untuk mengajukan tawaran produk pada harga
yang lebih kompetitif daripada harga pesaing. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan
pangsa pasar yang lebih luas.

b. Penyebab Terjadinya Skala Ekonomis

Beberapa alasan kenapa perusahaan menghasilkan biaya per unit yang lebih murah
adalah sebagai berikut:
1. Spesialisasi tenaga kerja dan teknologi yang lebih terintegrasi mampu
meningkatkan jumlah dan juga volume produksi. Sehingga, keduanya mampu
meningkatkan produktivitas sehingga pihak perusahaan bisa menghasilkan
output yang lebih banyak dengan menggunakan input yang sama.
2. Biaya per unit yang lebih rendah bisa berasal dari pesanan yang banyak dari
pihak pemasok atau supplier, pembelian iklan yang lebih besar, ataupun biaya
yang lebih murah.
3. Pihak perusahaan bisa menyebarkan  biaya fungsi bisnis pada lebih banyak
output, serta menghasilkan biaya per unit yang lebih murah.

c. Jenis Skala Ekonomi

Berdasarkan sumber penghematan biaya, maka skala ekonomi terbagi menjadi skala
ekonomi internal dan skala ekonomi eksternal.

1. Internal Economies Scale

Skala ekonomi internal adalah salah satu jenis skala ekonomi yang mana sumber
daya penurunan biaya rata-ratanya berasal dari pihak internal perusahaan itu sendiri.
Sehingga, hal tersebut membuatnya menjadi lebih unik dan hanya untuk perusahaan
tertentu saja. Hal tersebut kemungkinan dihasilkan dari ukuran perusahaan atau karena
keputusan dari manajemen perusahaan itu sendiri.

Perusahaan yang lebih besar dalam mencapai skala ekonomi internal dikarenakan
mereka mampu membeli input dalam jumlah yang lebih banyak, mempunyai hak paten
ataupun teknologi khusus, ataupun karena mereka mampu mengakses model yang besar
dan juga lebih murah.

Beberapa sumber skala ekonomi internal adalah sebagai berikut:

 Diskon pembelian suatu bahan baku dalam jumlah yang sangat banyak. Diskon
harga akan mampu mengurangi biaya bahan baku per unit output.
 Penyebaran biaya input modal yang sangat mahal pada jumlah besar output.
Seperti, biaya mesin per unit output akan bisa lebih murah saat perusahaan
mampu menghasilkan lebih banyak output.
 Spesialisasi tenaga kerja.  Perusahaan membagi proses pada kompleks yang
menjadi beberapa tugas spesifik, sehingga memungkinkan pekerja untuk bekerja
lebih produktif.
 Kurva pengalaman. Konsep seperti ini tidak hanya berlaku untuk mereka, tapi
juga untuk perusahaan. Perusahaan bisa menemukan cara yang paling efektif
untuk bisa menghasilkan output melalui  belajar sambil melakukan.
 Berinvestasi dalam sumber daya manusia.  Contohnya saja seperti pelatihan,
peningkatan keterampilan, dan juga kemampuan pekerja. Selain lebih produktif,
itu pun memungkinkan perusahaan untuk bisa mengurangi tenaga kerja teknis
luar.
 Skala ekonomi modal. Perusahaan besar biasanya mempunyai kelayakan kredit
akses keuangan yang baik dibandingkan perusahaan yang lebih kecil lainnya.
Mereka akan bisa mengakses modal yang lebih murah.

