Disusun Oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
2024
A. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang atau jasa
yang diminta oleh konsumen dan harga barang atau jasa. Fungsi permintaan juga menunjukkan
hubungan antara jumlah barang yang dipesan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fungsi
permintaan mengikuti hukum permintaan bahwa, jika harga suatu barang meningkat, permintaan
untuk barang tersebut juga menurun dan sebaliknya, jika harga suatu barang menurun, permintaan
untuk barang tersebut akan meningkat. Dengan demikian, hubungan antara harga dan jumlah
barang yang diminta oleh konsumen memiliki hubungan terbalik, sehingga gradien dari fungsi
permintaan (b) akan selalu negatif. Namun selain itu, fungsi ini juga merupakan penjelasan
matematis yang sering digunakan untuk menganalisis konsumen dan juga untuk menganalisis
harga barang dan jasa yang diinginkan. Kemudian, fungsi permintaan juga akan menunjukkan apa
yang terkait dengan barang yang diperlukan dan berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya.
Fungsi permintaan ini juga akan mulai mengikuti hukum permintaan yang seharusnya. Bahwa,
jika serangkaian permintaan untuk suatu barang dan mengalami peningkatan, secara langsung
permintaan untuk semua barang yang diinginkan akan berkurang. Di sisi lain, bahkan ketika ada
penurunan pasokan barang yang akan diinginkan, permintaan barang-barang ini akan cenderung
meningkat lebih lanjut.Sehingga dapat dipastikan bahwa hubungan dengan harga dan jumlah
barang yang dibutuhkan oleh konsumen akan selalu terbalik. Pengertian permintaan dalam bahasa
sehari-hari sedikit berbeda dengan pengertian permintaan dalam ekonomi. Pengertian sehari-hari
permintaan sering hanya diartikan sebagai jumlah barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh
konsumen. Dalam pengertian ekonomi permintaan diartikan lebih jauh lagi yaitu tidak sekedar
keinginan (want) dari konsumen, melainkan permintaan terhadap sejumlah barang akan berarti
jika memang konsumen menuntut untuk dipenuhinya keinginan tersebut atau sampai pada taraf
kebutuhan (need yaitu keinginan yang menuntut untuk segera dipenuhi), berarti perlu didukung
oleh daya beli. secara sederhana permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang diminta
pada berbagai tingkat harga. Secara lengkap permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela
dan mampu dibeli oleh konsumen/pelanggan pada berbagai kemungkinan harga selama periode
tertentu dengan asumsi faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Kondisi waktu
tertentu tersebut dapat 1 (satu) jam, 1 (satu) hari, 1 (satu) tahun atau periode waktu lainnya.
Sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan suatu barang sebenarnya disamping
harga barang itu sendiri, kita perlu memperhatikan harga dan ketersediaan barang yang berkaitan
(bisa barang substitusi dan barang komplementer), pendapatan konsumen, dan selera/preferensi
konsumen terhadap barang tersebut.
a. Macam-macam permintaan
Permintaan Potensial (Potential Demand)
Permintaan Efektif (Effective Demand)
Permintaan individual
Permintaan Pasar
b. Fungsi permintaan
Fungsi permintaan akan sebuah produk adalah sebuah pernyataan hubungan antara kuantitas
yang diminta dan semua faktor yang mempengaruhi kuantitas tersebut. Permintaan
ditempatkan sebagai suatu fungsi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain/saingan, selera, pendapatan,
jumlah penduduk dan faktor lain.
B. Teori Produksi
Produksi merupakan sebuah rangkaian proses yang meliputi semua aktivitas dalam rangka
menciptakan atau menambah nilai dari barang atau jasa, baik menjadi produk setengah jadi atau
produk jadi. Produksi dapat dilakukan dengan cara mengubah bentuk bahan, memindah bahan ke
tempat lain, atau menyimpannya. Yang menjadi catatan di sini adalah terdapatnya nilai tambah.