2. Eksternal Economies Scale

Skala ekonomi eksternal ini adalah skala ekonomi yang  mana sumber penghematan
biayanya didapat dari luar perusahaan dan berlaku untuk semuanya.Berikut  ini adalah
beberapa sumber skala ekonomi eksternal :

 Aglomerasi

Beberapa industri atau pabrik yang mengelompok dan mendirikan fasilitas


produksi pada wilayah tertentu, seperti bisnis perangkat lunak yang ada di Silicon
Valley.Bila pemerintah membangun suatu jaringan transportasi pada wilayah tersebut,
seluruh perusahaan akan bisa menikmati penurunan biaya logistik. Pun sama halnya
pada beberapa pemasok komponen atau bisnis pendukung bisa merelokasi operasional
mereka dekat dengan wilayah tersebut
 Keringanan Pajak

Kerap Kali perusahaan memberlakukan keringanan pajak untuk seluruh industri,


sehingga penurunan biaya pajak akan terjadi di seluruh area perusahaan.

c. Keuntungan Dari Skala Ekonomi

Perusahaan bisa berusaha untuk segera mencapai skala ekonomi. Penurunan


biaya rata-rata ini sangat mendukung untuk keuntungan yang lebih baik lagi.Oleh
karena itu, jangan heran jika ada beberapa pemain baru yang umumnya lebih agresif
dalam hal mempenetrasi pasar. Mereka menjual produk dengan harga yang lebih murah,
berharap semakin banyak pelanggan yang nantinya akan membeli.Peningkatan
penjualan pun akan menghasilkan penurunan biaya dengan adanya skala ekonomi,
mengkompensasi margin keuntungan yang lebih rendah karena penetapan harga
penetrasi.Berikut ini adalah beberapa manfaat dari skala ekonomi:

 Meningkatkan Daya Saing 

Struktur biaya yang lebih rendah memungkinkan suatu perusahaan untuk bisa
mendapatkan keunggulan yang kompetitif. Perusahaan akan lebih siap apabila pesaing
memperoleh strategi agresif dengan cara menurunkan harga jual.

 Menyediakan Bisnis dengan Platform untuk Tumbuh

Penurunan biaya rata-rata yang merujuk pada keuntungan tinggi akan lebih banyak
menghasilkan profit untuk perusahaan guna mendanai ekspansi di masa depan.

 Harga Lebih Rendah 

Pengurangan biaya per unit akan memungkinkan suatu perusahaan dalam menawarkan
harga yang lebih rendah. Untuk konsumen, hal tersebut akan meningkatkan
keterjangkauan mereka dalam membeli produk.
 Variasi Produk 

Kemungkinan besar perusahaan akan bisa menginvestasikan kembali keuntungannya


dalam meneliti dan juga mengembangkan agar bisa menghasilkan berbagai produk agar
bisa memenuhi keperluan konsumen.

 Upah yang Lebih Tinggi

Karyawan akan bisa menegosiasikan gaji yang lebih tinggi lagi saat keuntungan
perusahaan mereka bisa meningkat.

D. PENUTUP

Biaya Produksi merupakan semua beban yang harus dikeluarkan olehprodusen


untuk dapat menghasilkan suatu barang/produksi. Dalam Teori ini,dikenal berbagai
macam biaya dan dibedakan menurut jangka waktunya yakni jangka pendek dan jangka
panjang.

Biaya Tetap ialah biaya yang besarnya tidak tergantung pada hasil produksi,artinya


biaya tetap dikeluarkan dengan jumlah sama meskipun hasil produksimengalami
penurunan. Sedangkan biaya variabel ialah biaya yang besarnyaberubah-ubah mengikuti
tingkat produksi, artinya biaya ini akan semakin banyakdikeluarkan apabila produksi
yang dihasilkan semakin meningkat.Pada teori biaya Produksi Periode Jangka Panjang
semua biaya bersifatVariabel (berubah-ubah). Sedangkan pada periode Jangka Pendek
biaya bersifattetap (tidak berubah). Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa
biayatetap pada periodejangka pendek juga akan mengalami perubahan. Tentu hal
inidikarenakan faktor - faktor tertentu yang harus menambah biaya tersebut.Misalkan
dalam suatu usaha perkembangan dari usaha tersebut sangat maju danoleh karena itu
diperlukan tambahan peralatan untuk menunjang hasil produksitersebut. Maka
tambahan biaya tetap dalam jangka waktu tersebut memang harus dikeluarkan

Anda mungkin juga menyukai