Contoh dari proses menambah nilai barang adalah memanen padi dan diolah menjadi beras,
menjahit kain sehingga menjadi baju, memasak bahan baku makanan sehingga menjadi makanan
jadi, mengolah batok kelapa menjadi mangkok atau arang, dan lain-lain. Contoh-contoh di atas
menunjukkan adanya pertambahan nilai dari sebuah bahan baku sehingga siap untuk dikonsumsi
oleh konsumen atau diolah lagi. Proses produksi memerlukan sebuah teori agar produksi yang
dilakukan oleh perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga perusahaan yang menjalankan
bisnis mendapatkan keuntungan yang optimal, kualitas dan kuantitas produk terpenuhi, dan
konsumen merasa puas. Teori tersebut dapat membantu proses produksi sehingga berjalan sesuai
harapan atau setidaknya mendekati harapan. Teori produksi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah
teori yang menerangkan sifat hubungan antara tujuan produksi yang diinginkan dengan faktor-
faktor produksi yang terlibat. Dengan kata lain, teori produksi mengajarkan sebuah mekanisme
agar produksi dapat mencapai tujuang yang diharapkan dengan memaksimalkan faktor-faktor
produksi yang dimiliki oleh produsen. Konsep utama yang digunakan dalam teori produksi adalah
menghasilkan output semaksimal mungkin, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan
input tertentu. Dan menghasilkan sejumlah output yang ditargetkan dengan biaya produksi
seminimal mungkin. Jika kondisi tersebut tercapai, perusahaan dapat mencetak keuntungan yang
optimal. Teori produksi menggunakan prinsip ilmiah dalam melakukan proses produksi. Prinsip-
prinsip ilmiah tersebut meliputi pemilihan kombinasi sehingga menghasilkan output dengan
produktivitas dan efisiensi yang tinggi serta pemilihan teknologi yang tepat agar tercapai output
yang diinginkan.
b. Tahapan produksi
Tahapan primer
Tahapan sekunder
Tahapan tersier
c. Faktor produksi
Faktor produksi asli
Faktor produksi turunan
d. Biaya produksi
Biaya produksi tetap (fixed cost)
Biaya produksi variabel (variable cost)
Biaya produksi total (total cost)
Biaya produksi rata-rata (average cost)
C. Teori Biaya
Untuk memproduksi barang dan jasa ada biaya yang mesti dikeluarkan perusahaan. Biaya-biaya
tersebut meliputi upah bagi para pekerja, sewa tanah atau gedung, pembayaran bunga pinjaman,
serta pembelian bahan baku. Produsen tentunya harus mengatur biaya-biaya tersebut agar
kegiatan produksi berjalan efisien. Biaya produksi merupakan semua pengeluaran atau semua
beban yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan barang atau jasa hingga siap
dipakai oleh konsumen.
a. Klasifikasi biaya
Biaya langsung (direct cost)
Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya peluang (opportunity cost)
Biaya operasional (operational cost)
Biaya hangus (sunk cost)
Distribusi penjual
Distribusi pembeli
Diferensiasi produk
Halangan memasuki pasar
Struktur biaya
Integrasi vertikal
Konglomerasi
E. Penetapan Harga
Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang dapat menghasilkan pendapatan melalui
penjualan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menetapkan harga produknya dengan baik dan
tepat sehingga konsumen tertarik dan mau membeli produk yang ditawarkan agar perusahaan
mendapatkan keuntungan. Penetapan harga merupakan suatu strategi yang menjadi kunci dalam
perusahaan sebagai bentuk konsentrasi dari deregulasi dan persaingan pasar secara global yang
semakin sengit. Harga dapat mempengaruhi persepsi pembeli, arus keuangan, dan dalam
menentukan posisi merek. Karena hal tersebut harga menjadi suatu ukuran atau standar mengenai
mutu produk sehingga pembeli mengalami kesulitan dalam mengkritisi produk yang kompleks.
a. Peranan harga
Bagi perekonomian
Bagi konsumen
Bagi perusahaan